Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang dewa. Pada tanggal 31 Desember pagi sebelum tahun baru, Sang Dewa menulis surat kepada binatang-binatang diseluruh negeri. Angin lalu menyebarkan surat-surat itu ke seluruh negeri.
Dalam sekejap, para binatang menerima surat itu, yang isinya seperti ini:
Quote:
"Besok pagi di Tahun Baru, aku akan memilih binatang yang paling dahulu datang kesini, dari nomor satu sampai dengan nomor duabelas. Lalu, setiap tahun aku akan mengangkat satu-persatu dari mereka sebagai Jenderal berdasarkan urutan". Tertanda, Dewa. |
Para binatang sangat bersemangat dan tertarik dengan hal itu. Mereka sangat ingin menjadi Jenderal. Waktu itu tikus dan kucing bersahabat baik. Kucing yang suka tidur berkata pada tikus agar jangan sampai lupa membangunkannya untuk berangkat bersama.
Semua binatang bersemangat dan memikirkan tentang kemenangan, dan mereka semua tidur cepat. Hanya Sapi yang langsung berangkat malam itu juga, karena ia sadar bahwa ia hanya dapat berjalan lambat. Tikus melihatnya lalu meloncat dan menumpang di punggung Sapi, tapi Sapi tidak menyadari hal itu.
Pagi harinya, saat hari masih gelap, Anjing, Monyet, Harimau, Naga, Ular, Kelinci, Ayam, Domba dan Kuda semuanya berangkat berlari menuju ketempat Sang Dewa. Babi yang paling berjalan paling pelan berada di urutan belakang. Sedangkan kucing, masih tertidur karena lupa dibangunkan tikus yang sudah berangkat menumpang sapi.
Saat matahari mulai terbit, yang pertama kali sampai di tampat tinggal Dewa adalah...Sapi. Tapi kemudian Tikus melompat kedepan dan mendarat tepat dihadapan Dewa. Maka Tikus pun menjadi yang pertama.
Selamat Tahun Baru Dewa...kata Tikus kepada Dewa.
Selanjutnya barulah Sapi, harimau, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Domba, Monyet, Ayam, Anjing dan Babi datang berurutan. Dengan demikian mereka ditetapkan sebagai pemenang satu sampai dengan duabelas sesuai dengan urutan kedatangannya.
Duabelas ekor binatang ini kemudian disebut dengan 12 Shio Bintang.
Kucing yang tidak berhasil masuk kedalam Dua belas Shio Binatang sampai sekarang masih mengejar Tikus kesana kemari karena telah lupa membangunkannya.
No comments:
Post a Comment