Rumah
toko empat lantai itu tampak kusam. Ruko tersebut juga tak mencantumkan
penanda nama. Diapit oleh gedung kosong yang sedang direnovasi dan
Politeknik Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia
Jakarta, ruko ini sepi aktivitas. Tapi siapa sangka di ruko yang
terletak di Sentra Keramat Blok A-14, Jakarta, inilah salah satu proyek
Hambalang dikerjakan. Nama penggarap proyek itu PT Putra Utara Mandiri.Perusahaan ini pemenang lelang untuk pengerjaan proyek senilai Rp 76,2 miliar Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk pengadaan sarana olahraga Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional berupa peralatan sport science. Total nilai proyek Rp 79,9 miliar.
Vani, anggota staf Putra Utara Mandiri, menyatakan tak tahu aktivitas kantornya. "Saya cuma staf administrasi dan baru dua minggu kerja di sini," kata dia di kantornya, Rabu 6 Juni 2012 lalu. Vani mengatakan bos perusahaan ini bernama Reinhard Nainggolan. "Jarang datang ke kantor, Mas."
Di lantai satu, ada sofa berwarna jingga kusam. Selain itu, ada ruangan tertutup yang biasa untuk rapat. Vani menyatakan perusahaannya bergerak di bidang properti. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut saat ditanya lebih jauh apa saja aktivitas perusahaannya. Segala urusan kantor, kata Vani, langsung ditangani oleh bosnya bersama tim. Siapa saja tim yang mengerjakan proyek, Vani enggan menjawab. "Urusan proyek lebih banyak dikerjakan di luar kantor," ujarnya.
Reinhard memang tak bisa berkantor. Sebab, ia menjadi tahanan Kejaksaan Tinggi Banten. Tim penyidik Kejaksaan Tinggi Banten memperpanjang masa tahanan ketiga tersangka kasus pengadaan barang alat laboratorium Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dari APBN-P TA 2010 senilai Rp 49 miliar. Perpanjangan penahanan diberikan kepada ketiga tersangka: mantan Pembantu Rektor II Untirta Sudendi, Direktur Putra Utara Mandiri Reinhard Nainggolan, dan anggota panitia pengadaan, Edwin.
Ketua tim penyidik Alex Sumarna mengatakan perpanjangan penahanan ketiga tersangka karena masih banyaknya saksi yang belum selesai dimintai keterangan. Para saksi tersebut ialah Komariah (ketua panitia), Deden Hermawan (anggota), dan Agus Moch. Zaenal (anggota), ketiganya merupakan pegawai di bagian BAUK Rektorat Untirta.
Reinhard menyatakan tak tahu perusahaan miliknya menggarap proyek Hambalang. "Saya malah baru tahu dari Anda," kata Reinhard, saat ditemui di rumah tahanan Serang, Rabu 6 Juni 2012 lalu. Ia menyatakan sedang berfokus pada kasus yang membelitnya. "Maaf, lagi ada istri saya menunggu. Sekarang saya terima saja apa adanya kondisi ini. Jantung saya deg-degan," ujarnya.
