Blogroll

https://pasarhots.blogspot.co.id/2018/02/pasang-banner-bisnis-murah.html

Tuesday, October 11, 2011

Masyarakat Slowakia Butuh Celana Dalam

Negara-negara zona euro, termasuk Slowakia memang tengah menyikapi secara selektif impor.
Pasalnya, masa krisis tengah menjangkiti negara-negara tersebut. Tengok saja empat negara yang kini mendapat julukan terkesan olok-olok, PIGS.
 
Negara-negara PIGS (Portugal, Irlandia, Greece atau Yunani, dan Spanyol) sedang terjerembab oleh timbunan utang. Bahkan, Yunani berpotensial menghadapi kondisi gagal bayar (default) lantaran ketidakmampuannya merestrukturisasi kinerja keuangan negara.

Berlandaskan kenyataan itu, sebagaimana pernyataan Duta Besar Indonesia untuk Slowakia Harsha E Joesoef pada Selasa (11/10/2011), hal senada juga menjadi perhatian Slowakia. "Tapi, dalam jangka pendek, Slowakia masih menyerap tekstil asal Indonesia," katanya dalam diskusi terkait forum bisnis kelima Slowakia dan Indonesia.
 
Secara lebih rinci, masyarakat Slowakia membutuhkan tekstil dari bahan seratus persen katun. "Seperti bahan celana dalam, misalnya," kata pria yang mengemban tugas sebagai Duta Besar Slowakia sejak 2009 tersebut. 
Lebih lanjut, Harsha menambahkan, kompetitor Indonesia untuk bidang tekstil di Slowakia tetap dari China, Vietnam, dan Bangladesh. Namun demikian, masyarakat Slowakia, kini, lebih mengutamakan kualitas tekstil ketimbang kuantitas. Peluang untuk memenuhi kebutuhan tersebut menjadi potensi Indonesia.
Namun demikian, imbuh Harsha, masih banyak promosi gencar untuk memperkenalkan batik di Slowakia. "Soalnya, dengan mayoritas suhu dingin di Slowakia dalam setahun, batik hanya dapat dipakai dua bulan (saat musim panas-red)," terang Harsha.
Sembilan
Di samping kali ini, Slowakia dan Indonesia sudah empat kali menggelar forum bisnis. Berturut-turut, forum bisnis tersebut terselenggara pada September 2009, April 2010, November 2010, dan Februari 2011.
Pada forum bisnis sekarang, Presiden Slowakia Ivan Gasparovic turut hadir setelah kemarin, Senin (10/10/2011) bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta. Target hubungan bilateral diharapkan mencapai angka volume 1,2 miliar dollar AS.
Sementara itu, menurut Harsha, neraca perdagangan kedua negara sejak 2009 sampai dengan 2010 bergerak menanjak mulai dari 59 juta dollar AS ke 144 juta dollar AS. Selain tekstil, ekspor Indonesia ke Slowakia antara lain komponen alat-alat elektronik, alas kaki, sol sepatu, bantalan tumit, dan karet alam. Sebaliknya, impor Indonesia dari Slowakia meliputi kendaraan, granat, amunisi dan komponen, serta peralatan untuk pertahanan.

Dalam forum kelima ini ada sembilan sektor kerja sama antara Slowakia dan Indonesia meliputi pangan dan keamanan, energi terbarukan, perdagangan dan investasi, perbankan, media massa dan penyiaran, pendidikan tinggi, infrastruktur dan manufaktur, pariwisata, serta sosial dan kebudayaan.
Ada 15 proyek yang diteken dalam kesempatan sekarang termasuk di antaranya empat proyek pemerintah dengan pemerintah (G to G) seperti penanaman gandum di wilayah tropis, pemanfaatan energi nuklir, penyiaran, dan penanaman modal.
Lalu, sebelas proyek kerja sama bisnis dengan bisnis (B to B) antara lain pembiayaan ekspor impor, pembangunan pembangkit listrik di Lombok (Nusa Tenggara Barat) dan Batam (Kepulauan Riau), alat pertahanan,  pembangunan pabrik semen di Jawa Tengah dan Papua, farmasi, pasokan kelapa sawit, dan  eksploitasi batubara.

No comments:

Paling banyak dibaca