Gambar ular raksasa yang tertangkap kamera di Sungai Baleh, Sarawak, bagian utara Kalimantan, memang masih misteri. Apakah gambar ular yang sempat dilaporkan London Telegraph itu nyata? Sangat sulit dipercayai kebenarannya.
Profesor ilmu komputer Dartmouth University Hany Farid meragukan kebenaran gambar yang konon diambil dengan kamera ponsel itu. Foto ular itu memang telah mengingatkan warga setempat tentang mitos ular Nabu.
Hany Farid mengatakan sangat sulit memastikan kebenaran gambar ular yang diambil dengan resolusi rendah itu. Ini sama saja sulitnya untuk membenarkan legenda monster laut Loch Ness, UFO, dan Bigfoot.
"Ini sama saja seperti Anda mengambil sampel darah, melemparkannya jauh dari 99 persen dan meminta saya untuk melakukan analisis forensik," terangnya seperti dikutip dari www.sciam.com.
Dengan mengandalkan sedikit piksel untuk menganalisa sebuah foto, menurut dia, ada banyak bukti yang kurang bisa dipertimbangkan. Tingkat resolusi foto yang rendah adalah alasan yang tepat untuk meragukan kebenaran suatu foto.
Terkait resolusi gambar ular tersebut dan karakteristik lain di foto itu yang mudah dipalsukan juga. Farid mengobservasi, kedua gambar menunjukkan ular di daerah yang terbuka, dan tidak berinteraksi dengan benda lainnya. Kondisi ini, dikatakan Farid, sebenarnya sangat mudah untuk sebuah gambar palsu.
"Akan menjadi lebih sulit untuk gambar palsu jika berinteraksi dengan orang," urainya.
Meskipun begitu, Farid enggan berpendapat apakah foto ular di Sungai Baleh itu asli atau hasil manipulasi. "Bila Anda melihat gambar, Anda harus berpikir tentang bagaimana gambar ini akan menjadi sulit untuk melakukannya," saran Farid.
Farid memberi tips untuk membuat foto iseng. Lakukan dengan resolusi tinggi dan serapi mungkin, kemudian kompres dan jadikan sedikit buram. "Itu cara tepat untuk memalsukan artefak apapun dari masa lampau," sindir dia. (dtk/rez/asy)
No comments:
Post a Comment