Blogroll

https://pasarhots.blogspot.co.id/2018/02/pasang-banner-bisnis-murah.html

Wednesday, December 29, 2010

Seruan Pendiri Wikileaks dari Balik Jeruji Penjara Untuk Pendukungnya

Dari sel tahanannya di London, pendiri Wikileaks Julian Assange menyerukan akan terus mengeluarkan kawat diplomatik milik pemerintah Amerika Serikat. Assange mengatakan hal ini kepada ibunya, Christine Assange saat menengoknya di penjara. Kepada stasiun televisi Australian Network Seven Christine sempat bertanya kepada Julian, apakah semua yang dilakukannya ini bermanfaat? Assange mengatakan apa yang dilakukan selama ini adalah hal yang dia anggap benar. “Keyakinan ini tidak akan berubah,” ujarnya seperti dikutip dari laman Reuters hari ini.

Perjuang untuk membuka tabir kebohongan terus berlanjut walau dari balik jeruji besi

Perjuang untuk membuka tabir kebohongan terus berlanjut walau dari balik jeruji besi

Wikileaks telah membuat Washington meradang. Wikileaks berjanji akan terus membocorkan sebanyak lebih dari 250 ribu kawat diplomatik milik kantor perwakilan pemerintah Amerika Serikat di penjuru dunia. Lewat ibunya, Assange juga mengkritik perusahaan keuangan besar seperti Visa, Mastercard dan paypai yang berusaha menghentikan aksinya. “Kita sekarang tahu perusahaan itu adalah bagian dari kebijakan luar negeri Amerika, sesuatu yang sebelumnya tidak kita tahu,” ujarnya.

Assange berpesan dan menyerukan kepada dunia untuk bersama dirinya. “Saya juga meminta untuk melindungi orang-orang saya dari tindakan ilegal dan tidak bermoral ini,” kata pria 39 tahun ini. Christine kemudian juga menyampaikan bahwa seluruh dunia mendukung dirinya. “Sebagai ibunya, saya juga kembali meminta kepada dunia agar berdiri bersama anak saya,” katanya.
Pengacara Assange pada Selasa (14/12) waktu London akan kembali ke persidangan untuk berusaha menggagalkan usaha pemerintah Swedia mengekstradisi Julian Assange dari Inggris. Assange dituduh melakukan kejahatan seksual oleh pemerintah Swedia. Namun hal tersebut dibantah olehnya.
sumber ruanghati.com

No comments:

Paling banyak dibaca