Sebelum memulai ceritaku perkenalkan namaku Rosit, aku bekerja
sebagai karyawan sebuah Instansi yang mendapat tugas sebagai penanggung
jawab IT di tempatku bekerja. Kisah ini terjadi pada tahun 1995 yaitu
antara aku dan rekan kerjaku. Ia wanita yang berjilbab, lambat laun
karena kita sering bertemu dan ngobrol bersama, akhirnyapun tanpa dapat
kami hindari kami menjadi sepasang kekasih yang terlarang.
Dia bernama Zafira, berusia 27 tahun, bersuami dan mempunyai
seorang putri yang berusia 3 tahun. Wajahnya manis khas orang jawa
dengan tubuh yang berbalut baju longgar dan berjilbab lebar. Tutur
katanya halus , lembut dan kalem membuat lawan bicaranya betah
berlama-lama ngobrol dengannya. Walalupun Zafira selalu menjaga
pandangan matanya apabila dia bicara dengan lawan bicaranya, terlebih
kalau lawan bicaranya adalah kaum lelaki. Dia adalah rekan kerjaku yang
baru ditempatkan di tempatku bekerja di kota Jatinangor sedangkankan
rumahnya di Bandung bersama orangtuanya sehingga putrinya yang lucu
tersebut diasuh oleh neneknya apabila dia bekerja, dan suaminyapun kerja
di Bandung sebagai seorang konsultan konstruksi.
Awalnya perkenalan kami hanya sebatas rekan kerja dan aku tak
berani macam-macam padanya karena dari jilbab yang dia gunakan
menunjukkan bahwa Zafira adalah seorang wanita solehah yang sangat
menjaga kehormatan dirinya. Sebenarnya akupun dari Bandung dan
keluargaku ada di Bandung, tapi aku lebih sering tidur di kantor karena
malas kalau harus tiap hari pulang pergi Bandung- Jatinangor.
Pada bulan pertama Zafira bekerja masih menggunakan angkutan umum
baik itu mikrolet ataupun bus untuk pulang pergi Bandung- Jatinangor.
sehingga ia mempunyai beberapa kenalan yang bekerja di tempat lain tapi
masih di Jatinangor dan rumah di Bandung sehingga Fitria dan beberapa
temannya ikut menumpang kepada salah seorang temannya yang memiliki
kendaraan pribadi dengan biaya bensin dibayar patungan. Berhubung tempat
kerja teman-temannya itu berbeda sehingga waktu pulangnya tidak
bersamaan kebetulan di tempat kami waktu pulangnya adalah jam 2 siang
sedangkan waktu pulang teman-temannya adalah jam 4 dan bahkan sampai jam
) 04.30 sore, maka Diapun harus menunggu di kantor kami selama satu
atau satu setengah jam sampai teman-temannya menjemputnya pulang
bersama.
Inilah Awal cerita itu bermula. Sambil menunggu teman-temannya
datang menjemput biasanya aku temani Zafira sambil ngobrol ngalor ngidul
mengisi waktu di sebuah ruangan yang biasa digunakan untuk rapat
karyawan. Karena posisi jendela menghadap ke jalan raya sehingga jika
teman-temannya datang dan membunyikan klakson mobil kami mengetahuinya.
Ruangan rapat ini letaknya bersebelahan dengan ruangan kerjaku dan dari
ruangan kerjaku ini ada pintu yang menghubungkan ke ruangan rapat. Isi
obrolan biasanya adalah menceritakan kebahagiaan rumah tangga
masing-masing, betapa dia sangat mencintai suami dan anaknya, demikian
pula aku yang telah memiliki dua anak laki-laki yang lucu-lucu. Tak
jarang sambil menunggu teman-temannya Zafira menemaniku di ruang kerjaku
ketika aku menyelesaikan tugas-tugasku.
Pada suatu hari Zafira mengatakan bahwa suaminya ditugaskan di
daerah Balikpapan, sehingga dimulailah hari-hari tanpa kehadiran suami
di rumah. Tapi selama itu belum terjadi apa-apa diantara kami. Dan aku
masih setia menemaninya menunggu teman-temannya datang menjemput. Dan
isi obrolan sudah bertambah dengan kerinduannya terhadap kehangatan
pelukan suami pada saat kesendiriannya dimalam hari dan gairah dalam
dirinya sedang muncul, tapi semua itu tetap Zafira sampaikan dalam
bahasa yang santun, tidak binal apalagi menggoda. Dan semua kerinduan
dan kegairahan dia tumpahkan pada suaminya setiap suaminya pulang
sebulan sekali.
Ketika kami sedang menunggu jemputan, Zafira bercerita bahwa teman
seperjalanannya sudah berani berbicara yang isinya nyerempet-nyerempet
ke arah yang berbau sex, misalnya menanyakan bagaimana menyalurkan
kebutuhan biologisnya pada saat suaminya tidak ada, dan kadang-kadang
dia suka cerita tentang ketidak puasan terhadap istrinya dan
obrolan-obrolan lain kadang-kadang berisi rayuan, tapi masih dalam
sebatas ucapan tidak dalam tindakan yang kurang ajar. Hal ini dilakukan
jika mereka hanya berdua sedangkan yang lain tidak ikut. Dan Zafra
meminta pendapatku apa yang harus dilakukan. Kubilang “ ngga usah
ditanggapi atau alihkan saja topik pembicaraan, nanti juga dia akan
mengerti bahwa kamu tidak terpancing oleh obrolannya dan selama dia
masih bertingkahlaku wajar tidak perlu dihentikan “, ini kesempatan
pulang bareng. Zafira menerima saranku.
Dari kejadian itu Fitria sering tukar pendapat dengan dalam
berbagai hal dan dia merasa cocok ngobrol denganku, bahkan akhirnya dia
sering juga cerita hal-hal pribadi rumah tangganya yang seharusnya tidak
dia ceritakan ke orang lain dan akupun melakukan hal yang sama.
Sehingga akhirnya kami menjadi semakin dekat dan dalam diriku muncul
kerinduan pada Zafira jika sehari saja tidak bertemu dengannya dan hal
ini secara iseng pernah aku katakan padanya dan diapun menjawab bahwa
diapun merasakan hal yang sama sehingga dia berkata padaku apakah yang
dia rasakan ini salah. Dan aku meyakinkan padanya bahwa yang kami
rasakan itu adalah rasa persahabatan yang semakin akrab dan suatu hal
yang wajar jika diantara sahabat yang akrab muncul rasa rindu yang
mendalam jika tidak bertemu dan Zafirapun menyetujui perkataankua.
Pada suatu hari, Ketika aku sedang mengerjakan tugas-tugas yang
harus aku selesaikan di komputer, sambil menunggu teman-temannya datang,
Fitria bertanya padaku,
“ Sit, isi komputermu apa saja sih ? pasti banyak hal-hal yang berbau porno yach?” ujarnya kepadaku.
“Biasa lah laki-laki…” jawabku kepadanya.
Zafirapun tidak bertanya lebih lanjut.
“ Sebenarnya ya fit, aku tidak begitu suka dengan gambar-gambar
porno, aku lebih suka dengan cerita-cerita dewasa yang banyak terdapat
di internet, bagiku menbaca cerita lebih cepat terangsang dibandingkan
dengan melihat gambar gambar atau menonton film porno. Aku biasa
mendownload cerita-cerita porno dari internet kemudian aku cetak dan aku
baca di malam hari pada saat aku jauh dari istriku. Dengan demikian
berahiku akan tersalurkan.” Ujarku kepada zafira.
Zafira memandangku dengan pandangan menyelidik dan berkomentar
“ Wahhh… yang benar aja kamu sit ??hahaha “,jawabnya ambil tertawa.
“ Sumpah deh fir ….wkwkwkwk ” jawabku sambil tertawa juga.
Lalu kuambil sebuah cerita yang sudak kucetak rapih mirip sebuah novel
dengan isi cerita yang tidak vulgar tetapi isinya sangat menghanyutkan
dan sangat merangsangku sehingga aku tak bosan-bosan membacanya. Dan
kuserahkan padanya sambil berkata,
“Kalau tak percaya…, nich baca ! tapi jangan dibaca disini, bahaya ntar,
hhe… bawa pulang aja dan baca di rumah malam-malam sambil tiduran
membayangkan suamimu” ujarku kepadanya.
Dengan ragu dia memandangku…
“Ayo… ambil aja, nggak ada yang tahu ini…lagi pula ini khan hanya
bacaan dan nggak ada gambarnya pula..” ujarku sambil menyerahkan cerita
dewasa itu.
Akhirnya dengan ragu dan agak malu dia menerima cerpen itu dariku. Pada
esokkan harinya, setelah jam pulang kerja dengan tergesa-gesa Zafira
menghampiriku seperti ada sesuatu yang dia tahan-tahan dan ingin segera
ia Katakan padaku.
“ Rosit…, bener katamu. Aku sampai nggak tahan menahan rangsangan akibat
bacaan ini…..Wuihhh gila isinya merangsang banget “ katanya sambil
malu-malu, maklum cewe berjilbab yang biasanya segala tingkahlakunya
selalu dia kontrol.
” Kalau Zafira sampai sudah nggak tahan, ngapain atuh membacanya
dirumah Fir , udah baca langsung aja di komputer, aku belum sempat
mencetaknya…nich, lagi pula lumayan menghabiskan waktu satu jam menunggu
dengan baca cerita..” ujarku kepadanya.
Karena Dia sudah sangat akrab denganku diapun setuju aja dan duduk
di hadapan komputerku membaca cerita. Pada saat itu masih banyak orang
yang belum bisa menggunakan komputer termasuk salah satunya adalah
Zafira.
“ Wan.. jangan jauh-jauh donk…beritahu bagaimana cara menggunakan
mouse dan bagaimana cara memindahkan halaman demi halaman..” Ujarnya
kepadaku.
Maka dengan ragu-ragu aku berdiri tepat dibelakangnya memberi
petunjuk. Karena Dia masih belum lancar menggunakan mouse akhirnya
tanganku berada diatas tangannya yang memegang mouse dengan tujuan
memberi petunjuk. Dag… didg…dug… Seerrrr… serasa aliran darahku mengalir
cepat ketika tanganku menyentuh tangannya. Halusnya tanganya. Zafira
secara reflek menepis tanganku, tapi dia sadar bahwa tanganku tidak
bermaksud kurang ajar, hanya membantu menggerakkan mouse dan melakukan
klik atau drag. walaupun nampaknya dia merasa risih jika tangannya
bersentuhan denganku. Dia mulai membaca cerita paragraf demi paragraf
dan terlihat tidak risih lagi bersentuhan kulit tangan denganku bahkan
kadang-kadang tangannya yang berada diatas tanganku. Akupun turut
membaca cerita yang tertera di monitor. Kebetulan cerita tersebut
menceritakan kisah perselingkuhan yang kondisinya mirip dengan kondisi
kami saat itu sehingga nampaknya Dia sudah mulai terangsang. Hal ini
dapat kurasakan pegangan ke tanganku yang kurasa lain seperti
mengelus-ngelus, kemudian kudengar deru napasnya yang terasa berat serta
badannya sudah mulai berkeringat. Akupun sebenarnya mengalami hal yang
sama, terangsang berat.
Tapi bagaimana caranya dapat melakukan dengan Zafira yang aku
hormati karena kealimannya. Sebenarnya sejak dia sering curhat padaku,
dihatiku sudah timbul rasa suka dan sayang padanya. Bukan rasa sayang
sebagaimana layaknya sahabat tapi lebih dari itu rasa sayang terhadap
seorang kekasih. Sering aku membayangkan betapa nikmatnya dapat tidur
bersama dengannya. Tapi bayangan itu selalu kutepis dan kujawab tak
mungkin seorang cewe berjilbab melakukan perselingkuhan, apalagi sampai
melakukan hubungan sex. dengan orang lain selain dengan suaminya. Dan
pada saat seperti ini, nampaknya keinginanku seperti diberi jalan.
Ketika seolah-olah tanpa sengaja bibirku menempel kekepalanya yang
terhalang oleh jilbab dia diam saja. Dan ketika pipiku kudekatkan ke
pipinya seolah-olah ingin membaca tulisan yang terdapat dimonitor diapun
diam saja dan ketika tangannya yang memegang mouse aku beri remasan
lembut terlihat bahwa Zafira memejamkan mata seolah-olah menikmati dan
angannya telah melayang akibat cerita yang sedang dibaca dan ia
bayangkan.
“ Eghhhhh” tanpa sadar Zafira mengerang kecil disusul tarikan nafasnya yang sudah tidak stabil.
Aku melihat Dia sudah mulai gelisah, terkadang bergerak kearah
selangkangan dan terkadang bergerak ke arah buah dadanya yang terhalang
oleh jilbab lebar dan baju longgar yang ia kenakan. Aku mulai berpikir,
ternyata yang Zafira katakan benar tentang rangsangan akibat membaca
cerita porno pada dirinya sedemikian hebat sehingga membuat dia tidak
bisa menguasai dirinya. Akupun yang sudah terangsang mulai memegang dan
meremas tangan kirinya dan zafira memejamkan matanya. Dengan
berdebar-debar dan perasaan takut dimarahi.
Akupu memberanikan diri untuk mencium pipinya dari belakang, dan
ternyata dia tetap memejamkan matanya. Kesempatan bagus batinku. Dengan
nekad akupun mulai gerakkan wajahku kehadapanya dan mencium bibirnya
dengan lembut. Dia seperti yang kaget dan tetap diam. Aku terus mengulum
bibirnya, sehingga akhirnya dengan napas memburu yang tak
kusangka-sangka dia mulai membalas ciuman bibirku dengan hisapan dan
jilatan yang penuh nafsu dengan mata tetap terpejam. Hisapan dan jilatan
serta permainan lidah yang disuguhkan olehnya sungguh luar biasa, aku
tak menyangka cewe berjilbab lebar ini demikian hot dan lihai dalam
berciuman. Atau memang benar bahwa sebenarnya mereka mempunyai nafsu
yang besar yang mereka belenggu sehingga begitu terlepas jadi tak
terkendali.
Dan pada akhirnya kami sudah tidak memperhatikan monitor komputer
lagi, tapi asyik dengan kenyataan bukan hanya ada dalam cerita. Kami
berciuman sangat lama, hingga badanku terasa pegal karena terlalu lama
membungkukkan badan. Aku tarik badan Zafira ke atasku agar dia berdiri
dan aku pepetkan badanya kedinding di sebelah jendela sehingga mataku
masih bisa memperhatikan keadaan di luar ruangan. Tanganku mulai meraba
dan meremas buah dadanya dari luar bajunya. Nafsu Zafira semakin
menggila, beberapa kali tanpa sadar dia mengerang kenikmatn.
“uhhh …. ahhhhh.. eghhh..” erangnya.
Lalu tangankupun mulai menuju di selangkangannya yang terhalang
oleh rok panjangnya. Zafirapun semakin mengeratkan pelukan padaku serta
menghisap bibirku dalam-dalam dan terkadang mengigit kecil bibirku penuh
gemas. Waktu itu terlihat olehku bahwa teman Zafira sudah datang
menjemput dan berkeliling-keliling di sekitar kantorku mencari dia,
Sedangkan temannya yang supir membunyikan tapi klakson sebagai tanda
yang jemput telah datang. Sengaja tidak kuberitahu karena aku yakin
Zafirapun tahu bahwa temannya telah datang tapi dia membiarkannya sambil
memberikan tanda padaku untuk tidak bersuara. Sehingga akhirnya teman
Zafira kembali ke mobil dan meninggalkan kantorku. Setelah mereka pergi
aku pergi menuju pintu ruang kerjaku untuk mengunci dari dalam sehingga
aku bisa tenang bermesraan dengannya yang telah lama kunanti-nantikan.
Akupun Kembali aku menghampiri dia yang masih berdiri bersandar
didinding dekat jendela, kemudian aku memeluknya erat-erat sambil
bibirku kembali mencari bibirnya dan kamipun kembali hanyut dalam ciuman
yang sangat luar biasa penuh gairah dan nafsu berahi. Tangan kiriku
mulai mencari-cari celah untuk bisa menyentuh dan meremas payudaranya
secara langsung. Akhirnya kutemui juga beberapa kancing yang terdapat
dibalik jilbabnya yang lebar. Setelah berhasil, langsung tanganku
menyelusup ke balik branya dan menyentuh serta meremas payudara Zafira
dengan gemas. Fitria seperti mendesis dan mengerang tidak jelas yang
menunjukkan dia sangat menikmati permainan ini.
“eghhh…. Sssesssst… Ouuhhhh..” Erangngya.
Tangan kananku mulai menarik rok panjang Fitria ke atas dan
mengusap paha mulusnya yang selama ini dia tutupi dengan rok longgar dan
panjang. Wow halusnya, batinku. Tanganku terus keatas ke
selangkangannya dan mulai meraba bagian vagina dari luar cd-nya. Dan
kurasakan cd tersebut sudah basah. Rupanya dia sudah sangat terangsang.
Tangan kananku mulai masuk ke balik cd Zafira dan merasakan kelembutan
jembut yang ada disekitar lubang vagina Zafira. Mulai Ku mainkan jariku
ke vaginanya secara terus menerus. Nampaknya dia sudah mulai hilang
kendali, pinggulnya, secara spontan pinggulnyapun bergoyang-goyang tak
teratur. Jari tengahku mulai memainkan klitorisnya.
“ Enak sit ….. ahhh … ahhh… ahh…” ucapnya padaku.
Lalu jari tengahku mulai masuk kedalam liang vagina yang sudah
sangat basah. Ohhh baru kali ini aku merasakan lubang vagina yang
benar-benar berbeda, batinku. Baru oleh jari tengahku saja aku bisa
merasakan bedanya vagina Zafira dari vagina istriku. Vagina Zafira
seolah-olah berpasir, mirip lendir telur penyu, rasa butiran pasir
tersebut seperti meraba dan mencari ujung-ujung saraf yang terdapat di
jari tengahku ditambah lagi dengan kedutan-kedutan yang terus memijit
jari tengahku tiada henti. Tak terbayangkan rasanya jika yang kumasukkan
ke dalam vagina ini bukan jari tengahku melainkan penisku, tak
terbayang nikmat rasanya sehingga membuat nafsuku semakin menggila.
Dipuncak kenikmatan yang dirasakan oleh Zafira. Dia mulai kehilangan
kendali dengan terus mengerang
“ uhhhhh… Auuuu…auuuu… uhhhh.. emmmmp…. Eghhh … aduhh “ dengan suara yang semakin keras.
Akupun takut dan berpikir apakah jariku menyakitinya, maka sejenak
aku hentikan, Dan seketika pula kucabut jariku. Zafira menahannya dan
membisikkan dengan suara mendesis dan terbata-bata,
“Ja…ja..jangan berhenti sssittt, aku sedang dipuncak… please…ouwh…ouwh…ouwhhhhh…” kata dan erangnya kepadaku.
Aku semakin khawatir saja kalau suaranya dapat didengar oleh
pesuruh kantor yang kadang-kadang suka berkeliling. Maka kubisikan
sesuatu kepasda Zafira,
“ Zafira, jangan kenceng-kenceng mengerangnya, aku takut eranganmu
terdengar orang lain, bisa berabe deh ntar. Kita cari hotel saja di
sekitar sini yok?” ucapku pada zafira.Dia
memandangku dengan pandangan yang tak rela tapi dapat memahami
kekhawatiranku dan mengangguk setuju. Maka kuhentikan kegiatanku dan dia
merapihkan jilbab, baju dan roknya dengan tergesa-gesa seperti orang
yang ketagihan sesuatu dan tak dapat ditahan. Sambil melihat kekiri dan
kekanan dan bertingkah seperti tidak terjadi sesuatu, kami segera menuju
motorku di tempat parkir dan segera keluar dari kantor. Tapi sebelumnya
Zafira menuju ke ruangan telepon untuk memberitahu ibunya bahwa ia
tidak bisa pulang dengan alasan ada pengarahan dari bupati di pendopo
malam ini. Untung tidak ada yang melihat, karena sebagian besar rekan
kerjaku telah pulang tinggal beberapa orang saja yang belum pulang.
Selama perjalanan diatas motor, tangan Zafira dengan liar meraba-raba
disekitar selangkanganku dan terkadang meramas-remasnya dengan gemas
namun lembut membuat diriku melayang-layang kenikmatan.
Sekitar jam 5.30 sore kami telah tiba di hotel dan segera menuju
resepsionis. Resepsionis tidak curiga pada kami karena melihat Fitria
yang mengenakan jilbab yang lebar dengan baju longgar dan rok panjang.
Dan mereka dengan yakin menganggap kami sebagai pasangan suami istri
yang kemalaman di kota Sumedang. Karena pada saat itu waktu telah
menunjukan Jam 5.30 sore. Dan kami segera diberi kunci ruangan di lantai
dua dengan balkon yang dapat melihat pemandangan alam Jatinangor yang
indah. Begitu masuk kamar dan mengunci pintu, rupanya Zafira sudah tidak
sabar lagi dan nampaknya nafsu birahinya yang meluap-luap di kantor
tadi belum juga reda, sehingga langsung menyerangku yang masih dalam
kedaan berdiri..
“ Rosit…ough…Sit…ough…” ucapnya dengan napas memburu langsung
mencium bibirku dan menghisap bibirku dalam-dalam dengan penuh nafsu dan
kenikmatan.
Tangannya meraba-raba badanku dan mulai menbuka kancing bajuku satu
persatu dan begitu terbuka langsung dia singkapkan bajuku dan jilati
dagu, leher, menyusuri dadaku dengan lidahnya dan mempermainkan putting
susuku dengan lidah dan bibirnya dengan cara dan rasa nikmat yang tak
pernah kubayangkan. Tak pernah kubayangkan seorang cewe berjilbab lebar
dengan pakaian longgar yang menutupi seluruh tubuhnya dengan penuh nafsu
birahi dan kenikmatan sedang memberikan kenikmatan kepadaku sedemikian
hebatnya, membuat penis sangat tegang dan keras dibalik celanaku yang
masih terpasang dengan lengkap. Akupun membuka bajuku yang sudah tak
terkancing dan melemparkannya, kemudian tanganku mulai membuka kancing
bajunya satu persatu, setelah terbuka semua tampaklah sepasang gunung
kembar yang sangat indah yang masih terbungkus BH kemudian kucari
pengait BH tersebut dan kulepaskan sehingga nampak jelas bentuk Buah
dada yang sangat indah yang tak terbungkus lagi. Buah dada cewe
berjilbab ini luar biasa indahnya dengan kulitnya halus dan bersih.
Tanpa membuang waktu, tangan kananku langsung mempermainkan buah dada
indah sebelah kiri miliknya dan terkadang kuplintir-plintir puting
susunya sedangkan mulutku langsung menuju buah dada sebelah kanan dan
menyedot serta memainkan lidahku diputingnya,
“ Ahhhh…. ouuuuuh…Sit… ouuuuuuh… “ Zafira mengerang dan badannya
melenting serta kepala tertengadah ke atas sehingga hampir kehilangan
keseimbangan dan terjatuh.
Pada akhirnya aku mendorong dia ke arah tempat tidur sambil mulutku
tetap diputing susu dan tangan kanan mempermainkan buah dada bagian
kiri . Aku baringkan dia ke pinggir tempat tidur dengan posisi kepala di
tengah dan kaki terjuntai di lantai. Dengan gemas dan penuh kenikmatan
berahi tangan , bibir dan lidahku bermain-main di kedua buah dadanya.
“ Eghhh.. ouwhh… Eghhhh… Sit ahhhhh…” erangan Zafira semakin keras. Tak terkendali.
Kedua tanganku langsung menuju ke lingkar pinggang roknya, membuka
kancing, sletting dan menarik roknya kebawah hingga lepas. Terpampanglah
kaki yang putih mulus dan halus serta beraroma keringat yang sangat
merangsang berahi. Kuciumi kedua kaki mulai dari betis hingga paha
dengan penuh kenikmatan dan napas memburu. Akhirnya mukaku tepat berada
di depan vagina dan aku ciumi dari luar Cd-nya yang sudah sangat lembab.
Erangan Zafira semakin menggila dan pinggulnya tidak bisa diam sehingga
membuat ciummanku menjadi tidak fokus. Akupun semakin menggila,
tanganku langsung menarik CD tersebut kebawah hingga lepas sehingga
tampak vagina yang indah dengan jembut lembut mengitari lobang vagina
yang berbentuk garis vertical itu. Mulutku langsung menuju ke vaginanya,
namun kepalaku ditahan oleh tangan Fitria sambil berkata,
“ Jangan cium vaginaku Sit … aku malu…., belum pernah sekalipun vaginaku dicium ” ucapnya padaku.
Namun akupun tak memperdulikan perkataanya, dengan paksa akhirnya
mulutku sampai juga ke permukaan vagina Zafira dan langsung kujilati dan
kuciumi dengan liarnya. Aooooo…. Aroma vagina ini benar-benar membuatku
melayang dan kehilangan kendali, benar-benar memabukkan. Aliran darah
dan napasku semakin cepat. Ketika lidahku mulai membelah lipatan
vaginanya dan dan menjilati dari bawah hingga ke klitorisnya.
“Uhhhhhh…. Auow…auow… eghh “ napasnya seperti tercekik dan kemudian badan melenting dengan menengadahkan.
Kakinya memiting kepalaku dan kedua tangannya menekan kepalaku sekuat tenaga hingga aku tak bisa bernapas.
“ Aaaaaauuuuwwwhhhh……….” Akupun berteriak.
Zafirapun berkelojotan tak terkendal. Kemudian selama beberapa detik
badannya kaku dan melemas perlahan-lahan, sehingga himpitan dan tekanan
pada kepalakupun lepas. Rupanya dia baru saja mengalami orgasme yang
begitu luar biasa. Kemudian aku berdiri dengan masih bercelana lengkap
sambil memperhatikan Zafira yang masih menggunakan jilbab yang bentuknya
tak karuan serta baju longgarnya yang terbuka tapi belum lepas dari
badannya yang terlihat keindahan buah dadanya yang montok serta kenyal
itu. Mulus,putihdan wangi. Sedangkan bagian bawahnya sudah benar-benar
telanjang memperlihatkan keindahan vagina yang masih rapat. Kemudian
akupun menngunakan kesempatan untuk membuka celana panjangku sekaligus
dengan celana dalamku. Sehingga akupun bertelanjang bulat dengan penis
yang masing tegang dan keras, karena memang belum digunakan.
Perlahan-lahan aku menghampirinya dan berbaring disisinya sambil
wajahku menghadap ke wajahnya yang cantik dengan rona wajah yang sangat
puas dan berbinar seolah sedang tersenyum dan mata terpejam. Kemudian
matanya terbuka dan memandangku dengan sayu dan berkata…
“ Rosit… barusan benar-benar luar biasa… belum pernah aku mengalami
hal seperti ini sebelumnya” “tapi Wan…. Aku belum merasakan dirimu
seutuhnya … rasanya belum lengkap..” ucapnya kepadaku.
Sambungnya sambil tangannya merayap perlahan ke arah penisku dan
mengusapnya lembut dan mengocok perlahan-lahan penisku, sehingga akupun
melayang-layang dibuat nikmat olehnya. Gilaaa, Pikirku dalam hati, Luar
biasa besar nafsu sex yang dimiliki oleh wanita ini. Baru saja mengalami
orgasme yang dahsyat, hanya dalam satu menit nafsu berahinya sudah
bangkit lagi dan mulai merangsang diriku. Zafirapun mulai menarik
badanku agar berada di atasnya dengan tangannya masih tetap memegang
penisku. Kemudian pahanya dilebarkan dan mengarahkan penisku ke lubang
vaginanya. Akupun cepat tanggap, setelah penisku berada tepat di belahan
vaginanya, aku mulai menggerakkan perlahan. Tapi aku ingin merangsang
dan menggodanya dengan cara hanya menggesek-gesek hingga ujung penisku
menekan-nekan klitorisnya sambil tangan dan bibirku mempermainkan kedua
buah dadanya.
“Ouwh… eghhh… ahhhhh…” erangnya dengan suara serak dan napas tak beraturan.
Sambil kedua tangannya menekan-nekan pantatku. Tapi aku terus saja
mempermainkannya.. sambil menikmati nikmatnya buah dadanya yang montok
dan menggairahkan ity. Akhirnya Zafira mulai menjerit-jerit lagi.
“ Sit ayo buruan…. Ayo… cepat… masukkin… ouh… ouh… huh… huh… “
pintanya seperti orang memelas dan lama sudah tidak berhubungan sex.
Akupun sebenarnya sudah tak tahan. Kumasukkanlah penisku ke lubang
vagina Zafira yang sudah amat sangat basah dan berlendir. Sedikit demi
sedikit batang penisku mulai menelusuri lubang surga miliknya hingga
sampai ke pangkalnya, kemudian secara perlahan-lahan aku mulai
menggenjot vaginya dan makin bertambah cepat. Dan hal nikmat yang
kurasakan tadi di kantor kualami kembali. Lubang vagina miliknya ini
benar-benar berlendir seperti butiran pasir. Dan butiran pasir itu
demikian nikmatnya mengesek seluruh permukaan kulit penisku sehingga
membuat setiap ujung syarat penisku mendapat sentuhan kenikmatan yang
sangat luar biasa yang tak pernah kurasakan sebelumnya. Ditambah lagi
dengan dinding vagina Zafira yang terus menerus berkedut seolah
meremas-remas seluruh batang dan kepala penisku. Betul-betul sangat luar
biasa nikmat.
“Aowwwww…. Aowwwww …. fir… Aduhh fir uhhhh…” erangku kepada Zafira
“Kenapa… Sit, sakit??? Apa ada yang salah denganku …? “ tanya khawatirnya karena ucapanku terdengar olehnya.
“ Bu…bukan….ta..ta.. tapi … enakkkkkhhh sekali … uhhhh” Kataku terbata-bata.
Rupanya ucapanku tersebut membuatnya tersanjung dan makin
bergairah. Zafira balas menciumi dan menjilati seluruh badanku, mulai
dari bibir, dagu, leher dada dan putting susuku sambil pinggulnya
bergoyang dengan erotis. Tentu saja aku seolah-olah mendapat double
ataupun triple kenikmatan dalam waktu yang bersamaan sehingga aku
melayang-layang tanpa terkendali Tiba-tiba Zafira menghentakkan badannya
sehingga aku terbanting ke pinggir dan dia beralih berada diatasku
tanpa penisku terlepas dari vaginanya, luar biasa jurus yang dimiliki
oleh Zafira ini. Lalu badannya dirapatkan dengan badanku sehingga buah
dadanya yang montok berhimpitan dengan dadaku dan kedua tangannya
dibelakang punggungku dan meraih kedua pundakku seperti orang yang
sedang melakukan olah raga angkat badan. Kemuadian pantatnya dengan
lincah bergerak keatas-kebawah sehingga vaginanya mengocok-ngocok
penisku. Badannya terguncang-guncang maju mundur di atas badanku
sehingga buah dadanya bergesekan dengan dadaku dan kenikmatan seperti
ini baru pertama kali juga aku merasakannya.
“Uhhhh… ahhh…. uhhhhh…“ napaskupun tersengal-sengal menahan kenikmatan dan himpitan badannya.
Namun, tiba-tiba gerakannya semakin cepat tak terkendali hingga
tanpa sadar jilbabnya telah menutupi wajahku dan dengan tergesa-gesa
ditarik hingga terlepas dan ia lemparkan sambil terus bergerak
mengocokku dan menjerit-jerit menahan nikmat, hingga akhirnya dengan
mata yang menutup rapat dan gigi yang terkatup rapat sambil menghisap
dadaku, badannya kaku dengan pantat yang ditekankan dalam-dalam ke bawah
hingga penisku menekan jauh kedalam vaginanya dan kaki yang terbujur
lurus kaku. Fitria terdiam kaku beberapa detik yang diakhiri dengan
berkontraksinya vagina dengan kedutan yang berulang-ulang dan keras
memijit-mijit penisku disertai dengan siraman-siraman lendir kawin khas
yang kurasakan diseluruh batang dan kepala penisku.
“ Uhhhh ….heggggggg……” napasnya seperti tercekik beberapa saat dan
kemudian perlahan-lahan badannya melemas di atas tubuhku. Dengan napas
yang masih tersengal-sengal kecapaian dia berbisik ditelingaku
“ This is the second orgasme momentku…. Really, and very nice” ucapnya padaku. Lalu sambungnya.
“ Rosit… kamu belum yah… sambil mencium bibirku…?”
Aku hanya tersenyum menahan nikmat sambil merasa bangga di dalam
hati diperlakukan seperti itu oleh Zafira yang cantik bak bidadari ini.
Aku membalas mencium bibirnya dan menghisap dalam-dalam dipadukan dengan
mempermainkan lidah mengulas permukaan bibirnya dan tangan yang
mengusap-ngusap punggungnya yang basah oleh keringat. Dan terkadang
tanganku ke depan dadanya untuk meremas buahdadanya yang menempel erat
dengan dadaku. Rupanya nafsunya sudah mulai naik lagi. hal ini kurasakan
dengan gerakan pantatnya yang mulai mengocok perlahan, Dan badannya
terguncang kembali, namun hanya sekitar dua menit kemudian badannya
mulai bergerak tak terkendali dan prilaku menuju orgasme yang khas
kembali dia perlihatkan padaku, sampai terkulai lemas diatas tubuhku.
Hal ini terus berulang-ulang terus hingga beberapa kali hingga
akhirnya ia terkulai benar-benar lemas di atas tubuhku sedangkan penisku
masih tegang dan keras. Hal ini dikarenakan aku memang susah keluar
bila ada di bawah karena aku tidak bisa mengendalikan permainan, tetapi
bila aku berada di atas aku paling lama hanya sekitar dua puluh menit
aku sudah keluar bahkan terkadang bisa lebih cepat kalau aku sudah
terlalu bernafsu seperti pada saat ini. Kemudian badannya menggelosor
kesampingku seperti tanpa tenaga dan tak bertulang, kemudian memandangku
sayu penuh kepuasan sambil berbisik.
” Kamu kok belum juga sih, perkasa sekali kamu sit? “ ucapnya, sambil lidahnya bermain dileher dan telingaku.
Benar-benar luar biasa kemampuan sex yang dimiliki oleh Zafira.
Walaupun sudah berkali-kali orgasme dan kehabisan tenagapun nafsunya
belum surut juga. Apakah karena dia melihat bahwa penisku masih keras
dan belum keluar. Aku yang memang masih bernafsu bernafsu langsung
berada diatas tubuhnya dan perlahan-lahan dia membuka dan mengangkat
pahanya memberi jalan kemudahan bagi penisku untuk memasuki lobang
vaginanya yang memiliki lendir berpasir seperti lendir telur penyu itu.
Bless… kembali penisku menyelam di lendir berpasir yang sangat nikmat
menghanyutkan dan membuat lupa diri. Perlahan-lahan aku mulai
menggoyangkan pantatku untuk mengocok vaginanya. Luar biasa memang
Fitria ini, nafsunya cepat sekali bangkit. Kedua ujung kakinya mulai
menekan-nekan pantatku dengan keras dan tangannya dengan keras
menarik-narik punggungku untuk merapat kebadannya sambil seperti biasa
menjerit-jerit menahan nikmat menuju orgasme. Dan akupun sebenarnya
sudah tidak tahan ingin segera menuju puncak. Maka gerakankupun
kupercepat hingga akhirnya bergerak cepat dan tidak bisa kukendalikan.
Hingga pada suatu titik dimana pantatku menekan keras serta badan dan
tangan ku kaku dan napas serasa mau putus serta dari mulut terucap
“Oooouwhhh …… aku mau keluarrr fir …. ouwhhhh …” dan
crott….crott..crot…” tersemburlah sperma dengan keras menyemprot lobang
vagina Zafira beberapa kali.
Rupanya pada saat yang samapun Fitria mengalami orgasme yang
berbarengan dengan ku sehingga keluhankupun disambut dengan terikan
Zafira…
“uhhhhhhhhhh… ahhhhhhhhhhh…. eghhhhhhhhh…?” erang nikmat Zafira untuk kesekian kalinya.
Seperti biasa, suara napas tercekik dan tubuh kaku dengan vagina
yang berkontraksi. Hanya bedanya kontraksi yang kurasakan jauh lebih
nikmat dan lama. Hingga benar-benar membuat kedua badan kami betul-btul
ambruk terkulai lemas dan nggak bisa bergerak lagi, Hufftttt. Sungguh
persetubuhan yang sangat luarbiasa yang baru pertama kualami seumur
hidupku ini. Kemudian suasana menjadi hening… hanya terdengar dengusan
nafas yang perlahan-lahan mulai teratur pelan dan kami benar-benar
seperti orang yang tak sadarkan diri selama beberapa saat dengan posisi
badanku telungkup tak bergerak menindih tubuh Zafira yang telentang
dengan kedua tangan terbuka lebar dan juga tak bergerak kecapaian. Entah
berapa lama ketidaksadaran kami itu terjadi, hanya dalam setengah sadar
kurasakan badan Fitri bergeser dan tangannya berusahan menggulingkan
tubuhku sambil tetap berpelukan sehingga akhirnya kami tertidur lelap
sambil berpelukan. Kami tersadar dari tidur setelah rasa haus dan lapar
membangunkan kami berdua. Kemudian ketika kulihat jam tanganku, waktu
menunjukkan pukul jam 7.30 malam.
“ Zafira Keluar yuk…!!! aku laper nih, kita makan yok” Ajakku padanya.
” Ayo sit aku juga laper nih, lemes lagi, tapi aku mandi dulu
ya?!!? nggak enak ni lengket sekali rasanya oleh keringat” ucapnya
kepadaku.
Lalu segera Zafira bangkit dan berdiri serta berlenggang menuju
kamar mandi. Betapa indahnya tubuh cewe berjilbab lebar ini apabila
sedang berjalan sambil telanjang bulat. Aku terpana memandang keindahan
ini. Sambil pikiranku melayang membayangkan apa yang baru saja kualami.
Betapa beruntungnya aku dapat menikmati persetubuhan yang luar biasa
nikmat dan melelahkan dengan seorang cewe berjilbab lebar yang tak
terbayangkan akan dialami olehku tetapi memiliki kemampuan sex alami
yang luar biasa. Sehingga tanpa terasa gairahku bangkit lagi, hal ini
ditunjukkan dengan bangkitnya penisku secara perlahan-lahan dari
ketertidurannya setelah kelelahan bekerja keras. Perlahan aku bangkit
dan berjalan menuju kamar mandi. Kulihat Zafira sedang menyabuni seluruh
tubuhnya. Kedekati dia sambil berkata..
“Mari kubantu menyabuni dirimu…” ucapku sambil tangan meraih tangannya yang sedang memegang sabun.
Lalu aku sabuni seluruh tubuhnya sambil merasapi keindahan dan
kemulusan kulit tubuhnya. Dan mulutkupun mulai aktif bekerja menciumi
seluruh tubuhnya sambil berdiri dibawah shower yang terus memancurkan
air membasahi tubuh kami berdua.
“Aahhhhh.. Sit …jangan ah… aku suka nggak tahan kalau diciumi
seperti itu” ucapnya sembari mandi dengan napas yang mulai memburu.
“Baguslah kalau begitu…” sahutku sambil terus menciumi dirinya dan
tanganku yang tadinya menyabuni dirinya menjadi meremas-remas buah
dadanya yang selalu terlihat menggemaskan.
Gairahkupun begitu cepat bangkit, rasa lapar dan lemasku tiba-tiba hilang begitu saja.
“uhhhh….. ahhhh….. baiklah kalau begitu sit, tapi jangan lama-lama ya,
karena aku lapar banget….Oohhh.. Auw….auw.. sshhhtttt….” Kicaunya mulai
kacau, dengan mata mendelik-delik.
Tangannya mulai mempermainkan penisku dengan meremas, memijit dan
mengocoknya sehingga membuat penis ku semakin tegang dan keras dan siap
tempur. Kaki kanannya dia angkat mulai mengarahkan ujung penisku ke arah
liang vaginanya. Agak susah sih karena tubuhku lebih tinggi darinya dan
akhirnya kutekukkan kedua kakiku dan kedua tanganku kuletakan
dipantatnya turut membantu menekan agar pantatnya kearah selangkanganku
agar penisku bisa segera menembus liang vaginanya yang luar biasa
nikmatnya.
“ slupppp …. Blessshh… “ tusukan penisku ke vagina Zafira.
Kembali kurasakan lendir berpasir serasa mengesek seluruh
simpul-simpul syaraf disekujur batang dan kepala penisku.. ditambah
dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang terasa seolah memijat dan
menghisap-hisap penisku.
“Ouwhhh… ohh… ohhh…” aku mengerang menahan nikmat yamg tak karuan itu.
Kakikupun kaku melurus sehingga membuat badan Zafira terangkat dan
kakinya tergantung bertumpu pada penis tegangku yang mendongkrak tubuh
Zafira sehingga membuatnya tubuhnya tergantung dan terlonjak-lonjak.
Keadaan seperti itu, rupanya membuatnya menjadi semakin nikmat sehingga
gerakann semakin menggila dengan mengaitkan kedua kakinya kepinggangku
dan melonjak-lonjakkan tubuhnya sambil pantatnya ditahan olehku.
“Auow..auow..auow.. ohhhh… ssssthh… auow..” kicaunya terus menerus.
Tiada henti Akupun merasakan hal yang sama, karena pangkal penis
terasa ditekan-tekan membuat orgasmeku cepat menghampiri, begitupun
dengan Zafira. Gerakan dan teriakannya sudah tak terkendali sehingga
secara bersamaan kamipun melenguh dan menjerit serta tubuh kaku dengan
pikiran yang melayang-layang jauh ke atas dan akhirnya terhempas jatuh,
hilang tenaga dan hilang keseimbangan. Tubuhku limbung karena kehilangan
tenaga dan menahan beban tubuhnhya yang masih dalam posisi
dipangkuanku. Aku hilang keseimbangan dan badan jatuh kedepan. Untunglah
dibelakang Zafira adalah dinding kamar mandi sehingga kami tidak jatuh
tersungku.
“Ouwhhhhhhhh…. ahhhhhhhhhh… niceeeeeeee” kata Zafira sambil mencium lembut bibirku.
Tersadarkanlah oleh siraman shower yang masih terus mengucurkan air
dan membasahi tubuh kami berdua. selama kami bersetubuh di kamar mandi
sambil berdiri ini. Akhirnya kami selesaikan mandi dan mengenakan
pakaian. Dan seperti biasa dia mengenakan kembali jilbab lebar dan baju
longgarnya. Kami keluar hotel untuk mencari makan sekitar jam 9.30 malam
dan menemukan rumah makan sunda. Dan kami berduapun makan dengan lahap
seperti orang yang sudah seminggu tidak makan. Setelah makan-makan kami
jalan-jalan keliling kota Jatinangor menikmati suasana malam kota
Jatinangor. Dan Kamipun kembali ke hotel sekitar jam 10.30 malam. Di
dalam kamar sambil bermesraan Zafira bercerita bahwa sudah 3 bulan
suaminya tak pulang karena alasan pekerjaan , sedangkan gairahnya
semakin hari semakin menumpuk perlu penyaluran ditambah lagi dengan
bacaan-bacaan cerita dewasa yang sering aku berikan padanya. Membuat
libidonya tak tertahankan dan akhirnya ambrol.
Disamping itu secara jujur Fitria mengakui bahwa akhir-akhir ini
dia semakin sayang dan cinta padaku. Perasaan itu tidak bisa dia tolak
dan terus datang padanya tanpa permisi. Sambil mengobrol kami saling
membelai dan memeluk bahkan terkadang saling cium sehingga membuat
berahi kami bangkit lagi. Dan pencarian kenikmatanpun berlangsung
kembali berulang-ulang hingga dini hari yang membuat tulang-tulang kami
serasa dilolosi dan kami tertidur sambil bertelanjang bulat tidak
menghiraukan keadaan sekeliling kami. Kami tersentak bangun ketika adzan
subuh terdengar berkumandang dan suara adzan itu benar-benar menyadar
kami apa yang sebenarnya telah kami lakukan. Aku termenung teringat anak
dan istriku sehingga timbul penyesalan dan perasaan dosa yang mendalam.
Demikian pula Zafira. Dia menangis mengingat dosa yang kami lakukan.
Kami terdiam cukup lama sampai akhirnya Zafira bangun dan mandi.
Kemudian dia melakukan sembahyang dan dilanjutkan dengan berdoa memohon
ampun atas dosa-dosa yang dilakukannya. Setelah itu dengan lirih dia
berkata padaku .
“Wan … mandi, sembahyang dan berdoalah kamu memohon ampunan atas
dosa-dosa yang kita lakukan. Walaupun aku mencintaimu, tapi yang telah
kita alkukan adalah suatu kesalahan besar…” ucapnya kepadaku.
Kemudian kembali dia menangis menyesali dosa yang telah dilakukan.
Hatikupun tergerak, dan aku pergi untuk mandi dan kemudian melaksanakan
apa yang Zafira sarankan padaku. Sekitar jam 6.00 pagi.
“ Sit… aku nggak akan kerja hari ini, aku ingin merenung di rumah,
nanti aku akan menelepon ke kantor bahwa aku sakit…” ucapnya padaku.
Kemudian dia melanjutkan kata-katanya…
“Aku mau pulang sekarang, kamu nggak perlu nganter, aku mau naik
angkutan umum saja. Sambil dijalan nanti aku akan merenungi kesalahan
yang kita lakukan…” ucapnya padaku.
Kamipun keluar dari hotel, , Zafira berkata padaku pulang ke
Bandung sedangkan aku kembali ke kantor. Setelah kejadian itu, 2 hari
Fitria tidak masuk kantor. Dan pada saat dia masuk kantor dan berpapasan
denganku. Pandangannya seolah memancarkan rasa malu dan bersalah. Aku
jadi iba melihatnya. Saat itupun kami hanya saling diam tidak tahu harus
mengatakan apa. Dua minggu setelah kejadian itu, nampaknya kekakuan
kami sudah mencair dan kami bisa kembali mengobrol pada saat , Zafira
berkata padaku menunggu jemputan, walaupun agak kaku. Sebulan setelah
kejadian itu. Pada saat sedang menunggu jemputan, , Zafira berkata
padaku menggamit lenganku sembari berkata
“ Yuk kita ke ruang kerjamu “ ajakanya padaku ada hal penting yang ingin kubicarakan denganmu.!”
Setelah di dalam ruang kerjaku, Fitria berkata…
“ Sit…, kejadian di hotel saat itu sangat aku sesali….., Tapi… “ dia tidak melanjutkan kata-katanya.
“ Tapi apa Fir ?” tanyaku heran.
“ Selama seminggu aku tak bicara denganmu saat itu.., ternyata
merupakan masa-masa penyiksaan bagi rasa dan hatiku…” uajrnya kepadaku
“Emangnya kenapa ?”tanyaku penasaran.
“Aku ingin bicara jujur padamu. Tapi kamu jangan mentertawakanku apalagi mengejekku setelah kamu tahu apa yang akan kusampaikan”
“ iya deh .. aku janji ” jawabku mantap sambil memandangnya penuh tanda tanya didalam hati.
“Sebenarnya aku telah lama memendam rasa sayang padamu, rasa sayang
dan rindu bukan selayaknya terhadap seorang sahabat…, tapi lebih dari
itu. Sudah lama aku berjuang untuk menepis perasaan ini, karena aku tahu
yang aku rasakan ini adalah suatu yang salah dan tidak boleh dilakukan
…tapi aku selalu kalah.. Tiap malam yang ada dalam benakku hanya dirimu…
bukan bayangan suamiku yang jauh diseberang sana…” “Ohh Tuhan apa yang
terjadi dengan diriku ini…?” kemudian terisak meneteskan air mata seolah
sedang menahan beban yang sangat berat.
Aku tertegun mendengar pengakuannya. Rupanya , Zafira berkata padaku merasakan hal yang sama dengan yang kurasakan selama ini.
“Jika ada di depanmu, aku selalu merasa tenang, damai dan bahagia,
seperti remaja yang sedang jatuh cinta, Dan puncaknya adalah kesalahan
yang kita lakukan saat itu. Aku benar-benar tidak dapat mengendalikan
diriku. Aku benar-benar merasa malu pada diriku dan sangat menyesal.
Tapi bila malam tiba, tetap hanya bayanganmu yang selalu ada dalam
pikiranku. Aku benar-benar tidak mengerti. Bahkan pernah terbersit dalam
pikiranku untuk rela menanggung semua dosa ini asal dilakukan denganmu,
Bukankah itu merupakan suatu pikiran yang gila ?” tanyanya padaku yang
sedang termangu mendengar penuturannya.
Lalu akupun berkata padanya..
“Apa yang bisa kukatakan padamu Fir ?, Karena akupun merasakan hal
yang sama dengan yang kamu rasakan. Akupun merasakan beban dosa ini.
Mungkin karena kita selalu bersama sehingga rasa cinta ini semakin dalam
sehingga bisa mengalahkan norma dan dosa sekalipun. Apalagi setelah
kejadian itu. Walaupun timbul rasa penyesalan dan perasaan dosa yang
mendalam, tapi pesonamu dan kebahagian yang kau berikan padaku telah
membuat aku mabuk kepayang dan melupakan akal sehatku” Dan sambungku
lagi “Kamu benar-benar spesial cara melakukan sexmu sungguh luar
biasa….Hanya denganmu aku merasakan hal seperti saat it” ucapku padanya.
“ Udah..udah … jangan kamu teruskan….” Zafira memotong ucapanku.
“ Sumpah fir,.. kamu sungguh luar biasa. Aku jadi membayangkan
betapa bahagianya suamimu karena selalu kau suguhkan suatu permainan
yang tak terbandingkan kenikmatan dan kepuasannya..” ucapku.
“Sudahlah Sit jangan merayu dan memulainya lagi…!” ucapnya kepadaku. Dan kamipun diam sejenak.
Lalu , Zafira berkata padaku melanjutkan ucapannya..
“ Sebenarnya, ucapanmu tentang suamiku barangkali tidak sepenuhnya benar”
“ Memangnya apa yang tidak benar fir ?”tanyaku.
“Setiap kami berhubungan suami istri. Suamiku selalu melakukannya
dengan biasa saja, tidak se-hot dirimu… Jangan GR lho !” ujarnya padaku.
Aku tersenyum mendengarnya, lalu , Zafira berkata padaku
melanjutkan lagi ucapannya “Walaupun dia selalu melakukan pemanasan
sebelum coitus, Tapi nampaknya pemanasan itu sepertinya hanya untuk
dirinya… dan belum pernah kami lakukan berulang-ulang dalam satu malam,
Sedangkan kamu lain.. kamu begitu hot…ciuman bibirmu begitu
memabukkan…dan yang kamu lakukan seolah-olah memberikan sepenuhnya
kenikmatan padaku. Dan malam itu .. benar-benar hal yang paling gila
yang pernah aku lakukan…aku sampai nggak bisa menghitung berapa kali
kita main pada malam itu dan entah berapa puluh kali aku mengalami
orgasme… Huhhh..” Kata-katanya membuat nafsuku bangkit mengalahkan rasa
yang lain, lalu aku pegang pundaknya dan kuarahkan wajahku untuk
menciumnya.
Rupanya Zafirapun sudah terangsang dengan kata-kata yang dia
ucapkan sendiri, sehingga matanya terpejam seolah-olah pasrah menerima
ciumanku untuk menikmati apa yang aku lakukan padanya. Akhirnya bibirku
mencium dan menghisap bibirnya dengan dalam sambil kupeluk erat
tubuhnya. Fitriapun membalas ciumanku dengan ganas sehingga kami
terlibat dengan adegan perciuman yang panjang dan menggairahkan.
Tanganku sudah meremas-remas dengan penuh nafsu buahdadanya yang montok
dari luar bajunya . Tangan Fitripun tidak diam dengan membuka kancing
bajuku satu persatu. Dan setelah terbuka, bibir dan lidah Fitria dengan
ganas menelusuri dagu, leher, seluruh permukaan dada hingga akhirnya
mengulum-ngulum putting susuku yang kiri dan kanan secara bergantian
dengan penuh kenikmatan dan membuatku melayang-layang tinggi entah
kemana. Sambil menikmati apa yang dilakukan Fitria padaku, aku
perhatikan seorang cewe berjilbab lebar dengan baju panjang yang longgar
sedang asyik memberikan kenikmatan padaku.. Ohhh seksinya…..benar-benar
suatu pemandangan yang penuh sensasi. Penisku sangat tegang dan menekan
celana panjangku dengan keras sehingga membuat penisku kesakitan. Lalu
tanganku membuka seleting celana panjang dan mengeluar penisku dari CD
sehingga tampaklah penisku yang tegang nongol dari dalam celana
panjangku. Zafira tersenyum lalu tangannya mulai mempermainkan penisku
dengan cara meremas dan mengocok membuat aku semakin melambung..
“Fir di emut dong anuku..!!!” pintaku kepada Zafira.
“ Maaf Sit, aku nggak biasa, Kuremas-remas aja yahh sit !” tawarnya.
Akupun mengangguk memakluminya. Mungkin nanti jika sudah siap dia
bersedia mengoral penisku. Tanganku yang masih mempermainkan
buahdadanya, aku arahkan kebawah untuk menarik baju longgarnya keatas
sehingga celana dalamnya terlihat dan aku susupkan tanganku ke balik
cd-nya dan mulai mengorek-ngorek liang vagina Zafira yang sudah basah
dilamuri oleh lendir berpasir yang khas milik Zafira dan terkadang aku
permainkan klitorisnya. Tangan Zafira yang meremas penisku terdiam kaku
dan Zafira mulai mengerang dangan erangan yang khas pula..
“Ouwhhhh… ouhhhh…Sit….. aku nggak tahan lagi” katanya sambil terbata-bata, dengan napas yang tersengal-sengal.
Tubuhnya yang masih berpakaian lengkap aku balikkan
tubuhnyamembelakangiku dan kusuruh dia memegang pinggir meja kerjaku
sehingga dalam posisi yang nungging. Aku singkapkan baju panjangnya ke
atas sampai sebatas pinggang dan kutarik cd-nya hingga lepas sehingga
tampaklah pantat montok dan seksi serta putih mulus. Mulutku langsung
menjilati seluruh permukaan pantatnya yang seksi sedangkan jari tengahku
mengocok dan mengorek liang vaginanya. Hal ini membuat nafsu Zafira
semakin menggila dan kenikmatan yang diterimanya semakin membuatnya
melambung tinggi.
“ Uhhhhhh..ahhhhhh… terus…Jangan berhenti sittt” Badannya menegang
kaku dengan mencakar pinggir meja dan tak lama kemudian dia menjerit
panjang.
Pantatnya berkontraksi dan aku merasakan jari tengahku seperi
dihisap-hisap oleh lobang yang berlendir pasir. Cukup lama jari tengahku
merasakan hisapan itu sehingga akhirnya perlahan-lahan terhenti dan
badannya lemas lunglai tidak kaku lagi.
“ Ouhh Wan… kamu memang bisa membuat aku gila dan rela melakukan
apa saja…” katanya dan lanjutnya “Ayo dong Wan… kita lanjutkan ke babak
berikutnya supaya kenikmatan ini menjadi sempurna…” pintanya padaku.
“ Luar biasa cewe berjilbab ini baru mengalami orgasme yang hebat
saja, bukannya minta istirahat tapi malah minta nambah yang lain lagi.”
kataku dalam hati.
Lalu kuarahkan penisku ke vagina dan Zafira membantuku dengan
tangan kanannya yang menuntun penisku ke arah lobang vaginanya. Dan
blesss…. Penisku telah masuk menelusuri lobang berpasir milik Zafira
yang nikmat luar biasa. Aku mulai mengocoknya perlahan, dan makin lama
makin cepat. Zafira membantuku dengan memaju mundurkan pantatnya dan
terkadang dia putar-putarkan pantatnya membuat penis seperti yang
dipelintir.
“ Uhhhhhh… ahhhhh … uhhhhh….” menahan nikmat.
“ Buruan ayo Sit, jangan lama-lama dong” Katanya sambil bergerak semakin erotis.
Jilbab dan baju panjangnya bergerak dengan cepat dan tak berpola,
dan gerakan itu membuat kenikmatan yang kurasakan semakin hebat.
“ Eghhhhh… ouwh..” erangku.
“Uhhh…ahhhh… aku mau keluar Sit… keluarin bareng ya sittt” katanya
terbata-bata dengan napas yang semakin memburu dan gerakan yang tak
terkendali.
Akupun sudah menuju puncak hingga akhirnya pantatku aku tekankan keras-keras kearah pantatnya sambil melenguh dan mendesis.
”Ooouwhhh..” Pantat Fitriapun menekan keras penisku dan tubuhnya menegang kaku dan menjerit.
“ Uhhhh… ahhhh uhhhh….” Crot…crot…crot…“ spermaku terpancar deras tak
terkendali membasahi rongga liang vagina Zafira dan disambut dengan
kedutan-kedutan keras vagina berlendir pasir miliknya.
Kamipun mendapatkan orgasme secara bersamaan. Hubungan yang
sensasional antara aku yang masih berpakaian lengkap dengan Fitria yang
masih mengenakan jilbab lebar dan baju longgar yang panjang. Akhirnya
tubuh kami perlahan-lahan melemas dan Zafira berdiri kemudian berbalik
padaku dan memelukku dengan erat sambil menikmati sisa-sisa kenikmatan
yang kami rasakan sambil berdiri. Kami berpelukan sambil berdiri cukup
lama sampai semua kesadaran kami pulih kembali. Dan tak lamapun Zafira
terisak.
“Kenapa kamu fir?” Tanyaku.
“ Ini yang aku takutkan sit…” Jawabnya.
“Apa maksudmu ?” tanyaku lagi kepadanya.
“ Setelah melakukan denganmu, aku selalu didera rasa bersalah dan
dosa, tapi aku sepertinya tak sanggup untuk tidak melakukannya denganmu.
Aku-aku benar-benar mencintaimu Sit ”Sahutnya lagi.
Kemudian Zafira merapihkan pakaiannya dan kulihat jam telah
menunjukkan pukul 3.30 sore. Kami lanjutkan pembicaraan dengan isi
pembicaraan antara rasa sesal dan dosa tapi terkadang diselingi dengan
bisikan-bisikan mesra. Oh.. suatu perselingkuhan yang sangat aneh
kupikir. Tak lama kemudian teman Zafira datang menjemput dan dia pulang
ke Bandung dengan temannya meninggalkan aku sendiri melamunkan
perselingkuhan yang tak wajar ini.
Perselingkuhanku terus berlanjut dan selalu diisi dengan
persetubuhan yang penuh gairah dan bervariasi sehingga setiap
persetubuhan selalu saja mendapatkan kesan kenikmatan yang tak sama
dengan sebelumnya dan anehnya setiap selesai melakukan persetubuhan
selalu diakhiri dengan tangis penyesalan dan dikejar rasa berdosa.
Hingga suatu hari Zafira berkata padaku,…
“ Sit, sebelumnya aku minta maaf padamu..” ujarnya kepadaku.
“ kenapa pake minta maaf segala padaku ?” tanyaku.
“ Aku sudah mengajukan pindah ke Bandung beberapa waktu yang lalu.
Dan permohonanku dikabulkan. Mungkin minggu depan sudah tidak ada disini
lagi “ katanya Aku terhenyak dan terdiam.
“Mengapa diam ?” tanyanya padaku.
“ Aaa…aaaa… aku… aku… “ akupun tak mampu berkata-kata.
“ Ini adalah keputusan yang terbaik bagi kita Sit..” katanya…, lalu
sambungnya “sebab mencintaimu adalah sesuatu yang salah dan yang kita
lakukan selama inipun secara sadar kita akui itu adalah sesuatu yang
sangat salah dan dosa besar. tapi kita tidak bisa menghindar dari rasa
cinta ini bila kita selalu bertemu. Pasti kita akan selalu mengulangi
perbuatan kita yang salah ini, Kuharap kamu bisa memahami hal ini…”
Ucapnya dan aku hanya bisa terdiam.
Berpisah dan tidak bertemu mungkin inilah yang terbaik untuk
menghindari dosa dan menyelamatkan rumah tangga kami masing-masing.
Seminggu kemudian Hingga suatu hari Zafira berkata padaku benar-benar
pamitan pada seluruh rekan-rekan kerja kami di kantor dan sejak itu Aku
tidak pernah bertemu dengannya. Pernah aku menghubunginya dikantornya
yang baru dan kami mengobrol bagaikan dua orang sahabat. Dan dia selalu
mengingatkan ku untuk jangan pernah lagi bermain api. Cukup dengannya
saja kesalahan ini dilakukan. Dia tak pernah mau bila kuajak bertemu
langsung. Begitulah akhir dari perselingkuhan yang di baluti degan nafsu
sex yang amat sangat besar. Demikian kisah pengalaman sex pribadi dari
seorang pegawai yang melakukan perselingkuhan dengan rekan kerja
wanitanya yang berjilbab.
No comments:
Post a Comment