Tubuh perempuan menyimpan sejumlah rahasia menakjubkan yang berhubungan dengan seksualitas. Temukan jawaban mengenai hubungan antara orgasme dengan kehamilan, reaksi fisiologis yang timbul setelah bercinta, serta berapa lama waktu yang dibutuhkan perempuan hingga pulih dari orgasme.
Orgasme dan kehamilan
Menurut Deborah Blum, penulis buku Sex on the Brain, ada sebuah gagasan baru mengenai orgasme pada perempuan, yang disebut dengan istilah upsuck theory. Intinya, ketika seorang perempuan mencapai klimaks, otot-otot vagina tertarik ke atas sehingga membantu sperma mencapai rahim dan meningkatkan kemungkinan terjadi kehamilan.
Akan tetapi, beberapa ahli biologi evolusioner menyatakan bahwa orgasme pada perempuan juga bertindak sebagai mekanisme kontrol kualitas, yang mencegah perempuan dari kemungkinan memeroleh keturunan dari lelaki yang tidak mereka inginkan.
Reaski fisiologis
Mengapa perempuan kadang tertawa atau menangis setelah berhubungan seks? Menurut Pepper Schwartz, Ph. D., penulis buku Everything You Know About Love and Sex Is Wrong, hal tersebut kemungkinan besar merupakan reaksi fisiologis yang terjadi akibat berhubungan intim. Orgasme menyebabkan pelepasan hormon-hormon yang memiliki pengaruh kuat seperti dopamin, epinefrin dan oksitosin, yang semuanya menggusarkan emosi.
Selain itu, tawa dan tangisan tersebut juga dapat dipertimbangkan sebagai tanda dari ikatan yang intim dan mendalam antara Anda dengan pasangan.
Bercinta dan terlelap
Perempuan sering mengeluh tentang pasangan mereka yang bisa langsung terlelap usai berhubungan seks. Sementara bagi perempuan, perlu waktu sekitar 15-30 menit untuk menenangkan diri setelah meraih orgasme.
Bagi lelaki, semua aliran gairah itu memang langsung berakhir setelah aktivitas bercinta selesai. Sedangkan perempuan membutuhkan lebih banyak waktu hingga kondisi tubuh kembali normal, mulai dari berkurangnya pembengkakan payudara, klitoris kembali ke posisi normal, rahim menyusut dan vagina kembali mengempis, serta stabilnya denyut nadi, tekanan darah, dan irama pernapasan.
sumber: http://www.rileks.com/lifestyle/trendz/women/31358-ini-dia-tiga-rahasia-seksual-perempuan.html
Orgasme dan kehamilan
Menurut Deborah Blum, penulis buku Sex on the Brain, ada sebuah gagasan baru mengenai orgasme pada perempuan, yang disebut dengan istilah upsuck theory. Intinya, ketika seorang perempuan mencapai klimaks, otot-otot vagina tertarik ke atas sehingga membantu sperma mencapai rahim dan meningkatkan kemungkinan terjadi kehamilan.
Akan tetapi, beberapa ahli biologi evolusioner menyatakan bahwa orgasme pada perempuan juga bertindak sebagai mekanisme kontrol kualitas, yang mencegah perempuan dari kemungkinan memeroleh keturunan dari lelaki yang tidak mereka inginkan.
Reaski fisiologis
Mengapa perempuan kadang tertawa atau menangis setelah berhubungan seks? Menurut Pepper Schwartz, Ph. D., penulis buku Everything You Know About Love and Sex Is Wrong, hal tersebut kemungkinan besar merupakan reaksi fisiologis yang terjadi akibat berhubungan intim. Orgasme menyebabkan pelepasan hormon-hormon yang memiliki pengaruh kuat seperti dopamin, epinefrin dan oksitosin, yang semuanya menggusarkan emosi.
Selain itu, tawa dan tangisan tersebut juga dapat dipertimbangkan sebagai tanda dari ikatan yang intim dan mendalam antara Anda dengan pasangan.
Bercinta dan terlelap
Perempuan sering mengeluh tentang pasangan mereka yang bisa langsung terlelap usai berhubungan seks. Sementara bagi perempuan, perlu waktu sekitar 15-30 menit untuk menenangkan diri setelah meraih orgasme.
Bagi lelaki, semua aliran gairah itu memang langsung berakhir setelah aktivitas bercinta selesai. Sedangkan perempuan membutuhkan lebih banyak waktu hingga kondisi tubuh kembali normal, mulai dari berkurangnya pembengkakan payudara, klitoris kembali ke posisi normal, rahim menyusut dan vagina kembali mengempis, serta stabilnya denyut nadi, tekanan darah, dan irama pernapasan.
sumber: http://www.rileks.com/lifestyle/trendz/women/31358-ini-dia-tiga-rahasia-seksual-perempuan.html
No comments:
Post a Comment