Teringat saya dengan kejadian tadi pagi membuat kekesalan saya kembali
muncul, sehingga saya juga ingin sekali mengerjai wanita sombong yang
sekarang tak berdaya ini. Segera saya bongkar tas milik Tono, berharap
saya mendapatkan sebuah mainan yang menarik. Belum sempat menemukan
barang yang menarik, tiba-tiba bel rumah berbunyi. Kami terdiam dan
masing-masing menghentikan kegiatan kami. Sialan, siapa yang datang?
Pikir saya dalam hati, jangan-jangan suaminya yang pulang? Kenapa tak
kepikiran oleh saya dari tadi? "Jangan-jangan suaminya pulang?", tanya
saya yang telah memecahkan keheningan. Sambil berbicara pelan, Andi
menjawab, "Bukan, suaminya lagi bertugas di Sulawesi, saya sudah minta
Syamsul dan Mamat mencari informasi tadi siang". "Lalu, ini siapa? Apa
tetangganya? Apa yang harus kita lakukan?" tanya saya kritis. Perasaan
saya sangat tidak enak, jantung saya pun kembali berdetak kencang, lulut
pun seakan tak mampu bergerak lagi, mungkin kami akan kepergok.
"Sebelah rumah kosong, lagian ini rumah sangat besar, tak mungkin suara
kita kedengaran oleh tetangga", jawab Andi yang juga was- was. Saya
benar-benar ketakutan, saya menyesali apa yang telah saya lakukan, apa
saya yang baru mendapat gelar sarjana harus nantinya mendekam di penjara
karena ulah tak senonoh ini? Saya liat sekeliling, mereka bertiga pun
sudah kelihatan tegang. Bu Viany tidak berani berteriak, mungkin karna
kami menaruh benda tajam berserakan di lantai, ada cutter, gunting, dan
pisau lipat, mungkin dia tidak berani mengambil resiko untuk berteriak.
"Mana koncomu si Syamsul dan si Mamat? Jangan sampai mereka buka pintu.
Seharusnya tadi kita mematikan lampu agar rumah keliatan seperti tak ada
orang", protes Herman kepada Andi. Samar-samar kami mendengar suara
pagar terbuka, saya pun meraih pakaian saya dan bersiap-siap kabur jika
sesuatu terjadi. Sialan, gumam saya dalam hati, belum mulai saja sudah
diganggu kayak gini. Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki,
berjalan menuju kamar ini. Dari suara tersebut sepertinya tidak satu
orang. Herman segera meraih pisau lipat, dan Andi mengambil cutter yang
berserak di bawah kakinya. Tono hanya terdiam, sepertinya dia adalah
seorang yang penakut. Dua sosok pria mendekati kamar, dari jauh
sangatlah tidak jelas, saya dan teman- teman sudah siap-siap bertindak
apa saja agar kami selamat. Sosok tersebut semakin terlihat jelas ketika
mereka telah mencapai pintu, ternyata mereka adalah Syamsul dan Mamat.
"Bos, lihat apa yang kami temukan di depan pintu?" sahut Syamsul yang
sedang merangkul seorang anak kecil. Anak itu saya perkirakan berumur 7-
8 tahun, dengan mulut yang dibekap dengan tangan si Syamsul, gadis
kecil itu tak bisa berteriak. Rambutnya diikat seperti ekor kuda, gadis
kecil itu juga mengenakan tas di punggungnya, mungkin saja dia baru
pulang dari les. "Ini Veronica, anak perempuannya Bu Viany", jelas si
Mamat. "Saya mohon lepaskan anak saya. .." pinta Bu Viany dibalik isak
tangisnya. Saya tak habis pikir apa yang terjadi selanjutnya. "Hahahaha,
ikat anak itu, biar saya yang tangani", minta Tono kepada Syamsul dan
Mamat. Tono terlihat senang sekali, senyumnya seperti serigala kelaparan
yang menemukan seonggok daging segar, astaga, apa Tono akan mengerjai
gadis kecil ini juga? Saya tahu kalau Tono adalah orang yang punya
kelainan, tapi apa dia sungguh tega? Syamsul dan Mamat pun mengikatkan
gadis kecil itu ke kursi rotan yang terletak dekat tempat tidur. Gadis
kecil itu menagis sekencang-kencangnya dan meminta tolong pada ibunya,
seakan dia tidak tahu derita apa yang terjadi pada ibunya. Tono
mendekati gadis kecil itu, "Gadis kecil yang malang, saya tidak tega
sampai dia melihat mamanya bersenang-senang".
- bersambung
Thursday, June 14, 2012
Paling banyak dibaca
-
Playing Card atau di Indonesia sering disebut kartu Remi ( padahal nama salah satu permainan ) mungkin datang dari Timur, Mesir atau Arab – ...
-
Video Mesum Wanita Dewasa Vs Anak Kecil Full 111
-
Aku duduk termenung di sebuah kursi panjang bandara. Aku diminta menemani bos Herman menjemput seseorang temannya. Herman berada di depan ...
-
Pada masa sekarang ini media penyimpanan (storage) seperti BlueRay, DVD ROM, dan Flashdisk mampu menyimpan data dalam Gigabyte, se...
-
Cerita ini berawal dari kebencian saya terhadap seorang manager marketing sebuah bank swasta ternama, sehingga saya harus melakukan hal-ha...
-
Beberapa penemuan dan inovasi muncul dari perang antara Union dan Konfederasi. Konflik yang menewaskan lebih dari 620.000 orang atau sek...
-
Kedatangan Herman sungguh mengembalikan perasaanku yang dahulu kala pernah mencintainya. Walaupun ia hanya beberapa hari liburan di sini,...
-
10. Ho’oponopono For those of you who have had many stormy arguments and heated discussions, Ho’oponopono will take time, a lot of time. T...
-
Seniors, dead people, animals and general weirdos has received instant stardom, all thanks to their microblogging enthusiasm. 10. shitmydad...
-
Tono, Andi dan Herman, mereka mengerjai Bu Viany secara bersamaan, sangat brutal menurut saya. Saya coba tenang, tapi sesuatu yang ada di...