Istilah cabe-cabean awalnya lebih banyak dikaitkan dengan perempuan muda dan motor balapan liar. Istilah ini biasa dipakai orang-orang yang ada di arena balapan liar untuk menyebut para gadis muda yang ada di situ.
Berikut 3 tipe cabe-cabean di Indonesia menurut Gofar Hilman, Kamis (19/12/2013)
1. Cabe ijo
Menurut pria berkacamata yang dijuluki sebagai pakar Cabe-cabean oleh para followersnya di Twitter, Cabe Ijo ini merupakan tipe dari para Cabe-cabean yang tergolong kelas atas. Biasanya, Cabe-cabean ini berasal dari Sekolah Menengah Atas (SMA) gaul di Jakarta.
"Nongkrongnya di tempat yang lagi hits banget. Dandanannya dress up parah. Kalau pergi ke mall misalnya, sudah kayak mau ke kondangan," tulis Gofar melalui surat elektronik.
2. Cabe merah
Untuk tipe yang satu ini, biasanya para cabe-cabean ini memilih untuk kongkow di club yang ada di sekitaran Kemang, Jakarta Selatan.
"Sebelum masuk ke club, nongkrong dulu di salah satu swalayan (nyebut merek), nunggu guestlist. Hidup gratisan!," tulis Gofar lagi.
3. Cabe oranye
Tipe cabe oranye adalah tipe cabe di jalanan. Dikatakan Gofur, biasanya tipe ini nongkrongnya sambil ngelihatin orang balapan liar. Ketika sore, para cabe-cabean ini senang sekali naik motor bonceng tiga, dan tidak pake helm.
"Biasanya sambil cekikikan, sambil mainin hape, dan pakai behel Rp 200 ribuan," tulis Gofar lagi.
Saat ini, cabe-cabean menjadi fenomena yang sedang melanda para remaja perempuan beranjak dewasa (ABG) di kota-kota besar. Sebelumnya, istilah untuk para remaja tanggung ini adalah `alay` dan `jablay`.
Cabean-cabean sendiri merujuk pada remaja perempuan yang kebanyakan masih duduk di bangku SMP dan SMA, yang memang senang keluar malam dan tak memiliki tujuan yang jelas.