Catatan sejarah tentang Irian Jaya dimulai pada abad ke VII. Pada abad
tersebut diberitakan bahwa para pedagang Sriwijaya telah sampai didaerah
ini dan menyatakan bahwa irian Jaya termasuk wilayah Kerajaan Sriwijaya
yang mereka beri nama Janggi. Keterangan tersebut dapat perdagangan dan
pusat Agama Budha yang berhubungan dengan bangsa Cina dan India.
Dengan armadanya yang kuat Sriwijaya mengunjungi Maluku dan Irian Jaya
untuk memperdagangkan rempah – rempah, wangi – wangian, mutiara dan bulu
burung Cenderawasih. Buku tahunan Cina menyebutkan bahwa Raja Sriwijaya
yang bernama Maharaja Sriwijaya yang bernama Maharaja Sri Indrawarman
telah mengirim utusannya ke Kaisar Cina dan Mempersembahkan bulu – bulu
burung yang indah..
Sementara itu seorang musafir Cina yang bernama Chon You Kwa
menulis,bahwa diKepulauan Indonesia sekarang terdapat suatu daerah yang
bernama Tungki dan merupakan bagian dari Maluku. Kalau nama Tungki itu
dipakai untuk menyebut nama jenggi, maka hal tersebut memperkuat
keterangan tentang adanya hubungan Irian Jaya dengan Kerajaan
Sriwijaya...
Didalam Kitab Negara Kertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca ( 1365)
Irian Jaya adalah termasuk wilayah Majapahit atau Majapahit kedelapan.
Didalam syair ke XIV didapat kata-kata Ewanim yang menurut beberapa
sarjana bahasa merupakan sebutan untuk Onim, sedangkan Sien untuk Kowiai
yang kedua – keduanya terletak di Teluk Bintuni Kabupaten Manokwari.
Dan ini membuktikan bahwa suku – suku bangsa di Irian Jaya sejak dahulu
sudah mempunyai hubungan dengan suku –suku bangsa di bagian barat, yaitu
Kerajaan Ternate, Tidore dan Bacan di Maluku.
Suatu keterangan yang dapat menunjukkan bahwa Irian Jaya pernah
merupakan daerah kekuasaan Sultan Tidore dan Bacan sebagaimana yang
dikatakan oleh Koentjaraningrat dan Prof.Dr.Harsya W.Bachtiar dalam
penelitiannya yang diungkapkan didalam buku yang berjudul : “ Penduduk
Irian Barat “ bahwa pertemuan pertama antara orang – orang pribumi Irian
Barat dengan orang – orang dari luar daerah terjadi ketika Sultan
Tidore berusaha memperluas wilayah Jajahannya.
Pada abad XVI Pantai Utara sampai Barat daerah Kepala Burung sampai
Namatota ( Kab.Fak-fak ) disebelah Selatan, serta pulau – pulau
disekitarnya menjadi daerah kekuasaan Sultan Tidore.
Daerah tersebut meliputi Pulau – pulau Raja Ampat wilayah Kabupaten
Sorong sekarang, serta daerah Fakfak dan sepanjang pesisir Teluk Bintuni
Wilayah Kabupaten Manokwari sekarang.
Untuk memperlancar jalannya roda Pemerintahan, Sultan Tidore mengangkat
empat orang tokoh sebagai raja/korano yang memerintah penduduk di daerah
mereka masing – masing atas nama Sultan Tidore.. Hubungan kekuasaan
Pemerintahan antara Kerajaan Todore dengan daerah –daerah kekuasaannya,
ditandai dengan kewajiban membayar pajak setiap tahunnya kepada kerajaan
Tidore, melalui raja – raja atau korano – korano yang diangkat oleh
Sultan.
Bangsa Barat yang mula – mula melihat Pantai Utara adalah dua Orang
pelaut Portugis Antonio D. Anease dan Fransisco Sorreano pada Tahun
1511, dalam pelayarannya mencari rempah – rempah, namum mereka tidak
mendarat dipantai itu, dia menamakan pulau ini dengan Papua. Kata Papua
berasal dari bahasa Melayu Kuno “ Papuwah “ yang berarti Orang berambut
keriting. Orang Pertama yang memberi nama New Guinea pada Pulau Irian
adalah Ynigo Ortis de Retes, ketiak ia berlabuh dimuara sungai Memberamo
di Pantai Utara Iraian. YnigoOrtis de Retes tersebut dalam peta abad ke
XVI dalam bentuk latin yaitu : “ Nova Guinea “ dan dalam Peta Belanda :
Nieuw Guinea “
Dalam catatan sejarah penamaan Papua dan New Guinea biasaa dipakai bersama – sama.
Nama Irian diusulkan oleh Frans Kaisepo dalam Konfersnsi Malino Pada
tahun 1946, dan nama ini kemudian dipakai oleh bangsa Indonesia sampai
sekarang.
Namun sampai abad ke XIX Daerah Irian Jaya masih dianggap sebagai
wilayah gelap, karena penduduknya masih kafir dan menyembah kepada
berhala – berhala yang telah berakar berabad – abad lamanya.
Diantara sekian banyak bangsa – bangsa yang pernah dating ke Irian Jaya,
bangsa Belandalah yang kemudian berhasil menguasainya. Dengan
kedudukannya yang kuat serta system monopolinya di Indonesia, VOC
kemuadian berhasil mengusir orang – orang Eropa lainnya dari Irian.
Usaha Belanda untuk menguasai wilayah Irian Jaya pertama kali kelihatan,
ketika diresmikannya pendirian benteng “ Fort du Bus “ di Teluk Triton
dikaki gunung Lumenciri tepatnaya dikampung Lobo desa Lobo Kecamatan
Kaimana Kabupaten fakfak. Pada kesempatan itu Komisaris Pemerintahan
Kerajaan Belanda A.J. Van Delden, membacakan suatu pernyataan yang
dikenal dengan “ Proklamasi Fort du Bus “ pada tanggal 24 Agustus 1898.
Adapun isi daripada Proklamasi tersebut antara lain bahwa daerah Nieuw
Guinea dengan daerah pedalamannya dimulai pada garis 140 BT dipantai
Selatan terus kearah Barat, Barat daya dan Utara sampai ke semenanjung
Goede Hoop diPantai Utara kecuali daerah Mansari, Karondefer, Ambarpura
dan Amberpon yang dimiliki SultanTidore dinyatakan sebagai milik
Belanda.
Karena pengaruh kekuasaan Belanda lebih kuat dari kesultanan Tidore atas
Irian Jaya, maka terpaksa Sultan Tidore menerima kehendak Belanda
dengan suatu perjanjian penyerahan wilayah berbentuk “ Korte Verklaring “
pada tanggal 3 Juni 1909.
Sekalipun sejak tahun 1998 Irian Jaya sudah dianggap sebagai daerah
jajahan Belanda, namun kekuasaan yang sesungguhnya baru terwujud pada
akhir abad ke XIX. Semula Belanda mengabaikan daerah ini, karena
dianggap kurang menguntungkan. Tetapi setelah timbul ancaman serta
saingan – saingan dari orang – orang Amerika serta orang Eropa lainnya
dalam usaha memperluas daerah jajahannya masing – masing mulailah
Belanda memusatkan perhatiannya secara susungh-sungguh kepada daerah
Irian Jaya.
Untuk memantapkan pemerintahan Hindia Belanda diwilayah irian Jaya ini,
maka dibentuklah pos pemerintahan yang pertama berkedudukan di
Manokwari. Dengan demikian kota Manokwari selain sebagai kota pertama
masuknya Injil di Irian Jaya, juga sebagai embrio pertama sejarah
pemerintahan diwilayah Iran Jaya, dan selanjutnya ke Fak-Fak. Kedua pos
pemerintahan tersebut diatas masih langsung dibawahi oleh Keresidenan
Maluku yang berkedudukan di Ambon.
Dalam perkembangan selanjutnya, kedua pos pemerintahan tersebut ditingkatkan statusnya menjadi afdeling, yaitu:
Afdeling Noord Nieuw Guinea, (Irian Jaya Bagian Utara) beribu kota di Manokwari yang meliputi wilayah Sorong sampai Jayapura.
Afdeling West Nieuw Guinea ( Irian Jaya Bagian Barat ) yang beribu kota
di Fakfak, meliputi wilayah yang terbentang dari Fakfak sampai Merauke.
Setelah kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17
Agustus 1945 dengan suatu “ Wilayah Hukum Negara” yang meliputi bekas
wilayah jajahan kerajaan Belanda (Hindia Belanda) maka sejak saat itu
secara syah dan diakui oleh dunia luar berdirinya Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berwilayah dari Sabang sampai Merauke.
Dalam kenyataan sejarah ternyata lain, sebab daerah Irian Jaya ternyata
tetap dikuasai oleh pemerintah Belanda, walaupun melalui beberapa kali
perjanjian sampai dengan Komprensi Meja Bundar (KMB) pada tahun 1949di
Den Haag Negeri Belanda dan sebagai hasilnya Indonesia menerima
pengaturan sementara kedudukan Irian Barat (Iran jaya) oleh Belanda
untuk jangka waktu satu tahun. Dan ketentuan ini ternyata tak dipenuhi
oleh Pemerintah, dimana Irian Jaya tetap tidak dikembalikan kepada
Pemerintah Indonesia.
Namun perjuangan untuk mengembalikan Irian jaya antara tahun 1950 dan
1953 terus dilakukan, terutama melalui meja perundingan secara bilateral
dalam lingkungan ikatan Uni Indonesia – Belanda. Setelah usaha – usaha
tersebut terbukti membawa hasil, maka sejak tahun 1953 perjuangan
Pembebasan Irian Barat mulai dilakukan di forum – forum
internasional,terutama PBB dan Forum Solidaritas Asia = Afrika seperti
Konferensi Asia – Afrika.
Usaha – usaha dibidang diplomasi tersebut ternyata tidak membawa hasil,
sehingga Pemerintah mulai mengambil sikap yang keras terhadap Belanda.
Pembatalan Uni Indonesia – Belanda pada Tahun 1954 diikuti pembatalan
secara sepihak persetujuan KMB oleh Indonesia pada tahun 1956.
Perjuangan untuk mengembalikan Irian Jaya kini didasarkan pada kekuatan
rakyat Indonesia sendiri. Dari hasil perjuangan ini pula melahirkan
Undang – undang Nomr 15 Tahun 1956, tentang pembentukan Propinsi Irian
Barat perjuangan oleh Kabinet Ali Satroamidjojo, Moh.Roem dan Idam
Chalik.
Peresmian pembentukan Propinsi Irian Barat perjuangan dilakukan
bertepatan dengan hari Ulang Tahunkemerdekaan RI yang ke 39 pada tanggal
17 Agustus 1956, meliputi wilayah Irian Barat yang masih diduduki
Belanda dan Daerah Tidore, Oba, weda, Pa tani, serat Zainal Abdin Syah,
yang berkedudukan di Soasiu dan pelantikannya pada tanggal 23 September
1956.
Pembentukan Propinsi perjuangan ini lebuh dititik beratkan atas dasar
administrasi, dan mendapat dukungan dari seluruh rakyat Indonesia. Untuk
lebih mempertegas bahwa Irian Barat merupakan bagian dari pada Negara
Republik Indonesia, maka diberi kesempatan kepada raktay Irian Barat
untuk ikut serta dalam pemerintahan.
Maka pada bulan Agustus 1956 Pemerintah Republik Indonesia mengangkat 3
Orang anggota DPR sebagai wakil dari rakyat Irian; mereka adalah : Silas
Papare, Mohamad Padang dan A.B. Karubuy. Namun demikian Propinsi Irian
Barat perjuangan ini, walaupun mempunyai aparatur pemerintahan berupa
Gubernur Kepala Daerah, Dewan Pemerintah dan jawatan – jawatan lainnya,
tetap tinggal melempen sampai akhir hidupnya.
Perjuangan untuk mengembalikan Irian Barat belummembawa hasil apa- apa,
karena Belanda secara menyolok mendirikan “ Dewan Papua “ pada tanggal 5
April 1961 yang kemudian disusul dengan pembentukan “ Negara Papua
Merdeka “ terlepas dari Negara Republik Indonesia.
Maka terpaksa pemerintah Indonesia meningkatkan konfrontasinyadalam
bidang militer. Hal ini memperlihatkan kesungguhan pemerintah Indonesia
untuk membebaskan wilayah Irian Barat dari tangan Belanda dengan
kekuatan senjata. Tepat pada tanggal 19 Desember 1961 di Jokyakarta
Presiden Soekarno selaku Panglima Tertinggi Angkatan Perang mengeluarkan
Trikomando Rakyat ( Trikora ) yang berbunyi sebagai berikut :
TRI KOMANDO RAKYAT
Kami, Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia
dalam rangka politik komfrontasi dengan pihak Belanda untuk membebaskan
Irian Barat telah memberikan intruksi kepada Angkatan Bersenjata untuk
pada setiap waktu yang kami akan tetapkan menjalankan tugas kewajiban
membebaskan Irian Barat Tanah Air Indonesia dari belenggu kolonialisme
Belanda..
Dan kini oleh karena Belanda masih tetap mau melanjutkan kolonialisme
ditanah air kita Irian Barat, dengan memecah belah Bangsa dan Tanah Air
Indonesia, maka kami perintahkan kepada rakyat Indonesia, yang juga
berada didaerah Irian Barat, untuk melaksanakan Tri Komando sebagai
berikut :
Gagalkan pembentukan Negara Papua buatan Belanda Kolonial.
Kibarkanlah sang Merah Putih di Irian Barat tanah Air Indonesia.
Bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan
Tanah Air dan Bangsa. Semoga Tuhan Yang Esa memberkati perjuangan
Kemerdekaan Indonesia.
Yokyakarta,19 Desembner 1961
Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia/Pemimpin Besar
Revolusi Indonesia/Panglima Besar Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat
S O E K A R N O
Dalam rangka persiapan pemekaran Wilayah Irian Jaya menjadi beberapa
Propinsi pada Pelita IV, Kota Manokwari telah ditetapkan sebagai Pusat
Pembantu Gubernur Wilayah II, yang meliputi : Kabupaten Dati II
Manokwari Sorong, Teluk Cendrawasih dan Yapen Waropen.
Dipilihnya Kota Manokwari sebagai Pusat Pembantu Gubernur Wilayah II,
karena fakta sejarah dimana Kota Manokwari adalah merupakan kota pertama
masuknya Injil di Irian Jaya dan juga merupakan kota Pemerintahan
pertama di Irian Jaya.
Dalam upaya membangun kota Manokwari agar sesuai dengan RIK ( Rencana
Induk Kota ) diupayakan pula untuk mewujudkan kota Manokwari menjadi
Kota yang BERSEJARAH ( Bersih, Sehat, Jaya, Rapi, Aman dan Hidup ).
Sumber :
Monografi Pemerintah Kab.Dati II Manokwari 1990, dalam :
http://papuabaratnews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=64:sejarah-kabupaten-manokwari&catid=48:sejarah&Itemid=69
Wednesday, June 13, 2012
Paling banyak dibaca
-
Playing Card atau di Indonesia sering disebut kartu Remi ( padahal nama salah satu permainan ) mungkin datang dari Timur, Mesir atau Arab – ...
-
Video Mesum Wanita Dewasa Vs Anak Kecil Full 111
-
Aku duduk termenung di sebuah kursi panjang bandara. Aku diminta menemani bos Herman menjemput seseorang temannya. Herman berada di depan ...
-
Pada masa sekarang ini media penyimpanan (storage) seperti BlueRay, DVD ROM, dan Flashdisk mampu menyimpan data dalam Gigabyte, se...
-
Cerita Dewasa – Wanita STW Yang Aku Tiduri Ternyata Ibu TemankuCerita Dewasa – Wanita STW Yang Aku Tiduri Ternyata Ibu TemankuCerita Dewasa ...
-
Cerita Sex Jilat Memekku Sampai Orgasme Mas - Aku baru saja merekrut sekretaris baru karena sekretarisku yang lama sudah malas-malasan dan ...
-
Cerita ini berawal dari kebencian saya terhadap seorang manager marketing sebuah bank swasta ternama, sehingga saya harus melakukan hal-ha...
-
Pada pertengahan bulan Juni, Fauziah dan anaknya datang ke rumah Waluyo. Anak-anak sekolah baru saja beberapa hari memulai libur panjangnya...
-
Beberapa penemuan dan inovasi muncul dari perang antara Union dan Konfederasi. Konflik yang menewaskan lebih dari 620.000 orang atau sek...
-
Kedatangan Herman sungguh mengembalikan perasaanku yang dahulu kala pernah mencintainya. Walaupun ia hanya beberapa hari liburan di sini,...