Jakarta - Nasib pembantu rumah tangga (PRT) Siti Juleha, (16) kini bak ditelan bumi. Sejak 3 tahun lalu, tidak ada kabar dari gadis tamatan SD ini. Hanya tangis dari balik kaca jendela rumah majikan beberapa waktu lalu yang menunjukan dia masih hidup.
"Kami berdua diajak calo untuk kerja di Jakarta, 3 tahun lalu. Adik saya baru tamat SD," kisah Sulistyowati (16) seperti ditirukan pendampingnya dari LBH Apik Jakarta, Erna, kepada detikcom, Minggu,(26/9/2010) malam.
Setelah 3 bulan bersama, kakak beradik tersebut terpaksa harus pisah kerja. Karena Siti Juleha pindah ke majikan baru. "Saya tak dikasih tahu, dimana dia bekerja," cerita Sulis.
Usai Sulis berhasil dibebaskan dari rumah majikannya, barulah diberitahukan alamat adiknya tersebut. Hingga akhirnya bersama-sama dengan dokter Simarmata, majikan Sulis sekarang, mendatangi rumah majikan Siti Juleha pekan lalu.
"Kami sampai jam 20.00 WIB. Lalu kami gedor pagar rumah. Tapi tak kunjung dibuka. Padahal, dari celah pintu, terlihat sinar TV menyala," kisah Sulis.
Setelah 3 jam menunggu, tiba-tiba saja kerai jendela terbuka. Kira-kira pukul 00.00 WIB, Siti Juleha muncul di balik jendela. Bukannya muka senang, tapi malah tangis dan meminta keduanya pergi.
"Jangan kesini," kata Siti Juleha sambil menangis dengan muka ketakutan.
Tak ada yang tahu bagaimana nasib Siti Juleha sebenarnya. Pagi ini, Sulis akan kembali mendatangi rumah majikan adiknya. Didampingi dokter Simarmata dan perwakilan dari LBH Apik. Sulis berharap adiknya tak senasib dengan dirinya.
"Kami berdua diajak calo untuk kerja di Jakarta, 3 tahun lalu. Adik saya baru tamat SD," kisah Sulistyowati (16) seperti ditirukan pendampingnya dari LBH Apik Jakarta, Erna, kepada detikcom, Minggu,(26/9/2010) malam.
Setelah 3 bulan bersama, kakak beradik tersebut terpaksa harus pisah kerja. Karena Siti Juleha pindah ke majikan baru. "Saya tak dikasih tahu, dimana dia bekerja," cerita Sulis.
Usai Sulis berhasil dibebaskan dari rumah majikannya, barulah diberitahukan alamat adiknya tersebut. Hingga akhirnya bersama-sama dengan dokter Simarmata, majikan Sulis sekarang, mendatangi rumah majikan Siti Juleha pekan lalu.
"Kami sampai jam 20.00 WIB. Lalu kami gedor pagar rumah. Tapi tak kunjung dibuka. Padahal, dari celah pintu, terlihat sinar TV menyala," kisah Sulis.
Setelah 3 jam menunggu, tiba-tiba saja kerai jendela terbuka. Kira-kira pukul 00.00 WIB, Siti Juleha muncul di balik jendela. Bukannya muka senang, tapi malah tangis dan meminta keduanya pergi.
"Jangan kesini," kata Siti Juleha sambil menangis dengan muka ketakutan.
Tak ada yang tahu bagaimana nasib Siti Juleha sebenarnya. Pagi ini, Sulis akan kembali mendatangi rumah majikan adiknya. Didampingi dokter Simarmata dan perwakilan dari LBH Apik. Sulis berharap adiknya tak senasib dengan dirinya.
No comments:
Post a Comment