BANGKA
- Wajah Hidun (43), asal Jawa Barat tampak terlihat memerah menahan
tangis. Dirinya terlihat mencoba tegar ketika menjawab sejumlah
pertanyaan yang dilontarkan penyidik Sat Reskrim Polres Bateng.
Sesekali
dirinya melihat ke arah samping dimana ketiga anaknya masing-masing Yg
(16), AJ (10) dan SF (4) yang terhitung masih usia dibawah umur duduk
di kursi sofa yang berada di ruangan penyidik Satreskrim Polres Bateng.
"Saya
ini, kasihan sama anak saya pak, kami ini, disini tidak ada keluarga.
Di kampung juga sudah tidak ada lagi. Suami saya sudah meningal dunia,"
akunya ketika ditanya apakah dirinya tidak kasihan dengan anak-anaknya.
Diakui
Hidun yang sudah empat tahun, tinggal di Bangka Ini, dirinya memang
menampung dua orang wanita yang beprofesi sebagai wanita penghibur.
Namun, dirinya berdalih untuk aktivitas bersetubuh tidak dilakukan di
dalam warung tersebut, namun dilakukan di luar.
"Mereka ini, minta
tolong. Menginap disini, tidur disini bantu saya jualan pecel lele.
Memang mereka ini, numpang tidur disini, mereka memang jualan saya
tahu. Itu, Sari itu, janda korban laki-laki tidak bertanggung jawab.
Kalau Riska ini, juga korban janda dicerai suaminya. Boleh kalau mereka,
transaksi. Tapi diajak diluar. Kalau disini tidak saya kasih. Sejamnya
saya dapat Rp 25 ribu," ujarnya.
Diakui Hidun dirinya pernah
bekerja di salah satu Wisma Teratai satu Teluk Bayur. Namun dirinya
sudah berhenti, dan bersuami. Namun setelah suaminya meninggal dunia,
dirinya terpaksa mencari cara untuk menghidupi keempat anaknya.
Dirinya pernah, bisnis jual beli timah. Kemudian mencoba bisnis dengan membuka warung pecel lele.
"Makanya
saya tahu sulitnya mencari uang. Tetapi saya sudah katakan saya tidak
mau dilayani di warung. Kalau mau silahkan keluar," imbuhnya seraya
menyatakan mengaku pasrah akan nasibnya.
Sementara itu, Sari dan Riska mengaku memang menjual dirinya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
"Sudah lama, saya beprofesi ini, baru dua minggu saya disini. Saya bekerja ini, untuk biaya pengobatan ibu saya," aku Sari.
Sementara itu, hal yang sama dikatakan Riska, yang mengaku baru beroperasi dua hari di warung Pecel lele.
Warga Pangkalpinang ini, mengaku terjun menjadi PSK, karena untuk memenuhi kehidupan keluarga.
"Saya
ini, dipaksa untuk cari duit. Jadi terpaksa cari jalan pintas. Apalagi
anak saya masih kecil sekarang tinggal dengan adik saya. Saya ini, baru
bercerai dengan suami saya,"imbuhnya.(Zulkodri)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Paling banyak dibaca
-
Playing Card atau di Indonesia sering disebut kartu Remi ( padahal nama salah satu permainan ) mungkin datang dari Timur, Mesir atau Arab – ...
-
Video Mesum Wanita Dewasa Vs Anak Kecil Full 111
-
Cerita Dewasa – Wanita STW Yang Aku Tiduri Ternyata Ibu TemankuCerita Dewasa – Wanita STW Yang Aku Tiduri Ternyata Ibu TemankuCerita Dewasa ...
-
Pada pertengahan bulan Juni, Fauziah dan anaknya datang ke rumah Waluyo. Anak-anak sekolah baru saja beberapa hari memulai libur panjangnya...
-
Kali ini aku kembali menceritakan kisahku yang pastinya mendebarkan. Aku mulai mengenal seks lewat pacarku saat masih SMU dulu, walaupun ke...
-
-
Namaku Evelyn Lin, biasa dipanggil Lin. Saat aku menulis diary ini, usiaku hampir 17 tahun. Kata orang-orang wajahku termasuk cantik mengg...
-
Bahan: 12 bh sayap ayam, potong dua, ambil bagian bawahnya, sisihkan ujungnya untuk kaldu minyak untuk goreng Bahan perendam (aduk rata)...
-
Seseorang yang mengaku dari tahun 2036 datang ke tahun 2000 untuk memposting di forum internet, mengaku sebagai prajurit amerika di tahun 20...
-
outbound jawa timur, outbound malang, outbound malang murah, outbound malang batu, lokasi outbound malang, paket outbound malang, jasa out...
No comments:
Post a Comment