TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA -UMUMNYA kita
mengenal kebiasaan makan tiga kali sehari: pagi, siang, dan sore dan
malam. Tidak hanya di Indonesia, di luar negeri pun demikian—dalam
bahasa Inggris pun ada kata-kata breakfast (makan pagi), lunch (makan
siang), dan dinner (makan malam).
Sebagian orang menjalani
kebiasaan makan dua kali sehari. Misalnya pagi cukup menyantap makanan
kecil, minum teh/kopi, atau minum jus. Baru siang dan malam mereka makan
lengkap. Makan dua kali sehari juga dijalani oleh mereka yang beribadah
puasa.
Bagaimana dengan makan sekali sehari? Itulah kebiasaan
yang ditawarkan oleh Dr. Yoshinori Nagumo (Ketua Asosiasi Kedokteran
Anti Aging Internasional). Nagumo bahkan menawarkan cara makan sekali
sehari sekali ini sebagai cara menuju sehat.
Menurut Nagumo, ide
bahwa tubuh sehat adalah tubuh yang memperoleh pasokan gizi
terus-menerus merupakan pemikiran kuno. Karena itu, kata dia, rutinitas
makan yang selama ini kita lakukan sehari makan tiga kali adalah
kebiasaan yang tidak sehat.
Di buku Makan Sekali Sehari terbitan
Qanita ini, Nagumo memaparkan alasan-alasan kenapa hal itu harus
dilakukan. Menurut Nagumo, idealnya makan yang sehari sekali itu harus
dengan menu yang sederhana: nasi, satu lauk, dan satu sayur. Waktu
terbaik untuk makan adalah petang hari.
Untuk memperoleh manfaat
yang maksimal dari apa yang kita makan, Nagumo menyarankan untuk memakan
makanan secara seutuhnya. Maksudnya, ketika makan ikan sebaiknya
dimakan seluruhnya, tidak hanya dagingnya, tetapi juga tulang dan
kepalanya. Begitu juga ketika memakan sayur, tidak hanya daunnya yang
dimakan, tetapi akar dan umbinya sebaiknya juga dimasak.
Kalau
kita makan hanya sekali sehari, tentu perut akan lapar. Apakah itu tidak
berbahaya? Menurut Nagumi, perut yang lapar justru baik untuk
kesehatan. Mengapa? Karena bunyi perut yang lapar itu mengaktifkan
sel-sel dalam tubuh. Dan pada waktu lapar, otak akan bekerja lebih
optimal.
Dalam buku praktis yang sudah terjual lebih dari 50.000
eksemplar di Jepang ini, Nagumo menepis mitos dan menguak rahasia
mengenai makan sekali-sehari tidak menyebabkan kekurangan gizi, makan
berlebih justru awal dari penyakit, minum air pun tetap jadi gemuk,
metabolik yang dapat memperpendek usia, mengurangi porsi makan dengan
satu lauk dan satu sayur, makanan sehat adalah makanan "utuh",
menghindari ngantuk setelah makan siang, memperkuat tulang tanpa
mengonsumsi kalsium, trik menghilangkan bau badan, membentuk tubuh dan
memiliki otot yang kuat hanya dengan tidur, tanpa ke gym.
Yoshinori
Nagumo adalah Direktur Umum Klinik Nagumo yang fokus melayani kesehatan
payudara. Dosen di Jikei Medical University dan Kinki University, serta
dosen tamu di Dong-A University, Korea Selatan, dan Dalian Medical
University di Cina, ini memegang prinsip "memelihara kecantikan,
kesehatan, dan fungsi payudara sangat penting bagi wanita seumur hidup."
Untuk itu, Nagumo melakukan operasi kanker di empat rumah sakit
di Tokyo, Nagoya, Osaka, dan Fukuoka. Nagumo, yang pada 2012 dinobatkan
menjadi Ketua Kehormatan Asosiasi Antiaging Internasional, sering
menjadi pembicara di berbagai seminar yang diselenggarakan oleh
Perkumpulan Kanker Payudara Jepang, Ikatan Ahli Bedah Plastik dan
Rekonstruksi Jepang, serta Ikatan Ahli Bedah Kecantikan Plastik Jepang,
selain secara rutin muncul sebagai komentator di acara TV dan menulis
sejumlah buku tentang awet muda. (*)
Untuk lengkapnya untuk mengetahui Hidup Sehat dengan Makan Sekali
Sehari bisa dibaca melalui l Buku: Makan Sekali Sehari: Membuat 20
Tahun Lebih Muda
Penulis: Dr. Yoshinor Nagumo
Penerbit: Qanita
Cetakan: I, Januari 2014
Tebal: 184 Halaman
Harga: Rp 59.000