MERDEKA.COM. Kasus dugaan
pelecehan seksual di gerbong KRL Commuterline kembali terjadi. Modus
yang digunakan pelaku kali ini berbeda dari kasus-kasus sebelumnya.
Pelaku nyempil di antara penumpang wanita yang duduk di kursi KRL.
Seperti
yang dituturkan akun Putra Pakuan, pria yang setiap hari memakai jasa
KRL dengan tujuan Bogor-Jatinegara pukul 7.05 WIB ini, sudah tiga kali
melihat pelaku yang diduga melakukan pelecehan seksual dengan modus
baru.
"Dia (pelaku) naik di Stasiun Bogor, yang jadi incaran dia
terutama cewek muda," tulis Putra di grup Facebook KRL-Mania, Senin
(3/11).
Putra mengaku sudah tiga kali bertemu dengan pelaku.
Modus pelecehan seksual, pelaku selalu ikut nyempil di antara penumpang
wanita muda, padahal kursi sudah tidak ada tempat kosong bahkan tidak
muat meski ditambah satu penumpang lagi.
"Dengan mulut ditutup
masker, dia pura-pura baca koran, kemudian pura-pura tidur dan akhirnya
dia tidur di dadanya cewek sebelahnya," kata Putra.
Si penumpang
wanita yang merasa tidak nyaman, hanya mendorong atau menghalangi kepala
pelaku dengan tangan. Pelaku sepertinya melawan, dengan terus melakukan
hal demikian hingga dia turun di Stasiun Karet.
Berdasarkan foto
yang diambil, pelaku menggunakan jaket berwarna biru dongker, memakai
tas slempang, maker wajah berwarna hijau, berkacamata.
Terlihat
pelaku sengaja menempelkan punggungnya ke dada korban. Si pelaku terus
menjalankan aksinya, padahal seorang ibu yang duduk di samping korban
turun terlebih dahulu si Stasiun Sudirman, dan korban sudah bergeser
tempat duduknya.
"Ini udah saya pantau bersama teman-teman. Untuk
itu siapa pun jika terjadi kepada anda khususnya cewek, maka jangan
sungkan-sungkan untuk memarahinya agar yang lain ikut membantu anda,
kami hanya terdiam karena si korban sama sekali enggak keluar kata-kata
cuma mendorongnya saja," saran Putra.
Pelaku pelecehan seksual
mendapatkan kecaman dari netizen. Bahkan salah satu pengguna netizen
menceritakan pengalaman yang juga dialami sang istri.
"Ternyata
gak cuma gw doang yang perhatiin ini aki-aki. Ini aki-aki, juga pernah
hal yang sama. istri gw dimodusin kayak gini. Untungnya bisa ngelawan.
Yang akhirnya pindah sasaran di cewek yang sebelahnya. Ini aki-aki
sengaja maksa nyempil di antara istri gw dan cewek lainnya," komen salah
satu netizen.
Penumpang KRL lainnya, Desi lebih memilih naik di
gerbong wanita untuk menghindari aksi pelecehan seksual meski diakuinya
banyak yang indivualis di gerbong tersebut. "Takut kalau di gerbong
biasa," kata Desi kepada merdeka.com di Jakarta, Senin (3/11).
Showing posts with label Kriminal. Show all posts
Showing posts with label Kriminal. Show all posts
Tuesday, November 4, 2014
Tuesday, October 28, 2014
Kesal diputusin, wartawan sekap dan perkosa pemandu lagu
MERDEKA.COM. Polres Tulungagung, Jawa Timur menangkap seorang
wartawan mingguan, Alvin Mega Yana (32) dengan tuduhan melakukan
penyekapan dan memperkosa pemandu lagu berinisial SR (30). Peristiwa itu
terjadi di salah satu hotel melati pada Minggu (26/10).
"Kami lakukan penangkapan setelah mendapat pengaduan dari pihak keluarga korban yang menyebut SR telah hilang selama sepekan dan dibawa tersangka Alvin menggunakan mobil Daihatsu Xenia dengan ciri-ciri spesifik," ujar Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Edy Herwiyanta, Senin (27/10).
Saat ditangkap sekitar pukul 16.00 WIB, lanjut Edy, Alvin yang saat itu berada di dalam kamar hotel bersama korban tidak bisa berkutik.
Petugas kemudian menggelandangnya menuju mapolres untuk menjalani penyidikan sebelum akhirnya dijebloskan tahanan dengan tuduhan melanggar pasal 385 KUHP tentang perkosaan dan 333 KUHP penyekapan.
"Saat digerebek, korban SR dalam kondisi depresi karena selain disekap tidak boleh ke luar kamar hotel juga sempat beberapa mengalami kekerasan seksual maupun fisik," papar Edy. Demikian dilansir dari Antara.
Di hadapan polisi, Alvin mengakui dirinya berprofesi sebagai wartawan sebuah koran mingguan.
Perkenalannya dengan SR, tutur Alvin, bermula sekitar enam bulan lalu saat ia bersama sejumlah rekannya berkaraoke sambil pesta minuman keras di sebuah kafe remang-remang di Desa Bolo, Kecamatan Kauman, Tulungagung.
"Saat itu saya berkenalan dengan SR dan berlanjut pacaran," tutur Alvin yang mengaku telah beristri dan memiliki dua orang anak.
Versi dia, beberapa kali hubungan intim pada awalnya mereka lakukan suka sama suka karena memang keduanya menjalin asmara. Namun kemudian SR memutuskan hubungan sepihak, sehingga membuat Alvin marah.
Pada lima hari sebelum dia ditangkap, terang Edy, Alvin yang dalam kondisi mabuk berat memaksa SR yang sedang berada di luar kafe untuk masuk ke dalam mobil Daihatsu Xenia yang disewanya.
Korban kemudian dibawa ke Hotel Surakarta yang berlokasi di depan Stasiun Tulungagung selama hampir sepekan, hingga akhirnya keluarga korban melapor dan Alvin ditangkap.
"Kami lakukan penangkapan setelah mendapat pengaduan dari pihak keluarga korban yang menyebut SR telah hilang selama sepekan dan dibawa tersangka Alvin menggunakan mobil Daihatsu Xenia dengan ciri-ciri spesifik," ujar Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Edy Herwiyanta, Senin (27/10).
Saat ditangkap sekitar pukul 16.00 WIB, lanjut Edy, Alvin yang saat itu berada di dalam kamar hotel bersama korban tidak bisa berkutik.
Petugas kemudian menggelandangnya menuju mapolres untuk menjalani penyidikan sebelum akhirnya dijebloskan tahanan dengan tuduhan melanggar pasal 385 KUHP tentang perkosaan dan 333 KUHP penyekapan.
"Saat digerebek, korban SR dalam kondisi depresi karena selain disekap tidak boleh ke luar kamar hotel juga sempat beberapa mengalami kekerasan seksual maupun fisik," papar Edy. Demikian dilansir dari Antara.
Di hadapan polisi, Alvin mengakui dirinya berprofesi sebagai wartawan sebuah koran mingguan.
Perkenalannya dengan SR, tutur Alvin, bermula sekitar enam bulan lalu saat ia bersama sejumlah rekannya berkaraoke sambil pesta minuman keras di sebuah kafe remang-remang di Desa Bolo, Kecamatan Kauman, Tulungagung.
"Saat itu saya berkenalan dengan SR dan berlanjut pacaran," tutur Alvin yang mengaku telah beristri dan memiliki dua orang anak.
Versi dia, beberapa kali hubungan intim pada awalnya mereka lakukan suka sama suka karena memang keduanya menjalin asmara. Namun kemudian SR memutuskan hubungan sepihak, sehingga membuat Alvin marah.
Pada lima hari sebelum dia ditangkap, terang Edy, Alvin yang dalam kondisi mabuk berat memaksa SR yang sedang berada di luar kafe untuk masuk ke dalam mobil Daihatsu Xenia yang disewanya.
Korban kemudian dibawa ke Hotel Surakarta yang berlokasi di depan Stasiun Tulungagung selama hampir sepekan, hingga akhirnya keluarga korban melapor dan Alvin ditangkap.
Mayat wanita berkaos 'Papa+Mama=Aku' ditemukan tak pakai celana
MERDEKA.COM. Sesosok mayat perempuan ditemukan warga di lahan
perkebunan, Kampung Blendung, Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi,
Kabupaten Subang, Jawa Barat pada Sabtu (25/10) lalu. Diduga mayat
berkaos 'Papa+Mama=Aku' adalah korban pembunuhan.
Kasatreskrim Polres Subang AKP Indra Saputra mengatakan, terdapat luka tusuk senjata tajam yang bersarang di tubuh perempuan paruh baya tersebut. "Terdapat tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan. Korban kemungkinan dibunuh," ucap Kasatreskrim Polres Subang AKP Indra Maulana saat dihubungi wartawan, Senin (27/10).
Penemuan jasad perempuan di area kebun milik Adul (55) itu diketahui pertama kali oleh seorang pemburu hewan liar, Gantang (32) sekitar pukul 17.30 WIB. Warga yang menemukan sesosok mayat langsung melaporkan kepada aparat berwajib. "Kami tidak menemukan tanda pengenal atau kartu identitasnya," terangnya.
Dijelaskannya, mayat saat ditemukan tidak memakai celana. Wajahnya pun sudah sulit dikenali karena membusuk. "Perkiraan sudah seminggu meninggal dengan keadaan membusuk."
Hingga kini polisi terus menelusuri identitas perempuan tersebut. Ciri-ciri lainnya rambut hitam lurus, tinggi sekitar 150 centimeter. Saat ini lanjut dia, korban berada di RSUD Karawang.
Dia melanjutkan, bagi warga merasa kehilangan anggota keluarganya agar segera menghubungi ke Polsek Purwadadi atau Polres Subang.
Kasatreskrim Polres Subang AKP Indra Saputra mengatakan, terdapat luka tusuk senjata tajam yang bersarang di tubuh perempuan paruh baya tersebut. "Terdapat tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan. Korban kemungkinan dibunuh," ucap Kasatreskrim Polres Subang AKP Indra Maulana saat dihubungi wartawan, Senin (27/10).
Penemuan jasad perempuan di area kebun milik Adul (55) itu diketahui pertama kali oleh seorang pemburu hewan liar, Gantang (32) sekitar pukul 17.30 WIB. Warga yang menemukan sesosok mayat langsung melaporkan kepada aparat berwajib. "Kami tidak menemukan tanda pengenal atau kartu identitasnya," terangnya.
Dijelaskannya, mayat saat ditemukan tidak memakai celana. Wajahnya pun sudah sulit dikenali karena membusuk. "Perkiraan sudah seminggu meninggal dengan keadaan membusuk."
Hingga kini polisi terus menelusuri identitas perempuan tersebut. Ciri-ciri lainnya rambut hitam lurus, tinggi sekitar 150 centimeter. Saat ini lanjut dia, korban berada di RSUD Karawang.
Dia melanjutkan, bagi warga merasa kehilangan anggota keluarganya agar segera menghubungi ke Polsek Purwadadi atau Polres Subang.
Siswi SD Hamil, Guru Siap Terima Bayinya
TEMPO.CO, Surabaya - Agus, seorang guru yang disangka
mencabuli siswinya yang duduk di bangku kelas VI, menyatakan bersedia
mengasuh anak yang kini sedang dikandung korbannya itu. "Anaknya saya
ambil kalau dikasih," kata pria berusia 50 tahun itu kepada wartawan di
Markas Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Senin, 27
Oktober 2014.
Ketika wartawan bertanya bagaimana dengan nasib M, inisial siswi korban, Agus pun berkata, "Kalau mau saya nikahi juga." (Baca: Siswi SD Hamil Korban Seks Selama Dua Tahun)
Agus ditahan menyusul pengakuan korban dan penyelidikan kepolisian setempat atas kasus kehamilan M. Remaja putri itu juga menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan ayahnya di rumah petak yang mereka huni di kawasan utara Surabaya. Berdasarkan pengakuan M, pencabulan dan pemerkosaan dialaminya di rumah dan sekolah sejak 2012 lalu selama beberapa kali.
Tentu saja pernyataan Agus tidak akan menggugurkan hukuman yang harus diterimanya lantaran mencabuli anak di bawah umur. Pria beristri itu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara berdasarkan pasal 80, 81 atau 82 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Ajun Komisaris Aldy Sulaiman mengatakan semula tersangka hanya mengaku memasukkan jari ke organ vital M. "Kalau cuma memasukkan saja, kan, enggak mungkin sampai hamil," ujar Aldy.
Namun, polisi juga belum bisa memastikan apakah janin yang dikandung M merupakan anak Agus atau ayah kandungnya, Suwarto. Menurut Aldy, hasil visum hanya bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya pemerkosaan. "Hasilnya memang mengarah kepada pencabulan," ujarnya.
Setiap mencabuli M, Agus menjanjikan sebuah handphone yang ternyata tidak pernah diberikan. Sedangkan dengan ayah kandungnya, M kerap menerima pukulan, bahkan pernah disundut dengan rokok jika menolak permintaan sang ayah.
Kini M sedang hamil lima bulan. Ia berada di dalam rumah penampungan dan mendapatkan pendampingan. M juga dijamin tetap mendapatkan hak pendidikannya meski untuk sementara tidak bersekolah.
AGITA SUIKMA LISTYANTI
Wednesday, October 22, 2014
Aiptu GM akui tiduri calon polwan tapi bantah hamili
MERDEKA.COM. Polres Badung di Bali terus mendalami kasus hamilnya
calon polwan asal Bali berinisial GS yang kini masih menempuh
pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Mojokerto, Jatim. Sejauh ini,
Aiptu GM yang bertugas di Polres Badung mengakui sudah meniduri GS
sebelum mengikuti pendidikan di Mojokerto.
Hasil pemeriksaan sementara perwira yang bertugas di Polres Badung, Bali ini belum menyebutkan berapa kali dirinya menyetubuhi Calon Polwan ini hingga hamil. "Sejauh ini hasil pemeriksaan dari Propam, dia (GM) mengakui pernah menyetubuhi. Dan itu tidak ada unsur paksaan atau ancaman," Kata Kapolres Badung, AKBP Komang Suartana, Senin (20/10).
Keterangan dari Aiptu GM nantinya akan dikonfrontir dengan keterangan GS. "Benar tidak hanya sekali atau berkali-kali. Juga soal ancaman, itu akan kita lihat nanti saat kita temukan keduanya," kata Kapolres Badung, via telepon.
Hasil pemeriksaan terhadap GM, dia tidak mengakui bahwa kehamilan GS akibat ulahnya. GM menuding ada orang lain selain dirinya. "Dia (GM) membantah menghamili," imbuh Suartana, dan meyakinkan bahwa apa yang dituduhkan GS bila terbukti benar adanya maka secara kode etik GM akan dicabut dari jabatannya sebagai anggota Polri.
Sementara itu, terkait hal ini istri GM dikabarkan kabur pulang ke kampung halamannya. Sementara itu, orangtua GS yang sempat shock hingga dirawat inap di Rumah Sakit, menuntut agar GM dipecat. Karena selain sudah memberikan uang puluhan juta juga sudah merenggut masa depan anaknya yang bakal terancam di coret dari calon Polwan.
Hasil pemeriksaan sementara perwira yang bertugas di Polres Badung, Bali ini belum menyebutkan berapa kali dirinya menyetubuhi Calon Polwan ini hingga hamil. "Sejauh ini hasil pemeriksaan dari Propam, dia (GM) mengakui pernah menyetubuhi. Dan itu tidak ada unsur paksaan atau ancaman," Kata Kapolres Badung, AKBP Komang Suartana, Senin (20/10).
Keterangan dari Aiptu GM nantinya akan dikonfrontir dengan keterangan GS. "Benar tidak hanya sekali atau berkali-kali. Juga soal ancaman, itu akan kita lihat nanti saat kita temukan keduanya," kata Kapolres Badung, via telepon.
Hasil pemeriksaan terhadap GM, dia tidak mengakui bahwa kehamilan GS akibat ulahnya. GM menuding ada orang lain selain dirinya. "Dia (GM) membantah menghamili," imbuh Suartana, dan meyakinkan bahwa apa yang dituduhkan GS bila terbukti benar adanya maka secara kode etik GM akan dicabut dari jabatannya sebagai anggota Polri.
Sementara itu, terkait hal ini istri GM dikabarkan kabur pulang ke kampung halamannya. Sementara itu, orangtua GS yang sempat shock hingga dirawat inap di Rumah Sakit, menuntut agar GM dipecat. Karena selain sudah memberikan uang puluhan juta juga sudah merenggut masa depan anaknya yang bakal terancam di coret dari calon Polwan.
Tuesday, October 21, 2014
Selingkuh Oknum DPRD ini Tidak Berkutik Saat Digrebek Istrinya
TRIBUNNEWS.COM.,BANJARMASIN - DPRD Kota Banjarmasin
tercoreng oleh oknum anggotanya. S alias Awi, nama oknum anggota DPRD
kota Banjarmasin tersebut tidak berkutik setelah digrebek istrinya
sendiri, Lusyyana Limantara SE, sedang berduaan dengan seorang janda
beranak dua bernama Wanti.
Wanti ini juga salah seorang oknum anggota DPRD Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Keduanya digerebek di sebuah rumah di kawasan Jalan Adhiyaksa 6, Jalan Kayutangi Banjarmasin. Akibat penggerebekan itu, suasana tengah malam di kompleks tersebut yang tadinya sepi berubah menjadi geger.
Kegegeran kawasan Jalan Adhiyaksa 6 RT 26 tersebut semakin bertambah ketika seorang perempuan bernama Lilis juga datang ke rumah itu.
Di hadapan Ketua RT 26 yang ikut dalam penggerebekan, Lilis mengaku istri Awi. Lilis mengaku sekarang sudah mengandung dua bulan. Lilis yang tidak terima suaminya itu diambil perempuan lain, langsung memukul selingkuhan oknum dewan tersebut. Kemudian mencaci maki wanita tersebut.
Wanti ini juga salah seorang oknum anggota DPRD Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Keduanya digerebek di sebuah rumah di kawasan Jalan Adhiyaksa 6, Jalan Kayutangi Banjarmasin. Akibat penggerebekan itu, suasana tengah malam di kompleks tersebut yang tadinya sepi berubah menjadi geger.
Kegegeran kawasan Jalan Adhiyaksa 6 RT 26 tersebut semakin bertambah ketika seorang perempuan bernama Lilis juga datang ke rumah itu.
Di hadapan Ketua RT 26 yang ikut dalam penggerebekan, Lilis mengaku istri Awi. Lilis mengaku sekarang sudah mengandung dua bulan. Lilis yang tidak terima suaminya itu diambil perempuan lain, langsung memukul selingkuhan oknum dewan tersebut. Kemudian mencaci maki wanita tersebut.
Wednesday, October 8, 2014
Ini WNI Transgender yang Dimutilasi & Dimasak Pacar di Australia
Identitas warga negara Indonesia (WNI) yang dimutilasi dan dimasak kekasihnya di Australia sudah diketahui. Ia adalah Mayang Prasetyo, pria transgender yang disebut-sebut berprofesi sebagai pekerja seks komersial (PSK) di Negeri Kanguru.
Diberitakan News.com.au, Selasa (7/10/2014), Mayang adalah PSK waria high class. Ia mendapatkan bayaran tinggi usai 'melayani' para tamu, dan mengirim penghasilannya untuk membiayai pendidikan saudara-saudaranya di Indonesia.
Situs Courier Mail menuliskan, Mayang yang berusia 27 tahun
itu berpenghasilan sampai $ 500 Australia per jam atau sekitar Rp 5,3
juta untuk jasanya sebagai PSK waria. Ia juga disebut-sebut bermimpi
suatu hari transisi seluruhnya sebagai seorang wanita dan menjadi ibu.Diberitakan News.com.au, Selasa (7/10/2014), Mayang adalah PSK waria high class. Ia mendapatkan bayaran tinggi usai 'melayani' para tamu, dan mengirim penghasilannya untuk membiayai pendidikan saudara-saudaranya di Indonesia.
Dalam sebuah iklan yang memuat gambar Mayang sebagai pendamping kelas internasional, tertulis biayanya $ 200 Australia sampai $ 500 Australia. Iklan lain yang lebih seksi yang menawarkan jasa juga sempat beredar di London.
Menurut teman-temannya, Mayang telah menikah dengan chef Peter Volke tahun 2013 setelah pasangan bertemu di sebuah kapal pesiar dan pindah ke Brisbane. Pasangan itu terlihat hidup nyaman di apartemen modern Ternerrife selama tiga bulan.
Berdasarkan akun Facebook Mayang, ia tengah menempuh pendidikan di RMIT University dan pernah mengemban studi di Ghetto University dan BPI 1 Bandung. Lalu ia menuliskan sedang bekerja di Le Femme Garcon.
Berikutnya: Duka kerabat Mayang di Indonesia
Duka Kerabat
Meninggalnya Mayang secara tragis membuat teman-teman dan keluarga di Indonesia berduka. Mereka merasa sangat kehilangan sosok bernama asli Febri itu."Anak sulungku yang membiayai saudara-saudaranya sekolah," ujar ibu mendiang Mayang, Nining Sukarni kepada Courier Mail.
Salah satu temannya Mayang yang menyampaikan belasungkawanya melalui Facebook, menyebut dia sebagai wanita berhati besar dan mengenangnya sebagai malaikat cantik.
Mantan kekasih Mayang, yang juga merasa kehilangan menyebutnya sebagai seorang pemimpin sejati dan seorang pemberani. "Aku tahu aku telah bertemu orang yang mengagumkan, dan memiliki teman baru yang tak ingin kehilangannya...," tulis pria bernama Brad Whitehouse.
"Aku sedih seperti teman-temannya, apalagi mereka yang ada di Indonesia, dan tentu saja keluarga yang bergantung padanya pasti sangat berduka," sambung Brad.
Dalam posting yang sama, Brad juga menulis mimpi Mayang yang ingin sekali menjadi seorang ibu. "Mayang hidup sebagai seorang wanita dan ingin membuat langkah besar suatu hari dengan menjadi wanita seutuhnya. Mengadopsi anak dan menjadi ibu serta seorang pengusaha yang sukses," ungkap Brad.
Teman-teman Mayang dan Marcus Peter Volke juga sangat berduka atas kepergian mereka. Tak menyangka berakhir tragis, padahal keduanya terlihat sebagai pasangan menikah yang amat bahagia. Tak ada tanda mereka bermasalah dalam hubungan beberapa minggu terakhir.
Menurut polisi, Marcus juga tidak memiliki riwayat kriminal atau narkoba.
Rekan-rekan Marcus juga mengungkapkan tak ada yang janggal. Pria yang berprofesi sebagai chef itu tampak normal dalam beberapa pekan terakhir. Namun teman-teman Mayang mengaku tiba-tiba saja suaminya berperilaku 'sangat dingin'.
Awal Kejadian
Tetangga mengaku sempat mendengar belakangan mulai ada pertengkaran. Setelah Marcus ke rumah sakit akhir pekan lalu dan mengatakan telah dilukai pasangannya saat bertengkar.
Lalu tetangga melaporkan ada bau busuk dari dalam apartemen yang ditinggali Marcus-Mayang. Sehingga polisi datang untuk mengecek, dan menemukan adegan mengerikan di dalamnya. Potongan tubuh Mayang yang dimasak dalam cairan kimia di atas kompor.
Polisi menemukan Marcus di apartemen -- yang awalnya melarikan diri, dalam keadaan tak bernyawa setelah menggorok tenggorokannya sendiri.
Penyidik menyebut kasus itu sebagai bunuh diri. Namun penyelidikan pembunuhan dan mutilasi WNI itu terus dilakukan, dengan menggali kehidupan koki yang tidak memiliki riwayat kriminal.
"Peristiwa pembunuhan yang mengejutkan Australia itu diketahui pada Sabtu 4 Oktober sekitar pukul 21.00 waktu setempat," ungkap kepolisian setempat.
"Pelaku ditemukan meninggal dunia dan diduga bunuh diri. Kami memperlakukan investigasi kasus ini sebagai pembunuhan dan bunuh diri," ucap Juru Bicara Kepolisian Queensland.
Peristiwa itu juga sudah dibenarkan oleh Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Tatang Razak. Ia mengaku sudah mendapat kabar dari Kedutaan Besar Indonesia di Canberra.
"Saya sudah diberitahu oleh KBRI Canberra dan sekarang sedang dalam penanganan," kata Tatang kepada wartawan BBC Indonesia Pinta Karana. (Mut)
Tolak berhubungan badan, karyawati di Bekasi dibunuh tetangga
MERDEKA.COM. Seorang pria beristri warga Kabupaten Bekasi, Jawa
Barat bernama Tedi Pringadi (29) nekat menghabisi nyawa seorang
karyawati lantaran korban tak mau melayani nafsu birahinya. Kapolresta
Bekasi Kombes Pol Isnaeni mengatakan pihaknya yang sudah mendapatkan
informasi tentang adanya pembunuhan langsung menangkap pelaku.
"Pelaku kami amankan di rumah orangtuanya di daerah Majalengka, Jawa Barat," kata Kapolresta Bekasi Kombes Pol Isnaeni Ujiarto, Senin (6/10) siang.
Isnaeni menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Rabu pekan lalu di rumah kontrakan korban yang bernama Wiwin warga Kampung Cijingga RT 02 RW 02 Desa Serang, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Antara korban dan pelaku sudah saling kenal karena bertetangga.
"Istri tersangka baru melahirkan, jadi tidak bisa diajak berhubungan badan," kata Isnaeni.
Karena itu, tersangka ingin melampiaskan kepada korban. Sudah tak tahan menahan birahi, pelaku pun meringsek masuk pada saat korban tidur. Setelah berhasil memasuki rumah korban, pelaku pun langsung menggerayangi dan memeluk tubuh korban. Korban yang merasa tubuhnya sedang digerayangi pun terbangun dan sontak berteriak.
Lantaran panik, korban dianiaya dengan cara dibekap dan dibenturkan kepalanya ke tembok hingga tewas.
Korban baru diketahui tewas setelah teman lelakinya melaporkan ke Polsek Cikarang Barat. Teman korban mengatakan bahwa korban tiba-tiba menghilang karena telepon selulernya tidak bisa dihubungi. "Kami selidiki, ternyata korban sudah tewas dianiaya," kata Isnaeni.
"Pelaku kami amankan di rumah orangtuanya di daerah Majalengka, Jawa Barat," kata Kapolresta Bekasi Kombes Pol Isnaeni Ujiarto, Senin (6/10) siang.
Isnaeni menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Rabu pekan lalu di rumah kontrakan korban yang bernama Wiwin warga Kampung Cijingga RT 02 RW 02 Desa Serang, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Antara korban dan pelaku sudah saling kenal karena bertetangga.
"Istri tersangka baru melahirkan, jadi tidak bisa diajak berhubungan badan," kata Isnaeni.
Karena itu, tersangka ingin melampiaskan kepada korban. Sudah tak tahan menahan birahi, pelaku pun meringsek masuk pada saat korban tidur. Setelah berhasil memasuki rumah korban, pelaku pun langsung menggerayangi dan memeluk tubuh korban. Korban yang merasa tubuhnya sedang digerayangi pun terbangun dan sontak berteriak.
Lantaran panik, korban dianiaya dengan cara dibekap dan dibenturkan kepalanya ke tembok hingga tewas.
Korban baru diketahui tewas setelah teman lelakinya melaporkan ke Polsek Cikarang Barat. Teman korban mengatakan bahwa korban tiba-tiba menghilang karena telepon selulernya tidak bisa dihubungi. "Kami selidiki, ternyata korban sudah tewas dianiaya," kata Isnaeni.
Friday, October 3, 2014
Siswi Ini Pamit ke Ayahnya Ikut Les, Besoknya Ditemukan Tewas Tanpa Busana
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Fidiatun
Najihah (16) dan Nailus Sofi (16), keduanya warga Dusun Banyulegi, RT 1,
RW 5, Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, ditemukan tewas
di kebun mangga di Desa Gosari, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Kamis
(2/10/2014).
Terakhir kali, korban Fidiatun Najiah diketahui pamit
kepada ayahnya, Sofian untuk belajar kelopmpok di Dusun Druju, Desa
Pangkah Kulon, Rabu (1/10/2014), pukul 19.00WIB sampai pukul 22.00 WIB.Sekitar pukul 23.00 WIB, paman korban yaitu Susanto mengecek keberadaan Fidiatun, ternyata tidak ada di tempat, telepon seluler dihubungi juga tidak aktif.
Selanjutnya keluarga korban mencari ke teman-temannya, namun tidak ada yang tahu.
Keesokan harinya, tetangga korban, Ibu Khilafah dan Sukarmi, saat hendak menuju Desa Gosari melihat ada dua sosok mayat yang tergeletak di area kebun mangga.
Saksi berteriak karena kaget melihat dua orang dalam kedaan tergeletak, salah satunya tidak berbusana.
Kedua orang ini langsung meminta tolong kepada Yuhron, yang kemudian melaporkannya ke Polsek Ujungpangkah.
Kapolsek Ujungpangkah, AKP Rudi Hartono bersama tim Satreskrim Polres Gresik melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama identifikasi.
Barang bukti berupa pakaian dan celana dalam warna putih milik salah satu korban, celana jins warna biru, 2 pasang sandal milik korban.
"Korban masih dilakukan otopsi di RSUD Ibnu Sina. Luka-luka pada tubuh kedua korban di leher berupa bekas senjata tajam," kata Kasatreskrim Polres Gresik AKP Ayub Diponegoro Azhar saat memimpin olah TKP.
Penulis: Sugiyono
Wednesday, October 1, 2014
Tak terima dirampas, korban tabrak 4 perampok di Labuhan Batu
MERDEKA.COM. Aksi perampokan bersenjata api terjadi Jalan Lintas
Sumatera (Jalinsum) di Desa Perbaungan, Bilah Hulu, Labuhan Batu, Sumut.
Seorang dari empat pelaku ditangkap bersama 3 pucuk senjata api dan
amunisi.
"Berdasarkan laporan yang kita terima, perampokan terjadi kemarin sekitar pukul 15.45 WIB," jelas Kabid Humas Polda Sumut AKBP Helfi Assegaf di Medan, Selasa (30/9).
Perampokan dialami Periansah Nasution alias Ali (38), warga Desa Pekan Tolan, Kampung Rakyat, Labuhan Batu Selatan. Saat kejadian, dia dalam perjalanan pulang setelah mengambil uang Rp 100 juta dari Bank Mandiri Rantau Prapat, Labuhan Batu.
Saat mobil Periansah melintas di Jalinsum di Desa Perbaungan, empat pelaku mengendarai 2 unit sepeda motor memepetnya. "Mereka memerintahkan korban berhenti sambil melepaskan tembakan berulang kali," jelas Helfi.
Periansah tidak begitu saja menyerah. Dia menabrakkan mobilnya ke sepeda motor pelaku.
Pelaku dikabarkan sempat terjatuh, sehingga Periansah mampu melarikan diri dan melapor ke Polsek Tolan. Petugas yang langsung terjun ke lokasi dan melakukan penyisiran mendapat informasi 2 pelaku melarikan diri ke arah Kampung Rakyat dan 2 lainnya ke arah Aek Nabara.
Setelah pengejaran, seorang pelaku ditangkap di kawasan Kampung Rakyat. Dari pemeriksaan yang dilakukan, tersangka diketahui bernama M Rudianto alias Ali (35). Dia merupakan sopir truk dan beralamat di Dusun Tanjung Mulia, Desa Kalul, Tamiang Hulu, Aceh Tamiang, Aceh.
Dari tangan tersangka petugas mengamankan barang bukti berupa 1 pucuk pistol, 2 magazen, 12 butir peluru, 1 pucuk revolver rakitan, 8 butir amunisi, 1 pucuk senjata rakitan laras panjang dengann 18 butir amunisi AK.
Polisi masih mengembangkan kasus perampokan ini. "Tiga pelaku lainnya masih dalam pengejaran. Kita mengidentifikasi ketiganya atas nama Juan, Anto, dan Agus," pungkas Helfi.
"Berdasarkan laporan yang kita terima, perampokan terjadi kemarin sekitar pukul 15.45 WIB," jelas Kabid Humas Polda Sumut AKBP Helfi Assegaf di Medan, Selasa (30/9).
Perampokan dialami Periansah Nasution alias Ali (38), warga Desa Pekan Tolan, Kampung Rakyat, Labuhan Batu Selatan. Saat kejadian, dia dalam perjalanan pulang setelah mengambil uang Rp 100 juta dari Bank Mandiri Rantau Prapat, Labuhan Batu.
Saat mobil Periansah melintas di Jalinsum di Desa Perbaungan, empat pelaku mengendarai 2 unit sepeda motor memepetnya. "Mereka memerintahkan korban berhenti sambil melepaskan tembakan berulang kali," jelas Helfi.
Periansah tidak begitu saja menyerah. Dia menabrakkan mobilnya ke sepeda motor pelaku.
Pelaku dikabarkan sempat terjatuh, sehingga Periansah mampu melarikan diri dan melapor ke Polsek Tolan. Petugas yang langsung terjun ke lokasi dan melakukan penyisiran mendapat informasi 2 pelaku melarikan diri ke arah Kampung Rakyat dan 2 lainnya ke arah Aek Nabara.
Setelah pengejaran, seorang pelaku ditangkap di kawasan Kampung Rakyat. Dari pemeriksaan yang dilakukan, tersangka diketahui bernama M Rudianto alias Ali (35). Dia merupakan sopir truk dan beralamat di Dusun Tanjung Mulia, Desa Kalul, Tamiang Hulu, Aceh Tamiang, Aceh.
Dari tangan tersangka petugas mengamankan barang bukti berupa 1 pucuk pistol, 2 magazen, 12 butir peluru, 1 pucuk revolver rakitan, 8 butir amunisi, 1 pucuk senjata rakitan laras panjang dengann 18 butir amunisi AK.
Polisi masih mengembangkan kasus perampokan ini. "Tiga pelaku lainnya masih dalam pengejaran. Kita mengidentifikasi ketiganya atas nama Juan, Anto, dan Agus," pungkas Helfi.
Ritual Khusus Geng Motor Sadis Bekasi
Polresta Bekasi berhasil mengamankan 17 orang anggota geng motor
yang diduga beraksi dalam satu bulan terakhir. Mereka diduga terlibat
aksi perampasan dengan kekerasan di beberapa wilayah Bekasi.
Adapun ketujuh belas orang tersangka berasal dari beberapa kelompok geng motor, yaitu dari geng motor Brigez (5 orang), Moonracer (6 orang), dan XTC (6 orang) dengan usia tergolong belia mulai dari 16-24 tahun.
Anggota Brigez adalah ADF (23), MHY (23), DE (25), HG (18), FW (21). Lalu Moonracer BHJ (17), (20), RJB (24), REN (18), PAD (31), DW (16). Dan dari geng XTC ada FK (19), ML (22), IP (21), OPL (20), KMG (23), JMY (21).
Kabid Humas Polda Metro, Kombes Pol Rikwanto mengatakan pihaknya saat ini tengah memburu ketua dari masing-masing geng motor. Sebab sebagian besar aksi para anggota merupakan pengaruh dari ketuanya. Dan ketiga anggota geng motor tersebut diduga kuat juga berafiliasi dengan geng motor Bandung.
"Ketua geng motornya masih DPO. Kita sedang kejar. Para tersangka masuk ke komunitas bermotor, semata-mata cover. Seolah-olah geng motor, padahal mereka adalah penjahat-penjahat. Mereka afiliasi dengan geng motor di Bandung. Pusat komandonya di Bandung," kata Rikwanto di Polda Metro, Senin (29/9/2014).
Kapolresta Bekasi, Kombes Pol Isnaeni Ujiarto menambahkan, dalam melakukan aksinya, para tersangka itu memiliki ritual khusus. Dari ritual itu, para tersangka mengaku memiliki keberanian dan tak segan menghabisi nyawa korbannya jika melawan. ritual itu seperti menghisap lem, mengonsumsi zat adiktif, seperti pil dekstro dan eximer.
"Aksinya secara berkelompok. Tergolong sadis yaitu dengan memepet, merampas, membacok, dan mengeroyok korban jika melawan," kata Isnaeni didampingi Kasat Reskrim Polresta Bekasi AKP Wirdhanto Hadicaksono.
Isnaeni juga mengungkapkan, dalam proses penyergapan, 4 tersangka dari geng Moonracer pun terpaksa mendapat "hadiah" timah panas karena melawan dan mencoba melarikan diri. Yaitu BHJ, RJB, FK dan IP yang biasanya beraksi di Bekasi Kabupaten seperti di Cikarang Utara, Cikarang Barat, Cikarang Selatan, Tambelang dan Sukatani.
Dari para tersangka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti yaitu 15 motor, puluhan senjata tajam, 7 HP, kartu tanda anggota geng motor, pistol mainan dan juga airsoftgun, serta sejumlah atribut geng motor dan kunci letter T.
Para anggota geng motor diancam dengan pasal berlapis, yaitu 170 KUHPidana dengan hukuman maksimal 9 tahun penjara, dan kasus penganiayaan berat pasal 351 ayat 2 KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara, pencurian dengan kekerasan pasal 365 KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara, dan kasus pencurian dengan pemberatan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.
Adapun ketujuh belas orang tersangka berasal dari beberapa kelompok geng motor, yaitu dari geng motor Brigez (5 orang), Moonracer (6 orang), dan XTC (6 orang) dengan usia tergolong belia mulai dari 16-24 tahun.
Anggota Brigez adalah ADF (23), MHY (23), DE (25), HG (18), FW (21). Lalu Moonracer BHJ (17), (20), RJB (24), REN (18), PAD (31), DW (16). Dan dari geng XTC ada FK (19), ML (22), IP (21), OPL (20), KMG (23), JMY (21).
Kabid Humas Polda Metro, Kombes Pol Rikwanto mengatakan pihaknya saat ini tengah memburu ketua dari masing-masing geng motor. Sebab sebagian besar aksi para anggota merupakan pengaruh dari ketuanya. Dan ketiga anggota geng motor tersebut diduga kuat juga berafiliasi dengan geng motor Bandung.
"Ketua geng motornya masih DPO. Kita sedang kejar. Para tersangka masuk ke komunitas bermotor, semata-mata cover. Seolah-olah geng motor, padahal mereka adalah penjahat-penjahat. Mereka afiliasi dengan geng motor di Bandung. Pusat komandonya di Bandung," kata Rikwanto di Polda Metro, Senin (29/9/2014).
Kapolresta Bekasi, Kombes Pol Isnaeni Ujiarto menambahkan, dalam melakukan aksinya, para tersangka itu memiliki ritual khusus. Dari ritual itu, para tersangka mengaku memiliki keberanian dan tak segan menghabisi nyawa korbannya jika melawan. ritual itu seperti menghisap lem, mengonsumsi zat adiktif, seperti pil dekstro dan eximer.
"Aksinya secara berkelompok. Tergolong sadis yaitu dengan memepet, merampas, membacok, dan mengeroyok korban jika melawan," kata Isnaeni didampingi Kasat Reskrim Polresta Bekasi AKP Wirdhanto Hadicaksono.
Isnaeni juga mengungkapkan, dalam proses penyergapan, 4 tersangka dari geng Moonracer pun terpaksa mendapat "hadiah" timah panas karena melawan dan mencoba melarikan diri. Yaitu BHJ, RJB, FK dan IP yang biasanya beraksi di Bekasi Kabupaten seperti di Cikarang Utara, Cikarang Barat, Cikarang Selatan, Tambelang dan Sukatani.
Dari para tersangka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti yaitu 15 motor, puluhan senjata tajam, 7 HP, kartu tanda anggota geng motor, pistol mainan dan juga airsoftgun, serta sejumlah atribut geng motor dan kunci letter T.
Para anggota geng motor diancam dengan pasal berlapis, yaitu 170 KUHPidana dengan hukuman maksimal 9 tahun penjara, dan kasus penganiayaan berat pasal 351 ayat 2 KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara, pencurian dengan kekerasan pasal 365 KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara, dan kasus pencurian dengan pemberatan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.
Edward perkosa lalu pukuli siswi SMK pakai balok sampai tewas
MERDEKA.COM. Kasat Reskrim Polres Prabumulih AKP M Khalid
Zulkarnaen mengatakan, berdasarkan pengakuan Dani Edwar (21), motif
pemerkosaan dan pembunuhan Dwi Sella (16), berlatar hubungan asmara.
Pelaku nekat menghabisi nyawa korban lantaran korban tidak melayani
nafsu bejatnya.
Khalid menjelaskan, pelaku dan korban memang terjalin hubungan asmara. Karena kerap bertemu, pelaku akhirnya mengajak korban berhubungan intim. Sayang, berulang kali meminta korban tak kunjung mengabulkan.
Tak bisa membendung hasratnya, pelaku berencana mengulang permintaannya saat menjemput korban di rumahnya untuk mengantar ke sekolah. Dalam perjalanan, pelaku kembali mengulangi permintaan itu. Lantaran takut, korban akhirnya bersedia. Mereka pun mampir ke sebuah kebun karet.
Namun sesampai di lokasi, korban berubah pikiran. Tak ayal, pelaku naik pitam lalu mengambil balok kayu di sekitar kebun dan memukul korban tepat di bagian belakang kepala hingga tak sadarkan diri.
"Dalam keadaan pingsan itulah, korban diperkosa. Perkosaan itu dilakukan sebanyak satu kali," ungkap Khalid, Selasa (30/9).
Usai melampiaskan nafsunya, kata Khalid, pelaku kembali memukul korban hingga tewas. Balok yang digunakan pelaku dibuang untuk menghilangkan jejak.
"Korban dibiarkan di semak-semak di dalam kebun karet," ujarnya.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 338 KUHP dengan ancaman minimal 10 tahun penjara. "Pelaku sudah diamankan dan masih menjalani pemeriksaan," ujarnya menegaskan.
Khalid menjelaskan, pelaku dan korban memang terjalin hubungan asmara. Karena kerap bertemu, pelaku akhirnya mengajak korban berhubungan intim. Sayang, berulang kali meminta korban tak kunjung mengabulkan.
Tak bisa membendung hasratnya, pelaku berencana mengulang permintaannya saat menjemput korban di rumahnya untuk mengantar ke sekolah. Dalam perjalanan, pelaku kembali mengulangi permintaan itu. Lantaran takut, korban akhirnya bersedia. Mereka pun mampir ke sebuah kebun karet.
Namun sesampai di lokasi, korban berubah pikiran. Tak ayal, pelaku naik pitam lalu mengambil balok kayu di sekitar kebun dan memukul korban tepat di bagian belakang kepala hingga tak sadarkan diri.
"Dalam keadaan pingsan itulah, korban diperkosa. Perkosaan itu dilakukan sebanyak satu kali," ungkap Khalid, Selasa (30/9).
Usai melampiaskan nafsunya, kata Khalid, pelaku kembali memukul korban hingga tewas. Balok yang digunakan pelaku dibuang untuk menghilangkan jejak.
"Korban dibiarkan di semak-semak di dalam kebun karet," ujarnya.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 338 KUHP dengan ancaman minimal 10 tahun penjara. "Pelaku sudah diamankan dan masih menjalani pemeriksaan," ujarnya menegaskan.
Bunuh Pemerkosanya, Wanita Ini Dihukum Gantung
Seorang wanita di Iran Rayhaneh Jabbari dijatuhi hukuman gantung oleh pengadilan setempat lantaran membunuh pria yang mencoba memperkosanya.
Perempuan berusia 26 tahun itu dijadwalkan akan dieksekusi pada hari ini, Selasa (30/9/2014), setelah menghabiskan waktu di penjara selama tujuh tahun.
Pria yang mencoba memperkosa Rayhaneh adalah seorang anggota intelijen Iran bernama Morteza Abdolali Sarbandi. Demikian yang dimuat International Businees Times.
Awalnya Rayhaneh dan Morteza bertemu di sebuah kedai kopi. Keduanya pun berkenalan. Saat itu, Rayhaneh yang merupakan desainer interior rumah diminta Morteza untuk merenovasi rumahnya. Mereka pun berencana bertemu kembali.
Pada hari yang telah ditentukan, Morteze menjemput Rayhaneh kemudian menuju lokasi yang wanita itu kira sebagai kantor si anggota intel. Namun ternyata Morteze membawa Rayhaneh ke rumahnya.
Setibanya, Morteze disebutkan mulai menutup dan mengunci rapat rumahnya kemudian mencoba melakukan pelecehan dan kekerasan seksual kepada Rayhaneh. Pria itu mencoba memperkosanya.
Rayhaneh pun tak tinggal diam. Dia melawan dan terus memberontak serangan Morteze. Keduanya terlibat perkelahian sengit hingga akhirnya wanita itu menusuk si pria hingga tewas.
Perempuan yang nyaris jadi korban pemerkosaan itu ditangkap beberapa hari kemudian. Dia kemudian diadili dan dinyatakan bersalah telah membunuh si pria.
Eksekusi hukuman gantung sedianya dilaksanakan pada April 2014 lalu, namun kemudian ditunda oleh pemerintah, dan dilakukan pada 30 September ini.
Petisi 190 Ribu Tanda TanganPerempuan berusia 26 tahun itu dijadwalkan akan dieksekusi pada hari ini, Selasa (30/9/2014), setelah menghabiskan waktu di penjara selama tujuh tahun.
Pria yang mencoba memperkosa Rayhaneh adalah seorang anggota intelijen Iran bernama Morteza Abdolali Sarbandi. Demikian yang dimuat International Businees Times.
Awalnya Rayhaneh dan Morteza bertemu di sebuah kedai kopi. Keduanya pun berkenalan. Saat itu, Rayhaneh yang merupakan desainer interior rumah diminta Morteza untuk merenovasi rumahnya. Mereka pun berencana bertemu kembali.
Pada hari yang telah ditentukan, Morteze menjemput Rayhaneh kemudian menuju lokasi yang wanita itu kira sebagai kantor si anggota intel. Namun ternyata Morteze membawa Rayhaneh ke rumahnya.
Setibanya, Morteze disebutkan mulai menutup dan mengunci rapat rumahnya kemudian mencoba melakukan pelecehan dan kekerasan seksual kepada Rayhaneh. Pria itu mencoba memperkosanya.
Rayhaneh pun tak tinggal diam. Dia melawan dan terus memberontak serangan Morteze. Keduanya terlibat perkelahian sengit hingga akhirnya wanita itu menusuk si pria hingga tewas.
Perempuan yang nyaris jadi korban pemerkosaan itu ditangkap beberapa hari kemudian. Dia kemudian diadili dan dinyatakan bersalah telah membunuh si pria.
Eksekusi hukuman gantung sedianya dilaksanakan pada April 2014 lalu, namun kemudian ditunda oleh pemerintah, dan dilakukan pada 30 September ini.
Petisi 190 Ribu Tanda Tangan
Kasus yang menimpa Rayhaneh ini telah mengundang protes besar dari masyarakat Iran. Sebanyak 190 ribu orang menandatangani petisi yang meminta pemerintah untuk membebaskan wanita tersebut.
Iran merupakan negara dengan tingkat hukuman yang berat, dan anak-anak pun bisa vonis tersebut. Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) negara tersebut mengatur bahwa anak-anak bisa diadili setelah mereka memasuki usia puber.
Secara spesifik, menurut KUHPerdata di Iran, anak laki-laki usia 15 tahun dan anak perempuan 9 tahun bisa dikenai hukuman.
Monday, September 15, 2014
Usai bantu memasak di rumah tetangga, ibu muda diperkosa
MERDEKA.COM. Nasib malang dialami RT (18), ibu muda asal Desa Sri
Kembang, Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan
(Sumsel), setelah diperkosa tetangganya berinisial JS (21). Perkosaan
itu terjadi usai RT membantu keluarga pelaku memasak.
Saat melapor ke SPKT Polda Sumsel, Minggu (14/9), RT mengaku peristiwa itu terjadi pada Sabtu (30/8) sore. Dia datang ke rumah pelaku untuk membantu keluarganya memasak karena ada hajatan.
Karena hari sudah sore, korban pamit pulang. Dia melintas di depan kamar pelaku karena itu satu-satunya jalan keluar. RT lalu bertemu dengan pelaku yang sedang berdiri di depan kamarnya.
"Dia (pelaku) menarik paksa dan menyekap mulut saya dan langsung masuk ke kamarnya," ungkap RT.
Suasana rumah pelaku yang tadinya ramai memang sudah sepi karena sudah banyak yang pulang. Ini membuat pelaku leluasa menjalankan aksinya.
Usai mengunci pintu dari bagian dalam, pelaku menyetubuhi tetangganya itu. RT tidak bisa berteriak karena mulutnya terus ditutupi oleh tangan pelaku.
"Dia perkosa satu kali. Mulut ditutup pakai tangan," kata dia.
Setelah itu, pelaku meninggalkan korban di dalam kamar dan mengunci pintu. Warga mendobrak pintu kamar setelah mendengar teriakan korban.
"Dua jam saya di kamar. Malu mau keluar," ujar wanita yang baru menikah empat bulan itu.
Setelah kejadian itu, pelaku meninggalkan kampungnya. Sedangkan korban kini mengalami trauma berat.
"Adik saya tak mau keluar rumah setelah diperkosa. Kami minta polisi menangkap pelaku," kata Adiyan, kakak korban.
Saat melapor ke SPKT Polda Sumsel, Minggu (14/9), RT mengaku peristiwa itu terjadi pada Sabtu (30/8) sore. Dia datang ke rumah pelaku untuk membantu keluarganya memasak karena ada hajatan.
Karena hari sudah sore, korban pamit pulang. Dia melintas di depan kamar pelaku karena itu satu-satunya jalan keluar. RT lalu bertemu dengan pelaku yang sedang berdiri di depan kamarnya.
"Dia (pelaku) menarik paksa dan menyekap mulut saya dan langsung masuk ke kamarnya," ungkap RT.
Suasana rumah pelaku yang tadinya ramai memang sudah sepi karena sudah banyak yang pulang. Ini membuat pelaku leluasa menjalankan aksinya.
Usai mengunci pintu dari bagian dalam, pelaku menyetubuhi tetangganya itu. RT tidak bisa berteriak karena mulutnya terus ditutupi oleh tangan pelaku.
"Dia perkosa satu kali. Mulut ditutup pakai tangan," kata dia.
Setelah itu, pelaku meninggalkan korban di dalam kamar dan mengunci pintu. Warga mendobrak pintu kamar setelah mendengar teriakan korban.
"Dua jam saya di kamar. Malu mau keluar," ujar wanita yang baru menikah empat bulan itu.
Setelah kejadian itu, pelaku meninggalkan kampungnya. Sedangkan korban kini mengalami trauma berat.
"Adik saya tak mau keluar rumah setelah diperkosa. Kami minta polisi menangkap pelaku," kata Adiyan, kakak korban.
Tuesday, September 2, 2014
Tepergok selingkuh di atas motor,kadus di Ponorogo diadili warga
MERDEKA.COM. Ratusan warga Desa Madusari, Kecamatan Siman,
Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur Minggu (31/8) memergoki Kepala Dusun
(kadus) Majasem yang sedang berduaan dengan seorang wanita yang diduga
merupakan selingkuhannya. Kapolsek Siman AKP Harijadi membenarkan adanya
peristiwa warga yang memergoki kepala dusun tersebut dan menyidang
mereka di sebuah balai pada malam hari kemarin.
"Iya betul ada kejadiannya jadi warga memergoki si Kepala Dusun Majasem sedang berduaan. Belum tahu selingkuh atau tidak cuma tepergok lagi berduaan," ungkap Harijadi saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (1/9).
Menurutnya, kondisi desa saat warga memergoki si kepala dusun berinisial AB (46) bersama teman wanitanya yang telah dicurigai menjalin hubungan selama 2 tahun berinisial JT (37) tersebut sempat mencekam. Mereka yang sudah geram dengan kelakuan si kepala dusun tersebut akhirnya mengaraknya.
"Si kepala dusun disidang sama warga. Sempat diadili massa yang hadir saat itu namun akhirnya dia dipaksa untuk melepas jabatannya karena tidak bisa memberikan pendidikan yang baik kepada warga," kata Harijadi.
Menurutnya, pasca kejadian semalam, kondisi desa sudah kembali kondusif lantaran petugas yang mendengar adanya keributan dan laporan kepala dusun yang selingkuh langsung mengamankan lokasi agar tak bertambah panjang.
"Sekarang kondisi sudah kondusif, mereka juga sudah kembali biasa, cuma semalam disidang untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Begitu istri dari kepala dusun datang ya sudah bubar begitu saja, karena sang istri juga berharap si suami yang melakukan perbuatan itu merasa menyesal dan harus menerima apa kemauan warga," ujar Harijadi.
Harijadi mengungkapkan kronologi kejadian tepergoknya sang kepala dusun ini bersama selingkuhan yang diduga sudah dikencaninya sejak dua tahun lalu. Menurutnya, si kepala dusun ini sedang apes lantaran saat dia sedang berduaan di atas motor ada seorang warga yang melihat dan menggerebeknya disaat itu juga bersama warga lainnya.
"Jadi kejadiannya mereka lagi berboncengan pakai motor dan si perempuannya pegangan sama kepala dusun karena warga gerah yaudah diberhentikan seperti itu saja," papar Harijadi.
Saat ini AB sudah resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala dusun saat disidang oleh ratusan warga. Dia juga merasa malu dan menyesal atas apa yang telah dilakukannya tersebut. Terlebih anak dan istrinya yang datang menyaksikan dia disidang ratusan warga membuat dia harus rela melepaskan jabatannya tersebut.
"Iya betul ada kejadiannya jadi warga memergoki si Kepala Dusun Majasem sedang berduaan. Belum tahu selingkuh atau tidak cuma tepergok lagi berduaan," ungkap Harijadi saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (1/9).
Menurutnya, kondisi desa saat warga memergoki si kepala dusun berinisial AB (46) bersama teman wanitanya yang telah dicurigai menjalin hubungan selama 2 tahun berinisial JT (37) tersebut sempat mencekam. Mereka yang sudah geram dengan kelakuan si kepala dusun tersebut akhirnya mengaraknya.
"Si kepala dusun disidang sama warga. Sempat diadili massa yang hadir saat itu namun akhirnya dia dipaksa untuk melepas jabatannya karena tidak bisa memberikan pendidikan yang baik kepada warga," kata Harijadi.
Menurutnya, pasca kejadian semalam, kondisi desa sudah kembali kondusif lantaran petugas yang mendengar adanya keributan dan laporan kepala dusun yang selingkuh langsung mengamankan lokasi agar tak bertambah panjang.
"Sekarang kondisi sudah kondusif, mereka juga sudah kembali biasa, cuma semalam disidang untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Begitu istri dari kepala dusun datang ya sudah bubar begitu saja, karena sang istri juga berharap si suami yang melakukan perbuatan itu merasa menyesal dan harus menerima apa kemauan warga," ujar Harijadi.
Harijadi mengungkapkan kronologi kejadian tepergoknya sang kepala dusun ini bersama selingkuhan yang diduga sudah dikencaninya sejak dua tahun lalu. Menurutnya, si kepala dusun ini sedang apes lantaran saat dia sedang berduaan di atas motor ada seorang warga yang melihat dan menggerebeknya disaat itu juga bersama warga lainnya.
"Jadi kejadiannya mereka lagi berboncengan pakai motor dan si perempuannya pegangan sama kepala dusun karena warga gerah yaudah diberhentikan seperti itu saja," papar Harijadi.
Saat ini AB sudah resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala dusun saat disidang oleh ratusan warga. Dia juga merasa malu dan menyesal atas apa yang telah dilakukannya tersebut. Terlebih anak dan istrinya yang datang menyaksikan dia disidang ratusan warga membuat dia harus rela melepaskan jabatannya tersebut.
Layanan ranjang naikkan bayaran
MERDEKA.COM. Di sebuah klub malam di pusat Jakarta. Seorang model
majalah dewasa asyik menenggak segelas minuman keras. Bicaranya meracau
lantaran tidak bisa mengendalikan diri alias sudah mabuk. Dari model
ini, satu-satu nama artis bisa diajak tidur keluar.
Begitulah pengakuan model berinisial GTA kepada Dion. Dia mulai kesohor lantaran foto-foto panasnya di sebuah majalah dewasa. Bukan rahasia jika rekannya mengejar popularitas untuk menjadi artis melalui layanan ranjang.
Dari sini tarif menjadi artis kian melambung tinggi. "Kalau lobinya jalan, itu untuk naikin harga kontrak. Apalagi dia tidur untuk mengejar peran utama," kata Dion, pengusaha sekaligus kerabat dekat bos manajemen artis ternama di Jakarta, saat berbincang dengan merdeka.com Sabtu pekan kemarin.
Dion mengaku pernah mencicipi dua model iklan seharga Rp 25 juta untuk sekali tidur. Model itu pemain baru di dunia kamera. Dia masuk melalui manajer artis lewat seorang calo juga merangkap model. Biasanya mereka beroperasi di klub khusus. "Tinggal datang biasanya stok tersedia," ujarnya.
Dia menjelaskan ada 20-an artis bisa diajak tidur. Tarifnya fantastis, mulai Rp 25 juta hingga setengah miliar rupiah. Harga segitu untuk sekali main dan bisa dipesan untuk menemani liburan. "Sekali main Rp 100 juta, kalo tambah menemani liburan sekitar Rp 500 juta," tutur Dion
Hal paling mengagetkan ada ibu dan anak sama-sama artis juga bisa bisa memberikan pelayanan di atas ranjang. Nama sedarah itu akrab di telinga dan bahkan sedang naik daun. "Ibu dan anak juga ada. Ibunya bisa dipesan, anaknya juga sama," katanya.
Manajer artis, Tata Liem, mengatakan sejauh ini dia belum menemukan ada artis menjual tubuh untuk peran. Apalagi artis di bawah naungannya. "Sepanjang aku jadi manajer artis, aku belum pernah menemukan hal seperti itu di manajemenku," ujarnya melalui pesan BlackBerry.
Begitulah pengakuan model berinisial GTA kepada Dion. Dia mulai kesohor lantaran foto-foto panasnya di sebuah majalah dewasa. Bukan rahasia jika rekannya mengejar popularitas untuk menjadi artis melalui layanan ranjang.
Dari sini tarif menjadi artis kian melambung tinggi. "Kalau lobinya jalan, itu untuk naikin harga kontrak. Apalagi dia tidur untuk mengejar peran utama," kata Dion, pengusaha sekaligus kerabat dekat bos manajemen artis ternama di Jakarta, saat berbincang dengan merdeka.com Sabtu pekan kemarin.
Dion mengaku pernah mencicipi dua model iklan seharga Rp 25 juta untuk sekali tidur. Model itu pemain baru di dunia kamera. Dia masuk melalui manajer artis lewat seorang calo juga merangkap model. Biasanya mereka beroperasi di klub khusus. "Tinggal datang biasanya stok tersedia," ujarnya.
Dia menjelaskan ada 20-an artis bisa diajak tidur. Tarifnya fantastis, mulai Rp 25 juta hingga setengah miliar rupiah. Harga segitu untuk sekali main dan bisa dipesan untuk menemani liburan. "Sekali main Rp 100 juta, kalo tambah menemani liburan sekitar Rp 500 juta," tutur Dion
Hal paling mengagetkan ada ibu dan anak sama-sama artis juga bisa bisa memberikan pelayanan di atas ranjang. Nama sedarah itu akrab di telinga dan bahkan sedang naik daun. "Ibu dan anak juga ada. Ibunya bisa dipesan, anaknya juga sama," katanya.
Manajer artis, Tata Liem, mengatakan sejauh ini dia belum menemukan ada artis menjual tubuh untuk peran. Apalagi artis di bawah naungannya. "Sepanjang aku jadi manajer artis, aku belum pernah menemukan hal seperti itu di manajemenku," ujarnya melalui pesan BlackBerry.
PNS Bandung Shock foto bugilnya beredar, Rinada batal diperiksa polisi
MERDEKA.COM. Meski sudah diketahui identitasnya, wanita yang
berada dalam foto beradegan syur berseragam PNS Pemkot Bandung belum
juga diperiksa. Wanita tersebut adalah Rinada seorang penyanyi yang juga
mantan istri dari Andika The Titans.
Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Nugroho Arianto mengatakan, bahwa hari ini pihaknya berencana memeriksa Rinada. Hanya karena satu dan lain hal, Rinada mengurungkan kedatangannya hari ini. "Tidak jadi datang hari ini," katanya, Senin (1/9).
Alasan mangkirnya pemanggilan hari ini menurut dia, bahwa Rinada masih dalam kondisi tertekan sehingga tidak memungkinkan untuk diperiksa. "Masih shock dan tertekan sehingga kita tidak mungkin untuk memeriksa," jelasnya.
Dia menambahkan, pemanggilan kedua akan segera dilakukan. Hal ini informasi yang ada sudah tersebar luas. Pihaknya pun mengaku ingin segera mengklarifikasi terkait foto yang sempat membuat heboh jagad maya itu.
"Sekarang masih sulit untuk ditanya. Masih terguncang. Nunggu kondisinya stabil saja baru kita panggil," terangnya.
Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Nugroho Arianto mengatakan, bahwa hari ini pihaknya berencana memeriksa Rinada. Hanya karena satu dan lain hal, Rinada mengurungkan kedatangannya hari ini. "Tidak jadi datang hari ini," katanya, Senin (1/9).
Alasan mangkirnya pemanggilan hari ini menurut dia, bahwa Rinada masih dalam kondisi tertekan sehingga tidak memungkinkan untuk diperiksa. "Masih shock dan tertekan sehingga kita tidak mungkin untuk memeriksa," jelasnya.
Dia menambahkan, pemanggilan kedua akan segera dilakukan. Hal ini informasi yang ada sudah tersebar luas. Pihaknya pun mengaku ingin segera mengklarifikasi terkait foto yang sempat membuat heboh jagad maya itu.
"Sekarang masih sulit untuk ditanya. Masih terguncang. Nunggu kondisinya stabil saja baru kita panggil," terangnya.
4 Siswa SMP tertangkap kamera saat akan perkosa siswi SMP
MERDEKA.COM. 4 Siswa SMP yang masih mengenakan seragam sekolah
tertangkap kamera petugas Humas Pemkot Cirebon saat sedang berusaha
memperkosa seorang siswi SMP Negeri Kota Cirebon di kawasan pembuangan
limbah CUDP, sekitar Taman Ade Irma Suryani, Kota Cirebon. Menurut
fotografer Humas Pemkot Cirebon, Kukuh yang mengabadikan kejadian usaha
pencabulan 4 siswa tersebut, kejadian berlangsung saat Pemkot Cirebon
sedang mengadakan acara di Lantai 2 Gedung Bank Indonesia (BI).
"Betul, dapet fotonya kebetulan saya fotografernya. Jadi kejadiannya pas ada acara di Gedung BI dan saya lagi foto tiba-tiba melihat kejadian itu. Sontak langsung saya foto saja," ujar Kukuh saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (1/9).
Kukuh mengungkapkan kronologi kejadian usaha pencabulan yang akan dilakukan 4 siswa SMP tersebut. Menurutnya saat dia sedang mengabadikan momen acara yang berlangsung di Lantai 2 Gedung Bank Indonesia dia melihat 4 siswa SMP tersebut sedang mendorong-dorong seorang siswi SMP yang akan menjadi target pencabulan.
"Jadi gini saya cuma foto saja, dan hanya mengabadikan. Awalnya si 4 orang siswa cowok ini mendorong-dorong si perempuan tersebut karena saya lagi mengabadikan kegiatan dan lihat kejadian itu saya foto lah itu," kata Kukuh.
Kukuh mengatakan, awalnya dia mengira hanya sekedar bercandaan anak SMP yang ingin menggoda siswi SMP. Namun, tiba-tiba si siswi SMP tersebut diangkat dan berteriak minta tolong.
"Nah pas lagi foto tau-tau si korban di dekap dan di buat terlentang dan kaya teriak minta tolong. Para wartawan yang sedang meliput di Gedung BI langsung turun ke TKP untuk mengetahui kejadian tersebut," katanya.
Melihat adanya banyak wartawan, keempat siswa yang akan mencabuli siswi tersebut pun lari tunggang langgang menuju pemukiman warga sekitar seakan takut perbuatannya akan diliput dan diketahui oleh banyak orang. Belakangan diketahui bahwa siswi korban percobaan pencabulan tersebut berinisial SA (16), pelajar SMP Negeri di Kota Cirebon.
Berdasarkan pengakuan warga, Kukuh mengatakan bahwa kawasan pembuangan limbah CUDP tersebut memang terkenal sebagai tempat pasangan muda-mudi bermesum ria. "Jadi warga yang tahu ada kejadian tersebut sudah tidak kaget lagi karena emang udah sering kejadian disitu," kata Kukuh.
Namun hingga saat ini Polres Cirebon masih belum mendapatkan laporan adanya usaha pemerkosaan siswi SMP tersebut. SA pasca kejadian sendiri mengaku trauma dan takut pelecehan seksual yang menimpa dirinya pada Kamis (28/8) kemarin terulang kembali.
"Betul, dapet fotonya kebetulan saya fotografernya. Jadi kejadiannya pas ada acara di Gedung BI dan saya lagi foto tiba-tiba melihat kejadian itu. Sontak langsung saya foto saja," ujar Kukuh saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (1/9).
Kukuh mengungkapkan kronologi kejadian usaha pencabulan yang akan dilakukan 4 siswa SMP tersebut. Menurutnya saat dia sedang mengabadikan momen acara yang berlangsung di Lantai 2 Gedung Bank Indonesia dia melihat 4 siswa SMP tersebut sedang mendorong-dorong seorang siswi SMP yang akan menjadi target pencabulan.
"Jadi gini saya cuma foto saja, dan hanya mengabadikan. Awalnya si 4 orang siswa cowok ini mendorong-dorong si perempuan tersebut karena saya lagi mengabadikan kegiatan dan lihat kejadian itu saya foto lah itu," kata Kukuh.
Kukuh mengatakan, awalnya dia mengira hanya sekedar bercandaan anak SMP yang ingin menggoda siswi SMP. Namun, tiba-tiba si siswi SMP tersebut diangkat dan berteriak minta tolong.
"Nah pas lagi foto tau-tau si korban di dekap dan di buat terlentang dan kaya teriak minta tolong. Para wartawan yang sedang meliput di Gedung BI langsung turun ke TKP untuk mengetahui kejadian tersebut," katanya.
Melihat adanya banyak wartawan, keempat siswa yang akan mencabuli siswi tersebut pun lari tunggang langgang menuju pemukiman warga sekitar seakan takut perbuatannya akan diliput dan diketahui oleh banyak orang. Belakangan diketahui bahwa siswi korban percobaan pencabulan tersebut berinisial SA (16), pelajar SMP Negeri di Kota Cirebon.
Berdasarkan pengakuan warga, Kukuh mengatakan bahwa kawasan pembuangan limbah CUDP tersebut memang terkenal sebagai tempat pasangan muda-mudi bermesum ria. "Jadi warga yang tahu ada kejadian tersebut sudah tidak kaget lagi karena emang udah sering kejadian disitu," kata Kukuh.
Namun hingga saat ini Polres Cirebon masih belum mendapatkan laporan adanya usaha pemerkosaan siswi SMP tersebut. SA pasca kejadian sendiri mengaku trauma dan takut pelecehan seksual yang menimpa dirinya pada Kamis (28/8) kemarin terulang kembali.
Wednesday, August 27, 2014
ABG 17 tahun disetubuhi 80 kali dan direkam oleh pacarnya
MERDEKA.COM. Romadhoni (21), warga Desa Sidakaton, Kecamatan
Dukuhuri, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah dituntut Jaksa Penuntut Umum
(JPU) Kejaksaan Negeri Tegal, Nursodik SH selama 8 tahun penjara.
Romadhoni dituduh mencabuli pacarnya NI (17) siswa sekolah yang masih di
bawah umur hingga 80 kali. Pencabulan dilakukan sejak Juni 2013 hingga
Maret 2014.
Fakta itu terungkap dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Tegal, Selasa(26/8). Jaksa Penuntut Umum (JPU) Nursodik mengatakan, perkenalan Romadhoni dengan korban NI melalui media social Facebook (FB), hingga berlanjut pacaran.
Selama pacaran, Nursodik menyatakan korban NI telah dicabuli di rumah kos Romadhoni di Jalan Kolonel Sugiyono Kota Tegal, Jawa Tengah mulai Juni 2013 hingga Maret 2014.
"Ironisnya, perlakuan cabul yang dilakukan Romadhoni sampai sebanyak 80 kali sambil beberapa kali direkam baik dengan telepon seluler maupun kamera video," ungkap Nursodik.
Terbongkarnya kasus tersebut tukas Nursodik berawal saat korban NI diantar guru dan kakaknya lapor ke Polres Tegal Kota. Korban merasa bosan dan takut dosa karena telah menjadi budak nafsu bejat pelaku.
Nursodik mengungkapkan setiap kali korban NI minta putus, dia diancam akan dibunuh dan akan disebarkan video hubungan seksnya dengan pelaku. Dengan terpaksa korban NI menuruti kemauan Romadhoni yang setiap kali disertai dengan kekerasan.
"Setiap korban NI minta putus, dia malah diancam bahkan dipaksa untuk menuruti nafsunya, disertai dengan kekerasan berupa menempeleng, menjambak rambut dan lain-lain," ujarnya.
Akhirnya korban NI memberanikan diri, cerita kepada kakak dan gurunya, bahwa dia telah menjadi budak nafsu pacarnya yang disertai kekerasan. Diantar guru dan kakaknya, korban NI lapor ke Polres Tegal Kota.
Akibat perbuatannya itu, kini Romadhoni duduk di kursi pesakitan dan diancam pasal 82 tentang UU perlindungan anak dan dituntut selama 8 tahun penjara. Majelis hakim yang diketuai Budhy Hertantiyo SH MH anggota Enan Sugiharto SH MH dan Ratri SH, menunda sidang hingga Selasa (27/8) besok, dengan agenda putusan atau menjatuhkan vonis terhadap terdakwa Romadhoni
Fakta itu terungkap dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Tegal, Selasa(26/8). Jaksa Penuntut Umum (JPU) Nursodik mengatakan, perkenalan Romadhoni dengan korban NI melalui media social Facebook (FB), hingga berlanjut pacaran.
Selama pacaran, Nursodik menyatakan korban NI telah dicabuli di rumah kos Romadhoni di Jalan Kolonel Sugiyono Kota Tegal, Jawa Tengah mulai Juni 2013 hingga Maret 2014.
"Ironisnya, perlakuan cabul yang dilakukan Romadhoni sampai sebanyak 80 kali sambil beberapa kali direkam baik dengan telepon seluler maupun kamera video," ungkap Nursodik.
Terbongkarnya kasus tersebut tukas Nursodik berawal saat korban NI diantar guru dan kakaknya lapor ke Polres Tegal Kota. Korban merasa bosan dan takut dosa karena telah menjadi budak nafsu bejat pelaku.
Nursodik mengungkapkan setiap kali korban NI minta putus, dia diancam akan dibunuh dan akan disebarkan video hubungan seksnya dengan pelaku. Dengan terpaksa korban NI menuruti kemauan Romadhoni yang setiap kali disertai dengan kekerasan.
"Setiap korban NI minta putus, dia malah diancam bahkan dipaksa untuk menuruti nafsunya, disertai dengan kekerasan berupa menempeleng, menjambak rambut dan lain-lain," ujarnya.
Akhirnya korban NI memberanikan diri, cerita kepada kakak dan gurunya, bahwa dia telah menjadi budak nafsu pacarnya yang disertai kekerasan. Diantar guru dan kakaknya, korban NI lapor ke Polres Tegal Kota.
Akibat perbuatannya itu, kini Romadhoni duduk di kursi pesakitan dan diancam pasal 82 tentang UU perlindungan anak dan dituntut selama 8 tahun penjara. Majelis hakim yang diketuai Budhy Hertantiyo SH MH anggota Enan Sugiharto SH MH dan Ratri SH, menunda sidang hingga Selasa (27/8) besok, dengan agenda putusan atau menjatuhkan vonis terhadap terdakwa Romadhoni
Tuesday, August 26, 2014
Oknum Pegawai Sipir di Rutan Carep Cabuli Napi

Laporan Wartawan Pos Kupang, Egy Moa
TRIBUNNEWS.COM,RUTENG--
Hendrikus Suryadi alias Endag (25), korban kedua yang 'burungnya
dieksekusi' oleh oknum pegawai Rumah Tahanan Negara (Rutan)
Carep-Ruteng berinisial PS alias Pak Linus, akhirnya mengaku bahwa
'burungnya' tujuh kali 'dianiaya' oleh Pak Linus."Saya alami tujuh kali, tiga diantaranya 'burung' saya 'dianiaya' dengan mulut Pak Linus dan empat kali saya dipaksa sama-sama melakukannya. Yang saya masih ingat persis kejadian pertama kali pada bulan Maret 2012, sekitar pukul 15.00 Wita. Saya baru masuk Rutan. Pak Linus mengajak saya ke ruang kerjanya di kepegawaian," ungkap Endag, saat diperiksa penyidik PPA Polres Manggarai, Sabtu (23/8/2014).
Endag adalah korban kedua setelah DHS (17) yang 'burungnya dieksekusi' oleh Pak Linus. Pada Kamis (22/8/2014), saat diperiksa penyidik Polres Manggarai, Endag membantah 'burungnya' menjadi korban pengianiayaan oleh PS alias Pak Linus.
"Hari Kamis malam saya tidak bisa tidur. Keterangan yang saya sampaikan kepada polisi bertentangan dengan suara hati saya. Saya berbohong," ujar Endag di Polres Manggarai, Sabtu 23/8/2014).
Disaksikan Kanit PPA, Bripka Syamsu, S.H, dan Kasat Reskrim Polres Manggarai, Iptu Edy, S.H, M.H, Endag menyatakan, ia ingin berkata sejujurnya tentang ulah Pak Linus.
Meski Kamis pagi ketika akan dijemput polisi, Endag dan lima rekannya sempat dibawa ke salah satu ruangan di Rutan Carep untuk 'diindroktrinasi' oleh sipir penjara.
"Ada juga Pak Linus di situ. Pak Linus bilang kalau kamu (napi) sayang saya, kamu jangan omong," tutur Endag menirukan permintaan Pak Linus.
Endag mengaku menjadi warga baru menghuni Rutan Carep menjadi beban baginya sehingga tidak menolak permintaan Pak Linus.
Rasa takut hilang, tutur Endag, ketika Pak Linus menyuruhnya melepaskan celana panjang, kemudian celana dalam.
Endag rela melepaskan celana panjang dan celana dalamnya karena ada ancaman dari Pak Linus, yang akan memindahkan Endag ke Ende atau tidak mendapat program remisi jika tidak menuruti permintaan Pak Linus.
Meski terpaksa dan berat hati, papar Endag, ia mengikuti saja kemauan Pak Linus. "Saya disuruh duduk di kursi dan dia jongkok. Menjijikkan," tutur Endag.
Endag mengungkapkan, setelah berhasil 'mengeksekusi burungnya', selanjutnya setiap kali kepala Pak Linus terasa 'pening', dia akan memburu 'burung' Endag atau 'burung' para napi lainnya untuk memuaskan dahaga seksualnya.
Ia menuturkan, kejadian itu berlangsung di ruang kerja Pak Linus atau kamar napi sekitar pukul 15.00 Wita sampai 16.00 Wita, saat Pak Linus menjalani tugas piket sore.
"Kejadian terakhir yang saya ingat pertengahan 2013 sekitar pukul 16.00 Wita. Pak Linus datang menemui saya di kamar nomor 2 Blok E. Dia rayu saya, saya terpaksa melayaninya. Setelah puas, dia pergi," ujar Endag.
Endag mengaku wajahnya sering pucat setiap kali memenuhi hasrat seks Pak Linus. Jalan sampai sempoyongan, dan saat kencing terasa sakit.
Anak sulung dari tiga bersaudara ini masuk Rutan Carep karena tersandung kasus pemerkosaan anak di bawah umur. Endag dihukum 7,3 tahun dan sudah dilaluinya 2,6 tahun.
Endag sebenarnya tak tega membuka aib Pak Linus, namun ulahnya sendiri yang membuat Endag sakit hati. Endag dimasukkan ke ruang karantina pada Sabtu-Minggu (16-17/8/2014) karena tak ikut perayaan misa di kapela.
Dua malam berturut-turut tidur di ruang karantina tanpa diberikan kain selimut membuat Endag tak bisa tidur nyenyak. Ketika dibesuk orangtuanya, Yoseph Yakob, Senin (19/8/29014), pukul 09.00 Wita, Endag membeberkan kepada Yakob tentang kelakuan Pak Linus terhadap para narapidana.
Marselinus Langgur, napi kasus penggelapan dana milik koperasi menuliskan pada secarik kertas nama-nama napi yang 'burungnya dianiaya' oleh Pak Linus.
Kertas tersebut diserahkan kepada Yokob dan dibawa pulang ke rumah. Kabar itu tersiar cepat dari mulut ke mulut.
Beberapa orang pegawai bertamu ke kediaman Yakob di Mano Nancang, Kecamatan Poco Ranaka, sekitar 14 kilometer sebelah timur Kota Ruteng. Mereka mengajak Yakob berdamai dan tak meneruskan laporan ke polisi. *
Subscribe to:
Posts (Atom)
Paling banyak dibaca
-
Video Mesum Wanita Dewasa Vs Anak Kecil Full 111
-
Playing Card atau di Indonesia sering disebut kartu Remi ( padahal nama salah satu permainan ) mungkin datang dari Timur, Mesir atau Arab – ...
-
Cerita Dewasa – Wanita STW Yang Aku Tiduri Ternyata Ibu TemankuCerita Dewasa – Wanita STW Yang Aku Tiduri Ternyata Ibu TemankuCerita Dewasa ...
-
Rahasia Semut Betah disarang banyak hal yang mempengaruhi betah dan tidaknya semut di dalam sarang kelembapan pada sarang suhu pada sar...
-
Aneh 20 orang NAVY SEAL YANG MEMBUNUH OSAMA BIN LADEN TEWAS SERENTAK - WASHINGTON - The Associated Press memberitakan, lebih dari 20 anggota...
-
Tua-tua keladi, mungkin julukan ini tepat untuk beberapa manusia langka ini. Di usianya yang kalau orang biasa sudah tidak mampu berbuat ...
-
Jerawat yang muncul di wajah tentu saja mengganggu penampilan. Tak hanya itu, kehadiran jerawat di wajah mengurangi rasa percaya diri teruta...
-
Desain jembatan ini adalah dari WXY Arsitektur dan Weidlinger Associates Consulting Engineers yang telah memenangkan kompetisi desain unt...
-
Salam Jp buat yang belum bergabung tunggu apa lagi Togelhok88 Bandar judi online togel terpercaya, Tempat betting aman togelhok88 "LI...
-
Cara Membentuk Dada yang Besar, Tebal dan Kuat - Setiap orang yang masuk ke gym umumnya mempunyai insting pertama kali untuk membentuk oto...