Kontrak harga emas berjangka turun pada perdagangan di New York. Kondisi tersebut terjadi seiring dengan ekuitas yang turun dan dollar AS yang menguat sehingga menahan permintaan akan emas sebagai aset alternatif.
Untuk diketahui, dollar AS memang menguat 0,6 persen terhadap enam mata uang utama. Penguatan terjadi setelah laporan menunjukkan bahwa ekspor dari China naik selama minimal tujuh bulan ini. Dollar AS sendiri telah menguat 6 persen bulan lalu, sementara harga logam berharga sendiri telah turun 11 persen. "(Permintaan) emas memang terhenti oleh penguatan dollar AS," ujar Frank McGhee selaku Head Dealer Integrates Brokerage Services LLC di Chicago, Kamis (13/10/2011) waktu setempat.
Menurut Frank, emas menarik isyarat dari pasar lain, dalam hal ini dollar AS. Emas berjangka untuk pengantaran Desember turun 0,8 persen ke posisi harga 1.668,50 dollar AS per troy ounce (setara dengan 31,1 gram) pada pukul 1.44 PM di Comex, New York.
Harga emas telah turun sebanyak 13 persen dari posisi rekor 1.923,70 dollar AS pada 6 September. Akan tetapi, harga emas tetap menunjukkan peningkatan sebanyak 17 persen sepanjang tahun ini. Emas pun menuju pencapaian positif untuk tahun ke-11, di mana investor menaikkan pembelian seiring dengan kondisi krisis utang di Uni Eropa. "Akhirnya, mengingat krisis utang (Uni Eropa) masih berlangsung, emas masih menarik bagi investor sebagai lindung nilai. Dan, pembelian seharusnya mendorong harga lebih tinggi dalam sisa kuartal (tahun ini)," ujar Nikos Kavalis, analis Royal Bank of Scotland Group Plc, di London.
Sumber : Bloomberg
No comments:
Post a Comment