Kekreatifan seorang berkepala pelontos ini cukup menggemparkan dan menarik untuk disimak. Cokelat yang awalnya digunakan untuk bahan baku makanan, kini bisa didesain menjadi arsitektur dapur yang unik. Awal kisah perjalanannya bersama cokelat bisa kita gambarkan kira-kira dalam cerita ini:
Pertama mencoba dia suka, lalu berujud cinta, lama-lama menjadi obsesi. Saking terobsesinya dengan cokelat, Chef Alain Roby sampai membangun replika dapur rumahnya di Jenewa, yang seluruhnya terbuat dari cokelat dan gula.
Sebelumnya dia pernah membangun sebuah pencakar langit cokelat setinggi 20 kaki dan pohon Natal 22 kaki. Untuk pembuatan dapur mulanya tahun lalu, ketika dia menerima sumbangan dari Callebaut, produsen cokelat asal Belgia. Dia mulai melelehkan cokelat dalam cetakan yang dirancangnya sendiri, lalu menyambung tiap bagian menggunakan cokelat juga. Piring-piringnya terbuat dari gula, demikian pula dengan ubin yang mengilap dan dipahat sesuai bentuk yang diinginkannya. Proyek obsesif ini makan waktu berbulan-bulan dan masih terus memperbaikinya dari waktu ke waktu. Namanya saja dapur dari cokelat.
"Saya suka memecahkan rekor," ungkap Roby. Pria plontos ini ternyata sudah punya dua rekor dunia versi Guinness untuk gedung cokelat tertinggi dan bangunan tertinggi dari gula. Uniknya, dia melakukannya tidak hanya demi memecahkan rekor. Justru si jago pastry tersebut melakukannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat soal masalah jantung. Kabarnya dia mulai terlibat dengan kegiatan amal setelah anaknya, yang kala itu berumur 16 tahun, ambruk di lapangan sepak bola dan didiagnosis punya cacat jantung bawaan.
"Aku tak punya darah. Adalah cokelat yang mengalir dalam pembuluh darahku," kata Roby menyimpulkan. Mantap, Rob!sumber
Sebelumnya dia pernah membangun sebuah pencakar langit cokelat setinggi 20 kaki dan pohon Natal 22 kaki. Untuk pembuatan dapur mulanya tahun lalu, ketika dia menerima sumbangan dari Callebaut, produsen cokelat asal Belgia. Dia mulai melelehkan cokelat dalam cetakan yang dirancangnya sendiri, lalu menyambung tiap bagian menggunakan cokelat juga. Piring-piringnya terbuat dari gula, demikian pula dengan ubin yang mengilap dan dipahat sesuai bentuk yang diinginkannya. Proyek obsesif ini makan waktu berbulan-bulan dan masih terus memperbaikinya dari waktu ke waktu. Namanya saja dapur dari cokelat.
"Saya suka memecahkan rekor," ungkap Roby. Pria plontos ini ternyata sudah punya dua rekor dunia versi Guinness untuk gedung cokelat tertinggi dan bangunan tertinggi dari gula. Uniknya, dia melakukannya tidak hanya demi memecahkan rekor. Justru si jago pastry tersebut melakukannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat soal masalah jantung. Kabarnya dia mulai terlibat dengan kegiatan amal setelah anaknya, yang kala itu berumur 16 tahun, ambruk di lapangan sepak bola dan didiagnosis punya cacat jantung bawaan.
"Aku tak punya darah. Adalah cokelat yang mengalir dalam pembuluh darahku," kata Roby menyimpulkan. Mantap, Rob!sumber
No comments:
Post a Comment