Malaysia
tidak akan mengembalikan medali emas wushu Asian Games yang sempat
direbut atletnya Tai Cheau Xuen. Padahal Tai Cheau telah terbukti
doping.
Tai (22) terbukti positif menggunakan stimulan terlarang setelah memenangi medali emas pertama Malaysia pada Asian Games. Sejak itu atlet ini dikeluarkan dari Asian Games. Namun delegasi Malaysia bersumpah untuk mengajukan banding, Tai tidak bersalah.
Ketua kontingen Malaysia Danyal Balagopal mengatakan sampel tes bisa saja tertukar. "Mengapa kami mesti mengembalikan medali emas?" kata dia.
Tai telah kembali ke Malaysia dan mengaku terkejut atas kasus ini. Juara wushu ini terbukti mengonsumsi sibutramine, kata Dewan Olimpiade Asia (OCA).
Balagopal mengatakan timnya akan mengajukan banding ke Mahkamah Arbitrase Olah Raga untuk mengadukan proseder tes doping. Mahkamah ini telah membuat unit khusus pada Asian Games di Incheon guna menangani kasus ini.
Danyal mengatakan perlu waktu 16 jam untuk mengetahui hasil sampel urin.
"Kami biasanya mengetahui hasilnya segera setelah dibawa ke laboratorium," kata dia. "Pada hari ketika urin itu dibawa dari Tai, ada lima sampel yang ditempatkan bersamaan.
"Ada kemungkinan itu tertukar secara tidak sengaja. Mengapa kami harus mengembalikan medali emas ini?," sambung Danyal.
Ramlan Aziz, direktur jenderal Lembaga Olah Raga Nasional mengatakan dia bersimpati kepada Tai.
"Saya meyakinkan Tai bahwa dia tidak berbuat salah. Dia membantah keras mengetahui membawa obat-obatan atau sunbstansi-substansi ilegal," kata dia seperti dikutip AFP.
Ayahanda Tai, T.W. Tai (55), menilai putrinya itu "tidak akan mengonsumsi obat perangsang demi meningkatkan peluangnya untuk menang."
Tai (22) terbukti positif menggunakan stimulan terlarang setelah memenangi medali emas pertama Malaysia pada Asian Games. Sejak itu atlet ini dikeluarkan dari Asian Games. Namun delegasi Malaysia bersumpah untuk mengajukan banding, Tai tidak bersalah.
Ketua kontingen Malaysia Danyal Balagopal mengatakan sampel tes bisa saja tertukar. "Mengapa kami mesti mengembalikan medali emas?" kata dia.
Tai telah kembali ke Malaysia dan mengaku terkejut atas kasus ini. Juara wushu ini terbukti mengonsumsi sibutramine, kata Dewan Olimpiade Asia (OCA).
Balagopal mengatakan timnya akan mengajukan banding ke Mahkamah Arbitrase Olah Raga untuk mengadukan proseder tes doping. Mahkamah ini telah membuat unit khusus pada Asian Games di Incheon guna menangani kasus ini.
Danyal mengatakan perlu waktu 16 jam untuk mengetahui hasil sampel urin.
"Kami biasanya mengetahui hasilnya segera setelah dibawa ke laboratorium," kata dia. "Pada hari ketika urin itu dibawa dari Tai, ada lima sampel yang ditempatkan bersamaan.
"Ada kemungkinan itu tertukar secara tidak sengaja. Mengapa kami harus mengembalikan medali emas ini?," sambung Danyal.
Ramlan Aziz, direktur jenderal Lembaga Olah Raga Nasional mengatakan dia bersimpati kepada Tai.
"Saya meyakinkan Tai bahwa dia tidak berbuat salah. Dia membantah keras mengetahui membawa obat-obatan atau sunbstansi-substansi ilegal," kata dia seperti dikutip AFP.
Ayahanda Tai, T.W. Tai (55), menilai putrinya itu "tidak akan mengonsumsi obat perangsang demi meningkatkan peluangnya untuk menang."
Milik Indonesia
Jika medali dikembalikan, maka akan menjadi milik atlet wushu Indonesia, Juwita Niza Wasni. Juwita naik posisi jadi juara karena emas yang didapatkan Tai di nomor nanquan dan nandao dicabut.
Juwita berada di urutan kedua pada nomor ini yang merupakan medali pertama bagi Indonesia 20 September lalu. Sementara atlet wushu Indonesia lainnya, Ivana Ardelia Irmanto, yang ketika itu berada di urutan keempat, kini berhak atas medali perunggu. Medali perak kini jadi milik atlet Tiongkok, Wei Hong. (Ant)
No comments:
Post a Comment