TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deden Martakusuma (28)
menjajakan 120 ribu video porno di dunia maya. Kepolisian sudah
menemukan ada seratus lebih video porno yang diperankan anak-anak
Indonesia.
"Kami belum lihat semuanya tapi sudah ditemukan lebih
dari 100 yang melibatkan anak-anak dan sebagian di Indonesia dan
aktor-aktornya juga di Indonesia," kata Kasubdi V Cyber Crime Direktorat
Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Kombes Pol Rahmad
Wibowo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2014).
Hal tersebut bisa terindentifikasi dari bahasa, pakaian, tempat, serta wajah yang terlihat dalam video porno tersebut.
"Kita
bisa melakukan identifikasi terhadap korban dilihat dari lokasi, wajah,
bahasa, dan pakaian yang digunakan itu dari Indonesia," ujarnya.
Dari
seratus video porno yang melibatkan anak Indonesia tersebut ada yang
memang seperti sengaja dibuat dan ada pula yang terlihat ada unsur
pemaksaan.
"Ada yang seperti sengaja dibuat, ada yang seperti dipaksa," ucapnya.
Bahkan
umurnya pun masih sangat muda sekitar belasan tahun. Kategori dewasa
adalah orang yang sudah berumur 18 tahun ke atas. "Bahkan ada yang baru
lepas dari sepuluh tahun," katanya.
Deden Martakusumah (28)
ditangkap tim Bareskrim Polri di sebuah rumah kost-kostan yang terletak
di Jalan H Akbar Nomor 46 Kelurahan Pasir Kaliki, Kecamatan Cicendo,
Bandung, Jawa Barat sekitar sekitar pukul 03.00 WIB, Senin (24/2/2014).
Penangkapan
tersebut terkait dengan bisnis online pornografi anak yang sudah
dilakoninya sejak tahun 2012. Dalam menjalankan bisnis haramnya
tersebut, Deden mengelola tiga buah website porno diantaranya
nu****.com, bo*******.com, dan sa*****.co***.com yang berisi kurang
lebih 14 ribu buah video porno.
Modus yang dilakukan Deden
menjajakan video porno di dunia maya adalah dengan mendapatkan video
porno dari internet, kemudian diupload di website yang dikelolanya.
Dalam website yang dikelolanya pelaku mencantumkan cara mendaftar
sebagai member. Setiap member yang mendaftar ditawarkan paket seharga Rp
30 000 sedangkan Rp 800 000 dan sebagai konfirmasi paket, pelaku
memberikan kode kepada pembeli berupa angka dibelakang harga paket.
Dalam
kasus tersebut, polisi menyita 2 buah handphone, satu buah laptop, satu
buah modem, tiga buah kartu ATM (BCA, BRI, dan MANDIRI), dan 3 buah
buku tabungan (BCA, BRI dan MANDIRI).
Terhadap Deden kepolisian
menjeratnya dengan pasal 29 Undang-undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang
Pornografi dengan sanksi hukuman paling lama 12 tahun dan atau denda
paling banyak Rp 6 miliar, pasal 27 ayat (1) jo pasal 52 Undang-undang
ITE dengan sanksi hukuman maksimal 8 tahun dan atau denda paling banyak
Rp 1 miliar. Terhadap kedua pasal tersebut pun ditambah 1/3 dari
maksimum ancaman pidana, karena pelaku melibatkan anak-anak dalam
kegiatan dan atau menjadikan anak sebagai objek.
Wednesday, February 26, 2014
Paling banyak dibaca
-
Playing Card atau di Indonesia sering disebut kartu Remi ( padahal nama salah satu permainan ) mungkin datang dari Timur, Mesir atau Arab – ...
-
Video Mesum Wanita Dewasa Vs Anak Kecil Full 111
-
Cerita ini berawal dari kebencian saya terhadap seorang manager marketing sebuah bank swasta ternama, sehingga saya harus melakukan hal-ha...
-
Aku duduk termenung di sebuah kursi panjang bandara. Aku diminta menemani bos Herman menjemput seseorang temannya. Herman berada di depan ...
-
Pada masa sekarang ini media penyimpanan (storage) seperti BlueRay, DVD ROM, dan Flashdisk mampu menyimpan data dalam Gigabyte, se...
-
Setiap kali hubungan Anda dengan seorang pria mulai ke tahap serius, mungkin akan sempat terbersit dalam pikiran, apakah si dia akan menjadi...
-
Kedatangan Herman sungguh mengembalikan perasaanku yang dahulu kala pernah mencintainya. Walaupun ia hanya beberapa hari liburan di sini,...
-
Seniors, dead people, animals and general weirdos has received instant stardom, all thanks to their microblogging enthusiasm. 10. shitmydad...
-
Tono, Andi dan Herman, mereka mengerjai Bu Viany secara bersamaan, sangat brutal menurut saya. Saya coba tenang, tapi sesuatu yang ada di...
-
Kita tahu bahwa facebook disesain dengan bahasa pokok suatu negara, misalnya indonesia, prancis, inggris, arab, dan lain. Tapi akhir-akhir i...