Sejumlah penyandang tunanetra di Denpasar, Bali
menggelar pesta ulang tahun untuk 2 teman mereka. Pesta terasa spesial
karena dihadiri istri Walikota Denpasar, Ida Ayu Selly Dharmawijaya
Mantra atau biasa akrab disapa Ibu Selly.
Seperti ditayangkan Sosok Minggu Ini dalam Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (19/10/2014), Selly bukan sekadar tamu biasa. Perempuan 47 tahun ini sudah menjadi teman akrab bagi para penyandang tunanetra.
Melalui bimbingannya, banyak penyandang tunanetra yang mampu hidup mandiri. Selly memberikan pelatihan keterampilan bagi mereka. Mulai dari menjadi pemijat, pemain gamelan, bahkan penyiar radio.
Berkat Selly pula, anak-anak dan remaja penyandang tunarungu di Denpasar mendapat kesempatan berkarya. Meski tak bisa mendengarkan alunan musik, bukan menjadi halangan bagi mereka piawai menari Bali.
Totalitas Selly memperhatikan kaum difabel juga tercermin dari fasilitas umum di Kota Denpasar. Seperti peringatan yang dipasang di lampu merah untuk mengutamakan pengguna jalan difabel menyeberangi jalan.
Melalui sejumlah yayasan dan lembaga, Selly memaksimalkan perannya
sebagai istri walikota dengan mensinergikan kegiatan sosial dan dana
dari swasta. Namun sebenarnya jauh sebelum menjadi istri walikota, jiwa
sosialnya sudah lama terpanggil.Seperti ditayangkan Sosok Minggu Ini dalam Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (19/10/2014), Selly bukan sekadar tamu biasa. Perempuan 47 tahun ini sudah menjadi teman akrab bagi para penyandang tunanetra.
Melalui bimbingannya, banyak penyandang tunanetra yang mampu hidup mandiri. Selly memberikan pelatihan keterampilan bagi mereka. Mulai dari menjadi pemijat, pemain gamelan, bahkan penyiar radio.
Berkat Selly pula, anak-anak dan remaja penyandang tunarungu di Denpasar mendapat kesempatan berkarya. Meski tak bisa mendengarkan alunan musik, bukan menjadi halangan bagi mereka piawai menari Bali.
Totalitas Selly memperhatikan kaum difabel juga tercermin dari fasilitas umum di Kota Denpasar. Seperti peringatan yang dipasang di lampu merah untuk mengutamakan pengguna jalan difabel menyeberangi jalan.
Para penyandang autisme juga tak luput dari perhatian nenek satu cucu ini. Sebuah sekolah anak autis berikut fasilitas lengkap telah didirikannya.
Setiap pekan bekerja sama dengan Dinas Sosial Kota Denpasar, Selly membagikan kursi roda dan paket sembako pada warganya yang membutuhkan.
Di samping kegiatan sosial, kini Selly juga giat melestarikan tradisi Bali berupa nde' tenun ikat yang kurang populer dan hampir punah. Melalui label urban ikat, ia mencoba menimbulkan ketertarikan kaum muda.
Melalui film dokumenter pula, Selly berusaha mengenalkan kehidupakan kaum difabel yang selama ini kurang mendapat perhatian.
No comments:
Post a Comment