Blogroll

https://pasarhots.blogspot.co.id/2018/02/pasang-banner-bisnis-murah.html
Showing posts with label Cerita Dewasa. Show all posts
Showing posts with label Cerita Dewasa. Show all posts

Wednesday, January 31, 2018

Cerita Dewasa Bu Eka Tukang Lulur Istriku Begitu Bergairah

Cerita Dewasa Bu Eka Tukang Lulur Istriku Begitu Bergairah

Cerita Dewasa Bu Eka Tukang Lulur Istriku Begitu Bergairah - Kring.., kring..!, Telepon di ruang kerjaku berdering. “Hallo, pap. Mamah pulangnya agak malam, Istri pemilik usaha ini, minta di temani jalan.” Dan bla-bla-bla, istriku ngoceh terus. Tapi yang penting buatku, katanya dia tidak enak dan kasihan sama Bu Eka (tukang lulur). Daripada ngebatalin, ya udah.., akhirnya aku yang menggantikan istriku luluran.

cerita dewasa bu eka tukang lulur istriku begitu bergairah,cerita pemerkosaan,cerita seks indonesia,cerita seks sedarah,cerita selingkuh,cerita skandal,cerita tante girang,cewek telanjang,foto bugil,memek perawan,tante girang,toket abg bispak telanjang,toket gede mulusgede mulus,skandal seks,toket abg bispak,toket gede mulus,abg bispak,bokep asia,bokep indonesia,cerita seks dewasa,cerita ngentot janda,cerita pemerkosan,

Ku Ceritakan Kisah Seks Dalam Kehidupanku

Ku Ceritakan Kisah Seks Dalam Kehidupanku - Namaku adalah Sany I*** (edited). Aku adalahseorang wanita karier berumur 28 tahun dan memiliki sebuah keluarga yang sangat saya sayangi. Suamiku bukan orang Indonesia, dia adalah orang Taiwan dan kami memiliki seorang anak perempuan yang sangat cantik dan sudah berusia 8 tahun sekarang ini.

Cerita Sex Jilat Memekku Sampai Orgasme Mas

Cerita Sex Jilat Memekku Sampai Orgasme Mas - Aku baru saja merekrut sekretaris baru karena sekretarisku yang lama sudah malas-malasan dan kurang profesional, apalagi setelah dia menikah. Oh ya, hampir lupa, aku bekerja di sebuah perusahaan swasta yang sedang naik daun, tepatnya di sebuah bank swasta.

Monday, May 26, 2014

Cerita Dewasa : ML sama keponakan pembantu

Kisah ini kembali terulang ketika keluarga gw membutuhkan seorang pembantu lagi. Kebetulan saat itu mbak Dian menganjurkan agar keponakannya Rini yang bekerja disini, membantu keluarga ini. Mungkin menurut ortu gw dari pada susah susah cari kesana kesini, gak pa pa lah menerima tawaran Dian ini. Lagian dia juga sudah cukup lama berkerja pada keluarga ini. Mungkin malah menjadi pembantu kepercayaan keluarga kami ini.
Akhirnya ortu menyetujui atas penawaran ini dan mengijinkan keponakannya untuk datang ke Jakarta dan tinggal bersama dalam keluarga ini.
Didalam pikiran gw gak ada hal yang akan menarik perhatian gw kalau melihat keponakannya. “Paling paling anaknya hitam, gendut, trus jorok. Mendingan sama bibinya aja lebih enak kemutannya.” Pikir gw dalam hati.
Sebelum kedatangan keponakannya yang bernama Rini, hampir setiap malam kalau anggota keluarga gw sudah tidur lelap. Maka pelan pelan gw ke kamar belakang yang memang di sediakan keluarga untuk kamar tidur pembantu.

Pelan pelan namun pasti gw buka pintu kamarnya, yang memang gw tahu mbak Dian gak pernah kunci pintu kamarnya semenjak kejadian itu. Ternyata mbak Dian tidur dengan kaki mengangkang seperti wanita yang ingin melahirkan. Bagaimanapun juga setiap gw liat selangkangannya yang di halus gak di tumbuhi sehelai rambutpun juga. Bentuknya gemuk montok, dengan sedikit daging kecil yang sering disebut klitoris sedikit mencuat antara belahan vagina yang montok mengiurkan kejantanan gw. Perlahan lahan gw usap permukaan vagina mbak Dian yang montok itu, sekali kali gw sisipin jari tengah gw tepat ditengah vaginanya dan gw gesek gesekan hingga terkadang menyentuh klitorisnya. Desahan demi desahan akhirnya menyadarkan mbak Dian dari tidurnya yang lelap.

“mmmm....sssshh.....oooohh, Donn... kok gak bangun mbak sih. Padahal mbak dari tadi tungguin kamu, sampai mbak ketiduran.” Ucap mbak Dian sama gw setelah sadar bahwa vaginanya disodok sodok jari nakal gw. Tapi mbak Dian gak mau kalah, tanpa diminta mbak Dian tahu apa yang gw paling suka.
Dengan sigap dia menurunkan celana pendek serta celana dalam gue hingga dengkul, karena kejantanan gw sudah mengeras dan menegang dari tadi.
Mbak Dian langsung mengenggam batang kejantanan gw yang paling ia kagumi semenjak kejadian waktu itu.
Dijilat jilat dengan sangat lembut kepala kejantanan gw, seakan memanjakan kejantanan gw yang nantinya akan memberikan kenikmatan yang sebentar lagi ia rasakan. Tak sesenti pun kejantanan gw yang gak tersapu oleh lidahnya yang mahir itu. Dikemut kemut kantong pelir gw dengan gemasnya yang terkadang menimbulkan bunyi bunyi “plok.. plok”. Mbak Dian pun gak sungkan sungkan menjilat lubang dubur gw. Kenikmatan yang mbak Dian berikan sangat diluar perkiraan gw malam itu.

“Mbak....uuuh. enak banget mbak. Trus mbak nikmatin kont*l saya mbak.” Guyam gw yang udah dilanda kenikmatan yang sekarang menjalar.

Semakin ganas mbak Dian menghisap kont*l gw yang masuk keluar mulutnya, ke kanan kiri sisi mulutnya yang mengesek susunan giginya. Kenikmatan yang terasa sangat gak bisa gw ceritain, ngilu. Hingga akhirnya pangkal unjung kont*l gw terasa ingin keluar.

“Mbak... Donny mau keluar nih...” sambil gw tahan kont*l gw didalam mulutnya, akhirnya gw muncratin semua sperma didalam mulut mungil mbak Dian yang berbibir tipis itu.
“Croot... croot... Ohhh... nikmat banget mbak mulut mbak ini, gak kalah sama mem*k mbak Dian. Namun kali ini mbak Dian tanpa ada penolakan, menerima muncratan sperma gw didalam mulutnya. Menelan habis sperma yang ada didalam mulutnya hingga tak tersisa. Membersihkan sisa sperma yang meleleh dari lubang kencing gw. Tak tersisa setetespun sperma yang menempel di batang kont*l gw. Bagaikan wanita yang kehausan di tengah padang gurun sahara, mbak Dian menyapu seluruh batang kont*l gw yang teralirkan sperma yang sempat meleleh keluar dari lubang kencing gw.

Lalu dengan lemas aku menindih tubuhnya dan berguling ke sisinya. Merebahkan tubuh gw yang sudah lunglai itu dalam kenikmatan yang baru tadi gue rasakan.
“Donn... mem*k mbak blom dapet jatah... mbak masih pengen nih, nikmatin sodokan punya kamu yang berurat panjang besar membengkak itu menyanggah di dalam mem*k mbak....” pinta mbak Dian sambil memelas. Mengharapkan agar gw mau memberikannya kenikmatan yang pernah ia rasakan sebelumnya.
“Tenang aja mbak... mbak pasti dapat kenikmatan yang lebih dari pada sebelumnya, karena punya saya lagi lemes, jadi sekarang mbak isep lagi. Terserak mbak pokoknya bikin adik saya yang perkasa ini bangun kembali. Oke.”

Tanpa kembali menjawab perintah gw. Dengan cekatan layaknya budak seks. Mbak Dian menambil posisi kepalanya tepat di atas kont*l gw, kembali mbak Dian menghisap hisap. Berharap keperkasaan gw bangun kembali. Segala upaya ia lakukan, tak luput juga rambut halus yang tumbuh mengelilingi batang kont*l gw itu dia hisap hingga basah lembab oleh air ludahnya.
Memang gw akuin kemahiran pembantu gw yang satu ini hebat sekali dalam memanjakan kont*l gw didalam mulutnya yang seksi ini. Alhasil kejantanan gw kembali mencuat dan mengeras untuk siap bertempur kembali.
Lalu gw juga gak mau lama lama seperti ini. Gw juga mau merasakan kembali kont*l gw ini menerobos masuk ke dalam mem*knya yang montok gemuk itu. Mengaduk ngaduk isi mem*knya.
Gw memberi aba aba untuk memulai ke tahap yang mbak Dian paling suka. Dengan posisi women on top, mbak Dian mengenggam batang kont*l gue. Menuntun menyentuh mem*knya yang dari setadi sudah basah. kont*l gw di gesek gesek terlebih dahulu di bibir permukaan mem*knya. Menyentuh, mengesek dan membelah bibir mem*knya yang mengemaskan. Perlahan kont*l gw menerobos bibir mem*knya yang montok itu. Perlahan lahan kont*l gw seluruhnya terbenam didalam liang kenikmatannya. Goyangan pinggulnya mbak dian membuat gw nikmat banget. Semakin lama semakin membara pinggul yang dihiasi bongkahan pantat semok itu bergoyang mempermainkan kont*l gw yang terbenam didalam mem*knya.

“uh... Donn. Punya kamu perkasa banget sih. Nikmat banget....” dengan mimik muka yang merem melek menikmati hujaman kont*l gw ke dalam liang senggamanya.

“mem*k mbak Dian juga gak kalah enaknya. Bisa pijit pijit punya saya... mem*k mbak di apain sih... kok enak banget.”

“Ih... mau tahu aja. Gak penting diapain. Yang penting kenikmatan yang diberikan sama mem*k mbak sama kamu Donn....” sahut mbak Dian sambil mencubit pentil tetek gw.

“Donn... ooohh.... Donn.... mbak mmmmauu kluuuuaaarr... ooohh.” Ujar mbak Dian sambil mendahakkan kepalanya ke atas, berteriak karena mencapai puncak dari kenikmatannya. Dengan lunglai mbak Dian ambruk merebahkan tubunya yang telanjang tepat di atas badan gw. Untung saja posisi kamar mbak Dian jauh dari kamar kamar saudara dan ortu gw. Takutnya teriakan tadi membangunkan mereka dan menangkap basah persetubuhan antara pembantu dengan anak majikannya. Gak kebayang deh jadinya kayak apa.
Lalu karena gw belum mencapai kenikmatan ini, maka dengan menyuruh mbak Dian mengangkatkan pantatnya sedikit tanpa harus mengeluarkan batang kont*l gw dari dalam liang kenikmatannya. Masih dengan posisi women on top. Kembali kini gue yang menyodok nyodok mem*knya dengan bringas. Sekarang gw gak perduli suara yang keluar dari mulut mbak Dian dalam setiap sodokan demi sodokan yang gw hantam kedalam mem*knya itu.

“Donn.... kamu kuat banget Donn... aaah... uuuhhh... ssshhhh.... ooohhh...” erangan demi erangan keluar silih berganti bersama dengan keringat yang semakin mengucur di sekujur badan gw dan mbak Dian.
“Truuuus... Donn... sodok trusss mem*k mbak Doooonn. Jangan perduliin hantam truuuss.” Erangan mbak Dian yang memerintah semakin membuat darah muda gw semakin panas membara. Sekaligus semakin membuat gw terangsang.
“Suka saya ent*t yah mbak... kont*l saya enak’kan... hhmmm.” Tanya gw memancing birahinya untuk semakin meningkat lagi.
“hhhhhmmmm... suka....sssshhh... banget Donn. Suka banget.” Kembali erangannya yang tertahan itu terdengar bersama dengan nafasnya yang menderu dera karena nafsu birahinya kembali memuncak.
“Bilang kalau mbak Dian adalah budak seks Donny.” Perintah gw.
“Mbak budak seks kamu Donn, mbak rela meskipun kamu perkosa waktu itu.... Ohhhh... nikmatnya kont*l kamu ini Donn.”

Semakin kencang kont*l gw ent*tin mem*knya mbak Dian. Mungkin seusai pertempuran ranjang ini mem*knya mbak Dian lecet lecet karena sodokan kont*l gw yang tak henti hentinya memberikan ruang untuk istirahat.
Merasa sebentar lagi akan keluar, maka gw balikkan posisi tubuh mbak Dian dibawah tanpa harus mengeluarkan kont*l yang sudah tertanam rapi didalam mem*knya. Gw peluk dia trus gw balikin tubuhnya kembali ke posisi normal orang melakukan hubungan badan.
Gw buka lebar lebar selangkangan mbak Dian dan kembali memompa mem*k mbak Dian. Terdengar suara suara yang terjadi karena beradunya dua kelamin berlainan jenis. “plok... plok...” semakin kencang terdengar dan semakin cepat daya sodokan yang gw hantam ke dalam liang vaginanya. Terasa sekali bila dalam posisi seperti ini, kont*l gw seperti menyentuh hingga rahimnya. Setiap di ujung hujangan yang gw berikan. Maka erangan mbak Dian yang tertahan itu mengeras.

Sampai saatnya terasa kembali denyut denyutan yang semula gw rasakan, namun kali ini denyut itu semakin hebat. Seakan telah di ujung helm surga gw. Gw tahan gak mau permainan ini cepat cepat usai. Setiap mau mencapai puncaknya. Gw pendam dalam dalam kont*l gw di dalam lubang senggamanya mbak Dian.

Tiba tiba rasa nikmat ini semakin.... ooohhh....ssshhhh...

Cerita Dewasa : Pengalaman SMP

Nama Gw Desfani Tinggi ku 161CM
Kata Orang Gw Cantik Dengan Dada Kecil . Putih Saat SMP Tepatnya Kelas 2
Saat Itu Gw Punya Pacar Bernama William
Kita Sering Pergi Main . Hangout . Nonton Dan Banyak Lagi

++++++++++

Tiba Tiba Pacar Gw Ngajak Gw Main Kerumahnya Dia Bilang "Sayang Main Yu Ke Rumah Aku Mumpung Ga Ada Orang" "Mau Ngapain ?" Tanya Gw
"Ya Kita Main Aja"
Ya Akhirnya Gw Mengiyakan Permintaannya
Tanpa Ada Pikiran Aneh Aneh
Akhirnya Besoknya Gw Di Jemput Pacar Gw Ke Rumahnya
"Rumah Kamu Bagus Yaa"
"Iya Dong..Yu Kita Ke Kamar Aku" Ajak Pacar Gw
Gw Mengiyakan Lagi Ajakannya
Kamar Pacar Gw Gede Dengan Kasur Buat 2 Orang Di Dalemnya Ada DVD
"Mau Nonton Apa Yang?" Tanya Dia
Akhirnya Gw Liat Liat Isinya Ternyata Kaset Bokep Semua Kaya American P*e Banyak Dah
Gw Liat Satu Kaset Yang Menurut Gw Gambar Kasetnya Normal Judulnya Priv*te Gladiator
Dan... Ternyata Itu Kaset Bokep
Dan Entah Kenapa Disitu Gw Nafsu Sendir.

++++++++

Tiba Tiba Meki Gw Basah Gatau Kenapa
Gw Pun Mulai Raba Raba Dada Gw
"Kamu Kenapa Sayang?" Kata Cowo Gw
"Mmmhmm... Gpp Sayang" Dengan Nada Nafsu
"Yang Aku Ke Wc Ya" Kata Gw Karna Ga Tahan
Akhirnya Gw Mastrubasi DiKamar Mandi Cowo Gw . Gw Mainin Clit Gw

++++++

Dan Ternyata Cowo Gw Ngintip Gw DiLobang Kunci Karna Gw Ga Tahan Akhirnya Gw Buka Pintu WCnya Gw Minta Cowo Gw Mainin Meki Gw Layaknya Orang Mahir Dia Sedot Dada Gw Dan Mainin Meki Gw . Ga Tahan
"Mmhmm..Sayang Masukin Konti Kamu" Gw Ga Tahan
Akhirnya Cowo Gw Masukin Kontinya Ke Meki Gw Pelan Pelan
"Ah... Sayang... Enak Banget..." Darah Segar Keluar Dari Meki Gw Berjam Jam Gw DiExe Cowo Gw Itu Pengalaman Ternikmat Yang Pernah Gw Alami Untungnya Dia Bisa Nahan Dia Ga Keluarin Spermanya Di Dalem Gw Lega

Cerita Dewasa : Birahinya tetangga

Ketika itu aku masi numpang ma om ku. Si om punya tetangga baru, sepasang suami istri yang blon punya anak, padahal kalo kulihat si suami dah bukan anak muda lagi, kali ja ni istri mudanya ya, ya masa bodolah bukan urusanku. Sang istri kalo dirumah suka ramah ke aku, mula2 nyapa terus sering ngajakin aku ngobrol dirumahnya. Ternyata bener, dia istri kedua setelah suaminya cerai dengan istri pertamanya. Aku si gak nanya cuma si tante nyerocos aja nyeritain masa lalunya. Ku cuma jadi pendengar yang baek kerna ku merasa gak baek nanya2 urusan pribadi orang. Mreka blon lama nikahnya, makanya blon ada anak. masing2 sibuk dengan bisnis nya ndiri2 jadi rumah sering kosong.

si tante nawarin aku nungguin rumah kalo mereka berdua keluar kota untuk ursan bisnisnya masing2, Ku pikir kapan bikin anaknya, tapi sebodolah, bukan urusanku kan. Ku si oke2 aja disuru nungguin rumah kerna ku disediain kamar tamu dan bole makan apa aja yang ada di kulkas mreka, trus aku
dikasi uang saku lagi. Katimbang dirumah om ku mah banyak aturannya, ya aku kan numpang disitu, suka gak suka ya kudu ikut aturan.

Pertama kali ku nungguin tu rumah, bete juga malem2 ndirian, ku telpon ja cowokku untuk nemenin. wah akhirnya aku dientotlah ma cowokku, nemenin jadi nginep, dah malemnya doi ngecret di memekku, eh paginya minta nambah lagi. ya aku si mau2 aja, bisnya nikmat sih. cowokku nyuru aku sering2 nawarin nungguin tu rumah biar bisa asik ma aku di kamar tamu yang disediain buat aku. Biasa deh lelaki kan selalu memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, memang si memekku katanya masi sempit aja padahal dia dah sering ngentotin aku. Selama aku nungguin ampir tiap
malem cowokku nginep, artinya setiap nhginep ya aku dientotin ma dia lah. Ma cowokku ya gak usah diceritain dimari ya, soalnya ku kan dah sering maen ma cowokku, jadi gak da hal yang baru lagi. aku mo cerita yang lebi asik lagi.

Aku suka memperhatikan suami si tante juga si. Dia masih nampak muda diumurnya menjelang akhir 30-an, meski kulihat ada beberapa helai uban di rambutnya. Tubuhnya yang tinggi besar, dengan kulit gelap masih tegap dan berotot, maklum asalnya dari belahan Indonesia Timur, tapi ganteng juga si. Kelihatannya dia punya kebiasaannya berolah raga sejak dulu. Bisnisnya sudah mapan, tapi dia kayanya lebi mementingkan bisnisnya katimbang rumahnya. Kata si tante supaya bisa tetep menghidupi keluarganya setelah dia pensiun nanti. Kerna si tante berbisnis juga jadi ya dia gak
kesepian kerna jarang dirumah juga, lagian gak da anak. Apa asiknya idup bersama tapi jarang ketemu, gak kebayang kalo sekalinya ketemu diranjang kaya apa ya, bisa semalem suntuk kali ya maen terus hihi. jadi ngelantur ni aku.

Pernah si aku ikutan mereka berdua jogging pagi2, pas aku juga mo jogging, si om nya humor banget ke aku, ngajakin becanda sepanjang jogging, kadang2 candaan yang rada vulgar tapi aku si asik2 aja, kuliat bininya tenang2 aja suaminya candain aku vulgar gitu.

Sampe satu hari, seperti biasa rumahnya kosong lagi. Ketika si tante kluar kota om nya blon pulang, rencananya mreka akan pulang dalam waktu kira2 ampir besamaan minggu depan. Aku ngajak cowokku nginep cuma dia gak bisa kerna ada tugas keluar kota, maklum orang kantoran juga si. Wah bete banget neh, bakal bengong ndirian dirumah itu kalo gak da cowokku. Sore itu setelah mandi aku tidur2an di kamar aja, eh jadi ketiduran beneran deh. Kerna ku ndirian di rumah ya aku gak nutup pintu kamarnya, toh pintu luar dah aku kunci. Gak tau ku ketiduran brapa lama, serasa aku mimpi cowokku dateng deng ngelus2 aku. aku ngerasa tubuhku bereaksi aneh kaya melayang gitu. Rasanya ada angin yang niup2 pahaku. Sampe akhirnya aku tersadar, ku kaget ngeliat si om lagi duduk dipinggir ranjang ngelus2 pahaku, dasterku dah berantakan, dah terangkat tinggi-tinggi hingga memperlihatkan seluruh pahaku karena ulah si om. betisku diciuminya. "Om, katanya baru minggu depan pulangnya", kataku sambil duduk dan membereskan dasterku, menurunkannya menutup pahaku. "Om genit banget si, masak ngelus2 Inez gitu". "Iya Nez, kerjaan om bisa slesai seblon waktunya, mo ngapain juga disana kan, mending juga pulang, kerna kan tante gak di rumah, jadi bisa nemeni kamu". terus saja dia mendekati aku dan melanjutkan kegiatannya menciumi betisku. "Ih, om napsu banget si ma Inez". "Iya Nez, sejak ketemu kamu pertama om dah pengen banget ngent0t ma kamu deh", katanya vulgar to the point banget. "Dibanding tante Inez kan gak da papanya om", memang si tante bahenol banget bodinya. "Iya tapi kan kamu masi abg banget". Kayanya kalo kluar kota si om nyari abg buat nemeni dia melem2 di hotel. "Kalo kluar kota om make abg ya". "Ya iyalah, katimbang bengong mending nyari abg yang sexy kaya kamu gini", "Mangnya Inez sexy om, kurus gini". "Kamu kan masi
abg banget, ya wajarlah kalo bodi kamu masi langsing, tapi justru disitu sexynya", dia terus aja mendesek aku kepojok ranjang sehingga aku gak bisa menghindar lagi. Dia mengelus pahaku lagi, "paha kamu mulus banget deh Nez, kamu dah perna ngent0t kan Nez". "Ku cuma ngangguk. "Ma cowok kamu ya". Kembali ku ngangguk. "Skarang ngent0t ma om mau ya". Aku tersipu mendengar omongan vulgarnya, "gak enak ma tante om". "Kan tante gak tau ini, katimbang sama2 bengong kan, coeok kamu gak kamu swru kemari". "Udah om tapi dia gak bisa". "O biasanya kalo jaga rumah cowok kamu nginep ya, asik banget tu, brapa ronde maennya Nez". "Dua ronde om, malem sekali paginya minta nambah seblon dia brangkat kerja". "O cowok kamu dah kerja toh". "iya om, Inez demen lelaki yang dah mateng, gak demen cowok yang sepantaran, masi bocah gitu kayanya". "Ma
om demen dong, om kan dah gak bocah banget". Ku cuma ngangguk.

Kamu laper gak Nez". "Ya laper lah om, kan dah waktunya makan malem". "Mo kluar atau pesen aja". "Terserah om, kalo om capek ya pesen aja om, biasanya om pesen dimana, ntar Inez yang pesenin". Dia ngasi ke aku daftar menu dari resto langganannya, "kamu yang pilih deh, di rumah kan gak da makanan apa2, ya pesen sekalian ma nasinya". "iya om cuma ada air aja dirumah". Ku pesen beberapa makanan kesukaanku, sementara si om beberes koper di kamarnya. Sambil nunggu pesenannya, ku nontn tv aja, gak da acara yang menarik si, cuma denger berita kampanye doang.
Bosen banget, kampanye kok gak brubah caranya, cuma ngerahin orang bayaran dikasi kaus disuru joged dengerin cewek2 pakean sexy banget nyanyi. namanya juga peserta bayaran ya seneng aja disuru joged2 kaya gitu. kalo orang partainya pidato malah pada lesu ndengerinnya, aktifnya kalo penyanyi sexynya mulai goyang vulgar dipanggung lagi. mana banyak anak kecil lagi yang ikutan. Gak tau deh, katanya ada pengawas pemilu, tapi kerjanya cuma koar2 ada pelanggaran ini itu tapi gak da folo ap nya, buang2 duit pajek aja ngebayarin pengawas2 kaya gitu. ketika pesenan dateng, tv kumatikan, aku membereskan makanan di meja makan, menyediakan piring gelas dan sendok garpu, nunagin air ke gelas. Biasanya kalo cowokku nginep ya dia suka bawa makanan kerna tau dirumah tu gak da makanan apa2, aku slalu yg ngeberesin makanannya di meja.

Setelah semuanya rapi ku manggil si om, pintu kamarnya gak ditutup cuma dirapetin, makanya kudorong pintunya sambil ngelongok ke dalem kamar. Si om cuma pake celana pendek gombrong, wah badannya tegap banget, di perutnya ada kotak2, apa itu yang dibilang six pack, padahal dan
ampir kepala 4. Ganteng banget si, mana orangnya tinggi besar, lebi sexy lah dari cowokku, yang ampir kepala 3 umurnya. "Wah om ganteng banget, macho lagi, makanannya dah siap tu". "Wah pinter ngeladenin lelaki ni Inez, dah cantik, sexy, pinter ngeladenin lagi. ntar ladenin om di ranjang ya
abis makan". Heran deh ni om, ngomongnya vulgar terus. Dia kluar dari kamar, gak pake baju lagi, trus kami makan sembari ngobrol, apa lagi kalo gak soal urusan ranjang yang diobrolin. "Kamu nikmat gak maen ma cowok kamu" Ku ngangguk aja. "Lama maennya Nez". "Ya bisa bareng kluarnya ja om,
kan nikmat banget tu". "Paginya juga bareng". "Inez bisa dua kali dia baru ngecret om". "Didalem ya Nez ngecretnya", Ku ngangguk. "Wah nikmat banget tu dikluarin didalem". "Iya om, Inez nikmat banget kalo pas klimax disemprot peju anget". "Gede gak Nez kont0lnya". "Rasanya si gede juga
om, sambil mengatupkan jempol dan telunjukku. "O segitu ya. Memek kamu pasti masi peret ya Nez". "Iya om, kata cowok Inez gitu". "perna maen ma cowok laen lagi Nez". "Gak om, cuma ma cowok Inez ajah". Akhirnya sambil ngobrol gak keruan tu semua makanan yang kupesen dah dipindahin ke perut dia dan aku smuanya. Ku beresin meja, cuci piring gelas sendok garpu, meja makan ku lap biar bersih dan gak disemutin kerna ada sisa makanan, seputar meja makan juga kusapu, siapa tau ada sisa makanan yang jatuh keubin. "Wah kamu penunggu rumah yang baek ni". "setan dong om kalo jadi penunggu rumah". "Ya gak apa setan juga, kalo sexy dan cantik kaya kamu gini". Ku tersanjung aja dipuji sexy dan cantik ma si om, tu bodonya prempuan, dah tau gombal tapi masi seneng aja digombali lelaki.

Selesai makan kami masi duduk nonton tv sambil ngobrol yang laen2 bentar. kayanya si om dah blingsatan pengen cepetan ngegelutin aku. Aku dirangkulnya, pipiku diciumnya. "Kamu cantik Nez", ketika aku menoleh kearahnya dia langsung saja menyamber bibirku dengan bibirnya. Aku diciumnya dengan penuh napsu. "Aku terangsang sekali deh Nez liat bodi kamu seksi gini". "Om....", aku hanya melenguh saja karena kembali bibirku dikulumnya dengan penuh napsu. Tangannya segera menyamber toketku, dielusnya pelan dari luar dasterku. "kamu gak pake bra toh". Aku jadi
menggelinjang, Melihat aku menggelinjang, dia mulai meremas pelan toketku sehingga aku makin menggelinjang. Pinter sekali dia merangsang napsuku. kembali dia mengulum bibirku sembari meremas gemas kedua toketku bergantian. Tangannya kemudian mulai mengelus2 pahaku. Pahaku
dikangkangkan dan elusannya mengarah keselangkanganku. Aku memakai cd yang tipis sekali sehingga jembutku membayang item, walaupun jembutku gak lebat2 amat. "Wah napsu aku ngeliat jembut kamu berbayang di cd kamu Nez". Dia mengelus2 selangkanganku sembari mencium
kembali bibirku, tangan satunya meremas toketku. "Lepasin ya daster kamu, ku pengen ngeliat kamu bugil", katanya sambil menarik daster yang kedudukan ma aku, aku mengangkat patatku sehingga dia dengan mudah menarik dasterku keatas. Aku mengangkat tanganku ketas sehingga dengan mudahnya tu daster ngeloyor meninggalkan badanku. biar kerasa elusanku", dia tau rupanya kalo gesekan diselangkanganku gak terlalu terasa. Tanpa menunggu jawabku, dia menarik blusku ke atas. Aku mengangkat kedua tanganku ke atas juga untuk mempermudah dia melepaskan blusku. Dia melotot melihat toketku yang imut dengan pentil yang imut juga. pentilku dielus2nya dengan telunjuknya. "Sering diemut tapi masi imut ya Nez pentil kamu", Aku makin menggelinjang karena elusan di pentil aku. Dia mendekatkan mukanya ke pentilku dan mulai menjilatinya, tangan satu
langsung meremas toketku satunya. "aaah om..," kembali aku melenguh karena ulahnya. pentilku langsung mengeras. "Pentil kamu dah ngaceng tuh Nez", dia langsung mengemut pentilku dan disedot2nya, sementara tangannya mulai mengelus2 puserku. "Om, geli...", lenguhku lagi. "Geli apa
napsu". "Dua2nya om". "Wah lebat juga jembut kamu Nez. Kamu dah napsu ya". "Dari tadi om, abis tangan om nakal sih", jawabku manja. Dia memelukku dan tangannya meluncur ke toketku. Jarinya kembali menelusuri toketku, dielus2nya dengan lembut. Aku terdiam, napasku makin memburu terengah. Pentilku dikilik2nya dengan jarinya sehingga tambah mengeras, "om", lenguhku. Dia langsung saja meremes2 toketku dengan penuh napsu. Aku bersandar di dadanya yang bidang. Dia kembali menciumi leherku sementara kedua toketku terus saja diremes2, sehingga napsuku makin
berkobar.

Dia segera mengecup bibirku. Kubalas dengan ganas. Bibirku dikulumnya, lidahnya menjalar didalam mulutku sementara tanganku segera turun mencari kon tolnya. Kuusap2, terasa sekali kon tolnya sudah ngaceng berat, keras sekali. Segera ikat kolor celpennya kuurai, dia berdiri sehingga celana pendeknya meluncur ke lantai. kon tolnya yang besar itu nongol dari bagian atas CD nya yang mini, menyentuh pusernya saking panjangnya. Kami segera bergelut. Dia terus meremas-remas toketku sementara aku mengocok kon tolnya. "Om, keras banget, panjang banget, gede lagi", kataku sambil jongkok didepannya, melepas cdnya dan menciumi kon tolnya dan menghisap daerah sekelilingnya termasuk biji pelernya. dia dah telanjang bulet, sedang aku masi memakai cd miniku yang tipis nerawang. Mana hitam lagi, dengan kepalanya kon tol nya yang disunat, yang mengkilap bulat besar sangat tegang berdiri dengan gagah perkasa,"Aah Nez, kamu pinter banget bikin aku nikmat", erangnya. "Aaaduuuuuhh…. Nez…..enak banget emutanmu". kon tolnya kujilati seluruhnya kemudian kepalanya kumasukkan ke mulutku, penuh banget deh mulutku, bisnya tu palkon gede banget segede batangnya, langsung kukulum dan kuisep2. Kepalaku mengangguk2 mengeluar masukkan palkonnya di mulutku. Aku makin terangsang ketika mengemut kon tol besarnya.

"Dikombinasiin ma dikocok2 Nez"., pintanya, dia duduk kembali disofa, aku berlutut didepan kakinya yang mengangkang. kon tolnya sangat besar lagi sehingga hampir tak bisa muat dalam tanganku. Perlahan-lahan tanganku menggenggam kon tolnya. Kudengar lenguhan nikmat keluar dari mulutnya
seraya menyebut namaku. "Ooooohhh.....sssshhhh....Nez...eee..eeenaaak. .. betulll..!!!" Aku mendongak melirik kepadanya. Nampak wajahnya meringis menahan kocokan tanganku pada kon tolnya. Aku mulai bergerak turun naik menyusuri batangnya yang besar panjang dan teramat keras itu. Sekali-sekali ujung telunjukku mengusap moncongnya yang sudah licin oleh cairan yang meleleh diujungnya. kembali dia melenguh merasakan ngilu akibat kocokanku. kocokanku makin lama kulakukan semakin cepat. tangannya kembali menggerayangi toketku. dia mulai meremas-remas
kedua toketku bergantian. "Oh.., Nez kamu benar-benar cantik sekali....!!!", pujinya sambil memilin-milin pentilku.

Kembali kumasukkan palkonnya ke dalam mulutku dan mengulumnya dengan ganas, aku dah bernapsu banget kerna remasan dan plintiran di toket dan pentilku. Jilatan dan kulumanku pada palkonnya semakin mengganas sampai-sampai dia terengah-engah merasakan permainan mulutku. Aku tambah bersemangat mengemut dan sekaligus mengocok kon tolnya. Akhirnya dia dah gak tahan lagi kayanya. Dia mengajak aku ke kamarnya. "Di kamar ku aja ya, ranjangnya kan gede". "Gak enak ma tante lah om". "Gak apa deh, ranjang di kamar tamu kan kecil, lagian bau peju cowok kamu",
katanya sambil tertawa, dia menggandengku masuk kamarnya sembari melepaskan cd ku sehingga aku dah telbul sama2 kaya dia.

Aku direbahkannya diranjang, dia berbaring disebelahku dan mencium bibirku dengan penuh napsu, "69 yuk Nez". "Paan tu om", ku pura2 gak ngarti. "Masak gak tau", katanya sembari membalikkan tubuhku hingga berlawanan dengan posisi tubuhnya. Kepalaku berada di bawahnya sementara
kepalanya berada di bawahku. Dia nggak nunggu dua kali, langsung aja dia menjilati me mekku yang berlendir dan merekah merah itu. Bibirnya menyedot lubang me mekku, menghisap lendirnya. Lidahnya dimasukin ke dalam lubang me mekku, menjilati dinding-dinding basah, sementara jarinya
mempermainkan it ilku. Aku mengerang-ngerang dengan kon tolnya di mulutku, menyuarakan kenikmatan. Tubuhku langsung bereaksi dan tanpa sadar aku menjerit lirih. Tubuhku meliuk-liuk mengikuti irama permainan lidahnya. Kedua pahaku mengempit kepalanya seolah ingin membenamkan wajah itu ke dalam selangkanganku. Kuakui ia memang pandai membuat birahiku memuncak. Mulutku bermain dengan lincah. Palkonnya kembali kukulum2 dengan penuh napsu juga sembari batangnya kukocok2. aku sudah mulai merasakan desiran-desiran kuat bergerak cepat di area mem3kku. Jilatan dan hisapan mulutnya benar-benar membuatku tak berdaya. Aku semakin tak terkendali. Pinggulku meliuk-liuk liar. Tubuhku mengejang, seluruh aliran darah serasa terhenti dan aku tak kuasa untuk menahan desakan kuat gelombang lahar panas yang mengalir begitu cepat.
Oooohhhhh.......ooooom......aaauugghhhhhhh hh..!!!!!" aku menjerit lirih, kurasakan cairan me mekku menyembur tak tertahankan. Lendir dari me mekku membajir membasahi mukanya. Tubuhku menggelepar seperti ikan terlempar ke darat merasakan kenikmatan ini. Aku terkulai lemas
sementara kon tol nya masih berada dalam genggamanku dan masih mengacung dengan gagahnya, bahkan terasa makin kencang saja.

aku hanya tergolek lemah tak berdaya saat dia mulai menindih tubuhku. Dengan lembut ia mengusap wajahku, "Nez, kamu cantik, bodimu sexy biar imut toketnya juga....., mmpphh..!!!", katanya sambil mencium bibirku, mencoba membuka bibirku dengan lidahnya. Diwajahnya kulihat ekspresi
kekaguman saat matanya menatap nanar ke arah lembah bukit di sekitar selangkanganku yang diselimuti jembut yang gak lebat2 amat dengan warna kulitku yang putih mulus. Kurasakan tangannya mengelus paha bagian dalam. Aku mendesis dan tanpa sadar membuka kedua kakiku yang tadinya
merapat. Dia menempatkan diri di antara kedua kakiku yang terbuka lebar. Kurasakan kepala kon tolnya yang besar ditempelkan pada bibir me mekku. Digesek-gesek, mulai dari atas sampai ke bawah. Naik turun. Aku merasa ngilu bercampur geli dan nikmat. Cairan yang masih tersisa di sekitar itu membuat gesekannya semakin lancar karena licin. Aku terengah-engah merasakannya.

Kelihatannya ia sengaja melakukan itu. Apalagi saat moncong kontolnya itu menggesek-gesek itilku yang sudah menegang. dia menatap tajam melihat reaksiku. Aku balas menatap seolah memintanya untuk segera memasuki me mekku secepatnya. Ia tahu persis apa yang kurasakan saat itu. Namun kelihatannya ia ingin melihatku menderita oleh siksaan nafsuku sendiri. Kuakui memang aku sudah tak tahan untuk segera menikmati batang kon tolnya dalam me mekku. . "Om..." panggilku. "Apa sayang...", jawabnya seraya tersenyum melihatku tersiksa, wah dah pake sayang2an ni.
"Cepetan..om.......!!!" "Sabar sayang. Kamu ingin aku berbuat apa.......?" tanyanya pura-pura tak mengerti. Aku tak menjawab. aku malu mengatakannya apa keinginanku saat itu. Namun dia sepertinya ingin mendengarnya langsung dari bibirku. Ia sengaja mengulur-ulur dengan hanya
menggesek-gesekan kontolnya. Sementara aku benar-benar sudah tak tahan lagi mengekang napsuku, "cepetan masukin..om". "Apanya yang dimasukin.......!!", tanyanya lagi seperti mengejek. "Aaaaaaggggkkkkkhhhhh.....om", aku terus menggelinjang karena gesekan palkonnya diseluruh
bagian me mekku dan itilku. "Jangan siksa Inez terus...om" "aku tidak bermaksud menyiksa kamu sayang......" "Oooom... Inez ingin dimasukin kon tol om ke dalam memek Inez.... uugghhhh.." Aku kali ini sudah tak malu-malu lagi mengatakannya dengan vulgar saking tak tahannya menanggung
gelombang napsu yang menggebu-gebu. "Baiklah sayang. Tapi pelan-pelan ya", katanya.

"Uugghh..", aku melenguh merasakan desakan kepala ko ntolnya yang besar itu sambil memeluk punggungnya. Dia kembali menciumi bibirku. Lidahnya menjulur masuk mulutku lagi dan segera kuisep2. Aku menunggu cukup lama gerakan kon tolnya memasuki me mekku kerna dia menekan pantatnya pelan2. Serasa tak sampai-sampai. Selain besar, kon tolnya sangat panjang. kepala kon tolnya masuk me mekku makin dalam dan bless…… kon tolnya sudah masuk setengahnya kedalam no nokku. "Aah, kon tol om nikmat banget deh", erangku sambil mencengkeram punggungnya.
Kedua kakiku kulingkarkan di pinggangnya. Aku sampai menahan nafas saat palkonnya terasa mentok di dalam. Rasanya sampai ke ulu hati. Aku baru bernafas lega ketika seluruh kon tolnya amblas di dalam. Dia mulai menggerakkan pinggulnya perlahan-lahan. Satu, dua dan tiga tusukan mulai berjalan lancar. Semakin membanjirnya cairan dalam liang me mekku membuat kon tolnya keluar masuk dengan lancarnya. Aku mengimbangi dengan gerakan pinggulku. Meliuk perlahan. Naik turun mengikuti irama tusukannya. Gerakan kami semakin lama semakin meningkat cepat dan bertambah liar. Gerakanku sudah tidak beraturan karena yang penting bagiku tusukan itu mencapai bagian-bagian peka di dalam me mekku. Dia tahu persis apa yang kuinginkan. Ia bisa mengarahkan kon tolnya dengan tepat ke sasaran. Aku bagaikan berada di awang-awang merasakan kenikmatan yang luar biasa ini. kon tolnya menjejal penuh seluruh bagian me mekku, tak ada sedikitpun ruang yang tersisa hingga gesekan kon tolnya itu sangat terasa di seluruh dinding me mekku. "Aduuhh.. auuffhh.., ooomm...", aku merintih, melenguh dan mengerang merasakan semua kenikmatan ini. Harus kuakui keperkasaan dan kelihaiannya di atas ranjang. Cowokku yang rasanya dah ngasi kenikmatan ranjang ke aku tidak ada apa-apanya dibandingkan dia. Yang pasti aku merasakan kenikmatan tak terhingga di en tot si om.

Dia bergerak semakin cepat. Kontolnya bertubi-tubi menusuk daerah-daerah sensitif di me mekku.Aku meregang tak kuasa menahan desiran-desiran yang mulai berdatangan seperti gelombang mendobrak pertahananku. Sementara dia dengan gagahnya masih mengayunkan pinggulnya naik turun, ke kiri dan ke kanan. Eranganku semakin keras terdengar seiring dengan gelombang dahsyat yang semakin mendekati puncaknya. Melihat reaksiku, dia mempercepat gerakannya. kontolnya yang besar dan panjang itu keluar masuk dengan cepatnya. Kulihat tubuhnya sudah basah bermandikan keringat. Aku pun demikian. Tubuhku yang berkeringat nampak mengkilat terkena sinar lampu kamar. Aku mencoba meraih tubuhnya untuk mendekapnya. Dan disaat-saat kritis, aku berhasil memeluknya dengan erat. Kurengkuh seluruh tubuhnya sehingga menindih tubuhku dengan erat. Kubenamkan wajahku di samping bahunya. Pinggul kuangkat tinggi-tinggi sementara kedua tanganku menggapai buah pantatnya dan menarik kuat-kuat. Kurasakan semburan demi semburan memancar kencang dari dalam diriku. Tubuhku mengejang-ngejang di atas puncak kenikmatan yang kualami untuk kedua kalinya saat itu. "Ooommmh.., ooooohhhhhhh.., .eeennnak..." Hanya itu yang bisa keluar dari mulutku saking dahsyatnya kenikmatan yang kualami bersamanya. "Sayang nikmatilah semua ini. aku ingin kamu dapat merasakan kepuasan juga....", bisiknya dengan
mesranya seraya menciumi wajah dan bibirku. "Om blon keluar ya". "belum sayang".

Kurasakan ciumannya di bibirku berhasil membangkitkan kembali napsuku. Apalagi sejak tadi dia terus-terusan menggerakan kon tolnya di dalam me mekku. "Om, Inez pengen diatas". "Bole aja sayang, skalian aku bisa istirahat dan kamu yang goyang". Dia memeluk tubuhku erat dan berguling
sehingga sekarang posisiku diatasnya, kon tolnya tercabut dari me mekku, masi keras sekali kon tolnya. Aku langsung menindihnya dan menicumi wajah, bibir dan sekujur tubuhnya. Kembali kukerjain batang kontolnya yang tegak bagai tiang pancang beton itu. Lidahku menjilat-jilat, mulutku mengemut-emut. Tanganku mengocok-ngocok batangnya. Kulirik kewajahnya, dia kelihatannya menyukai perbuatanku ini. Belum sempat ia akan mengucapkan sesuatu, aku langsung berjongkok dengan kedua kaki bertumpu pada lutut dan masing-masing berada di samping kiri dan kanan tubuhnya.

Selangkanganku berada persis di atas kon tolnya. "Akh sayang!" pekiknya tertahan ketika palkonnya kubimbing memasuki liang me mekku. Tubuhku turun perlahan-lahan, menelan habis seluruh kon tolnya. Selanjutnya aku bergerak seperti sedang menunggang kuda. Pinggulku bergerak turun naik,
sambil sekali-sekali kugerakkan maju mundur, sesekali kuputer2. "Ooohh... Nez..., luar biasa.....!!!" jeritnya merasakan permainanku. Dia mencengkeram kedua toketku, diremas dan dipilin-pilin. Ia lalu bangkit setengah duduk. Wajahnya dibenamkan ke atas dadaku. Menjilat-jilat seluruh permukaan toketku dan akhirnya mengemut pentilku. Kami berdua saling berlomba memberi kepuasan. Kami tidak lagi merasakan dinginnya udara meski kamar menggunakan AC. Tubuh kami bersimbah peluh, membuat tubuh kami jadi lengket satu sama lain. Aku berkutat mengaduk-aduk pinggulku. Dia menggoyangkan pantatnya. Kurasakan tusukan kon tolnya semakin cepat seiring dengan liukan pinggulku yang tak kalah cepatnya. Permain kami semakin meningkat dahsyat. Sprei ranjang sudah tak karuan bentuknya, selimut dan bantal serta guling terlempar berserakan di lantai akibat pergulatan kami yang bertambah liar dan tak terkendali.

Kurasakan dia mulai memperlihatkan tanda-tanda. Aku semakin bersemangat memacu pinggulku untuk bergoyang. Tak selang beberapa detik kemudian, aku pun merasakan desakan yang sama. aku terus memacu sambil menjerit-jerit histeris. Aku sudah tak perduli suaraku akan terdengar
kemana-mana. Kurasakan tubuhnya mulai mengejang-ngejang. Ia mengerang panjang. Aku pun merintih. "Eerrgghh.. .....oooooouugghhhhhh..!!!!" dia berteriak panjang. Tubuhnya menghentak-hentak liar. Tubuhku terbawa goncangannya. Aku memeluknya erat-erat agar jangan sampai terpental
oleh goncangannya. Mendadak aku merasakan semburan dahsyat menyirami seluruh relung me mekku. Semprotannya begitu kuat dan banyak membanjiri me mekku. Akupun rasanya tidak kuat lagi menahan desakan dalam diriku. Sambil mendesakan pinggulku kuat-kuat, aku berteriak panjang saat mencapai puncak kenikmatan berbarengan dengan nya. Tubuh kami bergulingan di atas ranjang sambil berpelukan erat. "Oooooogggghhhhhhh.. yom... nikmaatthh...." jeritku tak tertahankan. Tulang-tulangku serasa lolos dari persendiannya. Tubuhku lunglai, lemas tak bertenaga terkuras habis dalam pergulatan yang ternyata memakan waktu lebih dari 2 jam! Dengan nafas yang terengah engah dan badan penuh dengan keringat, aku dipeluknya sementara kon tolnya masih tetep nancep di me mekkku. Aku menikmati enaknya klimax. Aku hanya bisa memeluknya menikmati sisa-sisa kepuasan.

Setelah gak ngos2an, dia mencabut kon tolnya dari me mekku. kon tolnya berlumuran lendir me mekku dan pejunya sendiri. Dia berbaring disebelahku. "YAng me mek kamu nikmat banget deh, dah peret banget, kedutannya berasa banget deh, kamu niikmat gak". "nikmat banget om, kalo tante keluar kota om jangan ikut keluar kota, dirumah aja ntar Inez temeni deh tiap malem, asal dikasi nikmat kaya gini". Dia senym sambil mencium bibirku lembut. "Kontol om gede banget si, sampe sesek rasanya me mek Inez, palagi kalo om amblesin smuanya, rasanya mentok deh, ngilu2 nikmat
gitu". "Ya dah kita istirahat dulu aja ya, ntar kalo bangun kita maen lagi". Gak lama ku terlelap saking lemesnya.

Ketika ku terbangun diluar dah terang, dia tersenyum memandangi aku, "Lelap banget bobonya Yang, Mandi yuk" ajaknya. Wah pasti dia pengen maen lagi di kamar mandi nih. Aku senyum2 aja. Dia bangun dan menggendong tubuhku ke kamar madi yang terletak dalem kamar tidurnya. Setelah
gosok gigi masing2 kami bercanda-canda seperti anak kecil saling menggosok dan berebutan sabun, dia kemudian menarik tubuhku merapat ke tubuhnya. Aku duduk dipangkuannya dan tangannya mengusap2 pahaku. "Kamu cantik sekali, Nez". Aku dah gak peduli kalo panggilannya ke
aku berubah jadi namaku lagi. Tangannya pindah ke bukit me mekku mempermainkan jembutku. Dia bisa melakukan itu karena aku mengangkangkan pahaku. Tangannya terus menjalar ke atas ke pinggangku. "Geli om", kataku ketika tangannya menggelitiki pinggangku. Aku menggeliat2 jadinya.

Segera tangannya meremes2 toketku. "Toket kamu imut ya Nez tapi kenceng banget", katanya. "om suka kan", jawabku. “ya Nez, aku suka sekali setiap senti dari tubuhmu", jawabnya sambil terus meremes2 toketku. Dia kemudian mencium bibirku. Akhirnya usailah kemesraan di kamar mandi.
Kami saling mengeringkan badan, dan kembali keranjang.

kon tolnya yang belum aku apa2in sudah nga ceng berat, Aku menjatuhkan dirinya dipelukan dadanya yang bidang. Segera dia mengecup bibirku, beralih ke leherku dan kemudian turun ke toketku. Toketku diremes2nya, aku terengah, napsuku berkobar lagi. Pentilku diemutnya. Tangan satunya
menjalar kebawah menerobos jembutku dan mengilik2 it ilku. "Aakh om pinter banget ngerangsang Inez", erangku. Aku mengangkangkan pahaku supaya kilikannya di it ilku makin terasa. Kilikan di it ilku membuat aku kembali liar. Tanganku mencari kon tolnya, kuremes dan kepalanya kukocok2. Aku bangkit dari pelukannya, kon tolnya yang tegak berdiri dengan kerasnya. kon tolnya kujilati. Pertama cuma kepalanya aku masukkan ke mulutku dan kuemut2. Dia meraih pantatku dan menarik aku menelungkup diatasnya. Dia mulai menjilati me mekku, aku menggelinjang setiap kali dia mengecup bibir me mekku. Dengan kedua tangannya, dia membuka no nokku pelan2, terasa lidahnya menjulur menjilati bagian dalam bibir me mekku. Aku melepaskan emutanku di kon tolnya dan mengerang hebat, "ooommm...". pantatku menggelinjang sehingga mulutnya melekat erat di me mekku. "Terus om...", erangku lagi, kemudian terasa it ilku yang menjadi sasaran berikutnya, aku makin mengerang keenakan. Me mekku makin kebanjiran lendir yang terus merembes, soalnya aku udah napsu banget.

Cukup lama dia mengemut it ilku dan akhirnya "Om, Inez nyampe .... aakh", erangku. "Om nikmat banget deh, belum dien tot udah nikmat begini". Aku memutar badanku kesamping dan berbaring disebelahnya. Dia bangun dan mencium bibirku. Dia mengambil segelas air dan diberikannya
kepadaku. Aku minum sedikit untuk meredakan napasku yang ngos ngosan.

Kemudian aku dinaikinya, ditancapkannya kon tolnya ke me mekkku dan didorongnya masuk pelan2, "Om, enak, dimasukin semuanya om, teken lagi om, akh", erangku merasakan nikmatnya kon tolnya nancep lagi di me mekku. Dia mengenjotkan keluar masuk, ketika kon tolnya sudah nancep kira2
separonya, dia menggentakkan pantatnya kebawah sehingga langsung aja kon tolnya ambles semuanya di me mekku. "Om....", erangku penuh nikmat. Dia mengenjotkan kon tolnya keluar masuk makin cepet, sambil menciumi bibirku sampe akhirnya, "Om, Inez nyampe .... ooh", aku mengejang2 saking nikmatnya. Me mekku otomatis ikut mengejang2. Dia meringis2 keenakan karena kon tolnya diremes2 me mekku dengan keras, tapi dia masih perkasa.

Kemudian dia mencabut kon tolnya dan minta aku nungging. Dia menciumi kedua bongkahan pantatku, dengan gemas dia menjilati dan mengusapi pantatku. Mulutnya terus merambat ke selangkanganku. Aku mendesis merasakan sensasi waktu lidahnya menyapu naik dari me mekku ke arah pantatku. Kedua jarinya membuka bibir me mekku dan dia menjulurkan lidahnya menjilati bagian dalem me mekku. Aku makin mendesah gak karuan, tubuhku menggelinjang. Ditengah kenikmatan

itu, dia dengan cepat mengganti lidahnya dengan kon tolnya. Aku menahan napas sambil menggigit bibir ketika kon tol besarnya kembali nancep di me mekku. "Om", erangku ketika akhirnya kon tolnya ambles semuanya di me mekku. Dia mulai mengenjotkan kon tolnya keluar masuk, mula2 pelan,
makin lama makin cepat dan keras. Aku kembali mendesah2 saking enaknya. Toketku diremes2nya dari belakang, tapi enjotan kon tolnya jalan terus.

Ditengah kenikmatan, dia mengganti posisi lagi. Aku diajaknya keluar kamar dan dia duduk di sofa di kamar tamu dan aku duduk dipangkuannya membelakanginya. kon tolnya sudah nancep semuanya lagi di me mekku. Aku semakin cepat menaik turunkan badanku. Tangannya gak bosen2nya
ngeremes toketku. Pentilku yang sudah keras itu diplintir2nya. Gerakanku main liar saja, aku makin tak terkendali menggerakkan badanku, kugerakkan badanku sekuat tenaga sehingga kon tolnya nancep dalem banget. "Om, Inez dah mau nyampe lagi, aduh om, enak banget", erangku. Tau aku udah mau nyampe, dia mengangkat badanku dari pangkuannya sehingga kon tolnya yang masih perkasa lepas dari me mekku. "Kok brenti om", tanyaku protes.

Aku diselonjorkan lagi disofa, pantatku ada dipinggiran sofa. Dia berlutut didepanku sambil memegang dan mengangkangkan pahaku lebar2, kembali
ditancepkannya kon tolnya kedalam me mekku. Dengan sekali enjot, kon tolnya sudah ambles semuanya. Dia mulai mengenjotkan kon tolnya keluar masuk dengan cepat. me mekku mulai berkontraksi, mengejan, meremes2 kon tolnya, tandanya aku dah hampir nyampe. Dia makin gencar mengenjotkan kon tolnya, dan "Om, Inez nyampe lagi ....akh", jeritku. Diapun merasakan remesan me mekku karena nyampe. Enjotannya makin cepat saja sehingga akhirnya, "Nez..." dia berteriak menyebut namaku dan terasa pejunya ngecret dengan derasnya di me mekku. "Om, nikmat banget deh sarapan paginya" Dia cuma senyum dan mencabut kon tolnya dan langsung menarikku menuju ke kamar.

Di kamar kami berbaring bersebelahan mengatur napas yang masi ngos2an. Diranjang kami terkapar bersebelahan. "Nez, akhirnya aku kesampean juga ngen totin kamu. Sejak pertama ngeliat kamu aku dah napsu banget ma kamu. Kamu nikmat banget deh kalo dien tot. Kamu yang paling nikmat dari semua perempuan muda yang pernah aku en tot", katanya sambil mengelus2 pipiku. "kapan2 kamu ikut aku ja keluar kota, mau ya, bisa trus2an aku ngen totin kamu selama diluar kota kan. Laper gak Nez". Aku ngangguk, bisnya sarapan pagi kok kon tol masuk me mek, ya abislah enersi seblon diisi ulang. Kami mandi bersama kembali, kali ini bener2 mandi karena perut dah terasa laper. Selesai mandi, kami berpakean. aku memakai pakeanku yang tadi lagi. "Inez pulang dulu ya om, masak pergi makan ma om seganteng ini pake baju kaya gini". "Gak usah lah, nanti kita beli baju ganti buat kamu. kalo ditamnya om kamu dirumah bilang aja dapet oleh2 dari aku". Aku diajaknya ke mal, dia membelikan aku pakean untuk ganti yang aku pake dari tadi pagi, dalemannya juga dibelikan. Pakean dan daleman baru langsung kupake setelah dibayar. Gak enak pake pakean dan daleman yang dari
kemaren aku pake. Pakean dan daleman kotorku dimasukkan aja ke tas pakean. "Makasi ya om, om baek banget sih". "Kan kamu juga dah kasi aku nikmat, kita kudu berbagilah. Makan yuk". Dia mengajakku sarapan ke satu resto, aku ikut aja, dia yang pesan makanan dan minuman. Ini mah
sarapan sekaligus makan siang kali ya kerna matahari dah merangkak naek tinggi. kami makan dengan santai sembari guyon2 ngomongin aktivitas yang baru kita lakuin tadi dirumahnya. "om kuat banget sih maennya. Kalo maen ma abege pada lemes ya om. Inez lemes banget deh". "Tapi nikmat
kan". "banget". "Mau lagi kan". "Ya maulah om". "Ikut aku ja keluar kota ya". "Kan Inez sekolah om, ntar ditanya ma om dirumah kok bolos sekolahnya, Inez gak enak om, kan dah dibiayain sekolah ma om yang dirumah. Lagian mo kluar kota pake alesan apa?" "Ya dah kalo pas liburan sekolah kamu aja ya kamu ikutnya, jadi bisa lamaan diluar kotanya bareng aku. Ya bilang ja diajak temen sekolah piknik gitu, mangnya om tante kamu yang dirumah suka usilan nanya2" "Gak juga si om". "Ya udah gitu aja alesannya, kamu dah mo liburan panjang lagi kan, ntar aku atur waktunya deh pergi bareng kamu". Selesai makan kami langsung pulang lagi ke rumahnya. Dari rumahnya aku pulang ke rumah omku ndiri.

Cerita Dewasa : Pembantuku janda tapi perawan

Kenalkan namaku Yudi, umurku 27 tahun dan aku bekerja sebagai Assisten Manager Audit di sebuah perusahaan yang bergerak di perkebunan di kantor pusat Jakarta. Kerjaku 1-2 minggu di lokasi perkebunan yang tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Papua. Dan minggu – minggu selanjutnya di kantor Jakarta. Tinggi badanku 170 cm, berat 60 Kg kulit coklat agak gelap karena seringnya bekerja di lapangan. Aku masih sendiri karena ingin menabung untuk masa depanku.

Jabatan ini aku peroleh seminggu yang lalu karena sudah 4 tahun aku menjabat sebagai assisten kebun di wilayah Kalimantan Barat dan dianggap mampu serta mengetahui seluk beluk bidang pekerjaanku terutama masalah budget dan controlling selain keahlianku di lapangan.
Hidup di Jakarta memang tidaklah mudah, perlu penyesuaian dan kesabaran yang tinggi serta masalah pengaturan keuangan agar bisa hidup di belantara beton. Walau sama-sama belantara, namun hidup di lokasi kebun perusahaan yang notabene belantara hutan beneran lebih asri, sejuk dan tenang dibandingkan belantara beton di kota ini.

Untung dengan posisiku, aku mendapat beberapa fasilitas dari perusahaan yang tidak aku dapat pada posisi terdahulu. Aku mendapat uang sewa rumah yang lumayan besar dan beberapa fasilitas lain seperti mobil operasional dan UPD yang lumayan besar bila melakukan audit di lokasi perkebunan.

Setelah 2 bulan hunting rumah kontrakan, akhinya aku dapat di sebuah perumahan di Bekasi. Atau sekitar 1 jam dari kantor menggunakan mobil.
Sebulan aku mengurus rumah, aku sudah tidak sanggup, apalagi sering aku tinggal ke luar kota. Aku kemudian mencoba mencari pembantu untuk mengurus dan membersihkan rumahku. Saat aku mencari makan di perbatasan Tasikmalaya sepulang aku dari rumahku di Magelang, aku coba menanyakan kepada salah satu pelayan warung makan yang lumayan manis dan montok walau kulitnya agak gelap.

“Mbak, mau nanya boleh?” kataku pada seorang pelayan warung makan saat aku makan siang
“Iya mas, ada apa?” jawabnya
“Mbak tau tempat untuk mencari pembantu rumah tangga di sekitar sini?” tanyaku
“Emang masnya nyari pembantu untuk siapa dan dimana tinggalnya?” tanyanya
“Untuk saya dong, rumah saya ngga ada yang ngurus kalo saya tinggal, apalagi kalo keluar kota. Selain itu saya masih sendiri mbak. Kalo bisa yang bisa masak sekalian, biar ngga repot kalo saya tinggal di Jakarta” jawabku
“Kalo gajinya mas?” tanyanya lagi
“Berapa mbak rata-rata gaji pembantu disini ?” tanyaku
“Saya kurang tahu mas, tapi kalo saya disini digaji 600 ribu sebulan” jawabnya
“Ooo…..kalo mau ya saya gaji 850 ribu deh plus makan, tempat tinggal dan MCK ditanggung” kataku sambil bergurau
“Kalo gitu saya aja mas, tapi gajinya digenepin yah jadi 1 juta gitu” katanya menawarkan diri sambil tersenyum
“Masalah gaji sih ngga masalah, tapi suami apa orangtua mbak keberatan nggak?” tanyaku sambil menyelidik
“Saya udah cerai kok mas, jadi agak bebas. Kalo orangtua saya nggak masalah” jawabnya
“Oya, nama mbak siapa? Dari tadi aku lupa nanya nama. Saya Yudi ” kataku
“Kalo saya Mirna, lengkapnya Mirna Nurlela” jawabnya

Akhirnya aku menunggunya untuk ngomong sama pemilik warung dan ketika pemilik warung mengantar Mirna ke mejaku, aku berdiri dan ngomong kepada pemilik warung agar mengerti. Dia mengangguk dan mendoakan Mirna agar berhasil ikut aku.
Kemudian aku mengantar Mirna ke rumahnya yang terletak sekitar 5 km dari warung itu di sebuah desa yang masih tertinggal. Sampai disana aku ngomong kepada orangtua Mirna sambil memberi kartu nama dan alamat serta nomor telpon rumahku. Setengah jam kemudian Mirna kembali keruang tamu sambil membawa tas kecil berisi pakaian.

Setelah itu aku memberi uang 500 ribu untuk ibunya Mirna karena hatiku iba dengan kehidupan mereka di desa ini, dan mereka berterima kasih kepadaku. Mirna juga tersenyum kepadaku saat adiknya aku berikan uang 50 ribu untuk beli buku. Kamipun berangkat ke Jakarta lewat Bandung. Akhirnya kami tiba di Jakarta pukul 10 malam dan kemudian meunjukkan tempat tidur Mirna. Setelah itu aku segera mandi kemudian tidur.
Keesokan harinya aku bangun dan saat menuju kamar mandi, aku lihat Marni sedang mengepel lantai. Di meja makan sudah tersedia segelas kopi panas dan nasi goreng. Setelah aku mandi aku lalu sarapan dan sempat aku lihat Marni mengepel lantai dalam posisi membungkuk. Terlihat pantatnya yang indah membulat bergerak-gerak dan membuat aku terangsang.

Setelah sarapan aku jelaskan tugas Marni dan fasilitas yang ada di rumah. Dia mengangguk tanda mengerti dan saat kulihat bajunya, ternyata sudah ada yang robek. Siang harinya Marni aku ajak berbelanja beberapa baju, celana,daster, pakaian dalam dan sandal serta tidak lupa make up. Mirna juga sekalian aku ajak ke pasar untuk membeli bahan mentah untuk dimasak.

Setelah sampai dirumah, aku suruh Mirna untuk mencoba baju dan celana yang dibeli tadi. Umur Mirna baru 23 tahun, tingginya 160 cm dan beratnya sekitar 45 kg dan yang membuatku terpesona adalah teteknya yang berukuran 36 B. Kulitnya agak putih namun terawat dan wajahnya yang manis membuat baju yang dibeli sangat cocok dengan tubuhnya.

Malam harinya dia bercerita tentang keluarganya, mantan suaminya dan pekerjaannya. Dia lulusan sebuah SMK di daerahnya dan dulu dinikahi oleh seorang lelaki yang sudah tua tapi kaya raya. Dia merupakan rentenir di desanya dan orangtuanya mempunyai hutang yang banyak pada lelaki tersebut sehingga ketika orangtuanya tidak bisa membayar hutang, Mirna dipaksa menikah oleh lelaki tersebut dengan ancaman orangtuanya akan dibunuh karena tidak bisa membayar hutang. Pernikahan mereka hanya bertahan 1 tahun ketika lelaki tersebut meninggal dan oleh istri tua lelaki tersebut Mirna tidak diberi apapun. Mirna sempat bekerja di sebuah toko di Tasikmalaya selama 2 tahun, tapi disuruh pulang untuk dinikahkan dengan rentenir tersebut.

Setelah 3 bulan Mirna bekerja dirumahku, dia sudah agak berubah. Kulitnya putih bersih dan mulus serta sudah bisa menggunakan make up walau hanya sesekali. Aku yang sering dinas keluar kota merasakan perubahan tersebut. Keakraban kami juga bertambah sebagai teman, bukan majikan dan pembantu.

Dan pada hari Jumat malam, setelah gajian, aku ajak dia ke sebuah restoran untuk makan malam walaupun hujan rintik mengguyur Jakarta. Setelah makan malam, dia aku ajak menonton film di ruang keluarga dengan DVD yang aku beli di mangga dua. Dia memakai daster tanpa lengan yang aku belikan dan aku hanya bercelana kolor pendek dan kaos longgar.
Saat ada adegan percintaan yang agak panas, kurasakan nafasnya terasa berat. Akupun segera mendekatkan posisi dudukku sampai disamping badannya.

“Mir, serius bener nonton filmnya?” tanyaku
“Ehh…..mas Yudi emangnya ngga serius?” jawabnya
“ Hehehe…kalo bagian gituan aku pasti serius” candaku
“Bagian yang mana? Ooo….pasti bagian yang buka-bukaan ya…” katanya sambil tersenyum.
“Iya dong, kalo dulu kamu ama suamimu dulu gimana?” Kataku sambil tertawa
“Ihh….mas Yudi ini ada ada aja” katanya sambil tersenyum
“Ceritain dong….jadi penasaran nih..” kataku sambil mendekatkan tubuhku ke tubuhnya
“Malu ah…pamali atuh….” Katanya sambil mencubit pinggangku
“Dulu pasi enak terus dong ama suami yang sudah ahli” kataku sambil membalas mencubit pinggangnya
“Ihh….sakit dong mas…Suamiku dulu dah ngga kuat kok, aku aja ngga ngerasa” katanya
“Mosok…..bisa dong diajarin…” kataku
“Yee….ama pacar mas atuh. Mosok ama saya, saya kan jelek. Janda lagi” katanya
“Aku belum punya pacar koq. Masih seneng sendiri” kataku sambil merangkul Mirna dan tidak ada tanda penolakan

Setelah itu aku menawarkan untuk memutar film yang lebih hot. Mirna yang penasaran segera mengiyakan tawaranku. Segera aku ambil VCD XXX romantis dari kamarku. Setelah itu aku duduk disamping Mirna dan merangkul pinggulnya. Terlihat seorang cewek Jepang sedang bercakap cakap dengan lelaki bule dan saling merangsang. Kemudian meraka terlibat percintaan yang lembut dan romantis.

30 menit kemudian, Mirna ternyata sudah sangat terangsang melihat adegan tersebut dan akupun yang sudah tegang, lalu mencium pipinya. Ketika dia menoleh ke arahku, segera aku cium bibirnya yang tipis dan dia membalas dengan lembut. Tanganku mulai menjelajahi payudaranya yang montok dan menantang.

“Mass….jangaannn..ntar keterusan….” Kata Mirna pelan sambil tangannya menolak badanku lembut, tapi aku pegang tangannya hingga tubuhnya terpojok di sudut sofa. Tangannya memegang badanku dan berusaha mendorongku hingga aku harus memegang kedua tangannya dengan tangan kiriku.

Aku tidak memperdulikan omongan Mirna dan terus mencium bibir dan lehernya. Tangan kananku juga bergerilya kearah memeknya dan ketika sampai di memeknya, ternyata celana dalamnya sudah basah.

“Masss...........janggaaann........” katanya dan segera aku sumpal bibirnya dengan bibirku sampai lidahku masuk dan mempermainkan lidahnya. Tanganku segera bergerilya kembali di payudara dan pusarnya.

Dengan serangan di tubuh atasnya, Mirna lupa mempertahankan bagian bawahnya. Dengan cepat, tanganku kemudian melepas celana dalamnya dan tangan Mirna terlambat menghalanginya. Tubuhnya bergerak-gerak untuk melepaskan diri tapi kalah dengan kekuatanku. Kemudian, tangan kananku mengelus memeknya lembut dan kurasakan memeknya sudah basah sekali. Beberapa kali jariku menelusup ke belahan memeknya dan mengenai clitorisnya, sedangkan kakiku aku gunakan menganjal kedua pahanya agar aku leluasa.

“Masss…..janggggaaannn…..aaduuhhh…..” desahnya tapi tidak melarang tanganku yang masih menggosok bagian enaknya.

Setelah itu aku angkat tubuhnya dan aku lepas dasternya walau dengan penolakan keras. Tangannya mencoba menghalangi tapi masih kalah kuat denganku. Setelah itu aku lepas sekalian BH-nya hingga payudara yang indah menggantung. Pentilnya coklat muda tapi sangat menggirahkan. Kemudian aku dudukkan Mirna disofa dan aku hisap pentilnya. Tangan kiriku memegang kedua tangannya yang sudah aku arahkan ke belakang punggungnya. Tangan kananku menggosok clitorisnya hingga memeknya basah. Tubuhnya dan kakinya bergerak dan mencoba meloloskan diri tapi segera aku kuasai dengan tubuhku serta kakiku.

Bibirku kemudian bergerilya di payudaranya yang sudah mengeras dan putingnya sangat tegang. Perlahan semakin kuturunkan jilatanku ke perut dan pusarnya sambil tanganku masih meremas dan mempermainkan putingnya yang tegang mengacung sambil memposisikan tubuh Mirna menyandar di sofa.

“Oooohhh…sudaaah masss……….jangaannn……..” desahnya

Aku tidak memperdulikan dan segera jilatanku menuju ke memeknya yang basah sekali. Aku lihat jembut Mirna yang tebal sangat mengairahkan ditambah lagi memeknya yang tanpa ada cacat berwarna merah muda menambah naik nafsuku. Mirna mendesah ketika jilatanku mengenai memeknya.

“Mass..........kotorr.....akuu...maluu.........” teriaknya sambil mendorong kepalaku

Tanganku lalu memilin pentil payudaranya dan tangannya mencoba melepaskan mendorong kepalaku untuk menjauhi memeknya yang sudah sangat basah oleh lendir nikmatnya dan air liurku. Sensasi yang aku buat ternyata lama-lama membuat Mirna mulai merasa keenakan dan menikmati yang kulakukan. Tangannya meremas rambutku dan kakinya diangkat ke atas pundakku.

“Ohh…..masss…..enaaaaakkkk……..” desah Mirna

Aku lalu menggodanya dengan menjauhkan mulutku dari memeknya. Tapi tangannya segera mendorong kepalaku untuk menjilati memeknya lagi. Sampai 5 menit kemudian tubuh Mirna mengejang hebat disertai jepitan kakinya dan tangannya menekan kepalaku.

“Masss…aku keeluuuarrrr….” Jerit Mirna

Cairan orgasmenya menyembur dan segera aku telan. 2 menit kemudian aku lihat Mirna lemas tak berdaya dan segera aku gendong tubuhnya ke kamarku. Aku lalu melepas celana dan kaosku. Penisku yang berukuran 16 cm diameter 3,5 cm dan telah tegak mengacung aku arahkan ke mulut dan aku paksa Mirna menjilati penisku. Walau agak canggung, Mirna mulai menjilat dan menghisap penisku serta tangannya mengocok penisku.
Setelah 5 menit, aku lalu mencium Mirna dan menjilati leher, pentil dan ketiaknya yang putih bersih. Perlahan, jilatanku merambah pusar dan perutnya. Akhirnya memek Mirna aku jilat beserta clitorisnya yang sudah mulai besar kembali.

“Mass….sudahhh..jangan teruskan…” kata mirna pelan

Setelah memeknya banjir aku lalu mencium bibirnya lagi dan disambut dengan pagutan bibirnya yang ganas. Penisku aku arahkan ke lubang memeknya. Aku sangat kesulitan memasukkan penisku dan lama, sampai akhirnya kepala penisku terselip di celah memeknya. Setelah itu aku dorong perlahan penisku dan perlahan mulai masuk sedikit Penisku serasa dijepit keras oleh memek Mirna.

“Masss…..” dasah Mirna saat penisku mulai masuk dalam memeknya

Aku kemudian memasukkan lagi penisku dan aku menyodok lembut memeknya sampai sepertiga penisku masuk. Mirna mulai mengelinjang keenakan dan penisku terasa terhalang oleh suatu lapisan. Aku kemudian menarik penisku dan kemudian mendorong kuat penisku dalam memek Mirna.
“Ahh…masss…….sakiitttt….” teriak Mirna saat penisku masuk dan mentok sampai dinding rahimnya

Pinggulnya bergerak ke kanan dan kekiri mencoba mengurangi rasa sakit yang menjalari memeknya. Penisku yang telah masuk terasa terjepit kuat oleh memeknya. Akupun mengikuti gerakan pinggul Mirna sambil mendiamkan penisku dalam memeknya yang sempit. Akhirnya tubuh Mirna yang sudah kelelahan tidak bergerak gerak lagi. Nampak tetesan air matanya membasahi sudut mata dan mengalir ke bantal. Dari wajahnya, Mirna sepertinya sudah pasrah terhadap apa yang akan aku lakukan selanjutnya.

“Tenang Mir….abis ini kamu akan merasa enak dan merasa diawang-awang” kataku sambil mencium pipi dan bibirnya yang masih tertutup.

Sekitar 2 menit aku mendiamkan penisku sambil mulutku menghisap dan menjilati pentilnya yang mengacung tegak. Kemudian aku mulai menggerakkan penisku maju mundur dengan lembut. Disertai ciuman dan jilatan di tubuhnya.

“Ooohh…masss…..enaaaakkk……” desah Mirna ketika sodokanku mulai lancar dalam memeknya
“Memekmu juga enak sayang…..sempit banget..” desahku sambil menyodok dengan kecepatan sedang
“Kecepok…kecepok….kecepok….” suara penisku beradu dengan memeknya yang sudah banjir
Setelah 10 menit, aku merasakan penisku dijepit dan disedot keras oleh memek Mirna. Yang merupakan tanda bahwa Mirna mengalami orgasme.
“Masssss…..akuuu…keeee….luuaaaarrrr……..” Jerit Mirna sambil tangannya menjambak rambutku dan kakinya mengapit erat pinggulku.

Akupun mendiamkan sebentar penisku dalam memeknya yang masih mencengkram dan menyedot kuat penisku. Dan sebentar kemudian aku mulai menyodok kembali penisku dalam memeknya yang sangat basah akibat cairan orgasmenya yang lumayan hangat. Ciuman dan jilatanku menejelajahi kembali bibir, leher dan pentil payudaranya serta ketiaknya yang bersih. Setelah itu, sodokanku mulai cepat dan mengakibatkan tubuh Mirna terguncang guncang lemas dibawah tubuhku. Semakin lama sodokanku makin cepat karena aku aku sudah merasa spermaku sudah mau dikeluarkan.

“OOhhh…..masssss……” desah Mirna yang dilanda nafsu birahi kembali
“Mirna…memekmu memang seret…..aku sukaaa….” Desahku

Sekitar 10 menit kemudian aku merasakan penisku terasa dijepit dan disedot oleh memek Mirna lagi. Beserta itu, tangannya mencakar punggungku dan kakinya mengapit pinggulku dengan kuat. Kali ini semburan cairan orgasme Mirna terasa panas dan banyak.

“Masss……akuuu……dapat laaa…ggiiiiii……” jerit Mirna ketika mendapat orgasme yang kedua saat bercinta denganku
Aku yang sudah tidak tahan lagi bermaksud mengeluarkan penisku dari memeknya. Tapi kakinya yang masih mengapit pinggulku dengan kuat menghalangi niatku dan sebentar kemudian

“Crottt….croottt…croottt…….” sekitar 10 kami semburan spermaku yang sudah tidak aku keluarkan selama 2 minggu mengucur deras dalam memek Mirna.
“Ohhh….Mirnaaaa…….akuu…keluaarrr….” teriakku saat bendungan spermaku sudah tidak dapat dibendung lagi.
Tubuhku ambruk di atas tubuh Mirna yang lemas. “Plop….” Suara penisku saat terlepas dari memek Mirna. Setelah itu aku membaringkan badanku disebelah tubuhnya. Aku sempat melihat sprei ranjangku terdapat cairan dengan warna merah jambu hingga aku kaget.

“Mirna, kamu masih perawan ya?” tanyaku dengan kaget
“Iya mas, dulu penis suamiku sepertinya hanya sampai depan memek lalu keluar” jawabnya sambil terengah-engah dan tersenyum
“Waahh aku dapat Janda tapi perawan nih” candaku
“Mas, tadi dikeluarkan di dalem ya” tanyanya dengan muka khawatir
“Iya Mir, abis kakimu masih mengapit pinggulku padahal aku udah ngga tahan” jawabku
“Lalu kalo aku hamil bagaimana” tanyanya sambil matanya menitikkan air mata
“Aku akan bertanggung jawab sayang. Apalagi aku sudah butuh pendamping sepertimu” kataku pelan
“Makasih ya mas, Mirna bahagia banget malam ini” katanya
“Aku juga, walau kamu menolak pada awalnya” kataku
“Abis aku takut. Kata temenku saat malam pertama katanya sangat sakit” katanya
“Itu berarti suaminya yang nggak mahir bercinta” candaku
“Kalo mas udah sering ya ngelakuin ini” tanyanya
“Hanya 3 kali ama pacarku dulu sampai dia lulus dan pulang ke Kalimantan” jawabku berbohong
“Makannya sudah ahli memuaskan perempuan....” katanya sambil tersenyum
“Dan pacar mas pasti senang karena burung mas besar dan panjang, sampe kerasa penuh mamekku” tambahnya
“Tapi kamu suka kan.....?” tanyaku
“He..he...he....sekarang sudah genap status jandaku, tidak perawan lagi...” katanya sambil tersenyum

Sambil bercakap-cakap, penisku sudah mulai tegang lagi karena Mirna mengosok halus penisku. Dan akupun lalu mencium bibirnya yang tipis dan disambutnya dengan ciuman yang ganas. Setelah Mirna aku rangsang kembali, perlahan nafsunya mulai naik dan memeknya mulai basah. Segera lidahku menyapu memeknya yang masih ada sedikit cairannya dan menghisap clitorisnya yang sudah membesar.

Setelah puas menjilati memeknya, aku lalu tidur terlentang dan aku suruh Mirna di atas. Tangannya membimbing penisku memasuki liang memeknya yang sudah banjir. Baru setengah penisku masuk terasa agak susah masuk lagi. Tanganku lalu memegang pantat Mirna agar lebih terbuka dan menyuruhnya memutar pinggulnya. Sebentar kemudian seluruh penisku masuk dalam memeknya yang sangat sempit.

Mirna kemudian menggerakkan badannya naik turun dan tanganku memegang payudaranya yang menantang serta memilin pentilnya. Beberapa kali wajahnya aku tarik untuk mencium bibir tipisnya dan beberapa kali pula jari tanganku menggosok clitorisnya hingga membuat Mirna keenakan

“Massss……….penismu besar banget…akuuu..nggaa tahannn…” kata Mirna sambil menggerakkan badannya
“Memekmu juga sempit banget Mirr….” Desahku

Baru lima menit Mirna bergoyang diatasku, tubuhnya mengejang dan ambruk diatas tubuhku. Memeknya menjepit dan menyedot penisku dengan kuat disertai dengan remasan tangannya di kedua pentilku. Aku membiarkan Mirna meresapi orgasmenya dan sebentar kemudian aku suruh Mirna menungging.

“Masss…jangan dimasukin disitu…kotorr….” kata Mirna yang ketakutan kalo aku menyodominya
“Ngga sayang, kamu santai saja” jawabku
Aku lalu memasukkan kembali penisku dalam memeknya yang banjir dan sambil memilin pentil payudaranya yang menggantung bebas
“Ahh…masss…enak bangetttt……..” katanya ketika sodokanku mulai lancar dan cepat
“Mirna…aku sayang kamuu…” kataku
“Aku juga sayang mas Gun….” Katanya
“Plok…plok…plok….” Suara pangkal penisku beradu dengan pantat Mirna yang bulat dan seksi
Lama-lama sodokanku semakin cepat dan 10 menit kemudian Mirna mengalami orgasmenya kembali
“Ahh….massss…aku keluarr……laaaa…ggiiiii..” jerit Mirna sambil meremas ujung bantal dengan kuat.

Kembali penisku dijepit dan disedot kuat oleh memeknya dan sebentar kemudian Mirna ambruk dan aku yang masih tanggung lalu merebahkan tubuhnya dan aku atur dengan posisi miring. Kemudian aku menyodok lagi memeknya dengan mengangkat salah satu kakinya ke pundakku. Sekitar 10 menit memek Mirna aku sodok dengan cepat, Mirna kemudian kembali merasakan orgasmenya lagi. Dia meremas bantal di depannya.

“Oohh……massss……aku keluaarrr…” Desah Mirna pelan
Aku yang mulai merasakan adanya dorongan spermaku untuk dikeluarkan segera menaiki tubuh dengan posisi misionaris. Dan aku segera menyodok memeknya dengan cepat. Sekitar 5 menit kemudian, spermaku sudah tidak dapat ditahan lagi dan akhirnya 6 semburan spermaku mengisi memek Mirna.
“Aku…keee..luuaaarrrr…….” teriakku

Saat spermaku mulai menyembur, aku rasakan Mirna kembali mengalami orgasme. Tangannya mencakar punggungku dan kakinya mengapit pahaku. Akhirnya setelah puas menyemburkan spermaku, aku tidur disamping Mirna yang sudah lemas tak berdaya. Tanganku memeluk erat tubuhnya dan nafas kami yang terengah-engah terdengar di seluruh kamar.

Hujan yang tidak kunjung berhenti sangat membantu suasana percintaan kami, dan tidak mungkin tetanggaku tahu bahwa kami sedang bercinta. Sempat aku lihat jam dinding yang menunjukkan pukul 12 malam. Berarti kami telah bercinta hampir 2,5 jam. Setelah itu kami tertidur pulas tanpa pakaian yang menempel.

Semenjak itu kami sering bercinta dan memuaskan birahi kami. Agar tidak hamil, Mirna teratur minum pil KB. Kami juga sering bereksperimen birahi dan semua tempat menjadi tempat bercinta kami dari ruang tamu, kamar, dapur dan halaman belakang. Cuman di halaman depan saja yang kami hindari karena takut kepergok tetangga.

Demikian cerita fiktif ini. Dan saya mengharapkan saran, kritik tak lupa cendol dari pembaca..........

Cerita Dewasa : 7 Lawan 1

Namaku Cynthia. aku selalu "haus seks". Entah itu karena keperawananku yang diambil oleh mantan cowokku ato itu karena libidoku yang besar. Sejak saat itu, aku selalu mencari cowok yang bisa aku ajak nge-seks. Aku tidak peduli itu cowok apa, yang penting dia punya barang yang bisa memuasin aku. Banyak sekali teman teman cowok ku yang datang di apartemenku kalo aku lagi tidak ada kelas. Begitulah hidupku di LA. Sekarang aku mau cerita tentang pengalaman seks ku yang tak terlupakan.

*****

"Hmph, capek nih" umpatku dalam hati.
Hari itu aku kuliah sampai jam 9 malam. Parkiran mobil pun sudah gelap. Sambil melihat kanan kiri, aku pun berlari-lari kecil menuju ke mobilku yang ku parkir di belakang gedung science. Ketika sampai di mobil, HP ku berbunyi. Ternyata si Rei.

"Halo Cyn, lagi ngapain?" tanya si Rei.
"Ini nih, lagi mo pulang baru aja selesai kelas" sahutku sambil menstater mobil.
"Ooh, mo ke sini ga? Kita ntar mo ngadain pesta nih. Kan hari sabtu, masa di rumah aja sih?" Si Rei pun nyerocos.
"Oh ya? Mau donk, kalo gitu gue ke sana sekarang deh" jawabku dengan senangnya.
"OK deh. Bye"

Sejak hidup di LA, aku selalu suka dengan kehidupan malam. Pesta, diskotik ataupun pergaulan bebas. Akupun mulai merapikan rambut dan pakaianku. Kemudian, aku mulai membubuhkan make-up tipis di mukaku. Setalah selesai, aku pun mengendarai mobilku ke tempat Rei. Rei adalah anak orang kaya. Apartemenya yang terletak di daerah BH itu sangat mahal harganya. Aku pun memberhentikan mobilku di depan Liquor Store. Ketika aku turun dari mobil, banyak cowok bule yang melihat dan bersiul kepadaku. Saat itu aku hanya mengenakan rok pendek dan kaos putih ketat. Payudaraku yang berukuran 34 c itu pun tampil kian menggoda. Memang payudaraku cukup besar untuk orang seukuranku. Ketika aku sedang mencari cari liquor kesukaanku, Hp ku pun berbunyi lagi. Ketika kulihat nama Rei, aku segera menjawab. Hanya percakapan kecil yang terjadi, ternyata dia minta dibelikan beberapa botol bir. Aku pun segera mengambil sebotol XO dan 12 botol corona. Setelah membayar, aku pun segera mengemudikan mobilku ke tempat Rei. Dengan kemacetan LA aku pun tiba di tempat Rei setelah setengah jam di mobil. Rei pun menyambut ku dengan gembira. Ketika aku masuk, ternyata tidak ada seorang pun di situ selain aku dan Rei.

"Kok ga ada anak anak? Katanya mo pesta?" tanyaku keheranan.
"Ntar lagi juga pasti datang" jawabnya sambil tersenyum.
"Siapa aja sih?" kejarku.
"Cowok-cowok lah, 7 orang deh kayaknya." katanya sambil berjalan ke dapur.
"Jadi gue cewek sendiri nih?" tanyaku keheranan.
Dengan santainya dia cuma menjawab "Yup, kenapa? Loe ga suka? Kan loe biasanya suka main keroyokan. Apalagi kalo ceweknya cuman loe sendiri."
"Loe gila ya? loe bikin pesta buat cuman ngentotin gue rame rame?" tanyaku dengan kaget.
"Bukannya loe suka kayak gituan, apalagi barang mereka gede gede lagi. Tenang aja, dijamin puas" imbuhnya sambil ketawa nyengir.
Aku cuma diam saja. Rei memang sering nge-seks denganku, tapi kita tidak pacaran. Aku juga pernah nge-seks dengan Rei dan dua temannya. Tapi kali ini TUJUH orang. Aku takut tapi aku juga terangsang. Aku memang sangat suka menjadi pusat perhatian apalagi gangbang. Rei tau itu. Rei tau semua tentang aku. Tapi aku cuma tau sedikit tentang Rei. Dia sangat suka melihat cewek di entot rame rame.

"Kenapa? kok bengong?" tanya Rei sambil mengusap usap tangannya ke pantat kiriku.
"Ga kenapa kenapa kok" jawabku singkat.
Aku memang sudah biasa dengan kelakuan Rei. Tangan Rei yang tadi cuman memegang pantat kiriku, kini meremas remas pantatku dengan kerasnya.
"Udah lah Rei, siapin dulu donk makanan buat pestanya" kataku sambil menepis tangannya.
"Kok gitu sih? Ayo donk kan udah lama gue ga liat loe telanjang" katanya santai.
"Ya udah kalo loe mau, tapi siapin dulu donk makanannya. Habis itu kalo ada waktu gue mau mau aja. Gimana? Mau ga?" tanyaku menggoda.
"Hahaha. Kita cuma makan chips doank kok malem ini. Tuh chipsnya udah ada. Tinggal dibuka doank" katanya sambil memasang muka mesum.
"Iiih, benci gue ama loe" kataku sambil mencuekin muka mesum dia.
"Ya udah gue bikinin salad deh. Mau ga?"
"Bikin lah kalo loe mau" katanya singkat.

Ketika aku membuat salad di meja dapur, tangan tangan Rei menjelajahi pantatku. Aku yang sudah biasa dengan itu cuma mendesah desah kecil. Aku merasakan kedua tangannya mengangkat rok ku sampai ke pinggangku. Dia hanya bersiul ketika melihat pantatku yang penuh. Waktu itu aku memakai G-string jadi dia bisa melihat semuanya. "Auw" jeritku ketika Rei memukul pantatku sambil ketawa. Aku pun meneruskan mengaduk salad ketika dia menurunkan g-stringku sampai ke lantai. Aku segera mengangkat kakiku dan menendang g string itu ke belakang. Aku kira Rei akan segera memasukan penisnya ke dalama memekku, tetapi dia hanya menurunkan rok ku dan merapikannya.

Aku terheran heran ketika dia melakukan itu tapi aku tidak mengatakannya. Kini tangan Rei mulai meraba raba dan meremas payudaraku sambil mulutnya menciumi leherku. Aku hanya melenguh kecil ketika dia meremas payudaraku dengan agak keras. Aku memberhentikan kerjaanku dan mencoba menikmati rangsangan Rei. Rei pun mulai melepas baju ketatku. Rei hanya diam ketika dia melihat tubuhku yang setengah telanjang. Aku yang sudah sangat terangsang mulai memijit mijit penis Rei dari luar celananya. Rei pun melenguh keenakan ketika aku remas remas dan kukocok penisnya perlahan. Rei tidak diam saja, dia langsung melepas behaku dan melemparkannya. Aku yang hanya memakai rok mencoba membuka baju Rei. Tapi Rei cuman menepis tanganku. Rei pun ketawa ketika melihatku kebingungan. Rei pun mulai membungkuk dan mengambil beha dan g stringku yang berserakan di lantai. Kemudian dia berjalan ke kamarnya meninggalkan aku yang kebingungan dan sangat terangsang. Ketika aku tersadar bahwa payudaraku terpampang bebas, aku pun kembali mengenakan kaos putih ketatku. Aku merasa kalau putingku tercetak jelas dengan baju itu. Tapi aku tidak punya pilihan lain. Rei pun kembali ke dapur dan kulihat bahwa beha dan g stringku telah dia sembunyikan.

"Boleh juga toket loe, lebih keliatan gede lho" katanya sambil meremas remas toketku.
"Mau loe apa sih Rei? Mau ngentot ga sih loe?" tanyaku sudah tidak sabar.
"Oh, loe mau ngentot?" tanya nya dengan muka sok innocent.
Aku pun menjadi malu sendiri. Belum sempat aku menjawab telpon apartement Rei berbunyi. Aku tau kalo teman temannya sudah ada di luar. Mereka cuma minta dibukain pintu saja.
"Nih kalo loe mau ngentot, mending loe sekarang emut kontol gue sampe gue keluar" tantangnya
"Ada tamu Rei" kataku sambil kebingungan.
Rei pun segera memencet tombol untuk membuka pintu apartemen. Apartemen Rei ada di lantai 8.
"Masih ada waktu kok", kata Rei sambil meringis, "ayo mau ga?"
"Ntar kalo mereka liat gimana?" kataku sambil melihat ke pintu.
"Cuek aja lah. Mereka juga udah tau kalo loe suka nge seks, apalagi gue udah kasih tau mereka kalo loe suka di gangbang. Udah nyerah aja, ntar juga loe pasti ngemut kontol mereka juga".

Aku pun hanya diam dan berjongkok di depan dia. Tanganku mulai membuka resletingnya dan ku keluarkan penis dia yang terbilang besar itu. Tanpa ragu ragu, aku pun segera melahap batang itu dan menghisapnya. Rei hanya melenguh kecil sambil menjambak rambutku ketika aku memasukkan penisnya sampai masuk ke tenggorokanku. Aku memang pandai sekali memberi Deep Throat. Ketika aku memberi dia deep throat, Rei pun segera melenguh panjang dan menembakkan air maninya ke mulutku yang langsung kutelan. Aku memang suka menelan air mani cowok. Rei hanya tersenyum ketika aku menjilat jilat batangnya yang perlahan mengecil. Rei pun memasukan senjatanya kembali ke celananya dan aku hanya mengusap bibirku dengan tissue. Tak lama, Pintu apartemen Rei pun terbuka dan masuklah tujuh orang yang tidak aku kenal. Mereka semua berbadan bagus dan bertampang yang lebih dari biasa.
"Halo Rei, siapa tuh ceweknya?" tanya teman si Rei yang akhirnya kuketahui namanya Donny.
"Oh dia Cynthia, temen gue" Kata Rei santai "Kenalan sana"

Singkat kata, aku pun berkenalan dengan mereka semua. Aku tidak bisa mengingat nama mereka semua karena mereka terlalu banyak. Rei pun segera bercakap cakap dengan mereka sementara aku masih di dapur menyiapkan makanan. Ketika aku sedang mencari cari tempat buat chips, aku merasakan ada tangan yang memegang pantat ku. Aku kira itu tangan milik si Rei, jadi aku hanya diam dan meneruskan kerjaanku.

"Hmm, boleh juga pantat loe"
Ketika aku mendegar bahwa itu bukan suara Rei aku pun kaget dan segera menepis tangan itu.
"Pinter juga si Rei kalo cari cewek" ternyata itu si Donny.
"Udah ga usah sok jual mahal, Rei udah ngomong kalo loe itu suka seks" imbuhnya.
Aku sangat sakit kaget ketika dia ngomong secara terus terang. Aku hanya diam saja sambil menunduk malu.
"Loe tau kenapa loe di sini?" tanyanya lagi.
Aku hanya menggelengkan kepala saja.
"Loe itu di sini buat muasin kita kita. Mending loe sekarang ikutin aja apa yang aku bilang ato loe bakalan diperkosa rame rame ama mereka." katanya mengancam.
Aku yang tidak punya pilihan lain hanya mengangguk menurut.
"Hehehehe.. bagus. Sekarang loe temenin mereka ngobrol trus gue bakalan siapin minumannya." suruhnya.

Aku pun hanya mengangguk dan mengambil salad yang tadi aku buat. Ternyata mereka lagi berjudi. Aku tidak tau apa yang mereka mainkan tapi mereka menyuruhku duduk dan ikut main. Mereka pun segera menjelaskan peraturannya. Aku baru tau kalo mereka itu bermain poker, tapi yang menang bisa menyuruh salah satu dari yang kalah untuk melepas baju. Aku pun mengiyakan aja meskipun aku tau kalo aku kalah dua kali maka aku akan telanjang bulat. Aku pun tersadar, jadi ini maksud Rei mengambil beha dan g stringku. Aku hanya melirik ke Rei yang tersenyum kemengangan. Tak lama, Donny pun datang membawa minuman. Dia memberiku sebotol corona yang tadi kubeli dan kuminum pelan pelan. Ketika ronde pertama di mulai, mereka pun segera dengan cepatnya mengatur kartu mereka. Aku yang tidak tau apa apa, cuma melihat kartuku dan meminum coronaku. Aku merasa bahwa salah satu dari mereka menang, mereka pasti akan menyuruhku membuka bajuku.

Ternyata benar, aku tidak tau apa nama kartuku tetapi meraka ngomong kalo aku kalah. Maka salah satu dari mereka menyuruhku melepas bajuku. Ketika aku membuka bajuku, mereka hanya berkomentar tentang toketku yang besar itu. Aku yang setengah telanjang hanya menunduk malu dan menutupi putingku dengan tanganku. Tak lama kemudian, mereka memulai ronde yang kedua. Aku merasa bahwa muka dan badanku mulai memanas, aku tidak tau apakah itu reaksi dari bir atau sorotan sorotan mereka. Aku yang mulai merasa canggung, mulai meminum birku sampai habis. Tak lama kemudian, ronde ke dua berakhir dengan melayangnya rok ku. Memekku yang tak berambut itu sudah tidak tertutupi apa apa. Aku merasa memekku mulai gatal, dan aku tersadar kalo Donny telah mencampurkan obat perangsang ke dalam bir ku. Aku yang sudah tidak bisa menahan gatalnya mulai menggesek gesekkan pahaku.

"Hehehehehe, terangsang ya cyn?" tanya si Rei dengan santainya.
Aku cuma diam saja dan menunduk.
"Kalo mau ngerasain kontol kita kita bilang aja Cyn" imbuhnya.
Aku sangat malu, tapi aku juga terangsang dengan hebatnya. Aku yang masih menggesek gesekan pahaku tanpa sadar mengeluh terangsang. Mereka cuma tertawa melihatku seperti itu.
Aku pun berkata ke Rei "Rei, please masukin kontol loe".
Mereka yang mendengar itu hanya tertawa dan mulai mengeluarkan kontolnya.
Rei pun menjawab "Kalo loe mau dientot, loe ngomong ama mereka semua, jangan cuma gue doank. Ntar yang lain kan iri" katanya mengejek.
"Pls entot gue, gue udah ga tahan lagi" kataku sambil merangkak ke salah satu dari mereka dan mulai meremas remas kontolnya.
Mereka hanya ketawa dan memanggilku "maniak seks", "cewek gila kontol" dan lain lain nya.

Aku pun segera memasukan kontol yang kupegang itu ke mulutku. Kumulai dengan mencium kepala kontolnya dan menjilat jilat batangnya yang sudah tegang. Empunya kontol itu pun segera mengeluh tertahan dan memegang kepalaku dan memaksaku memasukan kontolnya yang panjang itu ke mulutku. Aku hanya memejamkan mata ketika aku merasakan kontol lain menerobos dinding vaginaku. "Ooh", lenguhku tertahan. Seseorang yang mengentotku dari belakang itu segera memaju-mundurkan kontolnya di memekku. Aku merasa kalo tiap kali dia mendorong pantatnya, kepala kontolnya menyentuh dinding rahimku. Salah seorang dari mereka memukul pantatku hingga merah dan memasukan salah satu jarinya ke dalam anusku. Aku pun hanya melenguh keenakan. Ketika aku masih keenakan merasakan jari di anusku, kontol yang ada di mulutku segera menyemprotkan air maninya dan langsung kutelan. Aku pun mulai menjilati kontol itu dengan maksud membersihkannya. Cowok yang kujilati kontolnya itu hanya tersenyum dan meremas toketku.

Dengan tiba tiba, cowok yang memompaku dari belakang menarik kontolnya. Aku yang masih belum keluar menoleh dengan protes tapi kulihat kalo itu ternyata si Donny yang memompaku dan Donny hanya berdiri dan meninggalkanku sambil tersenyum. Dia pun menyuruhku untuk menungging dengan tangan di meja makan. Aku pun menurut saja. Ketika aku sudah dalam posisi menungging, Donny pun dengan kasarnya memasukkan kontolnya di anusku. Aku pun menjerit menahan sakit yang luar biasa itu. Setelah dua menit kesakitan, aku pun mulai merasa nikmatnya anal seks. Aku pun segera mengikuti irama Donny, dan Donny pun segera mengangkat kedua pahaku dengan kontol yang masih di anusku. Aku pun tidak punya pilihan lain selain bersandar kebelakang supaya tidak jatuh. Donny dengan pelannya menaik turunkan tubuhku sambil memutar badannya. Maka memekku pun terpampang dengan jelas ke cowok cowok yang laen. Aku sangat kaget ketika aku melihat si Rei merekam kejadian itu dan temannya memfotoku.

Tapi, kenikmatan yang aku dapatkan dari Donny menelan kekagetanku dan membuatku orgasme. Aku segera menggerang gerang keenakan sambil memilin milin puting kananku. Aku merasa ada cairan vaginaku yang menetes keluar. Kemudian, aku merasa si Donny mulai mempercepat kocokannya di anusku. Aku yang takut jatuh segera menyenderkan tubuhku ke belakang dan membiarkan toketku meloncat loncat dengan bebas. Aku pun juga melihat lampu lampu flash kamera yang mengabadikan kejadian itu. Donny pun segera menjatuhkan tubuhku di kasur yang sudah disiapkan cowok cowok lain di ruang tamu. Aku jatuh dengan telungkup dengan kontol yang masih di anusku. Dengan cepatnya, si Donny mencabut kontol itu dan segera mengeluarkan spermanya di dalam gelas wine yang bening. Aku yang kelelahan cuma melihat itu dengan penuh tanda tanya.

Belum sempat aku mengatur nafas, Donny menyuruhku menjilati kontolnya sampai bersih. Aku menjilati kontol itu dengan perasaan yang jijik. Kemudian salah satu dari mereka segera mengangkatku dan memasukkan kontolnya ke memekku. Aku pun cuma melenguh tertahan. Cowok itu segera memaju mundurkan kontolnya dengan aku keadaan berdiri. Aku hanya bisa berteriak teriak kecil karena kontol itu sangat besar diameternya. Aku merasa ada kontol laen yang menerobos anusku. Aku merasa seperti sandwich karena diapit kedua cowok besar itu. Tak lama kemudian aku pun orgasme lagi dan lagi. Tiap kali mereka mau keluar, mereka segera mencabut kontolnya dan mengeluar kan air mani merek di dalam gelas wine. Aku masih bingung dengan itu, tapi ketiga orang yang belom mengentotku segera mengeroyokku. Ada yang memasukkan kontolnya ke memekku, ke mulutku ataupun mengentot toketku. Aku sudah seperti di dalam sorga dunia.

Aku tidak tahu sudah berapa kali aku orgasme malam itu. Mereka mengentotku dengan nonstop. Selalu ada kontol yang mengisi vaginaku. Ketika mereka semua sudah selesai mengentotku, mereka menaruhku di sofa dengan kepala di bawah. Aku sudah tidak tahu apa yang terjadi tapi dengan samar samar aku lihat Donny memasukan leher botol bir yang masih penuh isinya ke vaginaku. Aku pun segera terasadar dengan adanya benda dingin di vaginaku, tapi aku sudah terlalu capek untuk berontak. Aku hanya bisa melihat Donny menaik turunkan botol itu di vaginaku. Kemudian, aku merasakan bir yang meleleh turun dari vaginaku ke toketku. Kemudian, Donny segera menarik botol bir itu dan menyuruhku membuka bibir memekku dengan tanganku. Akupun hanya menurut saja. Kemudian, aku melihati Donny memasukan sedotan ke dalam memekku yang penuh dengan bir dan dengan segera aku merasakan bir itu disedot oleh Donny dan ditelannya. Mereka semua tertawa ketika melihatku melenguh menandakan aku orgasme lagi. Aku yang sudah terlalu capek, mulai merangkak ke atas kasur di lantai ruang tamu dan aku pun tertidur.

Keesokan paginya, aku pun terbangun dengan sebuah mentimun di memekku. Aku kebingungan dan aku lihat cowok cowok itu sudah tertidur dengan lelapnya di sebelahku dan di sofa. Aku pun segera mengeluarkan mentimun itu dari memekku. Ketika aku bangun, aku baru merasakan panasnya anusku dan sakitnya memekku. Dengan sedikit tertatih aku berjalan mencari baju baju ku. Aku menemukan kaos putihku dan rok ku yang langsung kukenakan. Akupun berjalan ke arah kamar mandi untuk merapikan diri. Ketika aku sedang menyisir rambutku yang acak acakan, pintu kamar mandi terbuka dengan tiba tiba dan aku lihat Donny menyeruak masuk. Aku cuma melihat apa yang bakalan dia lakuin. Tak kuduga, dia dengan tanpa malu mulai kencing dengan enaknnya. Aku yang melihat itu hanya menggelengkan kepala dengan jijik. Setelah aku selesai menyisir rambutku, aku segera keluar secepat mungkin dari kamar mandi itu sebelum si Donny menyuruhku berbuat yang macam macam.

Aku pun segera mencari dompet dan kunci mobilku ketika Rei memegang tanganku dan menyuruhku minum pregnancy pil. Rei menyuguhkan pil itu dan segelas air putih yang langsung kuminum.
"Hebat juga lo Cyn semalem" pujinya
"Sakit semua nih Rei" jawabku sambil meringis "Gue pulang dulu ya capek nih"
"Ya udah tapi minum ini dulu ya?" katanya sambil menyogorkan gelas yang penuh dengan sperma "gue tau loe pasti suka"
"Aduh Rei gue laper banget, dari kemaren malem gue blom makan" jawabku mengiba.
"Enggak, minum dulu baru boleh pulang. Udah lah cepet minum" tegasnya.
"Iih maksa banget sih" gerutuku.

Rei pun segera mengambil video camnya dan menyuruhku bergaya seolah olah aku menikmati minum sperma. Aku pun hanya tersenyum sambil menegak habis sperma itu.
Rei pun tersenyum dan berkata "Mulai hari ini kalo loe ke mana mana usahain jangan pake beha ato celana dalem, ok? jadi ntar kalo gue kepengen ngentot, cuma tinggal masukin doank" katanya sambil ketawa.
"Gila loe" umpatku sambil ngeloyor pergi.

Cerita Dewasa : Seks Mbak ima (kisah nyata) pengalaman pribadi

Perkenalkan namaku hari,aq seorang karyawan swasta di kota “S” ,aq sudah beristri ,dan suatu kebanggan bagi saya karena di berikan istri yang sangat cantik dan sexi,istriku sehari hari bekerja di sebuan perusahaan finance di kota “U”,sehari hari kami selalu melaksanakan rutinitas kerja yang mungkin bisa dibilang monoton,karena harus berangkat pagi dan pulang pada petang hari.
Tetapi kehidupan monoton itu sedikit terhias ketika hari itu kakak dari istriku atau kakak iparku berkunjung kerumah,..Oh ya sebelumnya saya jelaskan disini, klo aq ini mendapatkan istri anak bungsu dari 3 bersaudara,,mendaptkan anak terkahir menuntutku untuk tinggal bersama dengan Mertua (orang jawa biasa menyebutnya projo),istriku mempunyai badan yang sintal tetapi agak pendek dibandung mbak ima kakak iparku,,keduanya mempunyai ukuran BH 34 B (tahu pas liat di jemuran) membuat mata lelaki manapun ingi berlama-lama singgah di dadanya.
Aq istriku dan keluarga kecil mbak ima sudah sangat dekat dari awal pernikahan bahkan sangat dekat,sehingga kadang2 mbak ima sudah tidak menganggapku sebagai iparnya lagi.pernah suatu kali mbak ima mengandengku di depan istriku tanpa ada rasa canggung sama sekali,hal ini sangat kontras dan beda dengan yang aq raskan ,aq tiba2 merasakan hal lain,bulu kudukku seaakan merinding ketika tidak sengaja kulit luarku tersentuh bukit kembar dari mbak ima.
Mbak ima ini sudah sangat sukses untuk ukuran kampung kami,dengan usaha daganyanya di pasar mbak ima dan suami sudah bisa membangun rumah dan membeli sebuah mobil,bahkan ketika kami butuh bantuan dana tanpa rasa malu meminta bantuanya.
Malam itu aq harus kerumah mbak ima untuk mengembalikan uang yang aq pinjem buat nambahin beli BMWqu,pas saya sudah sampai rumahnya ku panggil2 mbak ima tapi tak kunjung keluar ..ku panggil lagi. Mbakkkk mabkkkk,,,sambil ketuk pintu tpi tak kunjung keluar juga,,,aq pikir dari pada teriak teriak ,mending langsung masuk aj.kebetulan pintu tidak di kunci..
Pas masuk lewat garasi kupanggil lagi mbak ima ,,,mbakkk kupanggil suaminya juga mass …
Massss…beluam ada sahutan juga,,pas sampai dekat pintu kamar mandi kudengar ada suara gemercik air sambil kupanggil mbakkkkkkk…mbak ima nyaut dari dalam kamar mandi..”siapa yah?? Qu jawab aq mbak, Hari…mas priss diman mbak? Mbak ima jawab mas mu lagi ada undangan hajatan di tetanggaa, khuli masih ngaji..teriaknya dari dalem ..,Khuli adalh anak dari mbak ima dengan mas priss,,
Ada apa dek hari? Tanyanya,,ini mbak mau negembaliin uang yang aku pinjem bulan kemarin,,saya taruh sini aja yah? Kataku..,mbak ima bilang jangan dek tunggu dulu aja aq hampir kelar kok tunggu diruang tengah aj sambil liat tv,aqupun beranjak keruang tengah tanpa ada pikiran macam mamcam ke mbak ima . pas lagi asyik nonton YKS tiba tiba terlihat mbak ima berjalan mau kekamrnya dengann hanya dililit handuk,SUdah lama HAr? Sory td mandi ga denger ada Tamu katanya.,,
Aq : Iya mbak ga papa,,mbak ima,loh Ochi ga ikut ? ga mbak Ochi kebetulan lembur akhir bulan tutup buku kataku,, ochi adalh istriku
Ohh ya sudah tunggu dulu ya tak ganti baju dulu klo mau minum ambil aja dikulkas kayaknya masih ada yakult sama minuman kaleng,,
Pas dya berjalan masuk ke kamar bisa terlihat punggunya nya yang putih mulus,rambutnya di ikat keatas sehingga terlihat jenjang lehernya yang bikin Ouhhhhhhh,,,, langsung aja kubuang fikiran2 kotor itu,karena tidak mungkin aku menggoda kakak iparku sendiri.
Mbak ima keluar dengan baju tidur yang sangat tipis sambil menawarkan minum kulihat pantatnya yang bulat tanpa dihalangin CD dan belahan payudaranya yang menggaris ,,seketika adikku langsung berontak dengan kejadian itu.
Ini mbak duit yang tak pinjem kemarin” kataku,,,,”loh kok cepet sekali di balikin klo emang masih mau di pake dulu aja ga papa kok kata mbak ima”
Udah kok mbak kebetulan akhir bulan ini memang tak alokasikan untuk mbak ima kataku,,hehe
Kamipun ngobrol2 ringan dari uasaha mbak ima sampe kerjaanku,,juga tidak lupa mbak ima ngobrolin perkembangan gossip artis (Ariel) ,,memang istriku dan mbak ima sangat ngefans dengan ariel,,entah dari mana tiba2 obrolan pun sampai pada obrolan ranjang,,
Har ,Oci kok sampai sekarang belum hamil ,sengaja program atau gmn?
Aku bilang,ga mbak dulu satu tahun pertama memang program tapi sekarang sudah engga,
Lohh,,cepetan aja nanti keburu tua lhoh katanya,,,sambil ketawa..
Emang keliatan tua mbak ? masih kinyis2 gini jew candaku …hahahahaha
Mbak ima juga kenapa ga nambah lagi kan khuli sudah kelas 6 jaraknya sudah terlalu jauh ,,
Dya senyum saja,,.ga tahu har mas priss ngumpulinya jarang pas ngumpulin pas ga masa subur ya gajadi2 deh..heheheh,,kamu ndiri??? Tanyanya ketus.
AQ mah ga jarang mbak ,,tapi mungkin kesringan jadi gini,,hehehe
Mbak ima kaget ,,loh emang kamu seminggu berapa kali dengan dek ochi?
Berkali2 mabak kadang sehari bis pulang kerja nanti pagi pagi pas mau mandi seklai lagi sekaliyan mandi besarnya ngirit kataku sambil cengengesan hehehehe..
Mbak ima pun terbawa dengan suasana ,,obrolan2 erotis ini semakin deket saja,,bau napasnya yang habis mandi juga sangat membangkitkan birahiku saja,
Dek har,,kata ochi kamu klo main seneng jilatin barangnya ochi ya//??
Jederrrrrrrrrrrrrrrrrrrr,,,aq kaget bukan kepaalang rupanya istriku selama ini selau bercerita tentang hub ML kami dengan kakakqu,
Aq pun mendaptkan pertanyaan seperti itu semakin salah tingkah saja?
Belum sempet aq jawab, mbak ima sudah sangat dekat dengan ku “enak ga tow har digituin kok Ochi kayaknya seneng banget,,
“emang mas pris ga pernah melakukan seeprti itu mbak? Kataku
Boro2 gituan klo pengen ya mas pris lagsung tancep saja sambil ketawa keras wlwwkwkwkwkwkw. Jujur aq malah tambah canggung ketika mbak ima tambah deket,,bajunya yang tipis membuat pantat dah dadanya serasa mau keluar,,
Harrrr,,,kok ngelamun katanya …
Ehhh ehhh eenggga kok mbak,,fikiran kotor ini kubuang jauh2 karena saya ga mungkin melakukan itu pada kakak iparku sendiri tetapi si “dedek” kecil ga mau di ajak kompromi,,
Harrr,,ini minumnya diminum aq yang masih ngelamun sedikit kaget dan numpahin yakult ke badanya ,,secara reflek aq mengusap bagian bawah pahanya yang basah,,duh mbak maav ga sengaja ,kataku
Udah ga pa2 sedikit aja kok ,,sambil masih mengelus tumpahan yakult di pahanya dan mbak ima pun tak berusaha melaranng,,karena merasa gad a larangan aqupun meneruskanya dengan sedikit remasan, mbak ima menggigit bibir bagian dalamnya ,,dan aqu tersadar ,,
Ku lepasa tangan ku dar pahanya sambil meminta maav,,mavv mbak td ………..belum sempat di teruskan,mbak ima bilang ,,,sudah ..ga pa2 Cuma sedikit kok,,kayaknya mbak ima membaca fikiranku karena kelakuanku yang canggung dan salah tingkah,,aq berusaha diam dan tiba2 mbak ima menaruh tanganya di pahaku ,seolah mbak ima ga sengaja,,karena sambil nonton tv,,mbak ima menggesar tanganya sedikit ke atas kali ini sampai deket selangkangan,,aq yang dalam keadaan seperti itu ingin rasanya meloncat dan menelenjangi iparku,,tapi waktu itu fikiranku masih normal,aku berusaha diam dan tangan mbak ima ternyata sudah sampai samping KOn”””ku digerakin pelan sambil pura2 liat tv,aq yang tersentuh seperti itu membuat sensasi terdendiri ,,wajahku serasa panas,kontolku semakin tegang dannnnnnn, clekkkk tangan mbak ima ku pegang dengan cepat tangan itu geser,kali ini aku langsung ngomong ke mbak ima ,jangan gini mbak aq horny klo gini.
Mendengar seperti itu mbak ima malah cengengesan,,halah har masak sama kakaknya sendiri nafsu,,hehe
Qu pun bilang klo selama ini aq memang nafsu klo lihat mbak ima ,,mbak ima masih cantik ga kalah dengan Ochi adiknya yang sekaligus istriku,mendapat pujian seperti itu mbak ima senang sekali..mbak ima memajukan wajahnya dekat sekali dengan wajahku,,aq mundur ,tapi rupanya kursi yang saya dudukin sudah mentok nafasnya semakin dekat ,membuat aq semakin tidak tahan mbak ima kali ini semakin berani aj,,wajah nya kali ini sudah menempel di di daun telingaqu,,
HARRR,,AQ pengen seperti ochi ,,katanya lembut,,kali ii mbak ima sudah merani mencium telingaku,,rupanya diya tahu titik yang bisa membuatku horny ,mendapat serangan seperti itu aq berusaha menghindar tapi tangan mbak ima lebih dulu memegang kontolku yang sudah tegang,,,ahhhhhhhh
Jangan mbak aq adik kamu,,kasian ochi kasian mas pris,,ga mungkin kita……..belum sepet selesai ngomong mbak ima meremas kontolku aq pun terpekik,,,menjerit kecil dan rupanya mbak ima sudah tahu aqu akan menjerit ,secara refelk dya menangkap mulutku dengan mulutnya ,,,tersa hangat sekali,,jujur aq pun sebenarnya sangat menikmati situasi seperti itu,,dengan masih meremas kontolku mbak ima berusaha melumat mulutku semuanya,,aq pun terbawa arus ,,ku balas ciuamnya ,,beda dengan istriku ,mbak ima mememilik bibir yang sedikit mungil,,dan lidahnya pun lihai,,
MBAK IMA ……CUKUP MBAK……,seakan tersadar dari birahinya,,mbak ima melepas ciuman nya dan juga kontolku,,maav har maavv,,kata dia, aq pun mengiyakan iya mbak aku juga salah seharusnya tidak membalas ciuman mbak,,mendengar seperti itu mbak ima mungkin sedikit merasa malu,,suasana pun semakin canggung tidak ada omongan dari kita berdua,
Aqku pun pamit pulang,,tapi jederrrrrrrrrr,,,,petir menggelegar mbak ima kaget sambil memelukku ,,hujan pun tiba mendapti mbak ima yang seperti itu ,aku kasian ku peluk dya ku pegang kepalnya dan kali ini aq memberanikan untuk menatap matanya,entah syapa yang mulai bibir kita pun sekarang sudah menyatu,kalii ini beda dengan tadi,aqu melakukanya dengan lembut begitupun mbak ima ,sambil kucium badan mbak ima tak suruh menghadap kedepan ,tanganku ku lingkarkan di perutnya,,aq semakin memberanikan diri untuk memegang 2 bukit kembarnya,,,dan diluar dugaanku mbak ima ternya tidak memakai BH ,tp hanya memakai kaos daleman seperti Tanktop yang sangat tipis,,putting mbak ima sudah mengeras ,
Aq tidak memeganya,tapi tangan ku ku mainkan di sekitarnya ,,mbak ima mendesah pelan harr,,kali ini mbak ima memgang tangan saya,menuntunku untuk meegang putingnya,,kuputar2 sampai mbak ima panas dingin,,..mendapt serangan seperti itu mbak ima tambah kelonjotan,,tangan satunya kuberanikan untuk masuk ke daerah paling sensititivnya,trnyata mbak ima sudah basah,,dya memang ga memakai CD,,ku elus vaginanya lembut dengan bulu yang sangat halus,,mbak ima mendesah,,ahhh ahahhh harrrrr,,
Semakin ku mainkan daging kecil mbak ima semakin mendesah,,,kumainkan sambil sedikit memilin putingnya ,,mbak ima meleapas ciumanklu dan ahhhhhh harrrrrrrrrrr aq aq.. aq… ahhhhhhh jeritnya,,rupanya mbak ima mendapatkan orgasme pertamanya,,mbak ima seakan mau jatuh tp tubuhnya tetap bersandar di dadaku,,
Aq kemudian memapahnya ke kursi sofa,,kubisikan kata kata erotis klo mbak ima sexi,,vagina dah Payudaranya msih seperti perawan..mbak ima mebuka resletingku,,langsung meremasnya,,aq pengen seperti ochi har,,aq kulu ya ijinya padaku,,
Iya mbak,,ahhh ahhhhh,, mbak ima mengulum dengan lembut,,kepalanya maju mundur ,,
Enak mana sama punya mas pris mbak…?
Gede punya mas pris,,tapi punyamu lebih panjang har,,.ahh ahahh ahahh
Sambil terus melumat kontolku,,aq pun semakin panas dengan perlakuanya,seakan ada barang yang sesak mau keluar leawat kontolku,,mbak …mbakkkk..aku sudah bener2 ga tahan di buatnya,,mbak aku pengen keluar….ahhh mbakkkk,,,ketika sudah hampir keluar mbak ima tiba2 menghentikan kulumanya dan megang barangku dengan keras,,,ahhhhhhh mbakkkkkkkkkkkkkk,,,,,kepalaku pusing banget,,sperma yang seharusnya keluar ditahan oleh mbak ima ,juga kuluman yang tadi dilakukan dihentikan seketika,,ini caranya agar kamu jadi pria kuat har…kamu mau lagi ga? Tanyanya padaku,,aq bilang iya mbak tapi jangan di cengkeram lagi,pusing…
Oke tapi kamu jilatinini dulu yah,,sambil nunjukin vaginanya yang sudah basah karena orgasme pertamnya tadi,,oke mbak,,
Puaasin aku seperti ochi ya har…iya mbak…kataku
Aqu pun membuka celananya,,tak kukira mbak ima yang sudah melahirkan mempunyai vagina yang masih baguss,,,vaginanya bagus banget mbak,,bersih,,rupanya mbak ima sudah tidak sabar,mbak ima memegang kepalaqu diarah kan di vaginanya,,ku jilati pubisnya,,,turun…ke labia minoranya sampai ketemu aging seperti kacang kumainkan memakai lidahku,dan sesekali ku gigit dengan bibir atas dan bawah,,,
Oh yesssss harrr,,,dek harrrr,,kamu pinter banget ttttttttt ,,pantess ochi seneng owh iyaessss
Harrrr trussssss jilat yang dalemmmm mmmmmppppphhhhhh uhhhhhhh harrrrrrrrrrrrrrrr aq tahu dya mau keluar kubales perlakunya td,,ku berhenti jilatin dya pun kelonjotan dan tampak ingin protes,,,harrrrr ko k tanggung sihhhhh,,???
Sama kan mbak td juga,,,,enak ga digituin kataku..
Mbak ima yang sudah dalam birahi tinggi lagsung mendorongku,,dan dya duduk diatasku tanpa kuduga ,mbak ima memegang kontolku dan dalam posisi Women ON Top mbak ima ingin memasukan ke dalam vaginanya,,aq yang dalam posisi seperti itu langsung mendorongnya,,JANGAN MBAK STOPPPPP,,,tetapi dya mendoronglebih kuat karena posisinya yang diatas dan blesssssss,,,,,
Kita ga boleh sampai seperti ini ,,ini sudah terlalu jauh ,,kataku sambil mengambil mbak ima rupanya mengerti,,tapi birahinya sudah di ubun2 akal warasnya pun kini sudah tidak berjalan,,kali ini mbak ima mendorongku ,mbak ima mengenjotku dari atas,,,plak plak plak,,hinga genjotan yang keeampat kali ,,,terdengar bunyi CEKLEK .....mahhh Khuli pulang,,,,,suara anak kecil yang rupanya ponakanku ,,mbak ima terperanjat mencabut vaginanya,,aku pun buru2 mengambil pakainku.. aku lari ke kamr mandi karena ga mungkin secepat itu memakai pakaianku, ..

Ditunggu lanjutanya Capek Ngetik..

Paling banyak dibaca