Blogroll

https://pasarhots.blogspot.co.id/2018/02/pasang-banner-bisnis-murah.html
Showing posts with label Mudik. Show all posts
Showing posts with label Mudik. Show all posts

Friday, July 18, 2014

Jembatan Comal ambles, Jalur Pantura terancam lumpuh

MERDEKA.COM. Jalur utama mudik di Pantura Barat dari Jakarta atau Jawa Barat menuju ke Jawa Tengah terancam terganggu. Pasalnya, Jembatan Comal yang berada di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah Jumat (18/7) dini hari tadi sekitar pukul 02.20 WIB ambles.

Informasi yang dihimpun merdeka.com, amblesnya jembatan yang menghubungkan perbatasan antara Pemalang dan Comal itu ambles karena tergerus pada beberapa titik di sisi barat.

"Sudah lama tergerus oleh air sungai Comal itu maka tanahnya ambles karena tergerus air persis di sebelah barat jembatan. Kendaraan dialihkan ke jalan alternatif, untuk kendaraan besar lewat Ampel Gading. Jadinya depan rumah saya ramai banget dilintasi berbagai jenis kendaraan," ungkap Vinna salah satu warga Ampel Gading, Comal saat dikonfirmasi merdeka.com Jum'at (18/7).

Warga berharap supaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng untuk segera mengambil langkah memperbaiki jembatan yang sangat vital tersebut. Sebab, jika tidak segera diperbaiki secepatnya, pemudik yang akan melintas di Pantura barat dipastikan akan mengalami kemacetan yang sangat parah.

Selain itu, amblesnya Jembatan Comal di Kabupaten Pemalang mengakibatkan arus lalu lintas dari arah Jakarta-Pekalongan dan sebaliknya lumpuh. Kendaraan harus memutar melewati jalur alternatif. Akibatnya, terjadi penumpukan kendaraan di beberapa titik.

Saat ini Direktorat Bina Marga sudah mengupayakan untuk membuat pondasi sementara dengan mengerahkan beberapa alat berat serta petugas perbaikan dari Bina Marga Jawa Tengah. Proses perbaikan jembatan tersebut menjadi tontonan warga sekitar mulai dari dini hari sampai siang ini masih berlangsung.

Sedangkan Kepolisian Resor Pemalang dikerahkan untuk mengatur lalu lintas dan menunjukkan jalur alternatif lain menuju Pekalongan.

"Saat ini masih dalam proses perbaikan dan kini kami masih mengatur jalanya arus lalu lintas," ungkap Kasatlantas Polres Pemalang AKP Davis Busin saat dikonfirmasi merdeka.com melalui telepon selulernya.

Tuesday, July 15, 2014

Sebagian Jalur Alternatif Mudik Masih Berantakan

TEMPO.CO, Brebes - Musim mudik Lebaran tinggal menghitung hari. Kendati demikian, kondisi sejumlah jalur alternatif di wilayah Kabupaten Brebes masih memprihatinkan dan minim lampu penerangan. Di Brebes, jalur alternatif yang rusak parah membentang sekitar 500 meter di wilayah Desa Dukuhturi, Kecamatan Ketanggungan.
Di jalan yang menghubungkan Kecamatan Ketanggungan dan Larangan itu, lubang-lubang dengan kedalaman dan diameter bervariasi tersebar merata di lajur kanan dan kiri. Mengelupasnya aspal hingga tergerusnya lapisan tanah di bawahnya menyebabkan pengguna jalan musti melambatkan laju kendaraannya.
"Kerusakan ini sudah sejak tiga tahun lalu. Kalaupun ada perbaikan, hanya tambal sulam saja. Tidak awet," kata Syarifuddin, warga Desa Slatri, Kecamatan Larangan, Ahad, 13 Juli 2014. Meski di luar musim mudik, lelaki 27 tahun itu mengatakan, arus lalu lintas di jalan tersebut tetap ramai karena merupakan jalur utama menuju Pasar Ketanggungan.
Saat hujan, Syarifuddin berujar, pengendara sepeda motor harus ekstra hati-hati. Selain licin, lubang-lubang jalan itu tidak terlihat karena tergenang air. "Sering terjadi kecelakaan meski tidak parah," ujarnya. Sebelum memasuki jalan rusak itu, pengguna jalan musti bersabar menunggu giliran melintas. Sebab, masih ada pekerjaan betonisasi sepanjang 300 meter di lajur sisi utara.
Selain di Desa Dukuhturi, kerusakan jalur alternatif juga memanjang dari Pasar Sitanggal, Kecamatan Larangan, Brebes, sampai perbatasan Tegal. Meski kerusakannya tidak terlalu parah, jalan di wilayah Desa Kebonagung, Kecamatan Jatibarang, dan di Desa Wanacala, Kecamatan Songgom, itu patut diwaspadai karena banyaknya pasir dan kerikil yang tersebar di bahu jalan.
Adapun jalur alternatif ruas Ketanggungan-Margasari yang rusak cukup parah pada musim mudik tahun lalu kini telah beraspal mulus. "Lebaran tahun lalu masih rusak. Cuma sekarang belum dilengkapi lampu penerangan dan pembatas jalan," kata Syaiful, 26 tahun, warga Desa Jatirokeh, Kecamatan Songgom.
Kepala Kepolisian Resor Brebes, Ajun Komisaris Besar Ferdy Sambo, mengatakan pihaknya akan menyiapkan posko beserta sejumlah anggota untuk berjaga di sejumlah titik rawan kecelakaan dan kemacetan di Jalur Pantai Utara (Pantura) dan di jalur alternatif. "Di jalur alternatif, ada dua titik rawan macet yaitu di Pasar Dermoleng, Ketanggungan, dan Pasar Larangan," kata Ferdy.
DINDA LEO LISTY

Alami Gangguan Batik Air Mendarat Kembali Setelah Mengudara

TRIBUNNEWS,COM. MANADO - Pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID6275 take off mulus dari Bandara Sam Ratulangi Manado tujuan Jakarta, Senin (14/7/2014) pukul 19.40 Wita.

Namun lima menit di udara, pesawat tersebut kembali mendarat di Bandara Sam Ratulangi. Pesawat tersebut ternyata mengalami gangguan teknis sehingga demi alasan penerbangan, kembali mendarat.

Beberapa penumpang Batik Air mengaku panik kala pesawat bakal kembali mendarat di Bandara Sam Ratulangi.

Saat itu, pihak kru pesawat, dengan tenang menyampaikan informasi kepada penumpang bahwa ada masalah teknis.
Ketika pesawat akan mendarat, tiba-tiba kembali naik terbang lagi. Semua penumpang mulai panik. "Saya terus menyebutkan nama Tuhan Yesus," ujar seorang penumpang, Elisabeth (51), warga Malalayang, Manado.

Setelah memutar, barulah pesawat tersebut, berhasil mendarat. Pihak Batik Air memberikan pilihan bagi, penumpang apakah akan terbang lagi, atau tidak. Jika tidak, maka akan mendapat pengembalian uang tiket. "Saya memilih untuk pulang saja," ujarnya.

Humas Angkasa Pura I Bandara Samrat Allan Pusung mengatakan memang benar Batik Air dengan nomor penerbangan ID6275 Manado-Jakarta mengalami gangguan teknik di mesin, hingga setelah terbang sekitar lima menit kembali lagi ke apron.

"Karena ada gangguan teknik di mesin, setelah terbang, kembali lagi ke Bandara," ujar Pusung.

Menurut Pusung, setelah dilakukan perbaikan, pesawat tersebut sudah bisa diterbangkan kembali menuju Jakarta.

Namun demikian, beberapa penumpang sudah tidak mau lagi naik pesawat tersebut, karena takut, dan memilih meminta pengembalian tiket.

Tiga Terminal di Jakarta Timur akan Direvitalisasi

Tribunnews.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana merevitalisasi tiga terminal di Jakarta Timur. Pelaksanaan revitalisasi menunggu hasil lelang di Unit Layanan Pengadaan Pemerintah Provinsi DKI.
"Kami tinggal nunggu ketok palu ULP saja. Pengajuan rencana sudah dari Mei lalu, sampai sekarang belum ada kabar pastinya," kata staf Seksi Prasarana dan Sarana Unit Pengelola (UP) Terminal Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta, Wahyu Hidayat, Senin (14/7/2014).
"Insya Allah minggu depan proses lelang di ULP selesai. Kita tunggu saja," imbuh Wahyu. Tiga terminal yang menunggu revitalisasi itu adalah Terminal Perumnas Klender, Pinang Ranti, dan Rawamangun.
Rencananya, revitalisasi ketiga terminal akan dilakukan serentak. Targetnya, penggarapan revitalisasi ini rampung dalam waktu lima bulan. Namun, anggaran untuk pembenahan ketiga terminal itu tidak sama, tergantung luas lahan masing-masing terminal.
Terminal Pasar Klender memiliki luas 3.675 meter persegi. Alokasi dana revitalisasi terminal ini adalah Rp 29 miliar. Adapun Terminal Rawamangun memiliki luar 11.957 meter persegi dan mendapatkan alokasi dana Rp 45 miliar. Sementara itu, Terminal Pinang Ranti dengan luas 6.065 meter persegi, mendapatkan anggaran di antara kedua rentang alokasi dua terminal yang lain.
"Untuk sementara, seperti di Terminal Rawamangun kan ada tujuh lajur, nah nanti saat pembangunan akan disediakan dua lajur. Di sana nanti seluruh kendaraan akan melintas tanpa ngetem, biar tidak ada relokasi kendaraan atau bus," ujar Wahyu yang ditemui di kantor UPT Dishub DKI Jakarta di Rawamangun, Jakarta Timur.
Menurut Wahyu, sosialisasi tentang rencana pembangunan ini sudah dilakukan sejak dua bulan lalu kepada para pengelola perusahaan otobus, penumpang, camat, lurah, dan warga di sekitar ketiga terminal. "Paling nanti pas hari-H nya kami publikasi lagi melalui spanduk dan poster yang dipajang di sekitar area pembangunan sini," imbuh Wahyu.

Harga Tiket Bus Malam Telah Naik Rp 20 Ribu, Jelang Lebaran

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Sejumlah agen tiket bus di terminal Tidar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Magelang mengaku belum ada lonjakan penumpang mendekati lebaran tahun 2014 ini.
Namun demikian, harga tiket untuk beberapa jenis bus sempat mengalami kenaikan sejak libur panjang sekolah atau tiga minggu menjelang lebaran.
Salah satu pemilik kios agen tiket bus malam, Susi (53) menjelaskan, harga tiket bus sempat mengalami kenaikan Rp20 ribu hingga Rp25 ribu saat liburan sekolah beberapa minggu lalu.
Kenaikan itu, ujarnya, merupakan kebijakan dari beberapa Perusahaan Otobus (PO).
“Yang naik harga tiketnya hanya bus-bus tertentu. Untuk jurusan Magelang-Jakarta, dan Magelang-Bandung. Namun, sekarang sudah normal ke harga reguler,” ujar Susi saat ditemui Tribun Jogja, Senin (14/7/2014).
Susi memperkirakan puncak kenaikan harga tiket akan mencapai 100 persen, dan akan terjadi pada arus mudik maupun arus balik Lebaran nanti.
Dia memperkirakan, kenaikan harga tiket bus sebesar 100 persen dari harga standar akan terjadi sejak H-5 lebaran nanti.
Harga ini juga akan naik hingga sekitar H+4 lebaran.
“Beberapa bus sudah memberikan daftar kenaikan tarif yang berlaku mulai tanggal 19 Juli nanti. Pasti nanti disusul bus-bus lainnya,” paparnya.
Pemilik kios tiket A5 ini menambahkan, hingga saat ini pesanan tiket dan penumpang di terminal Tidar masih sangat sepi.
Kondisi ini sudah terjadi selama beberapa tahun terakhir. Dimana, setiap kali mudik dan balik, banyak pemudik yang memanfaatkan carteran, bus gratis, dan naik sepeda motor pribadi.
“Selain itu di Terminal Tidar Magelang H-Lebaran biasa hanya menurunkan penumpang saja. Nah, setelah Lebaran baru pemudik ke terminal untuk kembali bekerja di luar kota,” jelas dia.
Pemilik Agen Tiket Bus lainnya, Titin Pujiningsih memaparkan, sejumlah PO saat ini sudah mengumumkan harga untuk puncak arus balik Lebaran nanti.
Untuk kelas ekonomi AC jurusan Jakarta yang biasanya dijual Rp150 per tiket, pada puncak arus balik sudah menetapkan harga Rp250 ribu - Rp300 ribu per orang untuk tujuan Ibukota.
Dimungkinkan, semakin jauh tujuan pemudik ini akan semakin mahal pula tiket yang dibeli.
”Rata-rata semua tiket sudah baik, karena BBM sekarang juga mahal,” tandasnya.

Paling banyak dibaca