
ini, bahkan se-Indonesia . Tetapi saya tidak merasa bangga menyandang gelar sarjana ini. Setengah tahun setelah wisuda, saya telah coba melamar kerja di banyak perusahaan di kota ini, dan tidak ada satu pun kabar panggilan. Kecewa dan putus asa semakin menjadi karena 6 bulan sudah saya menunggak pembayaran sewa kamar kost. Walaupun tidak begitu mahal, karena saya memang memilih tempat kost yang murah meriah, pemilik kostnya pun baik hati, mungkin karena saya telah ngontrak di sini sejak saya menjejakkan kaki di kota ini, makanya sang pemilik kost agak longgar pada pembayaran saya akhir- akhir ini. Keterlambatan ini pun karna ulah saya sendiri yang sedikit sombong setelah mendapat gelas sarjana, saya telepon ke kampung halaman agar orang tua tidak perlu mengirimkan uang lagi, karena saya bermaksud mencari kerja dan hidup lebih mandiri. Awalnya mereka menolak, tapi karena tidak mau merepotkan kedua orang tua saya lagi maka dengan terpaksa saya membohongi mereka bahwa saya telah mendapatkan pekerjaan. Awalnya saya pikir dengan gelar sarjana yang saya peroleh, saya akan lebih muda mendapatkan pekerjaan, nyatanya tidak demikian. Mungkin karena saya yang belum pernah bekerja, baru kali ini merasakan bagaimana susahnya mencari kerja, sehingga saya berjanji pada hati saya, apa pun pekerjaan yang akan saya dapati nanti maka akan saya geluti dengan serius. Tujuh bulan sudah berlalu, walaupun sang pemilik kost tidak menagih, tapi saya sangat tidak enak hati.
- bersambung