Sibuknya aktivitas warga perkotaan setiap harinya,
mencari taksi
di jalan raya merupakan hal yang cukup merepotkan. Untungnya, lewat
kemajuan teknologi saat ini pemesanan taksi bisa dilakukan dengan mudah
lewat beberapa aplikasi
mobile seperti misalnya dari
Blue Bird Group dengan aplikasi pemesanan terpadunya. Dari industri startup tentu tak mau ketinggalan, hari ini (6/6) secara resmi aplikasi
GrabTaxi
telah hadir di Indonesia. Lewat aplikasi ini, konsumen bisa memesan
taksi langsung kepada supir taksi yang terdekat dari lokasi.
Diluncurkan di bilangan Wijaya Jakarta Selatan siang tadi, aplikasi
GrabTaxi diklaim menjadi satu-satunya aplikasi pemesanan taksi yang
menawarkan kecepatan pemesanan dengan sistem pemesanan langsung kepada
supir taksi terdekat, sehingga kemungkinan untuk kesuksesan pemesanan
sangat besar. Lewat sistem tersebut, GrabTaxi meyakini layanannya dapat
memberi solusi akan sulitnya mencari taksi di saat-saat jam sibuk yang
terjadi di perkotaan.
Proses pemesanannya cukup singkat. Setelah diakses, GrabTaxi akan
langsung mendeteksi lokasi pemesan secara akurat berdasarkan posisi GPS,
untuk kemudian GrabTaxi akan langsung mencarikan sejumlah taksi kosong
yang terdekat dari lokasi pemesan dengan radius tertentu.
Setelah itu, pengguna cukup tinggal memasukkan lokasi yang ingin
dituju dan kemudian menunggu taksi mana yang akan menerima pesanan
pengguna. Tak lupa, data, informasi supir taksi, dan
tracking
lokasi dari taksi yang menerima pesanan juga akan diterima pengguna saat
itu juga, sehingga hal ini dapat meningkatkan tingkat keamanan yang
cukup baik.
Namun sayang, ketika kami mencobanya sendiri di wilayah tengah-tengah
ibu kota, aplikasi ini belum bekerja dengan baik, alhasil kami tak
mendapat taksi saat itu juga. Hal ini mungkin berkaitan dengan layanan
GrabTaxi yang baru diluncurkan masih dalam tahap
beta.
Menanggapi hal itu, Anthony Tan
founder GrabTaxi mengatakan,
saat ini GrabTaxi masih dalam tahap pengembangan lebih lanjut, bahkan
ia mengungkapkan jumlah konsumen saat ini masih berbanding jauh dengan
jumlah taksi yang tersedia. “GrabTaxi masih
beta, artinya kami
masih membutuhkan banyak masukan. Dan juga kami masih memiliki jumlah
pelanggan yang jauh lebih banyak dibanding dengan jumlah taksi yang
tersedia,” ungkap Anthony kepada DailySocial di sela-sela peluncuran
GrabTaxi di Jakarta.
Indonesia merupakan negara ke-enam setelah sebelumnya diluncurkan di
Malaysia yang menjadi basis utama layanannya, kemudian Filipina,
Vietnam, Thailand, dan Singapura juga lebih dahulu menikmati layanan
GrabTaxi. Anthony Tan menambahkan, sejak diluncurkan pada 2012, hingga
saat ini GrabTaxi telah berhasil “merangkul” ribuan supir taksi di
seluruh Asia Tenggara.
“GrabTaxi telah memiliki lebih dari 25 ribu supir taksi yang tersebar
di seluruh wilayah Asia Tenggara. Kami ingin fokus dalam mengubah cara
dari 600 juta orang untuk bergerak setiap harinya. Dengan GrabTaxi kita
dapat melakukan perjalanan dengan lebih aman dan nyaman setiap hari,”
ujarnya secara optimis.
Bagi pengguna smartphone, aplikasi GrabTaxi telah tersedia di empat sistem operasi populer yaitu
Android,
iOS,
Windows Phone, dan
BlackBerry.