Blogroll

https://pasarhots.blogspot.co.id/2018/02/pasang-banner-bisnis-murah.html

Sunday, June 30, 2013

Foto Bungkus Baru Indomie

Foto Bungkus Baru Indomie 

Gua adapat info ini dari forum sebelah gan hehehehe ...

Foto Model Panas Baby Margaretha Terbaru

Foto Model Panas Baby Margaretha Terbaru


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicMzmKCtdCIwgbcUGLlKooy5DfH-DO2cGfSS61_y9QJ3FpnNlbpkIsM17d1hWtJgdkRc_fdv7LCSws0_E5FULW5xH5KHCzsDfAfRpDJAHNi7KQUgIeL5ttjtm9MH7HdKCL_k9upJg4lWs4/s1600/baby-margaretha-terbaru+%25284%2529.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLktwL9UPBLGo7D9ttq4luzS_4BS4MuqIfSm_V3RNm5tKAgL24YZobjU7mJ-7wDATQwFlkoAKjH2JewdgyOWmi6t1pHkcQ9rY9gUNkjUezm_PdTTvQSO7J8Khi8y84NRjVeFeJNiUrrY-J/s1600/baby-margaretha-terbaru+%25287%2529.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnDgnZgcFUarKV69n7uK3-z2kXrNb12PkILi7Rs7boVb6yvWETL-ObiXVapbYiORzhAxqlY7HURLJyVIy1hEUxzsOUMVyzsqbrYfrGwPKrqKIaevnIvJyJhapB-T-n8RN1x1r891rt5rtt/s1600/baby-margaretha-terbaru+%25288%2529.jpg

Cerita Dewasa : Pemerkosaan Ifa

http://3.bp.blogspot.com/-VSf6cmxImmc/T9mAV12J0rI/AAAAAAAAADQ/Yps9WTR9fdI/s1600/CEWEK+ZONA.gifCerita Dewasa : Pemerkosaan Ifa

Tidak seperti biasanya, kali ini tersangka pelaku pemerkosaan beramai2 bukanlah geng pemerkosa itu lagi. Geng pemerkosa masih aktif menjalankan rutinitasnya, setelah menjadikan Hana sebagai sex toy mereka, mereka tampaknya bosan, dan membuang Hana begitu saja di tempat umum. Mereka masih senang menculik wanita muda dan memperkosanyaberamai2. Cerita tentang mereka masih akan dilanjutkan nanti, yang pasti mereka ber10 siap untuk menyiksa dan menggagahi wanita2 yang ada. (ok., langsung)
Ifa tidak sabar menunggu jam 4 sore ini. Rangga akan menjemputnya. Mereka baru saja berpacaran 1 minggu. Rangga, adalah kakak kelas Ifa waktu SMPdulu. Sekarang Rangga sudah kelas 1 SMA. Sedang Ifa, duduk di kelas 3 SMP. Rangga yang masih sering main ke bekas SMPnya itu memang sudah lama menaruh hatikepada Ifa. Berawal dari curi2 pandang, lalu memberanikan diri untuk kenalan, akhirnya mereka resmi berpacaran seminggu yang lalu.

Orang tua Ifa biasa-biasa saja menghadapi kejadian ini. Toh sudah waktu nya juga anak gadis mereka akan berpacaran. Merekajuga tahu kalau Rangga dan Ifa akan pergi nonton sore ini, dan akan melakukan hal2 biasa sepertimakan bareng dan jalan2. Orang tua Ifa sudah menitip pesan, agar mereka pulang sebelum pukul 10 malam.
Waktu yang dinantikan akhirnya tiba. Motor bebek keluaran baru Rangga akhirnya datang menghampiri rumah Ifa. Setelah berbincang2 dan berkenalan dengan orang tua Ifa, Rangga danIfa akhirnya berangkat ke sebuahmall di daerah yang terkenal dengan toko jeansnya di Bandung.
¡°Fa, kita nonton dulu ya, baru pulangnya makan¡*¡± ajak Rangga sesaat sebelum motor melaju.
¡°Terserah deh, yang penting hari ini kita seneng2 kan ?¡± Ifa tampakberseri2.
Sehabis menonton film, mereka pun memutuskan untuk jalan2 sejenak di mall itu. Sekilas memangmereka tampak bahagia, bergandengan tangan malu2 dan bercanda layaknya pasangan biasa. Namun siapa tahu itulah awal petaka bagi mereka berdua.
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul setengah 9 malam. Masih pagi untuk ukuran malam minggu. Apalagi malam ini masih ramai. Jalan masih padat dipenuhi mobil2 wisatawan lokal yang umumnya berasal dari Jakarta. Tak puas berjalan2 di mall tersebut, mereka meluncur ke sebuah tempat makan di bandung selatan. Sekitar jam 9 malam akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.
Agar bisa berdua2an di atas motor tanpa terganggu arus lalu lintas yang padat dan riuh rendahnya malam minggu, merekamemutuskan untuk melewati jalan2 kecil yang sepi. Namun siapasangka keputusan ini adalah keputusan yang akan merubah hidup mereka, terutama hidup Ifa.
Pada awalnya jalan yang hanya berjarak 4 km itu biasa2 saja, namun beberapa saat kemudian, 3buah motor mengepung motor Rangga. Sudah jelas ini pasti adalah geng bermotor yang marak di kota bandung. Rangga berusaha kalem dengan mengendarai motor lambat2. dia berharap ada mobil muncul sehingga perhatian para anggota geng motor itu teralihkan.
¡°Eh !! Motor kamu bagus ya ! boleh ga kalo kita ambil !¡± Teriak salah satu pengendara motor.
¡°Wah bawa cewek nih¡* mau indehoi ya ? Boleh dong kita dapet bagian !¡± teriak pengendara yang lain. Total ada 5orang yang mengepung rangga dengan 3 motor. Rangga berharapitu hanya gertak sambal saja. Rangga berusaha tetap tenang sambil melihat ke ujung jalan. Ada angkutan kota sedang berhenti disana. Dia agak tenang karena angkutan kota itu tampaknya akan lama berada disana.
Tiba2 ¡°Duak !!¡± seseorang menendang motor Rangga. Ranggadan Ifa terjatuh dari motor. Malang bagi Ifa, dia kaki kanannyatertimpa motor. Sehingga sulit untuk berdiri. Rangga dengan panic segera bangkit. Dia tidak melihat Angkutan Kota itu lagi. Rangga yang bingung ternyata segera lari menuju arah jalan besar.
¡°RANGGA!!!¡± Ifa berteriak sekuat tenaga memanggil Rangga. Tapi Rangga terus saja berlari.
¡°yah, pacarnya pengecut tuh¡*¡± ledek salah seorang dari mereka.
¡°Woi ! jangan !¡± tiba2 yang lainnyaberteriak. Rupanya seseorang lagimenyingkirkan motor Rangga dan tampak memeluk Ifa dan meraba2 buah dadanya yang kecil dengan kasar. ¡°Tolong !¡± Ifa berteriak.
Walaupun beberapa dari mereka tidak setuju untuk melecehkan Ifa, namun mereka berpikir cepat,daripada ditangkap polisi dan dipukuli warga, mereka melepas sepatu Ifa dan mengikat tangannya dengan tali sepatu tersebut. Salah seorang dari mereka lalu mencopot slayer mereka dan menyumpal mulut Ifa. Ifa pun dipakaikan jaket tudung mereka agar ikatan tangan dan mulutnya yang tersumpal tidak dilihat orang.
Ifa lalu dinaikkan ke salah satu motor mereka dan didempet dari belakang oleh orang lainnya. Jadi mereka tampak seperti naik motor bertiga, dengan Ifa ada di tengah.
Motor2 tersebut melaju dengan kencang menuju sebuah pabrik di daerah Soekarno Hatta, yang tidak berpenghuni dan beroperasilagi. Biasanya di tempat ini merekamemreteli motor jarahan mereka, sekedar untuk dikanibal dengan motor mereka atau untuk menjualsparepartnya.
Disana ada dua orang lainnya yang sedang duduk2 merokok sambil minum dari botol bir murah yang sama.
¡°Eh¡* apaan nih ?¡± mereka kaget waktu lima orang temannya bukannya membawa motor jarahan, malahan membawa cewekABG yang tangannya terikat dan mulutnya tersumpal.
Ketujuh orang itu adalah pemuda2tanggung yang tampaknya berusia 20an awal ataupun baru lulus SMA. Mereka penganggur, kecuali satu yang masih duduk di kelas 3 SMA. Dan mereka bergabung di sebuah geng motor yang terkenal di kota Bandung. Mereka biasanya, demi balapan liar, merampas motor orang lain dan memreteli sparepartnya untuk diuangkan ataupun dikanibal ke motor mereka.
Walaupun kedua orang itu kaget, mereka mengerti dan membuka pintu yang menuju ruangan dalampabrik itu. Mereka membawa Ifa ke sebuah ruangan yang tadinya adalah ruangan mandor. Entah darimana mereka memiliki kunci ruangan tersebut. Kamar itu penuh dengan puntung rokok mereka, sebuah pesawat TV bermerek tidak jelas, satu unit playstation 1 milik mereka dan beberapa kasur tempat mereka biasa tidur2an atau membawa pelacur kesana. Singkat cerita ruangan ini sudah menjadi basecamp mereka.
¡°Gila apa ?!? gw ga mau kalo merkosa anak orang !¡± Tiba2 salah satu dari mereka angkat bicara.
¡°Eh ! Udah kagok. tempe gratis nih !¡± Ifa dipegangi oleh dua orang.Ifa masih berusaha berontak, meracau sekenanya walaupun itu semua tidak berguna. Mereka diam untuk beberapa detik. Ifa berharap mereka sadar dan melepaskannya. Tapi tiba2 lima orang dari mereka segera membuka baju mereka. Ifa kaget dan makin meronta.
¡°SIni lu¡± Seseorang menarik Ifa dan menjatuhkannya di atas kasur itu. Mereka lalu mengelilingi Ifa dan meraba2 buah dadanya dan vagina Ifa. Ifa ngeri dan memberontak sejadi2nya, dia tidak bisa membayangkan dirinya diperkosa 7 orang lelaki. Sementara kedua orang lainnya membuka baju mereka dan mengambil sebuah pisau.
Dengan paksa mereka merobek T shirt dan celana Jeans Ifa. Ifa memakai BH dan celana dalam Putih. ¡°Wih¡* wangi¡* mulus lagi¡*¡± Mereka semakin bernafsu meraba2 badan Ifa dan menciumi badannya. Bahkan Seseorang darimereka berusaha mencupang leher Ifa. Ifa jijik, walaupun mereka tidak dekil dan tidak berbadan bau.
¡°Buka dong sumpelan mulutnya, gw pingin denger dia teriak2, kayak di film2 bokep, ga akan adayang denger dia teriak2 juga kan?¡± Salah satu dari mereka menyuruh temannya membuka sumpalan mulut Ifa.
¡°AAAAH¡*.. TOLONG !!! LEPAS !!!!! ¡° Namun mereka malah memelorotkan celana dalam gadis itu. ¡°Wah kayaknya enak nih tempenya¡± Salah satu dari mereka mulai berjongkok dan menciumi vagina Ifa. ¡°UUUHHHH !!! GA MAU !!! AHH!!!¡± Ifa berusaha memberontak. Tapi orang tersebut makin bernafsu menciumivagina Ifa. Dia bahkan menjilatinyadengan penuh nafsu.
¡°Duh ga tahan nih pengen ngewe,ada yang bawa kondom ga ?¡± tanya seseorang.
¡°GA usah lah¡* langsung aja, keluarin aja di dalem semua¡*.¡± Ifa makin kaget dan makin berontak. ¡°JANGAN !!! GA MAU !!!! LEPASIN !!!!¡± teriaknya sambil mencucurkan air mata.
¡°Lah ribut nih perek abege¡* udahdiem aja, sumpel jalan tol nih biar ga ribut¡± Salah satu dari mereka berlutut di atas muka Ifa. Dia mencekik Ifa agar Ifa membuka mulutnya. IFa berontak dan terus menutup mulutnya. Beberapa tamparan di pipinya membuatnya tak tahan lagi. Dia membuka mulutnya. Dan kemudian penis itu masuk ke dalam mulutnya.
¡°Awas kalo digigit !¡± Ancam orang yang memaksa Ifa melakukan oral seks tersebut. Dia menggerakan penisnya maju mundur. ¡°Mmmphhh¡* mmmmppphh¡± Ifa bergumam tertahan. Salah seorang dari mereka malah mengeluarkan hape berkamera, dan memfoto2 kegiatan pemerkosaan ini.
¡°Wah enak nih mulutnya¡± ujarnya
¡°Crotin di dalem dong !¡± yang lain memberi semangat. Cukup lama oral seks paksa tersebut berlangsung. Selain harus mengulum penis, vagina Ifa juga dijilati oleh orang kedua. Dia tidak tahan sensasi aneh yang ada dalam tubuhnya.
¡°Ahhh¡*¡± Akhirnya spermanya muncrat di mulut Ifa. ¡°Uhuk¡* Uhuk¡* Ahhh..¡± Ifa terbatuk dan berusaha memuntahkan sperma yang ada di mulutnya. ¡°Nggg¡* Udah¡* lepasin saya¡*.¡± Ifa menangis. Dia takut diperkosa dandirusak masa depannya.
¡°Cengeng nih perek¡* cepetan, perkosa¡*.¡±
Orang pertama membalikkan badan Ifa. Dia memaksa Ifa menungging . ¡°Nih gw dapet perawan nih..¡± yang lainnya hanyatertawa, bahkan ada yang masih meraba2 badan Ifa.
¡°UHHH¡*¡* Arrggghhhhhh¡± Ifa berteriak sejadi2nya ketika penis itu memaksa masuk vagina perawannya. ¡°Buset sempit banget¡*¡± dan orang itu mulai menggerakkan penisnya maju mundur. ¡°Eh buka tuh BH nya¡± dan mereka merobek BH Ifa dengan cepat. ¡°Haha.. toketnya kecil !! Gila ya.. masih kecil dah jadi perek !!¡± buah dada Ifa memang kecil. Tiba2 salah seorang dari mereka menciumi putting Ifa. Salahseorang lagi menahan badan Ifa agar yang lainnya leluasa menyetubuhi dan meraba2 Ifa.
¡°Mulutnya nganggur tuh !¡± Dan tiba2 sudah ada penis yang memaksa masuk ke mulut Ifa. Lehernya kembali dicekik agar penis tersebut bisa leluasa masuk ke dalam mulutnya. ¡°haha.. kayak di film bokep nih !¡± Ejek seseorang.¡°hmmpph¡* Mmmm¡*.¡± Ifa hanya bisa melenguh dan menangis tertahan. Dia sudah tidak berontak lagi. Sudah tidak ada gunanya karena keperawanannyasudah hilang dan dia dalam kondisitelanjang terikat. Tidak bisa kemana2 lagi.
¡°Eh pantatnya nganggur tuh !¡± celetuk salah seorang dari mereka. ¡°MMmmmm!!!! MMmmmm !!!¡±Tiba2 Ifa bergumam tidak jelas. ¡°haha.. pereknya ga mau¡* tapi kita paksa ya neng¡*¡± ledek salah seorang dari mereka.
¡°Gw mau keluar¡± ujar orang yang sedang memperkosa Ifa. Orang itulalu mencengkram pantat Ifa sambil menampar2nya. ¡°Ahhhh¡± Sperma muncrat di vagina Ifa. Darivaginanya menetes cairan percampuran sperma dan darah perawannya. ¡°Wah enak banget nih perek perawan..¡±
:¡±Sini¡± Seseorang yang duduk mengangkat dan memangku Ifa. Tubuh kecil ABG 14 tahun tidak ada apa2nya bagi mereka. Dia berusaha memasukkan penisnya ke lubang vagina Ifa. ¡°uhhh¡*.udah¡*¡*.. sakit¡*.¡± Ifa tetap berusaha berontak. ¡°Daripada ribut, nih lubang pantatnya dipergunain¡± ejek salah seorang dari mereka.
¡°Mmmhhh.. jangan¡*. ¡°Ifa memohon saat seseorang menusuk2 lubang pantatnya dengan jari. ¡°Sakit¡*.¡± Ifa menolak dengan lemasnya. Beberapa saat kemudian, Ifa merasa ada sesuatu yang lebih besar akan memasuki lubang pantatnya. ¡°IHHH!!! JANGAN!!!! AAAHHHH!!!!¡± Ifa kembali berontak saat penis seseorang masuk pelan2 ke dalam lubang pantatnya.
¡°Jangan ada yang minta dia nyepong ya, gw mau liat reaksinya !¡± perintah salah seorang dari mereka sambil mengarahkan kamera hape video kea rah Ifa.
¡°UUUGGGHH!!!! AAAHHHH!!! UDAH ! UDAH!¡± Ifa merengek kesakitan ketika dua buah penis maju mundur di lubang pantat dan vaginanya. Air matanya terus keluar, mukanya merah dan mulutnya terus meracau. Air liur dan sperma yang ada di mulutnyamenetes melalui bibirnya.
¡°Enak banget nih pantatnya perek abege¡± ledek orang yang sedang menyodomi Ifa. ¡°UH !UH! UDAH !!! TOLOOONGG!!! AAARRRGGGHHHH !!!!! UUUHH!!!!¡± Ifa terus meracau. Dia menyeringai menahan sakit di lubang pantat dan vaginanya.
¡°Eh gw pernah liat di bokep, ada yang masukin dua jalan tol sekaligusdi tempe, tar kita cobain ke cewek ini ya !¡± tiba2 seseorang memberi usul lain. ¡°Oke, tapi kita longgarin dulu lubang tempenya ¡°jawab yang lain.
¡°JANGAN !!!! sakit !!!! uuuuuhh¡*.. mmmmmmhhh¡* Augh¡*.. Sakit !!! Udah ! Lepasin! Uuuuh¡*. AAAAAHH¡*¡±Ifa terus merengek tak henti2. ¡°Kita keluar bareng ya¡± ujar orang yang memperkosa Ifa. ¡°Ahhh¡* enak¡*¡± Ifa terkulai lemas ketika kedua batang penis itu dicabut. ¡°Oke, gentian¡±
Ifa lalu disetubuhi dalam posisi misionaris dan seseorang memaksa Ifa mengoral dirinya. ¡°Asik nih perek¡* sering2 apa ya kita kayak gini¡± Rupanya mereka merasakan sensasi liar pemerkosaan, pemaksaan dan penyiksaan. Air mata Ifa sudah kering. Badannya merah2 penuh bekas tamparan dan cupang. ¡°Genjot terus nih ABG sampai pagi¡± salah seorang dari mereka mengejek Ifa sambil memuncratkan spermanya di muka Ifa.
Selesai disetubuhi dalam posisi misionaris, Ifa dipaksa berdiri, walaupun dia lunglai. Lagi2 dia disetubuhi sambil berdiri dan mulutnya pun dipaksa untuk lagi2 menelan sperma. Setelah itu Ifa Disodomi berurutan oleh dua orang. Ifa yang berontak lagi dipegangi dan ikatan tangannya diperkuat. ¡°Udah¡*¡* Mau pulang¡*.. Udah¡*.¡± Ifa merengek seperti anak kecil. Dia tidak tahan lagi diperkosa dan semua lubangnya dipakai secara paksa.
Ifa sedang dalam posisi doggy style, seseorang menggaulinya dari belakang dan Ifa hanya bisa melenguh pelan. ¡°Abis dia crot, kita cobain ya masukin dua jalan tolsekaligus di lubang tempenya¡± Ifangeri mendengarnya. Dia tidak bisa membayangkan rasa sakit nya.
Setelah sperma orang terakhir keluar, Salah seorang dari merekaduduk dan memangku Ifa. Tetapi Ifa memunggungi orang tersebut. Kaki Ifa direntangkan lebar2. ORang yang duduk itu Memasukkan penisnya ke vagina Ifa. ¡°Uhhh¡*¡± Ifa sudah tidak bisa menghitung lagi kali keberapa vaginanya dimasuki penis. ¡°Eh¡* AARRGGHHHHH!!!!¡± Ifa kaget ketika ada penis lain yang masuk ke vaginanya. Rupanya orang lain berlutut dan memasukkan penisnya dengan paksa ke lubang yang sudah terisi itu.
¡°AAAAHHH !!!! SAKIIIIIIIIITT !!!! MAU ROBEK!!! JANGANN!!!!! ¡° Ifa terus merengek saat lubang vaginanya dimasuki dua penis. ¡°Unnnnggggghhh Unggghhh Aaaaahh..¡± Ifa terus meracau dan berteriak2 tak jelas sepanjang proses itu. Ifa kembali menangis dengan air mata yang kering. ¡°Ampuuuun¡*. UDAH!!¡*.¡± Ifa terus2an merengek dan memohon2 seiring dengan gerakan kedua penis tersebut.
¡°Wih mantap¡* kayak di bokep !¡± komentar yang menonton. ¡°Euuughhhh¡± Ifa berteriak melengking ketika kedua penis itumenyentakkan dirinya pertanda orgasme.
Selanjutnya bisa dibayangkan. Ifa kembali mengalami double penetration. Baik dobel lewat vagina maupun lewat vagina dan pantat. Ifa hanya bisa melenguh dan berteriak setiap prose situ terjadi. Malah kadang2 ketika dia dipaksa melakukan oral seks, dia hanya bisa diam dan menangis.
¡°Dah nih¡* capek¡± kata seseorang dari mereka ¡°Bentar !¡± Ifa sedangmengalami triple penetration sekaligus. Pantat, Vagina, dan mulutnya sibuk menservis penis2 para pemerkosanya. Pantatnya merah penuh bekas tamparan. Matanya sudah sayu dan ada jejak air mata. Mukanya merah dan pasti perasaannya tidak karuan serta mual.
¡°Uhhh,,, Uhh¡*.. ¡°Ifa terus melenguhtak jelas. Tiap penis memasuki vagina, pantat dan mulutnya.
¡°Sini, minum dulu¡±, salah seorang menenggakkan botol bir ke mulut Ifa. Cairan alcohol itu masuk menyiram keronkongan Ifa, sampaiifa tersedak dan batuk.
Setelah puas, ketujuh orang itu lalu memuncratkan sperma mereka di wajah Ifa. Mereka memakai baju lagi dan keluar ruangan, mereka lalu merokok dan minum2. Ifa ditinggalkan sendiri dalam keadaan amburadul. Tubuhnya penuh sperma, lubang2nya juga penuh sperma. Ifa mulai menangis terisak¡*.
TAMAT

Thursday, June 20, 2013

Cerita Dewasa : Kuperkosa Adikku yang Nakal

http://3.bp.blogspot.com/-VSf6cmxImmc/T9mAV12J0rI/AAAAAAAAADQ/Yps9WTR9fdI/s1600/CEWEK+ZONA.gifNama saya adalah Tohir Simanjuntak, seorang anak smu yang doyan banget nge-seks dan jilatin memek seorang cewek. Aq punya adik cewek yang namanya Fina angelina. Aku dan adikku adalah anak orang kaya. Jika aku kelas 3 Smu, fina adikku saat ini duduk di kelas 3 smp mau lulus. Fina di sekolahnya termasuk gadis, cewek yang sangat populer karena kecantikan dan kemolekan tubuhnya. Aq sebagai seorang kakaknya selalu membayangkan jika adikku yang manis dan cantik itu aku setubuhi sendiri. Pasti kontolku bakalan nut-nutan.

Singkat kata, adikku fina memang seorang gadis yang sangat cantik dan merupakan kebanggaan orang tuaku. Selain itu dia juga sangat pandai membawa diri di hadapan orang lain sehingga semua orang menyukainya. Namun di balik semua itu, sang “putri” ini sebetulnya tidaklah perfect. Kepribadiannya yang manis ternyata hanya topeng belaka. Di dunia ini, hanya aku, kakak laki-lakinya, yang tahu akan kepribadiannya yang sesungguhnya. Kedua orang tuaku yang sering keluar kota untuk berbisnis selalu menitipkan rumah dan adikku kepadaku. Tapi mereka tidak tahu kalau aku kesulitan untuk mengendalikan adikku yang bandelnya bukan main. Di hadapanku, dia selalu bersikap membangkang dan seenaknya. Bila aku berkata A, maka dia akan melakukan hal yang sebaliknya. dan tak jarang dia ber-acting di depan orang tuaku yang membuat aku terlihat bodoh di depan mereka. Pokoknya aku sungguh kewalahan untuk menanganinya.

Suatu hari, semuanya berubah drastis. Hari itu adalah hari Sabtu yang tak akan terlupakan dalam hidupku. Pada akhir minggu itu, kedua orang tuaku sedang berada di luar kota untuk urusan bisnis. Mereka akan disana selama tiga minggu. Kebetulan, aku dan adikku juga sedang liburan panjang. Sebetulnya kami ingin ikut dengan orang tua kami keluar kota, tapi orang tuaku melarang kami ikut dengan alasan selain untuk urusan bisnis, kedua orang tuaku ingin menghabiskan waktu bersama lebih banyak tanpa gangguan anak-anaknya yang sudah mulai beranjak dewasa. Mau bulan madu kedua kali. Biarpun adikku kelihatan menurut, tapi aku tahu kalau dia sangat kesal di hatinya. Setelah mereka pergi, aku mencoba untuk menghiburnya dengan mengajaknya nonton DVD baru yang kubeli yaitu Harry Potter and the Order of Pheonix. Tapi kebaikanku dibalas dengan air tuba. Entah bagaimana mulanya acara nonton bareng itu berakhir dengan pertengkaran. Bahkan kali ini dia sudah berani memaki-maki aku dengan kata-kata kotor. Aku tak tahu dari mana dia belajar berbicara seperti itu. Walau aku tahu emosi dia hari itu adalah bentuk dari kekesalannya karena tidak bisa ikut liburan dengan orang tuaku, tetap saja bahasanya telah kelewat batas.

Ini adalah penghinaan terakhir yang bisa kuterima. Aku tak bisa lagi mentoleransi sifat buruknya itu. Akupun menonton DVD sendirian di ruang tamu. Tapi pikiranku tidaklah fokus ke film, melainkan bagaimana caranya membalas perbuatan adikku. Di rumah memang cuma ada kami berdua. Orang tua kami berpendapat bahwa kami tidak memerlukan pembantu dengan alasan untuk melatih tanggung jawab di keluarga kami. Selintas pikiran ngawur pun melintas di benakku. Aku bermaksud untuk menyelinap ke kamar adikku nanti malam dan memfoto tubuh telanjangnya waktu tidur dan menggunakannya untuk memaksa adikku agar menjadi adik yang penurut.

Malam itu, jam menunjukan pukul sebelas malam. Aku pun mengedap di depan pintu kamar adikku. Daun telingaku menempel di pintu untuk memastikan apa adikku sudah tertidur. Ternyata tidak ada suara TV ataupun radio di kamarnya. Memang biasanya adikku ini kalau hatinya sedang mengkal, akan segera pergi tidur lebih awal. Akupun menggunakan keahlianku sebagai mahasiswa jurusan teknik untuk membuka kunci pintu kamar adikku. Kebetulan aku memang mempunyai kit untuk itu yang kubeli waktu sedang tour ke luar negeri. Di tanganku aku mempunyai sebuah kamera digital.

Di kamar adikku, lampu masih terang karena dia memang tidak berani tidur dalam kegelapan. Akupun berjalan perlahan menuju tempat tidurnya. Ternyata malam itu dia tidur pulas terlentang dengan mengenakan daster putih. Tanganku bergerak perlahan dan gemetar menyingkap dasternya ke atas. Dia diam saja tidak bergerak dan napasnya masih halus dan teratur. Ternyata dia memakai celana dalam warna putih dan bergambar bunga mawar. Pahanya begitu mulus dan aku pun bisa melihat ada bulu-bulu halus menyembul keluar di sekitar daerah vaginanya yang tertutup celana dalamnya.

Kemudian aku menggunakan gunting dan menggunting dasternya. Aku tak mau ambil resiko memaksa membuka bajunya secara normal yang mungkin akan membangunkannya. Akhirnya bagian payudaranya terlihat. Di luar dugaanku, ternyata dia tidak mengenakan kutang. Payudaranya tidak begitu besar, mungkin ukuran A, tapi lekukannya sungguh indah dan menantang. Jakunku bergerak naik turun dan akupun menelan ludah melihat pemandangan paling indah dalam hidupku. Kemudian dengan gemetar dan hati-hati, aku pun membuka celana dalamnya. Adikku masih tertidur pulas. Aku tak percaya dia belum terbangun sama sekali.

Pemandangan indah segera terpampang di hadapanku. Sebuah hutan kecil yang tidak begitu lebat terhampar di depan mataku. Sangking terpesonanya, aku hanya bisa berdiri untuk sekian lamanya memandang dengan kamera di tanganku. Aku lupa akan maksud kedatanganku kemari. Sebuah pikiran setanpun melintas, kenapa aku harus puas hanya dengan memotret tubuh adikku. Apakah aku harus mensia-siakan kesempatan satu kali ini dalam hidupku? Apalagi aku masih perjaka ting-ting. Tapi kesadaran lain juga muncul di benakku, dia adalah adik kandungku., For God Sake. Kedua kekuatan kebajikan dan kejahatan berkecamuk di pikiranku.

Akhirnya, karena pikiranku tidak bisa memutuskan, maka aku membiarkan “adik laki-lakiku” di selangkangku memutuskan. Ternyata beliau sudah tegang siap perang. Manusia boleh berencana, tapi iblislah yang menentukan. Kemudian aku meletakan kamera di meja. Aku pun menggunakan kain daster yang sudah koyak untuk mengikat tangan adikku ke tempat tidur. Tangannya ku ikat menyilang di atas kepalanya. Sengaja aku membiarkan kakinya bebas agar tidak menghalangi permainan setan yang akan segera kulakukan. Adikku masih juga tidak sadar kalau bahaya besar sudah mengancamnya. Aku pun segera membuka bajuku dan celanaku hingga telanjang bulat.

Kemudian aku menundukan mukaku ke daerah selangkangan adikku. Ternyata daerah itu sangat harum, kelihatan kalau adikku ini sangat menjaga kebersihan tubuhnya. Kemudian aku pun mulai menjilati daerah lipatan dan klitoris adikku. Adikku masih tertidur pulas, tapi setelah beberapa lama, napasnya sudah mulai memburu. Semakin lama, vagina adikku semakin basah dan merekah. Aku sudah tak tahan lagi dan mengarahkan moncong meriamku ke lubang kenikmatan terlarang itu. Kedua tanganku memegang pergelangan kaki adikku dan membukanya lebar-lebar.

Ujung kepala penisku sudah menempel di bibir vagina adikku. Sejenak, aku ragu-ragu untuk melakukannya. Tapi aku segera menggelengkan kepalaku dan membuang jauh keraguanku. Dengan sebuah sentakan aku mendorong pantatku maju ke depan dan penisku menembus masuk vagina yang masih sangat rapat namun basah itu. Sebuah teriakan nyaring bergema di kamar,” Aaaggh, aduh….uuuhh, KAK ADI, APA YANG KAULAKUKAN??” Adikku terbangun dan menjerit melihatku berada di atas tubuhnya dan menindihnya. Muka adikku pucat pasi ketakutan dan menahan rasa sakit yang luar biasa. Matanya mulai berkaca-kaca. Sedangkan pinggulnya bergerak-gerak menahan rasa sakit. Tangannya berguncang mencoba melepaskan diri. Begitu juga kakinya mencoba melepaskan diri dari pegangannku. Namun semua upaya itu tidak berhasil. Aku tidak berani berlama-lama menatap matanya, khawatir kalau aku akan berubah pikiran. Aku mengalihkan pandangan mataku ke arah selangkangan. Ternyata vagina adikku mengeluarkan darah, darah keperawanan.

Aku tidak menghiraukan semua itu karena sebuah kenikmatan yang belum pernah kurasakan dalam hidupku menyerangku. Penisku yang bercokol di dalam vagina adikku merasakan rasa panas dan kontraksi otot vagina adikku. Rasanya seperti disedot oleh sebuah vakum cleaner. Aku pun segera menggerakan pinggulku dan memompa tubuh adikku. Adikku menangis dan menjerit:” Aduhh..aahh..uuhh..am..pun..ka k…lep..as..kan..pana ss…sakitt!!” “Kak..Adii..mengo..uuhh..yak.. aduh…tubuhku!!! ” Aku tidak tahan dengan rengekan adikku, Aku segera menggunakan celana dalam adikku untuk menyumpal mulutnya sehingga yang terdengar hanya suara Ughh..Ahhh.

Setelah sekitar lima belas menit, adikku tidak meronta lagi hanya menangis dan mengeluh kesakitan. Darah masih berkucuran di sekitar vaginanya tapi tidak sederas tadi lagi. Aku sendiri memeramkan mata merasakan kenikmatan yang luar biasa. Aku semakin cepat menggerakan pinggulku karena aku merasa akan segera mencapai klimaksnya. Sesekali tanganku menampar pantat adikku agar dia menggoyangkan pinggulnya sambil berkata:’ Who is your Daddy?” Sebuah dilema muncul di pikiranku. Haruskah aku menembak di dalam rahim adikku atau di luar? Aku tahu kalau aku ingin melakukannya di dalam, tapi bagaimana bila adikku hamil? Ahh… biarlah itu urusan nanti, apalagi aku tahu di mana ibuku menyimpan pil KBnya. Tiga menit kemudian..crott..crottt..akupu n menembakan cairan hangat di dalam rahim adikku. Keringat membasahi kedua tubuh kami dan darah keperawanan adikku membasahi selangkangan kami dan sprei tempat tidur.
Aku membiarkan penisku di dalam vagina adikku selama beberapa menit. Kemudian setelah puas, aku mencabut keluar penisku dan tidur terlentang di samping adikku. Aku kemudian membebaskan tangan adikku dan membuka sumpalan mulutnya. Kedua tanganku bersiap untuk menerima amukan kemarahannya. Namun di luar dugaanku, dia tidak menyerangku. Adikku hanya diam membisu seribu bahasa dan masih menangis. Posisinya masih tidur dan hanya punggungnya yang mengadapku. Aku melihat tangannya menutup dadanya dan tangan lainnya menutup vaginanya. Dia masih menangis tersedu-sedu.

Setelah semua kepuasanku tersalurkan, baru sekarang aku bingung apa yang harus kulakukan selanjutnya. Semua kejadian ini di luar rencanaku. Aku sekarang sangat ketakutan membayangkan bagaimana kalau orang tuaku tahu. Hidupku bisa berakhir di penjara. Kemudian pandangan mataku berhenti di kamera. Sebuah ide jenius muncul di pikiranku. Aku mengambil kameranya dan segera memfoto tubuh telanjang adikku. Adikku melihat perbuatanku dan bertanya: ”Kak Adi, Apa yang kau lakukan? Hentikan, masih belum cukupkah perbuatan setanmu malam ini? Hentikan…” Tangannya bergerak berusaha merebut kameraku. Namun aku sudah memperkirakan ini dan lebih sigap. Karena tenagaku lebih besar, aku berhasi menjauhkan kameranya dari jangkauannya. Aku mencabut keluar memori card dari kameranya dan berkata: “Kalau kamu tidak mau foto ini tersebar di website sekolahmu, kejadian malam ini harus dirahasiakan dari semua orang. Kamu juga harus menuruti perintah kakakmu ini mulai sekarang.”

Wajah adikku pucat pasi, dan air mata masih berlinang di pipinya. Kemudian dengan lemah dia mengganggukkan kepalanya. Sebuah perasaan ibaratnya telah memenangi piala dunia, bersemayam di dadaku. Aku tahu, kalau mulai malam itu aku telah menaklukan adikku yang bandel ini. Kemudian aku memerintahkan dia untuk membereskan ruangan kamarnya dan menyingkirkan sprei bernoda darah dan potongan dasternya yang koyak. Selain itu aku segera menyuruhnya meminum pil KB yang kudapat dari lemari obat ibuku. Terakhir aku menyuruhnya mandi membersihkan badan.

Malam itu, aku telah memenangkan pertempuran. Aku bisa bayangkan apa yang akan kudapatkan dalam tiga minggu ini lebih dari apa yang pernah kupikirkan. Selama tiga minggu kepergian orang tuaku, aku akan menguasainya. aku akan bersenang-senang.

Keesokan paginya aku bangun lebih awal. Aku memasak sarapan untuk kami berdua. Acara sarapan pagi itu begitu hening. kami berdua hanya diam saja tak ada yang mau berbicara. Setelah selesai makan, dia segera mengambil tasnya lalu bergegas ingin pergi secepatnya. tapi aku memanggilnya.

"Fin, kamu ga sopan banget sih." Kataku kesal menghentikan langkahnya.

"Kenapa kak ?" tanya dia agak gugup.

"Kemari kamu !" aku buat nada suaraku sekesal mungkin. Dia lalu mendekat kembali ke meja makan. Saat dia sudah berada cukup dekat denganku aku bangun dari kursi makanku dan menarik dagunya ke arahku. Ku lumat bibir mungilnya dengan buas. Fina yang sempat terkejut dengan tindakanku tak mampu berbuat banyak dan hanya bisa menerima ciumanku. Selama satu menit aku melumat bibirnya baru aku melepasnya. Dia terlihat terengah - engah menerima ciuman ganasku.

"Mulai besok, kalau kamu mau pergi sekolah kamu harus pamit dari kakak dulu ya." Fina hanya menunduk dan mengangguk pelan.

"Fina pergi dulu kak." katanya lemah lalu dia pergi.

Malam harinya aku sedang asik nonton di ruang tengah. Adikku telah masuk ke kamar sejak sore. Mungkin dia begitu takut bertemu denganku. Aku lalu memanggilnya.

"Fina.... Fin...." Panggilku dari ruang tengah.

tak lama terdengar suara kunci pintu kamarnya dibuka. dia segera keluar dari kamarnya. (sebelumnya ini tak pernah terjadi. Fina paling susah kalo kupanggil.)

"Ada apa kak?" tanya dia ketakutan,

"Sini, temanin kakak nonton."

"Tapi, Fina ngantuk kak."

"Sebentar aja." Kataku ketus. "Lagian kamu udah tidur sejak pulang sekolah. masa masih ngantuk sih." Fina lalu mendekat dan duduk disampingku. Aku ambil sebuah DVD XXX dari balik bajuku yang telah kusiapkan sebelumnya.

"Putarin dong." Fina sempat terkejut melihat kaset yang kuberikan padanya. Tapi dia ga protes. Lalu dia segera memasangnya.sementara aku memperhatikan lekuk tubuhnya dari belakang.

Tak lama film pun dimulai. Adegan di TV menampilkan adegan sex antara seorang cewe dan dua orang cowo. Si cewe tampak sedang mengoral salah satu kemaluan si cowo. Fina tampak tidak nyaman sekali dengan film tersebut.

Aku lalu mulai menjalankan aksiku. Aku segera menurunkan celanaku dan mengeluarkan kont*lku.

"Ayo, isapin kayak yang di TV" kataku santai.

"Kak? apa-apaan sih? Ga mau ah.." Protes Fina.

"Isapin cepet !! Lo mau foto-foto lu kakak sebar ? hah?" Aku mengancamnya. dan ternyata hasilnya cukup manjur. Walau awalnya ragu-ragu, akhirnya dia melakukannya juga. Kont*l ku mulai dirabanya.

"Kocokin!!" perintahku. Dengan gemetaran tangannya mulai mengocok kemaluanku. "Assshhh... enak banget Fin..."Aku mendesah. setelah lima menit lamanya aku lalu menyuruhnya untuk mengoral kontolku. Pelan-pelan dia memasukkan kontol ku ke dalam mulutnya dan mulai mengulumnya. kuraih rambutnya lalu kumajumundurkan. Rasa nikmat segera menjalari seluruh tubuhku "Ooouuhhhh... luar biasa... enak banget fin...."

tak kupedulikan keadaan adikku yang tampaknya mulai mual dan kewalahan karena sudah mengoralku beberapa lama. aku terus memajumundurkan kepalanya untuk mengocok kemaluanku. Tak lama aku merasa ada sesuatu yang akan meledak dalam tubuhku. gerakan kepalanya segera kupercepat dan akhirnya aku mencapai klimaks. Fina yang sadar aku akan mencapai klimaks berusaha mengeluarkan kemaluanku dari mulutnya tapi usahanya aku gagalkan. Aku tahan kepalanya sekuat mungkin ketika orgasme ku tiba. Dan crot.. crot.... crot... Seluuh spermaku kukeluarkan di dalam mulutnya.

"Ahhhhkkkkk nikmatnya..." gumamku sesaat setelah gelombang orgasmeku berlalu. Fina langsung menarik kepalanya dan memuntahkan sperma di mulutnya. Spermaku berceceran di sofa dan karpet.

"Kenapa dikeluarin ?" kataku protes."

"Fina ga tahan kak?" katanya setengah bersungut hampir menangis.

"Dasar..." umpatku. "Lain kali lu keluarin kakak suruh jilat lagi tau...." Dia tampak ketakutan. "Ya udah... bersihin tuh ludahmu... sampe beceran begitu.Jangan lupa kalo udah selesai matiin dvdnya.kakak mau tidur. ". Setelah itu aku langsung pergi ke kamar meninggalkan fina yang terisak - isak di ruang tengah.

Sejak hari itu, Aku memberi tugas baru untuk mulut mungil adikku dengan bibirnya yang merah merekah. Setiap malam selama seminggu ketika aku menonton TV, aku menyuruh adikku untuk memberi oral seks. Dan aku selalu menyemprotkan spermaku ke dalam mulutnya dan menyuruhnya untuk menelannya. Aku juga memerintahkannya untuk membersihkan rumah dan memasakan makanan kesukaanku.

Ketika orang tuaku kembali minggu depannya, aku memerintahkan adikku untuk bersikap sewajarnya menyambut mereka. Ketika ibuku memeluk adikku, aku melihat wajah adikku yang seperti ingin melaporkan peristiwa yang terjadi selama seminggu ini. Aku pun bertindak cepat dan berkata pada ibuku: “Ibu, gimana perjalanan ibu? Tunjukan dong FOTOnya kepada kami berdua.” Ibuku tersenyum mendengar ini dan tidak mencurigai apa pun. Tapi adikku menjadi sedikit pucat dan tahu makna dari perkataanku. Dia pun tidak jadi berkata apa-apa.

Cerita Dewasa : Ketagihan memek mertua

http://3.bp.blogspot.com/-VSf6cmxImmc/T9mAV12J0rI/AAAAAAAAADQ/Yps9WTR9fdI/s1600/CEWEK+ZONA.gifKejadian ini adalah sebagian dari kisah nyataku, yang terjadi setahun yang lalu. Terus terang, aku sangat menyukai wanita yang berusia 30-40 tahun. Bagiku lebih menarik. Namun sebagai pegawai swasta yang bekerja, aku memiliki keterbatasan waktu, tidak mudah bagiku untuk mencari wanita tersebut. Aku jg lupa kapan tepatnyaaku mulai sering mengagumi tubuh mertuaku. Dengan payudara kira2 ukuran 36 B, pantat yg sekal n paha mulus, membuatku sering membayangkan bercinta dengan mertua.
Malam itu udara sangat panas, bahkan kipas angin jg tidak cukup menyegarkan tubuhku. Akupun gelisah tidak dapat tidur nyenyak. Aku lirik istriku, rupanya bisa jg dia tidur dlm kondisi sperti ini. Akhirnya aku keluar kamar untuk mencari angin. Ternyata papa n mama mertuaku tidur di ruang tamu. Mungkin krn panas juga. Aku berlalu membuat kopi dan membuka pintu dapur biar angin malam bisa masuk.
Ketika hendak kembali ke kamar, tidak sengaja aku melirik daster mama menyingkap ke atas dan aku melihat paha mulus mama sampai cdnya. Di kamar aku tidak dapat tidur, mengingat hal itu. Bahkan pintu kamar aku buka biar aku bisa melihat paha dan cd mama. Akhirnyakrn dorongan nafsu aku beranikan diri mendekati mama. Jantungku berdegup kencang melihat pemandangan indah itu. Ingin rasanya menyentuh dan mengelusnya. Krn nafsuku sudah tak terkendali aku, tidak peduli lg bahwa disamping mama ada papa yg sedang tidur. Dengan gemetar aku pegang paha mama. Diam tak ada reaksi. Aku mulai berani mengelus paha mama. Betapa mulusnya. Tanganku semakin naik dan aku mulai menyentuh cd mama. Aku usap2 dengan jariku. Semakin nekat, lewat sela2 cd mama aku selipkan jariku berusaha mencari klitoris n lubang memeknya. Tak disangka tiba2 mama terbangun danmenatapku. Dengan reflex aku tarik tanganku. Dan diam memaku. Rasanya jantungku mau copot. Aku pun beranjak kembali ke kamar dengan gemetar dan membayangkan apa yg akan terjadi esok.
Pagi harinya aku tidak berani menatap wajah mama. Mama jg diam tidak menegurku sama sekali. “Mama gak kerja??” Tanya istriku. “Nanti agak siang td udah ijin..”serunya. “Nanti kalo habis antaristrimu, mama antarkan ke kantor ya, papamu ada tugas ini tadi.” Kata mama padaku. “Iya ma…” seruku lirih. Betapa ketakutan aku saat itu.
Setelah pulang dari mengantar istri, aku masuk rumah dengan perasaan was-was. Apalagi ketika itu aku liat mama belum berganti seragam kerjadan masih menggunakan daster semalam. “Leo, mama mau bicara” kata mama. Akupun menunduk dan duduk di ruang tamu. Suasana hening sesaat. “Tadi malam kamu ngapain waktu mama tidur…??? Tanyanya. Mati deh gue..bakalan barabe nih, batinku. “Maaf ma, leo khilaf liat mama, Maaf leo udah berbuat tidak senonoh sama mama. Maaf ma, jangan diadukan ke dian ma…” seruku sambil masih menunduk. “Liat mama leo, jangan nunduk kalo bicara. Mama nggak nyangka kamu seperti itu. Kenapa kamu tega sama dian” tanyanya sambil menatapku tajam. “Maaf ma, leo nafsu sama mama. Leo sering mencuri pandang ke paha mama. Leo jadi nafsu ma…maafin leo” jawabku sambil memelas. Tiba-tiba mama berdiri mendekatiku. Dan tiba-tiba pula kaki mama dinaikan dikursi sambil menarik dasternya keatas sehingga terpampang paha mulus mama dan jg cdnya. “Ini yg kamu mau…? Tanyanya. Aku semakin menunduk tdk berani menatapnya. “Jawab leo..”serunya tegas. “Iya ma,” seruku lirih. “Ini pegang, katanya mau..”seru mama. Aku hanya menunduk. Ingin menangis rasanya.
Tiba2 mama memegang tanganku dan menaruh di pahanya. “Ayo pegang, lakukan seperti tadi malam..”katanya. “Tapi ma..??? seruku. “Udah lakuin yg mama perintah…!!!” serunya lagi. Akupun memberanikan diri mengelus-elus paha mama. Dengan tangan yg gemetar aku elus terus paha mama. “Cuma gitu aja tadi malam???” tanyanya. Akupun diam dan mulai meraba paha mama lebih kedalam lagi. Dengan sedikit ragu2 aku sentuh cd mama. Mama hanya diam menatapku. Aku raba lagi selangkangan mama sambil aku selipkan jariku masuk. Ternyata memek mama udah sedikit basah dan gak ada jembutnya sama sekali. Perlahan kontolku mulai mengeras. Aku raba2 bibir memek mama dan nampaknya mama mulai terangsang. “Ma…” seruku. Aku beranjak berdiri dan mulai mendekatkan bibirku ke bibir mama.Aku kecup dan mama memejamkan matanya. Aku kulum bibir mama danmama mulai bereaksi membalas…Errhhggg…serunya. Mama melepaskan ciumanku dan tangannya memegang tanganku sambil mengarahkannya ke klitorisnya. “aaahhh terus leo, sebenernya mama kemarin sangat menikmati, cm mama kaget aja ternyata itu km.
“maa….”seruku. tangan mama mulai meraba kontolku dari luar celana pendek yg aku pakai..”Udah tegang banget leo…” tanyanya. “iya ma,,,remes terus….” Kataku. Kamipunberpagutan dan aku mulai meremas2 payudara mama. Ternyata mama udah nggak pakai bh. “uuuhhh…ahhh…terus leo….ahhh”mama mulai terangsang. “Kita ke kamar ya ma…” seruku. “Terserah km leo…..puasin mama….mama lama nggak disentuh papamu…”serunya.
Kami pun menuju ke kamar. Sesampainya di kamar aku langsung memeluk mama dari belakang, Aku ciumi lehernya dan sesekali aku jilatin, sambil tanganku memainkan puting mama dari luar dasternya. Tampak mama terangsang berat, karena putingnya mengacung keras. “Ohhh….leo,….ehmmm…enak banget….lepasin daster mama….” Seru mama sambil memejamkan mata. Segera saja aku lepas daster mama, dan aku melihat tubuh polos yg aku idamkan. Mama berbalik dan kamipun berpagutan lagi, dan tak henti2nya mama memainkan kontolku. “Buka dong leo,” pinta mama. Aku segerar melucuti pakaianku hingga telanjang. Mama nampak kaget melihat kontolku. “gede ya..katanya sambil mengocok kontolku.
Aku pun segera mengulum puting susu mama sambil tanganku meremas yg satunya. “Ahhhh enak leo….hisap terus sayang….aaahhhhh” racau mama. Sambil tetap mengulum puting mama, aku bimbing mama tidur di kasur. Perlahan aku elus2 cd mama dan mulai melepaskannya. Tanganku mulai pindah meraba memeknya…Bener2 indah tanpa bulu jembut sedikitpun. Aku mainkan bibir memek mama…mamapun bergoyang2 mengikuti rabaanku di memeknya..”ohhhh leo….auuuh,,,enak bgt….”desah mama. Aku mainkan klitoris mama. Aku pilin2 dan sesekali aku masukkan jariku ke memek mama. Benar2 sudah basah…Tangan mama terus2an mengocok kontolku….sambil tetap mendesah2.
Akupun menurunkan ciumanku ke susu mama. Aku jilat, aku kulum n aku gigit2 kecil putingnya. mama hanya menggeliat mendapat perlakuan itu. Kuturunkan wajahku sambil terus menjulurkan lidah di permukaan perutnya terus turun dansampai di daerah yang paling kusukai, yaitu memek. Aroma khas tercium, juga basah sekali memek mama. Keliatan mama terangsang sekali..
“Ohhh apa yang akan kau lakukan… akh…” tanyanya sambil memejamkan mata menahan kenikmatan yang dirasakannya. Beberapa saat kemudian tangan itu malah mendorong kepalaku semakin bawah dan.., “Nyam-nyam..”nikmat sekali memek mama.. Oh, bukit kecil yang berwarna merah merangsang birahiku.
Kusibakkan kedua bibir kemaluannya dan, “Creeep…” ujung hidungku kupaksakan masuk ke dalam celah kemaluan yang sudah sedari tadi becek itu.
“Aaahh… kamu nakaal,” jeritnya cukup keras. Terus terang memek mama nikmat banget. Bibir memek yang merekah dengan bentuk yang gemuk dan lebar itu membuatku semakin bernafsu saja. Bergiliran kutarik kecil kedua belah bibir kemaluan itu dengan mulutku.”Ooohh lidahmu.. oooh nikmatnya leo…” lirih mama. Akupun mulai menjilati klitoris mama. Begitu menonjol. Mama mendesah makin keras ketika aku kulum klitorisnya..”Aahh.. sayang… mama suka yang ituyaahh.. sedooot lagi dong sayang oooggghh,” ia mulai banyak menggunakan kata sayang untuk memanggilku. Sepertinya mama lupa bahwa aku ini adalah menantunya.
Ma, gantian dong…pintaku. “Tapi mama nggak bisa. Mama nggak pernah leo..” serunya. “udah coba aja. Enak kok ma.”kataku. Dengan sedikit ragu2 mama mulai memegang kontolku dan mendekatkan ke mulutnya. Mama mulai menjilati kontolku..geli bangetrasanya. “Dimasukin dong ma…” kataku. Mama menurut dan mulai mengulum kontolku. Rasa hangat seketikan menjalar di kontolku…Ahhh enak ma…..terus ma….” Kataku. Mama semakin bersemangat mengulum kontolku….”Enak leo…hmmmm” serunya. Mama mulai pintar. Selain mengulum, sesekali mama menjilati kontolku seperti es krim.
“Crop…” ia mengeluarkan kemaluanku dari mulutnya. Aku langsung menyergap pinggulnya danlagi-lagi daerah selangkangan dengan bukit berbulu itu kuserbu dan kusedot cairan mani yang sepertinya sudah membanjir di bibir memeknya
“Aoouuuhh… mama nggak tahan lagisayang ampuuun… leooo… hh masukin sekarang juga, ayooo..” pintanya sambil memegang pantatku. Segera kuarahkan kontolku ke selangkangannya yang tersibak di antara pinggangku menempatkan posisi memek yang terbuka lebar, pelan sekali kutempelkan di bibir memeknya danmengusap2 sambil mendorongnya perlahan, “Nggg… aa.. aa.. aa.. iii.. ooohh masuuuk… aduuuh besar sekali sayang, ooohh…”mama merintih, wajahnya memucat sepertiorang yang terluka iris.
Buah dadanya yang membusung besar itu langsung kuhujani dengan kecupan-kecupan pada kedua putingnya secara bergiliran, sesekali mama juga berusaha mengimbangi gerakan memutar pinggulnya. Bener2 sensasi luar biasa hingga membuatku semakin bernafsu,.
Tak lupa aku lumat bibir mama yg terus mendesah dan mendesis nikmat..Sementara mamamengarahkan kepalaku kearah payudaranya. Memintaku menghisap puting susunya.. Puting susunya yang ternyata merupakan titik nikmatnya kugigit kecil hingga wanita itu berteriak kecil merintih menahan rasa nikmat sangat hebat, untung saja dirumah tidak ada orangjadi tidak ada yg mendengar desahan mama.. Genjotan pinggulnya semakin keras menghantam pangkal pahaku, kontolku semakin terasa membenturdasar liang senggama.
“Ooohh.. aa… aahh… aahh… mmhh geliii ooohh enaknya, leo.. oooh…terus…..,” desah mama.
“Yaahh enaak juga ma.. ooohh rasanya nikmat sekali, yaahh.. memek mama enak….hangat sekali ma…ohhh….leo suka memek mama” kata-kataku yang polos itu keluar begitu saja tanpa kendali. Tanganku yang tadi berada di atas payudaranya kini beralih meremas bongkahan pantatnya yang bahenol itu. Sambil aku pegang pinggul mama untuk lebih mempercepat kocokan kontolku di memeknya. Sesekali aku tancapkan dalam dan tidak menggoyang, aku rasakan memek mama berdenyut2 menyedotkontolku….ooooohhh enak banget.
Hanya sepuluh menit setelah itu goyangan tubuh mama terasa menegang, aku mengerti kalau itu adalah gejala orgasme yang akan segera diraihnya, “Leoo… aahh mama…nngaak… nggak kuaat aahh..aahh.. ooohh…”
“Taahaan maa… tunggu bentar lagi dong.. oooh enaknya maa.. tahan dulu … jangan keluarin dulu..” Tapi sia-sia saja, tubuh mama menegang kaku, tangannya mencengkeram erat di pundakku, dadanya menjauh dari wajahku hingga kedua telapak tanganku semakin leluasa memberikan remasan pada buah dadanya. Aku sadar sulitnya menahan orgasme itu, hingga aku meremas keras payudaranya untuk memaksimalkan kenikmatan orgasme itu padanya. “Ooo… nggg… aahh… sayang sayang.. sayang.. ooohenaak.. mama kelauaar.. ooohh.. ooohh…” teriaknya panjang mengakhiri babak permainan itu. Aku merasakan jepitan memek mama mengeras dan terasa mencengkeram erat sekali, desiran zat cair kental terasa menyemprot enam kali di dalam liang kemaluannya sampai sekitar sepuluh detik kemudian ia mulai lemas dalam pelukanku.
Sementara itu makin kupercepat gerakanku, makin terdengar denganjelas suara gesekan antara kontolku dengan memeknya yang telah dibasahi oleh cairan dari memek mama. “Aaakhh.. enakk!” desah mama sedikit teriak.
“Maa.. saya mau keluar nich.. eeesshh..udah gak betah ma….” desahku pada mama.
“Keluarkanlah sayang.. ooousshh…..aaaaaa” jawabnya sambil mendesah.
“maa…. teriakku agak keras dengan bersamaannya spermaku yang keluar dan menyembur di dalam memek mama..crot….crot….crot….crot…crot…lebih kurang lima kali kontolku menyemburkan laharnya…aaauuuhh….oooooouuuuhh…..enak leo…”seru mama.
Aku pun langsung tidur di sebelah mama sambil memainkan klitorisnya. Aashhhh…..uuuuhhhh” desah mama. “Ma…makasih ya….keturutan jg akhirnya ma….enak bgt memek mama….jadi pengen lagi nih ma…..” kataku sambil terus memainkan klitorisnya dan mengulum puting susunya. “hush…kerja leo…mama jg waktunya berangkat..” katanya. “Trus kapan ma lagi??” tanyaku. “Gampang itu, pokoknya main aman aja ya leo…..jangan mencurigakan…”kata mama. “Ok deh ma” seruku lalu aku kulum bibir mama sambil aku remas payudaranya. Kami pun akhirnya mandi berdua dan sempat mengulangi sekali lagi di kamar mandi walaupun nggak sampai keluar. Sampai sekarang kami masihsering mengulangi hal itu. Bahkan kadang kalo di rumah banyak tamu aku lari ke dapur hanya untuk menyedot puting susu mama. Kadang curi2 kesempatan ketika mama di kamar mandi aku ketuk pintunya hanya untuk memasukkan kontolku ke memek mama walau cuma beberapa kali tusukan. Memang memek mama bikin ketagihan…..
mbeling
11-17-2011, 07:35 AM
[QUOTE=leonard-84;2277867]Kejadian ini adalah sebagian dari kisah nyataku, yang terjadi setahun yang lalu. Terus terang, aku sangat menyukai wanitayang berusia 30-40 tahun. Bagiku lebih menarik. Namun sebagai pegawai swasta yang bekerja, aku memiliki keterbatasan waktu, tidak mudah bagiku untuk mencari wanitatersebut. Aku jg lupa kapan tepatnyaaku mulai sering mengagumi tubuh mertuaku. Dengan payudara kira2 ukuran 36 B, pantat yg sekal n paha mulus, membuatku sering membayangkan bercinta dengan mertua.
Malam itu udara sangat panas, bahkan kipas angin jg tidak cukup menyegarkan tubuhku. Akupun gelisah tidak dapat tidur nyenyak. Aku lirik istriku, rupanya bisa jg dia tidur dlm kondisi sperti ini. Akhirnya aku keluar kamar untuk mencari angin. Ternyata papa n mama mertuaku tidur di ruang tamu. Mungkin krn panas juga. Aku berlalu membuat kopi dan membuka pintu dapur biar angin malam bisa masuk.
Ketika hendak kembali ke kamar, tidak sengaja aku melirik daster mama menyingkap ke atas dan aku melihat paha mulus mama sampai cdnya. Di kamar aku tidak dapat tidur, mengingat hal itu. Bahkan pintu kamar aku buka biar aku bisa melihat paha dan cd mama. Akhirnyakrn dorongan nafsu aku beranikan diri mendekati mama. Jantungku berdegup kencang melihat pemandangan indah itu. Ingin rasanya menyentuh dan mengelusnya. Krn nafsuku sudah tak terkendali aku, tidak peduli lg bahwa disamping mama ada papa yg sedang tidur. Dengan gemetar aku pegang paha mama. Diam tak ada reaksi. Aku mulai berani mengelus paha mama. Betapa mulusnya. Tanganku semakin naik dan aku mulai menyentuh cd mama. Aku usap2 dengan jariku. Semakin nekat, lewat sela2 cd mama aku selipkan jariku berusaha mencari klitoris n lubang memeknya. Tak disangka tiba2 mama terbangun danmenatapku. Dengan reflex aku tarik tanganku. Dan diam memaku. Rasanya jantungku mau copot. Aku pun beranjak kembali ke kamar dengan gemetar dan membayangkan apa yg akan terjadi esok.
Pagi harinya aku tidak berani menatap wajah mama. Mama jg diam tidak menegurku sama sekali. “Mama gak kerja??” Tanya istriku. “Nanti agak siang td udah ijin..”serunya. “Nanti kalo habis antaristrimu, mama antarkan ke kantor ya, papamu ada tugas ini tadi.” Kata mama padaku. “Iya ma…” seruku lirih. Betapa ketakutan aku saat itu.
Setelah pulang dari mengantar istri, aku masuk rumah dengan perasaan was-was. Apalagi ketika itu aku liat mama belum berganti seragam kerjadan masih menggunakan daster semalam. “Leo, mama mau bicara” kata mama. Akupun menunduk dan duduk di ruang tamu. Suasana hening sesaat. “Tadi malam kamu ngapain waktu mama tidur…??? Tanyanya. Mati deh gue..bakalan barabe nih, batinku. “Maaf ma, leo khilaf liat mama, Maaf leo udah berbuat tidak senonoh sama mama. Maaf ma, jangan diadukan ke dian ma…” seruku sambil masih menunduk. “Liat mama leo, jangan nunduk kalo bicara. Mama nggak nyangka kamu seperti itu. Kenapa kamu tega sama dian” tanyanya sambil menatapku tajam. “Maaf ma, leo nafsu sama mama. Leo sering mencuri pandang ke paha mama. Leo jadi nafsu ma…maafin leo” jawabku sambil memelas. Tiba-tiba mama berdiri mendekatiku. Dan tiba-tiba pula kaki mama dinaikan dikursi sambil menarik dasternya keatas sehingga terpampang paha mulus mama dan jg cdnya. “Ini yg kamu mau…? Tanyanya. Aku semakin menunduk tdk berani menatapnya. “Jawab leo..”serunya tegas. “Iya ma,” seruku lirih. “Ini pegang, katanya mau..”seru mama. Aku hanya menunduk. Ingin menangis rasanya.
Tiba2 mama memegang tanganku dan menaruh di pahanya. “Ayo pegang, lakukan seperti tadi malam..”katanya. “Tapi ma..??? seruku. “Udah lakuin yg mama perintah…!!!” serunya lagi. Akupun memberanikan diri mengelus-elus paha mama. Dengan tangan yg gemetar aku elus terus paha mama. “Cuma gitu aja tadi malam???” tanyanya. Akupun diam dan mulai meraba paha mama lebih kedalam lagi. Dengan sedikit ragu2 aku sentuh cd mama. Mama hanya diam menatapku. Aku raba lagi selangkangan mama sambil aku selipkan jariku masuk. Ternyata memek mama udah sedikit basah dan gak ada jembutnya sama sekali. Perlahan kontolku mulai mengeras. Aku raba2 bibir memek mama dan nampaknya mama mulai terangsang. “Ma…” seruku. Aku beranjak berdiri dan mulai mendekatkan bibirku ke bibir mama.Aku kecup dan mama memejamkan matanya. Aku kulum bibir mama danmama mulai bereaksi membalas…Errhhggg…serunya. Mama melepaskan ciumanku dan tangannya memegang tanganku sambil mengarahkannya ke klitorisnya. “aaahhh terus leo, sebenernya mama kemarin sangat menikmati, cm mama kaget aja ternyata itu km.
“maa….”seruku. tangan mama mulai meraba kontolku dari luar celana pendek yg aku pakai..”Udah tegang banget leo…” tanyanya. “iya ma,,,remes terus….” Kataku. Kamipunberpagutan dan aku mulai meremas2 payudara mama. Ternyata mama udah nggak pakai bh. “uuuhhh…ahhh…terus leo….ahhh”mama mulai terangsang. “Kita ke kamar ya ma…” seruku. “Terserah km leo…..puasin mama….mama lama nggak disentuh papamu…”serunya.
Kami pun menuju ke kamar. Sesampainya di kamar aku langsung memeluk mama dari belakang, Aku ciumi lehernya dan sesekali aku jilatin, sambil tanganku memainkan puting mama dari luar dasternya. Tampak mama terangsang berat, karena putingnya mengacung keras. “Ohhh….leo,….ehmmm…enak banget….lepasin daster mama….” Seru mama sambil memejamkan mata. Segera saja aku lepas daster mama, dan aku melihat tubuh polos yg aku idamkan. Mama berbalik dan kamipun berpagutan lagi, dan tak henti2nya mama memainkan kontolku. “Buka dong leo,” pinta mama. Aku segerar melucuti pakaianku hingga telanjang. Mama nampak kaget melihat kontolku. “gede ya..katanya sambil mengocok kontolku.
Aku pun segera mengulum puting susu mama sambil tanganku meremas yg satunya. “Ahhhh enak leo….hisap terus sayang….aaahhhhh” racau mama. Sambil tetap mengulum puting mama, aku bimbing mama tidur di kasur. Perlahan aku elus2 cd mama dan mulai melepaskannya. Tanganku mulai pindah meraba memeknya…Bener2 indah tanpa bulu jembut sedikitpun. Aku mainkan bibir memek mama…mamapun bergoyang2 mengikuti rabaanku di memeknya..”ohhhh leo….auuuh,,,enak bgt….”desah mama. Aku mainkan klitoris mama. Aku pilin2 dan sesekali aku masukkan jariku ke memek mama. Benar2 sudah basah…Tangan mama terus2an mengocok kontolku….sambil tetap mendesah2.
Akupun menurunkan ciumanku ke susu mama. Aku jilat, aku kulum n aku gigit2 kecil putingnya. mama hanya menggeliat mendapat perlakuan itu. Kuturunkan wajahku sambil terus menjulurkan lidah di permukaan perutnya terus turun dansampai di daerah yang paling kusukai, yaitu memek. Aroma khas tercium, juga basah sekali memek mama. Keliatan mama terangsang sekali..
“Ohhh apa yang akan kau lakukan… akh…” tanyanya sambil memejamkan mata menahan kenikmatan yang dirasakannya. Beberapa saat kemudian tangan itu malah mendorong kepalaku semakin bawah dan.., “Nyam-nyam..”nikmat sekali memek mama.. Oh, bukit kecil yang berwarna merah merangsang birahiku.
Kusibakkan kedua bibir kemaluannya dan, “Creeep…” ujung hidungku kupaksakan masuk ke dalam celah kemaluan yang sudah sedari tadi becek itu.
“Aaahh… kamu nakaal,” jeritnya cukup keras. Terus terang memek mama nikmat banget. Bibir memek yang merekah dengan bentuk yang gemuk dan lebar itu membuatku semakin bernafsu saja. Bergiliran kutarik kecil kedua belah bibir kemaluan itu dengan mulutku.”Ooohh lidahmu.. oooh nikmatnya leo…” lirih mama. Akupun mulai menjilati klitoris mama. Begitu menonjol. Mama mendesah makin keras ketika aku kulum klitorisnya..”Aahh.. sayang… mama suka yang ituyaahh.. sedooot lagi dong sayang oooggghh,” ia mulai banyak menggunakan kata sayang untuk memanggilku. Sepertinya mama lupa bahwa aku ini adalah menantunya.
Ma, gantian dong…pintaku. “Tapi mama nggak bisa. Mama nggak pernah leo..” serunya. “udah coba aja. Enak kok ma.”kataku. Dengan sedikit ragu2 mama mulai memegang kontolku dan mendekatkan ke mulutnya. Mama mulai menjilati kontolku..geli bangetrasanya. “Dimasukin dong ma…” kataku. Mama menurut dan mulai mengulum kontolku. Rasa hangat seketikan menjalar di kontolku…Ahhh enak ma…..terus ma….” Kataku. Mama semakin bersemangat mengulum kontolku….”Enak leo…hmmmm” serunya. Mama mulai pintar. Selain mengulum, sesekali mama menjilati kontolku seperti es krim.
“Crop…” ia mengeluarkan kemaluanku dari mulutnya. Aku langsung menyergap pinggulnya danlagi-lagi daerah selangkangan dengan bukit berbulu itu kuserbu dan kusedot cairan mani yang sepertinya sudah membanjir di bibir memeknya
“Aoouuuhh… mama nggak tahan lagisayang ampuuun… leooo… hh masukin sekarang juga, ayooo..” pintanya sambil memegang pantatku. Segera kuarahkan kontolku ke selangkangannya yang tersibak di antara pinggangku menempatkan posisi memek yang terbuka lebar, pelan sekali kutempelkan di bibir memeknya danmengusap2 sambil mendorongnya perlahan, “Nggg… aa.. aa.. aa.. iii.. ooohh masuuuk… aduuuh besar sekali sayang, ooohh…”mama merintih, wajahnya memucat sepertiorang yang terluka iris.
Buah dadanya yang membusung besar itu langsung kuhujani dengan kecupan-kecupan pada kedua putingnya secara bergiliran, sesekali mama juga berusaha mengimbangi gerakan memutar pinggulnya. Bener2 sensasi luar biasa hingga membuatku semakin bernafsu,.
Tak lupa aku lumat bibir mama yg terus mendesah dan mendesis nikmat..Sementara mamamengarahkan kepalaku kearah payudaranya. Memintaku menghisap puting susunya.. Puting susunya yang ternyata merupakan titik nikmatnya kugigit kecil hingga wanita itu berteriak kecil merintih menahan rasa nikmat sangat hebat, untung saja dirumah tidak ada orangjadi tidak ada yg mendengar desahan mama.. Genjotan pinggulnya semakin keras menghantam pangkal pahaku, kontolku semakin terasa membenturdasar liang senggama.
“Ooohh.. aa… aahh… aahh… mmhh geliii ooohh enaknya, leo.. oooh…terus…..,” desah mama.
“Yaahh enaak juga ma.. ooohh rasanya nikmat sekali, yaahh.. memek mama enak….hangat sekali ma…ohhh….leo suka memek mama” kata-kataku yang polos itu keluar begitu saja tanpa kendali. Tanganku yang tadi berada di atas payudaranya kini beralih meremas bongkahan pantatnya yang bahenol itu. Sambil aku pegang pinggul mama untuk lebih mempercepat kocokan kontolku di memeknya. Sesekali aku tancapkan dalam dan tidak menggoyang, aku rasakan memek mama berdenyut2 menyedotkontolku….ooooohhh enak banget.
Hanya sepuluh menit setelah itu goyangan tubuh mama terasa menegang, aku mengerti kalau itu adalah gejala orgasme yang akan segera diraihnya, “Leoo… aahh mama…nngaak… nggak kuaat aahh..aahh.. ooohh…”
“Taahaan maa… tunggu bentar lagi dong.. oooh enaknya maa.. tahan dulu … jangan keluarin dulu..” Tapi sia-sia saja, tubuh mama menegang kaku, tangannya mencengkeram erat di pundakku, dadanya menjauh dari wajahku hingga kedua telapak tanganku semakin leluasa memberikan remasan pada buah dadanya. Aku sadar sulitnya menahan orgasme itu, hingga aku meremas keras payudaranya untuk memaksimalkan kenikmatan orgasme itu padanya. “Ooo… nggg… aahh… sayang sayang.. sayang.. ooohenaak.. mama kelauaar.. ooohh.. ooohh…” teriaknya panjang mengakhiri babak permainan itu. Aku merasakan jepitan memek mama mengeras dan terasa mencengkeram erat sekali, desiran zat cair kental terasa menyemprot enam kali di dalam liang kemaluannya sampai sekitar sepuluh detik kemudian ia mulai lemas dalam pelukanku.
Sementara itu makin kupercepat gerakanku, makin terdengar denganjelas suara gesekan antara kontolku dengan memeknya yang telah dibasahi oleh cairan dari memek mama. “Aaakhh.. enakk!” desah mama sedikit teriak.
“Maa.. saya mau keluar nich.. eeesshh..udah gak betah ma….” desahku pada mama.
“Keluarkanlah sayang.. ooousshh…..aaaaaa” jawabnya sambil mendesah.
“maa…. teriakku agak keras dengan bersamaannya spermaku yang keluar dan menyembur di dalam memek mama..crot….crot….crot….crot…crot…lebih kurang lima kali kontolku menyemburkan laharnya…aaauuuhh….oooooouuuuhh…..enak leo…”seru mama.
Aku pun langsung tidur di sebelah mama sambil memainkan klitorisnya. Aashhhh…..uuuuhhhh” desah mama. “Ma…makasih ya….keturutan jg akhirnya ma….enak bgt memek mama….jadi pengen lagi nih ma…..” kataku sambil terus memainkan klitorisnya dan mengulum puting susunya. “hush…kerja leo…mama jg waktunya berangkat..” katanya. “Trus kapan ma lagi??” tanyaku. “Gampang itu, pokoknya main aman aja ya leo…..jangan mencurigakan…”kata mama. “Ok deh ma” seruku lalu aku kulum bibir mama sambil aku remas payudaranya. Kami pun akhirnya mandi berdua dan sempat mengulangi sekali lagi di kamar mandi walaupun nggak sampai keluar. Sampai sekarang kami masihsering mengulangi hal itu. Bahkan kadang kalo di rumah banyak tamu aku lari ke dapur hanya untuk menyedot puting susu mama.

Cerita Dewasa : akulah aib keluargaku !

KISAH NYATA AIB HIDUP GUA !!!
Kejadiannya udah 6 th yg lalu..
Ane pnya bbrp kep'enakan cwe
dr bbrapa abang ane. Salah
satunya rada tomboy, doi cakep
bgt (8,9), tggi 160cm, putih
brsih. Wkt itu, doi msh kls 2
SMU. Ane pun msh bujang luar
dlm (co*i doang !!!). Doi tggal
jauh dr ane dan kel. Pas hr itu,
doi dtg k nenek (rmh tmpt tggl
ane), lg liburan mggu.. Pas sore
menjelang mlm hr, entah setan
dr mn, ane udh niat pgen
ngin*ip doi mandi.. Ane siapin
tu smuanya, trmsuk genteng
atap kmr mndi ane angkat 3
lmbr (kan legaaa.. Bgt yak ??
Wide screen dah !). Ane siap2 d
blkang, naek pake kursi plastik
tgguin doi masup. Skip2.. Ane
bnr2 "on" ngintipin doi, skalian
dh ane co*iin si "abdul". Slesai
ritual, slesai pulak doi mandi.
Pas mlmnya, gtau napa doi
kyaknya kgen bgt ama ane
(pdhl, sblum2nya doi gk bgtu
dkt bgt k ane, hnya skedarnya
sj. Lg rejeki ane kali ya' ??), ntn
tipi bareng.. Dh gt, doi blg mo
nebeng d kmr tdr ane (mklum
gan, slain ane ganteng, ane
adlh anak paling sebel ama yg
namanya kotor !! Jd, kmar ane
tuh, slain rapi, bersih, harum
atu lg, gk blh smbarangan/
siapapun msk k kmr ane). Trus,
ane meng'iyakan aj wktu doi
pengen nebeng d kmr ane,
plannin awalnya, ane tdr d
karpet, doi d kasur. Dg tnpa ad
niatan buruk apapun di awal..
(ane cm ngin*ip doang kn.?).
Skip.. Bgtu masuk kmr, ane lgsg
tdr d bwh, doi d kasur atas.. Krn
sm2 blm ngantuk (mgkn.. ), doi
ngajak ceritaan.. Bnyk hal,
trmsuk ksh cinta doi dg
kekasihnya. Kr2 2 jam
cerita2an.. Tiba2 doi nyeletuk
"mas, mbok bobo'nya diatas
sini ajah, lagian dibawah kn
dingin.." wkt ajakan
pertama,ane msh nolak. ( jujur,
ane takut ! Sumpah, brati putus
ko*ti ane gan! ) krn dari awal,
emang ane pgen jaga adek2
dan keluarga ane. ( deg2 an jg,
ane nulis ini.. Msh kbawa dosa
kali' ya.. ) lanjut lg crita2, doi
mksa pgen dtemenin bobo d
atas,gan. Dg trpaksa, ane nyusul
k atas kasur, nyusulin doi..
Doi pke clna pendek, ama kaos
putih. Wktu itu suhu d kmr ane
emang dingin gan, jd krn
selimut cuman atu, yaa akhirnya
kita tdr dlm 1 selimut. Msh lnjut
cerita2, tb2 doi mulai peluk2
ane.. Entahlah.. Entah setan,
entah hantu, entah kuntilanak
apaan, sambil peluk2, tb2 ane
kissing jidat doi. Dan, gk
disangka gk diduga, doi malah
kissing bibir ane.. Kami pun
berpagut.. ( udah gk beda dg
sepasang sejoli yg dilanda
asmara ). Kami makin gila, doi
ternyata "lebih fasih" drpada
ane yg nubie katrok ini.. Gk
lama pun tangan doi nyungsep
masuk merogoh di dlm
sela***gan ane, dan dg
mahirnya doi menggenggam
batang suci ane. Lg2 ane dibuat
terkejut dg tawaran doi.. "mas,
aku boleh ya ku*um adek ini?"
sambil tangan'nya msh
menggenggam rudai yg udah
enggan tidur lg. Ane pun
menggangguk pasrah gan.. Lalu
dipelorotin lah celana ane, dan
adegan selanjutnya, doi
mengupas, mengulum,
menghisap dalam dalam
senjata perjaka ane, dilumat
habis ampe basah kuyup gak
karuan lg. Ane yg terkesima,
bingung, enak, nikmat, grogi,
gemetar gk karuan hanya bs
melenguh.. Enak gak, jujur enak
bgt!! Ni emang kali pertama,
ko*ti ane disentuh tangan,
bhkan oleh lidah wanita.
Ko*okan dan hisapan doi lah,
yg makin membuat lava panas
di dlm, pengen muntah keluar
lg (setelah sore td, ane co*i,
wktu ngintipin doi). Saking gk
tahan'nya lg, ane mulai
meminta doi utk membuka
smua pakaiannya "dik, aku udh
gk kuat lg.. Kalo' dimasukin ke
situ, blh gak?" sambil, tangan
ane megang selakangan doi.
Tiba2, doi memandang ane
gan.. "Gak usah dimasukin ya
mas, diginiin aja yaa.." lalu doi
naek diatas ane gan, tp teuteup
pake pakaian lgkp, kcuali ane
yg udah d bugilin dr td ama doi.
Doi gesek2in tu sela****an doi
d ko*ti ane. Skip2.. Skip.. Ane ssi
doi lg (krn jujur, gk enak bgt cm
dgituin, yg ada mah skt.. " ya
udah, tp dg syarat jangan di
buang d dalem ya mas.." pinta
doi memelas. Alhamdulillah gan,
me*i yg ane intip td sore, bs
ane terjang juga ! Sambil mulai
membuka satu per satu
pakaian, doi buka cerita, emang
doi udah gk pe*awan semenjak
kls 2 smp ( ane kaget stegah
mati gan !!! Trnyata keponakan
ane yg paling cantik dan
periang ini, udah nakal dr
kecil ). Maklum, pergaulan kota
besar..
Waktu itu, ane udah gk mikir lg..
Entah ponakan ato apapun, yg
ptg ane bs muntahin ni lava.
Trnyata, sumpah enak bgt,
maen beginian.. 100% lebih
nikmat, drpada co*i. Akhir dr
cerita, ane tumpahin d perut
mulusnya ponakan ane ni
pe*uh.. Crottt.. Buanyakkk bgtt.
Doi kelelahan, sama dg ane yg
udh dihajar dr td ama doi.
Segitu dl gan, kisah memalukan
ane.. Mhn maaf jk ada yg
kurang berkenan. Ohya, skrg
ane pun udh keluarga, begitu
pun doi udh beranak 3.. Plus
udah bertitel "hajjah".. Kl
ketemu ya gt.. Diem2an.. (saling
malu..).
Asal tau aja gan, aib ini kagak
ane share k siapapun trmsuk
bni ane.. Aib gan.. Sumpah aib
ane ni. Dosa terbesar dlm hdup
ane.
Salam semprot smua.

Cerita Dewasa : Ayah dan Tiga Anak Gadisnya

http://3.bp.blogspot.com/-VSf6cmxImmc/T9mAV12J0rI/AAAAAAAAADQ/Yps9WTR9fdI/s1600/CEWEK+ZONA.gifAku dan istriku tak pernah memiliki apa yang anda biasa sebut dengan kehidupan seks yang menarik. Saat kami melakukan seks, biasanya hanya dalam posisi yang wajar saja. Irama kehidupan seks kami yang boleh kukatakan membosankan itulah, aku mulai berfantasi tentang ‘hal dan orang lain’. Untuk bahan fantasiku, aku membiasakan menonton film porno di malam hari setelah semua orang di rumah tidur.



Yang mengejutkanku, kebanyakan film porno itu selalu melibatkan seorang gadis muda. Dalam usia kepala tiga, aku tak pernah memikirkan wanita yang lebih muda sampai aku menyaksikan film-film itu. Aku sadar kalau ternyata gadis-gadis muda sangatlah panas.



Hal lain yang menarik perhatianku adalah kenyataan kalau permainan lesbian sangat populer. Aku mulai tertarik dengan gadis muda yang mencumbui vagina gadis muda lainnya yang lembut, basah, dan biasanya tak berambut.



Melihat film-film itu untuk berfantasi mulai mengubah kehidupanku. Aku mempunyai tiga orang anak gadis yang beranjak remaja. Aku mulai memperhatikan mereka, kulihat cara mereka berpakaian, cara jalannya, dan segala tingkah laku mereka. Mereka menjadi obsesiku sendiri! Kuamati lebih detil saat mereka bangun pagi untuk melihat putingnya yang mengeras di balik pakaian tidur mereka. Kunikmati puting mereka yang terayun saat mereka berjalan-jalan dalam rumah. Aku terus mengamati mereka sampai semuanya beranjak menjadi seorang gadis muda yang sempurna.



Yang tertua adalah Irma. Dia mempunyai puting yang paling besar, branya mungkin D-cup atau lebih besar. Dia sesungguhnya tak terlalu cantik, tapi enak dipandang. Aku yakin teman-teman cowoknya banyak yang memperhatikan dadanya. Irma juga mempunya pantat yang kencang dan besar. Tapi meskipun dia yang paling tua di antara saudara-saudaranya, dia sering bertingkah seperti gadis berusia separuh umurnya.



Yang paling muda Tia. Tia mungkin yang paling cantik di antara ketiganya. Masalahnya adalah dia pemalas, hanya duduk dan tak mengerjakan apa pun sepanjang waktu. Jadi pantatnya menjadi melebar..? Putingnya baru mulai tumbuh. Dan di samping itu dia tomboy, aku jadi mempertanyakan jenis kelaminnya. Dia lebih suka berada di antara cowok daripada cewek.



Eva yang di tengah, di antara anak-anakku, bentuk tubuhnya lah yang terbagus. Bagiku, dia mempunyai tubuh dalam fantasiku. Dia memiliki tubuh yang sempurna dengan bra B-cupnya, atau C-cup kecil. Rambutnya yang panjang hingga melewati bahunya, dan matanya selalu nampak mempesona. Masalahnya dia yang paling bandel. Selalu membuat masalah. Dia juga sadar kalau dia punya tubuh yang bagus dan selalu memakai pakaian yang memperlihatkan hal itu. Di antara anak-anakku, Eva lah yang jadi bahan fantasi utamaku. Setiap kali aku menyetubuhi istriku, Eva lah yang ada dalam benakku!



Kisah ini bermula dengan Irma dan temannya Cindy. Cindy setahun lebih muda, tapi mereka sangat akrab. Cindy selalu menginap di rumah kami setidaknya sekali sebulan. Cindy sangat kurus, dadanya kecil, tapi sangat manis.



Suatu malam saat Cindy menginap, aku mulai melihat film porno seperti biasa. Suaranya kumatikan jadi aku dapat mendengar kalau ada orang yang mendekat. Lagipula aku dengar suara berisik dari kamar Irma. Kupikir mereka sedang sibuk dengan urusan gadis remaja dan begadang sampai pagi ngomongin tentang cowok dan sekolah, atau apapun yang menjadi urusan gadis seusia mereka. Entah bagaimana suara yang kudengar tak lagi seperti orang yang sedang ngobrol. Kadang kudengar suara erangan.. Yang lama-lama cukup keras juga.



Aku mendekat ke pintu kamar Irma dan lebih mendengarkan apa yang tengah terjadi. Dan benar! Itu suara erangan dan cukup berisik! Kalau saja pintunya tak tertutup pasti kedengaran sampai luar dengan jelas. Lalu aku dengar teriakan kenikmatan.



Kudorong pintunya sedikit terbuka. Apa yang kulihat didalam sangat mengejutkanku. Cindy dan Irma berbaring di lantai dengan Tia diantara mereka. Kepala Cindy berada diantara paha Irma dan kepala Tia ada di sela paha Irma..



Setelah mataku dapat menyesuaikan dengan kegelapan kamar itu, kulihat dada Irma bergerak naik turun dengan cepat karena nafasnya. Putingnya ternyata lebih besar dari yang kubayangkan. Tangannya memelintir putingnya sendiri saat Cindy menjilati kelentitnya dan dua jarinya yang terbenam pada vagina Irma. Mata Irma terpejam dalam kenikmatan yang diberikan Cindy.



Aku terus memperhatikan mereka hingga paha Irma mencengkeram kepala Cindy dan terlihat sepertinya dia akan ‘memecahkan’ putingnya sendiri saat dia mendapatkan orgasmenya pada wajah Cindy. Kelihatannya Cindy juga telah orgasme dalam waktu yang sama, karena dia mengangkatkan kepalanya dari paha Irma dengan cairan vagina yang menetes jatuh di pipinya seiring dengan tubuhnya yang mengejang dan kudengar sebuah umpatan keluar dari bibirnya. Aku terkejut mundur saat kurasakan ada tubuh yang menekan punggungku. Saat kutengok, kulihat Eva sedang berdiri di depanku. Eva memandangku dengan mata indahnya dan bertanya..



“Apa Papa menikmatinya?” lalu dia melihat ke bawah dan meremas penisku yang sudah keras.



“Tak perlu dijawab, aku bisa lihat dan rasa Papa menikmatinya.”



“Kenapa Papa tak lepas saja celana Papa dan bergabung dengan kami?” tanyanya bersamaan dengan tangannya yang bergerak masuk dalam celanaku dan mulai meremas penisku dengan pelan.



Dan sepertinya aku tak menginginkan hal lain selain ikut bergabung dengan anak-anakku, tapi..



“Papa nggak bisa, Mama kalian akan membunuh Papa.” Aku dengar suara Irma saat aku mulai menjauhi mereka.



“Papa nggak tahu apa yang Papa lewatkan!”



Sedihnya, aku tahu apa yang telah kulewatkan. Aku telah melewatkan kesempatan untuk mendapatkan tak hanya satu, tapi empat gadis muda yang panas. Fantasiku hampir saja jadi nyata.



Aku pergi ke kamarku dan berbaring disamping isteriku. Biasanya saat aku dan isteriku melakukan hubungan seks terasa hambar. Kali ini saat aku merangkak ke atas tubuhnya, kusetubuhi dia dengan keras dan cepat. Aku keluar dalam beberapa menit saja, baru saja kukeluarkan penisku..



“Bagaimana denganku?” kudengar isteriku bertanya dan memegang penisku yang masih keras.



Dia bergerak naik di atasku dan segera memasukkan kembali penisku dalam vaginanya. Ini pertama kalinya dia berinisiatif. Dan kupikir ini juga pertama kalinya dia di atas. Isteriku bergerak naik turun dan dapat kurasakan tangannya yang mempermainkan kelentitnya saat dia bergerak diatasku.



Melihat isteriku yang berusaha meraih orgasmenya membuatku terangsang kembali. Kuremas payudarnya, kubayangkan yang berada dalam genggamanku adalah milik Irma. Kupelintir putingnya diantara jariku, keras dan lebih keras lagi, tak mungkin menghentikan aku. Dia menggelinjang kegelian, tangannya semakin menekan kelentitnya. Ini pertama kalinya kurasakan cairan vagina isteriku menyemprot padaku. Orgasmenya kali ini terhebat dari yang pernah didapatkannya. Aku jadi berpikir apa dia benar-benar puas dengan kehidupan seks kami sebelumnya.



Isteriku mulai melemah. Aku belum keluar kali ini, jadi kugulingkan tubuhnya kesamping dan segera menindihnya. Langsung kuhisap putingnya dengan bernafsu. Kusetubuhi dia dengan kekuatan yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Aku mulai merasakan orgasmeku akan segera meledak. Saat puncakku semakin dekat, kugigit putingnya sedikit lebih keras, yang membawanya pada orgasmenya. Dan saat kurasakan dinding vaginanya berkontraksi pada penisku, kutembakkan spermaku jauh didalam tubuhnya untuk kedua kalinya dalam tiga puluh menit ini. Kuturunkan tubuhku dari atasnya.



“Tadi sungguh hebat” kata isteriku.



“Seharusnya kamu lebih sering seperti tadi.”



Saat aku bangun keesokan harinya, isteriku sudah tak ada di sampingku. Tiba-tiba kejadian tadi malam kembali terbayang. Kupejamkan mataku menikmatinya dan tanganku bergerak kebawah mulai mengocok penisku yang mengeras. Aku hampir saja mendapatkan orgasmeku saat kudengar..



“Kenapa Papa tak membiarkan kami saja yang melakukan untuk Papa?”



Kubuka mataku segera dan terkejut saat melihat Irma dan Cindy berdiri di pintu kamarku. Orgasmeku tak dapat kucegah seiring dengan bayangan wajah Cindy yang belepotan dengan cairannya Irma yang melintas di benakku.



“Ups, terlambat!” kata Irma saat mereka meninggalkan kamar.



Aku langsung bangkit dan segera mandi. Aku hampir selesai mandi saat tiba-tiba isteriku membuka pintu kamar mandi dan menyelinap masuk.



“Anak-anak sudah pergi. Ayo bersenang-senang.”



Isteriku berjongkok di depanku dan memasukkan penisku yang masih loyo ke mulutnya. Penisku mulai membesar dalam mulutnya karena rangsangan lidahnya yang bergerak liar. Penisku makin membesar dan kurasakan kepala penisku meluncur masuk ke tenggorokannya. Dia tak menariknya keluar dan bibirnya semakin ditekankan ke rambut kemaluanku. Lalu kurasakan dia mulai menelan, gerakan tenggorokannya serasa ombak hangat yang basah pada penisku. Dan hal ini pertama kalinya bagi kami juga. Rasanya sungguh dahsyat, sesuatu yang belum pernah kualami. Isteriku mempunyai keahlian yang disembunyikan dariku.



Pelan-pelan dikeluarkannya penisku dari tenggorokannya lalu dimasukkannya lagi seluruhnya. Dia menatapku dengan penisku yang terkubur dalam mulutnya dan dengan pelan dikeluarkannya lagi.



“Kamu menyukainya sayang?” tanyanya.



Sebelum aku dapat menjawabnya dia melakukan hal itu lagi, menelanku seluruhnya. Dia mulai menggerakkanya keluar masuk dalam mulutnya, dan tetap memandangku saat dia melakukan itu. Isteriku mulai menaikkan temponya hingga aku tak dapat menahannya lebih lama lagi saat tiba-tiba dia berhenti..



“Hei, hei, tunggu dulu bung. Belum waktunya. Lubangku yang lain perlu dimasuki, tahu.” katanya.



Isteriku berdiri dan berputar. Dia membungkuk di depanku, merapatkan pantatnya padaku. Penisku terjepit di lubang anusnya maka kuarahkan pada vaginanya.



“Siapa suruh mengalihkan senjatamu?” tanyanya.



“Kembalikan ke tempat semula!”



Dia meraihnya dan lalu mengembalikan penisku ke anusnya, sesuatu yang pernah kulakukan sebelumnya, tapi tidak dengannya. Pelan-pelan dia mendorong pantatnya ke belakang. Kulihat barangku jadi bengkok karena tekanan itu, kepala penisku mulai membelah lubang anusnya, tapi belum masuk. Kemudian tiba-tiba masuk begitu saja, hanya kepalanya saja.



Dia mengerang. Lalu, dia terus menekan ke belakang dan memperhatikan aku memasukkan batang penisku seluruhnya. Aku tak dapat menolak rangsangan ini, kuraih pinggangnya dan mendorong lebih keras lagi untuk memastikan aku telah memasukinya seutuhnya. Kuputar pinggangku, memastikan dia dapat merasakan setiap mili senjataku didalamnya, aku terpukau akan pemandangan penisku yang terkubur dalam lubang anusnya. Lalu perlahan aku bergerak mundur.



Saat hampir seluruhnya keluar kemudian kutekan lagi ke depan. Berikutnya aku benar-benar keluarkan penisku dan menggodanya, mengoleskan kepalanya saja pada lubang anusnya. Lalu benar-benar kusingkirkan menjauh dan melesakkan batang penisku kembali kedalam lubang anusnya. Aku bergerak maju mundur dengan cepat. Pelan, cepat, pelan dan keras. Tak terlalu lama orgasmeku mulai naik. Dia pasti dapat merasakannya karena dia mulai memainkan tangannya pada vaginanya, berusaha untuk meraih orgasmenya sendiri. Untung saja dia mendapatkannya sebelum aku.



Saat kurasakan orgasmenya segera meledak, aku bergerak semakin liar. Pantatnya bergoyang dalam setiap hentakan. Dia mulai mengerang dengan keras seiring hentakanku terhadapnya. Tak kuhentikan gerakanku saat orgasme merengkuhnya, milikku segera datang! Kudorong diriku sejauh yang kubisa dan membiarkan spermaku bersarang dalam lubang anusnya. Isteriku berteriak saat orgasme datang padanya secara berkesinambungan seiring ledakan spermaku yang kuberikan padanya. Akhirnya, aku selesai, tapi dia mendapatkan orgasme sekali lagi saat kepala penisku keluar dari jepitan lubang anusnya.



Isteriku membersihkan tubuhku lalu mendorongku keluar dari kamar mandi. Aku melangkah ke kamar kami dan berganti pakaian. Baru saja aku selesai memakai pakaian saat isteriku keluar dari kamar mandi dan muncul dalam kamar.



“Tadi benar-benar indah” katanya.



“Mungkin kita harus mengulanginya lagi nanti. Sekarang keluarlah dan nonton TV.”



Anak-anakku, tanpa Cindy pulang tak lama kemudian. Semuanya bertingkah normal. Aku lihat pertandingan bola, dan mereka melakukan apa yang biasa mereka kerjakan di hari Minggu sore.



Sisa seminggu itu normal-normal saja. Gadis-gadis pergi ke sekolah dan Isteriku pergi kerja seperti biasanya. Tak ada seorangpun yang bicara atau menanyakan tentang kejadian minggu lalu. Isteriku terlalu letih tiap malamnya sepulang dia kerja. Anak-anakku juga bersikap seperti tak pernah terjadi apapun. Aku jadi mulai berpikir apakah itu hanya khayalanku atau aku bermimpi tentang itu?



Saat aku pulang kerja di hari Jum’at, anak-anaku meminta ijinku apa temannya boleh menginap nanti malam. Cindy ingin meghabiskan kembali akhir minggunya bersama kami dan Eva ingin temannya Ami bermalam juga. Aku suka Ami. Dia anggun. Kalau saja aku masih remaja, aku pasti akan mengajaknya kencan. Dia, seperti Eva, memiliki sosok sempurna. Bedanya Ami memiliki wajah yang dapat membuatnya dengan mudah jadi seorang model kalau dia mau.



Malam harinya semuanya pergi tidur lebih awal. Mereka benar-benar ingin lepas dari rutinitas hariannya, baik itu sekolah atau kerja. Saat kami bangun hari Sabtunya, semua orang memintaku untuk mengadakan pesta kebun. Maka, isteriku maengajak mereka semua pergi ke toko untuk belanja. Aku beristirahat sejenak kemudian pergi mandi. Ada kerjaan menungguku saat mereka pulang nanti.





Saat mereka akhirnya pulang, sepertinya mereka memborong semua barang-barang di toko. Aku bilang pada mereka kalau hanya aku saja yang memasak pasti tak akan selesai. Bisa kacau jadinya. Akhirnya mereka bersedia berbagi tugas. Dengan semua belanjaan yang mereka borong, memerlukan hampir dua jam untuk memasaknya. Badanku bau asap dan terasa sangat letih. Saat aku masuk kedalam rumah, tak ada seorangpun di ruang keluarga ataupun dapur.



“Hey! Dimana kalian?” teriakku, “Saatnya makan!”



“Ya!” kudengar jawaban dari kamar Irma. Tapi tak ada seorangpun yang datang untuk makan.



“Hey, kalian sedang apa sih? Apa nggak ada yang mau makan?” tanyaku jengkel.



“Ada!” kembali hanya jawaban yang kudengar dari kamar Irma.



Aku mendekat ke kamar Irma dan ternyata pintunya sedikit terbuka. Saat aku menengok kedalam, kulihat para gadis dengan berbagai posisi tanpa pakaian. Kudorong pintunya agar lebih terbuka.



“Apa yang kalian lakukan?”



“Sedang menunggu Papa.” Eva menjawab dan mendekat lalu menarik tanganku agar masuk.



“Kami membiarkan Papa minggu kemarin, tapi akhir pekan ini Papa tak akan dapat lolos dengan mudah.”



“Sudah Papa bilang. Mama kalian akan membunuhku!” tangkisku.



“Tidak, aku tak akan melakukannya!” kudengar suara isteriku saat kulihat dia mengangkat kepalanya di antara paha Irma.



“Gadis-gadis ini menginginkanmu! Bisa apa aku menolak mereka?”



Eva menarik tanganku ke tengah kamar. Baru kemudian aku sadar kalau dia tak mengenakan selembar benangpun. Kupandangi tubuhnya. Apa yang kusaksikan ini jauh lebih baik dari yang kubayangkan. Payudaranya besar tapi kencang dengan putingnya yang menunggu untuk segera dihisap.



“Bisa apa aku menolak mereka?” pikirku saat aku rendahkan tubuhku dan mulai menghisap puting itu.



Kurasakan puting Eva membesar dalam mulutku, lalu kutaruh diantara gigiku dan mulai menggigitnya pelan. Saat aku sedang sibuk dengan itu kurasakan ada tangan yang menarik turun resletingku. Lalu tangan itu merogoh kedalam celana dalamku dan mengeluarkan penisku. Aku melihat ke bawah dan kudapati Ami sedang mengarahkan penisku ke mulutnya dan segera saja dihisapnya. Kutelusuri lekuk tubuh Irma dengan tanganku sampai pada vaginanya yang tak berambut, dan menyelipkan jariku padanya. Dapat kurasakan kehangatan dalam vaginanya dan basah saat jariki kutekankan masuk dengan pelan. Aku berusah untuk mendorongnya lebih dalam lagi, tapi terasa ada yang menahan gerakanku. Eva memandangku..



“Ya, Eva masih perawan, dan jari Papa adalah benda pertama yang memasuki vagina Eva. Eva harap penis Papalah yang kedua.” aku membungkuk dan mencium Eva, bibir kami seakan melebur bersama, sebuah ciuman yang sempurna.



Sementara itu, Ami masih mengoralku. Usahanya jelas berdampak padaku. Aku melihat kebawah, kepalanya bergerak maju mundur pada batang penisku. Aku tak ingin mengeluarkan sperma pertamaku dalam mulut Ami sedangkan ada pilihan lainnya. Vagina perawan Eva dihadapanku. Maka kukeluarkan penisku dari mulut Ami.





“Kita dapat melanjutkannya nanti.” kataku padanya.



Kudorong Eva ke tempat tidur, menindihnya dengan lembut. Kucium dia lagi lalu ciumanku bergerak ke sekujur tubuh telanjangnya. Kujilati lehernya, dan kutinggalkan bekas disana agar dia mengingat kejadian indah ini nantinya. Kemudian aku bergerak ke dadanya, menghisapi putingnya. Ini mengakibatkan beberapa lenguhan keluar dari mulutnya. Saat kugigit lembut putingnya dan punggungnya terangkat sedikit keatas karena terkejut. Lalu turun ke perutnya hingga akhirnya bermuara pada vaginanya yang tak berambut.



Kupandangi sejenak lalu kubenamkan hidungku pada celahnya. Aroma yang keluar dari vaginanya semakin membuatku mabuk. Saat kugantikan hidungku dengan lidah, akibatnya jadi jauh lebih baik lagi. Saat ujung lidahku merasakan untuk pertama kalinya hampir saja membuatku orgasme! Eva telah basah dan siap untuk aksi selanjutnya. Penisku membesar dan keras hanya dengan membayangkan apa yang segera menantiku didepan wajahku ini.



Ciumanku bergerak keatas dan berlabuh dalam lumatan bibirnya lagi seiring dengan kepala penisku yang menguak beranda keperawanannya. Eva mengalungkan lengannya dileherku dan menjepit pinggangku dengan kakinya saat aku berusaha untuk memasukinya lebih dalam lagi. Dapat kurasakan kehangatan yang menyambut kepala penisku. Aku tak dapat menahannya lebih lama. Eva sangat panas, basah dan rapat!



Pelan namun pasti kutingkatkan tekananku pada vaginanya. Dapat kurasakan bibirnya melebar menyambutku, ke-basahannya mengundangku masuk. Kehangatan vaginanya membungkus kepala penisku saat aku menyeruak masuk. Aku terus menekan kedalam dengan pelan meskipun aku ingin segera melesakkannya kedalam dengan cepat seluruh batang penisku. Akhirnya dapat kurasakan dinding keperawanannya, batas akhirnya sebagai seorang gadis untuk menjadi seorang wanita seutuhnya. Kupandangi dia tepat di mata.



“Sayang, ini akan sedikit sakit, tapi Papa janji sakitnya hanya sebentar saja.” kurasakan kakinya menjepit pinggangku lebih rapat saat aku merobek pertahanan akhirnya. Akhirnya jebol juga dinding itu.



“Aargh! Gila! Sakit, Pa!” katanya dengan mata yang berkaca-kaca. Vaginanya mencengkeram batang penisku, ototnya bereaksi pada penyusup dan rasa sakit.



“Tenang sayang, sakitnya akan segera hilang.” dan kuteruskan menekan ke dalam sampai akhirnya terbenam semua di dalamnya. Aku diam sejenak, membiarkannya untuk beradaptasi.



“Gimana? Udah baikan?” tanyaku. Dia anggukkan kepalanya.



“Aku hanya merasa penuh, rasanya aneh. Tapi juga terasa enak berbarengan.”



Aku mulai menarik dengan pelan, hanya beberapa inchi, dan kemudian mendorongnya lagi dengan lembut. Aku khawatir menyakitinya, tapi dalam waktu yang sama aku tak ingin segera menembakkan spermaku. Aku ingin menikmati rasa vaginanya selama mungkin. Kurasa dia mulai dapat menikmatinya, kepalanya mendongak ke atas dan matanya terpejam.



Kupercepat kocokanku, menariknya hampir keluar dan menekannya masuk kembali dengan pelan, menikmati rasa sempit vaginanya pada penisku. Eva mulai memutar pinggulnya seiring hentakanku. Tempo dan nafsu kami semakin meningkat cepat. Kurendahkan tubuhku dan mencium lehernya dan bahunya. Tiap gerakan tubuh kami mengantarku semakin dekat pada batas akhir.



“Ya Pa! Ya! Rasanya Eva hampir sampai!”



“Papa juga sayang!” Dan kulesakkan ke dalamnya untuk yang terakhir kali. Menekan berlawanan arah dengannya mencoba sedalam mungkin saat kuledakkan sperma semprotan demi semprotan kedalam vaginanya. Dapat kurasakan cairan kami bercampur dan meleleh keluar dari vaginanya menuju ke buah zakarku.



Tubuh Eva bergetar di bawahku, tangan dan kakinya mendorongku merapat padanya. Pelan kutarik dan kudorong lagi semakin dalam padanya saat persediaan spermaku akhirnya benar-benar kosong. Kutatap matanya lalu menciumnya.



“Eva, ini adalah seks terbaik yang pernah Papa dapatkan.” aku lupa kalau kami tak sendirian dikamar ini.



“Aku dengar itu!” kata isteriku.



“Kita akan lihat apa kita bisa mengubah anggapanmu itu!”



Dengan para gadis-gadis itu dalam kamar ini, aku sadar ‘kesenanganku’ baru saja akan dimulai.

Cerita Dewasa : Nikmatnya Tubuh Keluargaku

http://3.bp.blogspot.com/-VSf6cmxImmc/T9mAV12J0rI/AAAAAAAAADQ/Yps9WTR9fdI/s1600/CEWEK+ZONA.gifHari ini entah mengapa aku merasa suntuk banget. Di rumah sendirian, ga ada yang menemani. Mama lagi pergi arisan, Mbak Ani kuliah, Bik Suti lagi pergi ke pasar. Bener-bener deh aku kesepian di rumah.
“Daripada BT sendiri, mending nonton BF aja di kamar,” pikirku.
TV mulai kunyalakan, adegan-adegan panas nampak di layar. Mendengar desahan-desahan artis BF yang cantik dan bahenol tersebut membuat aku terangasang. Dengan lincahnya tanganku melucuti celana beserta CD-ku sendiri. Burungku yang sedari tadi tegak mengacung kukocok perlahan.
Film yang kutonton itu cukup panas, sehingga aku menjadi semakin bergairah. Kutanggalkan pakaian yang masih melekat, akhirnya tubuhku tanpa ada penutup sekalipun.
Kocokan tanganku semakin cepat seiring dengan makin panasnya adegan yang kutonton. Kurasakan ada getaran dalam penisku yang ingin meyeruak keluar. Aku mau orgasme. Tiba-tiba..
“Anton.. apa yang kamu lakukan!!” teriak sebuah suara yang aku kenal.
“Mama..?!”
Aku kaget setengah mati. Aku bingung sekali saat itu. Tanpa sadar kudekati Mamaku yang cantik itu. Tiba-tiba saja aku mendekap tubuh Mamaku yang bahenol itu. Kucium dan kulumat bibir tipisnya yang seksi. Mama mencoba untuk berontak.
“Anton.. ingat, Ton. Aku ini Mamamu?!” teriak Mama mengingatkanku.
Aku tak lagi peduli. Salah Mama sendiri sih. Orang mau orgasme kok diganggu. Dengan buasnya aku jilat telinga dan tengkuknya, kedua payudaranya kuremas-remas sampai Mama menjerit kesakitan. 10 menit aku melakukan hal itu, kurasakan tidak ada lagi perlawanan dari Mama. Nampaknya Mama mulai terangsang juga. Diraihnya penisku yang menggelantung, tangan mungilnya mulai mengocok penisku yang kubanggakan. Dengan perlahan kubuka baju Mama. Satu demi satu kancingnya kulepaskan, dan perlahan mempertontonkan keindahan tubuh di balik kain itu.
Setelah berhasil membuka baju dan BH-nya, kuturunkan ciumanku menuju ke payudara Mama yang padat berisi. Kucium dan kulumat putingnya yang berwarna kecoklatan itu. Terkadang kugigit dan kupuntir putingnya, membuat gairah Mamaku semakin berkobar.
“Uuhh..aahh..Terus, Ton. Ya..terus..Oohh..” erang Mamaku demi menahan nikmat yang dirasa.
“Ma..capek nih berdiri. Pindah ke kasur aja yah..” pintaku.
“Ya deh..” suara Mama bergetar menahan gariah yang tertunda.
Kugendong tubuh Mama yang setengah telanjang itu menuju ke kasurku sambil tetap kuciumi kedua payudaranya. Kurebahkan tubuh mungilnya, dan segera kutindih tubuh Mamaku itu. Kuremas payudara sebelah kanan, sedangkan mulutku ini mengulum dan mencucup yang kiri. Dengan bantuan Mama, kubuka rok mini Mamaku. Ciumanku turun ke pusarnya. Usapan lidahku diperutnya membuat tubuh Mamaku semakin bergelinjang tak karuan.
Setelah kurasa cukup bermain lidah di perutnya, kugigit CD Mama, dan dengan gigiku kutarik CD-nya. Dengan susah payah akhirnya berhasil juga aku membukanya dengan cara tersebut. Terdiam ku sejenak, demi melihat keindahan vagina Mama yang terpampang jelas di depanku.
“Ton, kok malah melamun sih? Kenapa?”
“Ah..enggak, Ma. Anton kagum aja ama vagina Mama. Indah, Ma.”
“Ah..kamu bisa aja. Jangan cuma dipandangi aja dong.”
Vagina Mama sangat indah menurutku. Disana terdapat rambut yang lebat, dan bentuknya sungguh sangat menggairahlan. Kudekatkan wajahku keselangkangan Mama. Tercium bau khas seorang yang wanita yang dapat membangkitkan gairah lelaki. Kusapukan lidahku di garis vertikal itu. Tubuh Mama membusur menerima usapan lidahku di sana. Kutarik klitorisnya, kugigit kecil, kukulum dan terkadang kutarik-tarik. Nampak dari wajahnya, Mamaku menikmati permainanku di daerah kemaluannya.
Kumasukkan ketiga jariku sekaligus, kubiarkan sejenak, kurasakan lembab di sana. Dengan perlahan kumaju-mundurkan jemariku. Perlahan tapi pasti. Tanganku yang satunyapun tak tinggal diam. Kutarik klitorisnya, kupuntir dan kupilin, membuat tubuh Mama semakin bergoyang tak karuan.
Akupun semakin bergairah melihat tubuh Mamaku seperti itu. Semakin cepat aku mengocok vagina Mamaku, bahkan aku mencoba untuk memasukkan kelima jariku sekaligus. Tak lama kemudian kurasakan jepitan vagina Mama semakian kuat, kupercepat kocokanku. Mata Mama membeliak ke atas dan digigit bibir bawahnya yang seksi itu, kemudian.
“Ah..Mama mau sampai, Ton. Ah..ah..”
Dan akhirnya, Seerr.. cairan kewanitaan Mama membasahi jemariku. Kucopot jemariku dari liang kewanitaan Mama, kuturunkan wajahku dan kujilat habis air itu sampai tak tersisa.
“Ton, kamu hebat juga yah. Hanya dengan jemarimu saja Mama sudah bisa orgasme seperti tadi..” kata Mamaku terengah-engah.
Kami terdiam sejenak untuk memulihkan tenaga. Mamaku bersandar dibahuku dengan tersenyum puas. Jemari lentik Mama bermain-main manja mengelus dan mengusap penisku yang masih saja tegak mengacung.
“Ton, punya kamu gede juga ya. Punya Papamu dulu aja nggak sampai segede ini.”
“Ah, Mama. Anton kan malu.”
“Ngapain juga kamu malu, toh memang benarkan.”
Jemari lentik Mama masih saja memainkan penisku dengan manja. Seperti mendapat mainan baru, tangan Mama tak mau lepas dari situ.
“Ma, kok didiemin aja. Dikocok dong, Ma, biar enak.”
“Ton, Ton..kamu keburu nafsu aja.”
Perlahan Mama pindah ke selangkanganku. Digenggamnya penisku dengan kedua tangannya, dijilatnya kepala penisku dengan lidahnya. Bergetar seluruh tubuhku menerima rangsang dari mulut Mamaku. Dijilatnya selutuh batang kemaluanku, mulai dari pangkal sampai ujung. Tak ada bagian yang terlewat dari sapuan lidah Mama.
Dikocoknya penisku didalam mulut Mama, tapi tak semuanya dapat masuk. Mungkin hanya ¾ nya saja yang dapat masuk ke mulut Mama. Kurasakan dinding tenggorokan Mama menyentuh kepala penisku. Sungguh sensasi sangat luar biasa menjalar ke seluruh tubuhku. Cukup lama juga Mama mengulum penisku. Kurasakan batang penisku mulai membesar dan makin mengeras. Dari dalam kurasakan ada sesuatu yang memaksa untuk keluar. Merasa aku akan keluar, Mama semakin cepat mengocok batang kemaluanku.
“Ma.. ah.. aohh.. Ma, Anton mo keluar, Ma.”
Akhirnya..Croott..croott..croott..
Hampir sepuluh kali cairan itu menyembur dari ujung penisku. Diminumnya dengan rakus maniku itu. Dijilatnya semua, sampai tak ada lagi cairan yang tersisa. Meskipun sudah keluar tetapi penisku tetap saja tegar meski tak seberapa keras lagi. Melihat itu, Mamaku menggosok-gosokkan penisku di vaginanya. Merasakan gesekan-gesekan lembut vagina Mama, penisku mulai mengeras kembali. Digengamnya penisku dan diarahkan ke lubang peranakannya. Dengan sedikit gerakan menekan, penisku perlahan masuk setengahnya ke vagina Mama. Kurasa ini sudah mentok, karena beberapa kali Mama coba untuk menekan lebih keras lagi agar penisku dapat masuk semua, tapi keluar kembali setelah menatap ujung rahimnya.
Dengan bersemangat Mama mulai menaik-turunkan tubuhnya. Gerakan naik-turun yang terkadang diselingi dengan gerakan memutar, sungguh merupakan sensasi yang sangat luar biasa. Apalagi posisiku yang ada di bawah sungguh sangat menguntungkanku. Aku dapat melihat payudara Mamaku naik-turun seiring dengan goyangan pinggulnya.
Dengan gemas, kuraih payudara yang menari-nari di depanku itu. Kutarik payudara Mama mendekat ke wajahku. Kulihat wajah Mama meringis kesakitan karena payudaranya kutarik dengan paksa. Kugigit putingnya sampai berubah warnanya menjadi kemerahan. Kurasakan ada cairan putih susu menetes keluar dari putingnya saat kucucup payudaranya. Entah mengapa aku sangat suka sekali mempermaikan payudara Mamaku ini.
Kurasakan otot-otot vagina Mama dengan kuat menyedot penisku. Semakin lama kurasa semakin kuat saja vagina Mama menjepit penisku. Kulihat wajah Mama nampak makin memerah menahan orgasme kuduanya yang akan keluar sebentar lagi.
“Ton.. Ah.. Oougg.. hh.. Ton, Mama mau keluar lagi, Ton.”
Dan.. Seerr..
Kurasakan cairan hangat membasahi penisku. Ada cairan yang menetes disela-sela pahaku saking banyaknya cairan yang keluar.
“Duh, Mama kok udah keluar sih, ga mau nungguin Anton.”
“Maaf deh. Kamu juga sih perkasa banget, Mamakan udah ga tahan lagi.”
Dengan sigap segera kubalik tubuhku, sehingga kini Mama berada dibawah. Tanpa banyak bicara, segera saja kupompa pantatku dengan cepat. Mendapat serangan yang tiba-tiba itu Mamaku menjerit-jerit kesakitan. Meskipun vagina Mama udah becek banget, tapi tetap saja terasa seret untuk penisku.
Tak kuhiraukan suara Mama yang menjerit-jerit kesakitan, yang ada dipikiranku saat itu adalah aku ingin segera mengakhiri permainan ini dan merasakan nikmat yang akan datang padaku.
Kurasakan otot-otot penisku mulai berdenyut-denyut dengan kerasnya. Ada sesuatu yang berusaha untuk keluar dari batang penisku. Kucoba untuk menahannya selama mungkin agar tidak segera keluar. Tapi jepitan vagina Mama akhirnya meruntuhkan pertahananku.
Croott.. croott..
Maniku keluar juga, menambah becek vagina Mama. Kubiarkan penisku tetap didalam vagina Mama untuk merasakan sisa-sisa orgasmeku. Kurasakan vagina Mama tetap saja berdenyur-denyut, meski tak sekuat tadi.
“Ma, terima kasih ya, udah mau temenin Anton main.” kataku dengan manja.
“Kamu, tuh, Ton, kalau mau main jangan maksa dong. Masak Mamamu sendiri kamu perkosa.”
“Tapi Mama senangkan?”
“Iya sih!” Kata Mama malu-malu.
Sejak saat itu aku dan Mama sering berhubungan sex bersama kalau dirumah lagi sepi. Kami pernah melakukannya sehari-semalam karena aku berhasil masuk ke PTN favorit.
“Itu hadiah buat kamu.” Kata Mamaku sambil mengerlingkan sebelah matanya dengan manja.
*****
Siang itu panas sekali terasa. Tidak seperti biasanya panas matahari makin menyengat saja. Segera kutancap motorku agar aku cepat sampai di rumah. Begitu sampai di rumah, segera saja kulepaskan seluruh seragam sekolahku dan langsung saja aku meloncat ke kolam renang.
Byuurr.. terasa segar badanku ketika tubuhku berada di dalam air. Rasa gerah yang sedari tadi kurasakan hilang sudah. Setelah puas berenang segera kupanggil Bik Suti.
“Bik, cepetan kesini!”
“Ya, Den. Ada apa, Den?”
“Bik, tolong buatin makanan dan minuman ya, sekalian tolong cuciin baju seragamku ya.”
“Ya, Den.” Jawab Bik Suti sopan.
Perlu kalian ketahui kalau pembantuku yang satu ini sungguh berbeda dari yang lain. Meskipun berasal dari desa, ia mempunyai wajah yang manis. Ia seumuran dengan Mbak Ani. Tubuhnya sintal, apalagi payudaranya, sungguh membuat hati berdebar-debar setiap kali melihatnya. Aku ingin sekali tahu bagaimana rasanya berhubungan sex dengannya. Mungkin sangat berbeda rasanya.
Begitu makanan dan minumanku sudah diantar, segera saja kuhabiskan dengan cepat. Udah lapar banget sih. Tak berapa lama kemudian datang Mbak Ani menghampiriku.
“Lagi berenang ya, Ton?”
“Iya nih, Mbak. Abis gerah banget sih. Mbak mau ga temenin Anton berenang?”
“Iya deh, tapi tunggu Mbak selesai makan dulu ya.”
Setelah selesai makan, Mbak Ani menuju ke kolam renang. Aku terpesona melihat kemolekan tubuh kakakku ini. Dengan hanya mengenakan bikini, lekukan tubuhnya sungguh sangat menggugah gairahku. Kurasakan penisku mulai menegang. Kami berenang sambil bermain lempar bola. Kadang dengan kusengaja, seringkali aku menyentuh belahan vagina maupun payudara kakakku. Tapi kakakku hanya diam saja. Tidak telalu memperdulikan dengan tindakanku.
Pikiran-pikiran kotor mulai merasuk ke dalam otakku. Aku berfikir bagaimana caranya untuk dapat menikmati tubuh kakakku saat itu juga. Habis sudah hampir seminggu aku tidak pernah main lagi sama Mama. Tanpa sepengetahuan kakakku, kupelorot CD-ku sendiri. Penisku yang sudah tegang dari tadi tampak melayang-layang terkena ombak. Kudekati kakakku dari belakang, dengan tiba-tiba kuraba-raba dan kuremas payudaranya.
“Eh, Anton. Ngapain sih kamu pegang-pegang payudara Mbak?”
“Nggak pa-pa kan? Abis Anton terangsang banget melihat kemolekan tubuh Mbak.”
Mbak Ani hanya diam saja. Aku semakin berani meremas-remas payudara kakakku. Kucopot BH-nya, dan sambil menyelam aku melumat payudara kakakku di bawah air. Sambil menyelam minum susu, pikirku.
Kulumat-lumat payudaranya, terkadang kutarik dan kuremas dengan keras, sehingga membuat kakakku makin bergairah. Aku muncul ke permukaan air, kucari bibir kakakku dan kucium dengan buasnya. Tangan kakakku meraba-raba selakanganku, mencari benda tumpul yang mulai tegang.
“Anton, kamu tadi berenang ga pake CD ya? Dasar, jorok kamu.”
Dielusnya dengan lembut benda kesayanganku itu. Dikocoknya perlahan dan menjadi semakin cepat. Kurasakan ada dorongan dari dalam penisku yang mencoba keluar. Kucoba untuk menahan, tapi kocokan kakakku yang semakin cepat membuat aku mengeluarkan maniku di dalam air. Kulihat maniku yang berenang keluar melayang-layang di air. Dibiarkannya aku beristirahat sebentar, sambil menunggu aku pulih kakakku mencumbu mulutku dengan buasnya. Kumasukkan jemariku ke dalam vagina kakakku. Kukocok terus hingga akhirnya kakakku mencapai orgasmenya yang pertama.
Seiring berjalannya waktu, penisku mulai tegang kembali. Tanpa memberitahu kakakku, kodorong dengan paksa penisku untuk dapat masuk kedalam vagina kakakku. Mbak Ani berusaha untuk menjerit, tetapi jeritannya tertahan karena mulutnya sedang beradu dengan mulutku.
Kumaju-mundurkan pinggulku mengocok vagina kakakku. Sungguh sensasi yang luar biasa berhungan sex di kolam renang. Otot-otot vagina kakakku semakin lama semakin berdenyut dengan cepat seiring dengan makin cepatnya goyanganku. Kurasakan penisku mulai basah dengan cairan kewanitaan kakakku. Karena aku belum sampai makin kupercepat saja goyanganku. Tetapi karena berada di dalam air tubuhku menjadi berat. Dengan penisku masih berada dalam vagina kakakku, kuangkat tubuhnya keluar dari kolam, dan kurebahkan tubuhnya di atas rumput taman. Karena punggungnya bergesekan dengan rumput, kakakku menjadi bergairah kembali. Melihat hal itu aku semakin bersemangat. Dan akhirnya.
Crott.. croott.. croott..
Akhirnya aku keluar juga, dibarengi dengan orgasme kakakku untuk yang ketiga kalinya. Tak kusadari ada seseorang yang berdiri disampingku. Ternyata itu Mama, entah sejak kapan Mama berada di situ, yang jelas Mama kini dalam keadaan telanjang bulat.
“Begitu ya ternyata kalian. Kalo maen ga mau ajak-ajak Mama. Awas ya nanti kupotong uang jajan kalian.” kata Mamaku bercanda.
Kucopot penisku keluar dari vagina Mbak Ani. Kulihat penisku mulai mengecil. Melihat hal itu Mama segera jongkok tepat di penisku. Diraihnya penisku dan mulai dikocok penisku di dalam mulutnya. Kuakui Mamaku ini sangat pandai dalam permainan oral sex. Tak berapa lama penisku mulai tegang kembali. Diarahkannya penisku ke arah kemaluannya. Dengan sekali dorong penisku masuk semua ke dalam vagina Mama yang sudah basah. Perlahan-lahan digoyangkannya pinggulnya. Semakin lama semakin menggila. Mamaku berteriak-teriak sambil terus mengocok penisku.
“Aahh.. sakit.. apa yang kamu lakukan Ani?”
Ternyata tanpa sepengatauan Mama, Mbak Ani memasukkan jemari tangannya ke dalam lubang anusnya. Mendapat perlakuan seperti itu Mama akhirnya sampai juga.
“Ton.. Ani.. Mama mau sampai nih.. ahh..”
Seerr.. kurasakan vagina Mama banjir seketika. Banyak juga cairan yang keluar. Seperti tidak mau kehilangan air mani Mama, Mbak Ani menjilat-jilat vagina Mama dengan penisku yang masih tertancap di dalamnya. Karena posisi Mbak Anis berlawanan denganku, vaginanya tepat di wajahku. Tak kusia-siakan keadaan ini. Ku oral vagina kakakku, kugigit dan kutarik-tarik klitorisnya yang sebesar kacang itu.
Mendapat perlakuan seperti itu Mbak Ani semakin menggila menjilati vagina Mama dan penisku. Bahkan dengan gemasnya, klitoris Mamapun digigit oleh Mbak Ani. Mamakupun menjerit menjadi-jadi. Gairah Mamapun bangkit kembali. Penisku yang masih tertanam di vagina Mama dikocok lagi. Mbak Ani juga ikut mengocok penisku yang tidak semuanya dapat masuk ke dalam vagina Mama, dengan tetap menjilat-jilat vagina Mama dan penisku. Akhirnya kami bertiga orgasme bersamaan.
Dengan sisa-sisa tenaga yang ada, mereka bersandar di bahuku. Sambil menikmati panasnya sinar matahari, kami berbaring di taman. Setelah puas menikmati teriknya sinar matahari, Mamapun berdiri dan masuk ke dalam rumah dengan keadaan tubuh masih telanjang bulat, disusul kemudian dengan Mbak Ani. Merasa ditinggal sendirian akupun juga ikut masuk ke dalam rumah setelah memakai CD-ku kembali yang ada di kolam.
Hari itu badanku terasa pegal-pegal semua. Aku semalam tadi habis lembur mengerjai Mama dan Mbak Ani. Kucoba kurebahkan diriku di kasur mencoba untuk tidur. Tapi karena kecapekan badanku terasa makin sakit. Akhirnya kuputuskan untuk memenggil Bik Suti untuk memijat diriku.
“Bik, bisa minta tolong ga?” kataku di balik pintu kamar Bi Suti.
“Oh, Den Anton. Ada perlu apa, Den?”
“Bik, tolong pijitin aku yah, badanku pegal semua nih.”
“Iya, Den.”
Tanpa banyak bicara, segera saja kutarik tangan Bik Suti menuju ke kamarku. Begitu sampai di kamar, pintu segera kukunci rapat-rapat tanpa sepengetahuannya. Segera kurebahkan tubuhku di atas kasurku yang empuk itu.
“Bik, kok bengong aja. Cepetan dipijitin dong, udah capek banget nih.”
Bik Sutipun memposisikan dirinya disampingku. Diarahkan tangannya ke leherku. Dengan lembut dia memijit leherku dan juga bahuku. Akupun akhirnya terangsang juga dengan pijatan-pijatan Bik Suti. Kurasakan penisku terjepit, karena saat itu aku sedang tengkurap.
Pijatan-pijatan Bik Suti kemudian turun ke punggungku dan ke pantatku. Ku merasa keenakan karena pantatku dipijat seperti itu. Peniskupun menjadi semakin sakit karena terjepit. Kusuruh Bik Suti untuk berhenti dan kemudian kulepas semua pakaian yang melekat hingga akhirnya aku telanjang bulat. Kulihat wajah Bik Suti memerah melihat penisku yang sudah dalam ukuran sempurna itu.
Kubaringkan tubuhku lagi, dengan posisi terlentang penisku terlihat jelas di mata Bik Suti. Dengan malu-malu mata Bik Suti melirik kemaluanku.
“Den, penisnya biar Bibik pijat juga yah. Pasti penis Den Anton kecapekan, kan tiap hari dipake terus.”
“Lho, kok Bik Suti bisa tahu?”
“Iya, Den. Habis tiap malam Bibik ga bisa tidur mendengar suara Nyonya sama Mbak Ani yang lagi maen ama Den Anton. Rame banget sih suaranya.”
“Bik Suti mau ga maen sama Anton?” tanyaku mencoba untuk merangsangnya.
“Ah, Aden..” jawab Bik Suti malu.
Digenggamnya penisku itu, lalu perlahan dipijit. Mulai dari ujung sampai pangkal penisku dipijit oleh Bik Suti. Tak ketinggalan juga dengan dua buah pelir yang menggantung di bawahnya. Pijatan pada penisku sungguh sangat enak sekali. Kuberanikan tanganku mengelus paha Bik Suti yang mulus itu. Dia diam saja. Kuraba pahanya dan terus naik hingga masuk ke dalam roknya. Kuusap-usap vaginanya yang masih terbungkus dengan CD. Kucoba memasukkan jariku disela-sela CD-nya.
“Ouugghh.. tangan Aden nakal..” Bik Suti mengerang menahan rangsangan yang kuberikan.
Tanpa kuduga, wajah Bik Suti mendekat ke kemaluanku. Dikulumnya penisku hingga basah semua. Bik Suti sungguh pandai mengulum penisku. Karena kurasakan aku hampir sampai kusuruh Bik Suti untuk berhenti. Kutindih tubuhnya dan segera kubuka CDnya yang masih melekat. Segera saja kuarahkan penisku itu ke lubang vaginanya.
Dengan susah payah kucoba untuk menembus pertahanannya. Tapi selalu saja gagal. Akhirnya dengan bantuan Bik Suti, peniskupun berhasil masuk juga. Kodorong pelan-pelan agar tidak terlepas dari jalurnya. Perlahan kokocok penisku. Bik Suti cuma bisa merem-melek menerima serangan dariku. Tangannya meremas-remas payudaranya sendiri yang masih terbungkus bajunya.
Kutarik dengan paksa baju yang masih melekat itu hingga sobek. BH-nya yang juga menghalangi kutarik dan kubuang jauh-jauh dari tempat tidurku. Segera saja kulumat payudara Bik Suti yang sudah tegang. Kurasakan lubang Bik Suti sudah basah oleh cairannya sendiri. Kocokanku semakin lama semakin kupercepat, dan akhirnya.
“Bik, Anton mau keluar nih..”
“Iya, Den. Keluarin aja di dalam..Biar enak..Aahh..Oouugghh..Bibik juga mau keluar, Den.”
Crroott..crroott..
Akhirnya kami berduapun orgasme bersamaan. Segera kutarik penisku dan kuarahkan ke wajah Bik Suti. Mengerti dengan maksudku penisku langsung dikulumnya.
“Bik, udah larut nih. Mending Bibik tidur aja sekarang, ntar kecapekan lo.”
“Iya, Den. Makasih banyak lo tadi.”
“Sama-sama, Bik.”
Kurebahkan tubuhku. Dengan badan masih telanjang bulat tanganku mulai memainkan penisku. Karena kecapekan aku hampir saja tertidur, tapi mengetahui pintu yang terbuka aku segera terbangun.
“Anton, kamu tadi maen yang sama Bik Suti.”
“Eh, Mama. Iya, Ma. Tadi sih niatnya cuma mo minta dipijitin doang, tapi keterusan..”
“Dasar kamu tuh ya yang kegatelan. Tapi kamu masih kuat kan?”
“Sebenernya sih Anton udah capek banget sih, Ma. Tapi kalo Mama mau maen, ayo!” kataku dengan semangat.
Akhirnya malam itupun aku tidak tidur. Semalaman aku berhubungan sex dengan Mama hingga pagi menjelang.

Paling banyak dibaca