Blogroll

https://pasarhots.blogspot.co.id/2018/02/pasang-banner-bisnis-murah.html

Monday, May 26, 2014

Berebut gigolo lewat kocokan

MERDEKA.COM. Enam perempuan sudah menunggu dia di sebuah kafe hotel. Dandanan mereka necis. Anting emas besar bergelayut di daun telinga dengan aroma parfum meruap bukan merek abal-abal. Sekali semprot baru hilang sepekan.

Begitu juga aksesoris mereka. Tas bermerek sekaligus jam tangan mewah melingkar di pergelangan lengan. Sesekali wanita-wanita itu bersenda gurau kawan lain datang.

Hari itu mereka bakal mengocok arisan. Sebuah rutinitas bagi kalangan hawa. Jika kebanyakan arisan ibu rumah tangga di kampung-kampung berhadiah panci atau perabotan rumah tangga, kocokan kaum jetset ganjarannya berbeda.

Uang atau barang tidak dijadikan sebagai hadiah dalam kocokan arisan, melainkan lelaki pemuas nafsu alias gigolo. "Saya sudah melakukan ini hampir empat tahun," kata gigiolo bernama AI, 29 tahun, Kamis pekan lalu saat membuka perbincangan dengan merdeka.com di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

AI mengaku kerap dijadikan hadiah arisan para wanita matang manggis papan atas. Dia mesti menemani tidur perempuan pemenang arisan selama seminggu.

Awal dia terjun ke dunia hitam sebagai pelacur laki-laki saat sedang nongkrong di sebuah mal di bilangan Blok M, Jakarta Selatan. Waktu itu tidak sengaja ada seorang wanita berusia 45 tahun mengajak dia berkenalan.

AI memang memikat. Berwajah tampan dan berperawakan sedang. Tinggi badannya sekitar 165 sentimeter, berkumis dan berjenggot tipis. Badannya atletis dengan otot lengan berbentuk dan berdada bidang.

Dari Blok M, AI diajak kopi darat di kafe Coffee, Senayan, Jakarta Selatan. Disana AI diajak singgah ke hotel. Dia diminta melayani hasrat seksual wanita dia panggil sebagai Tante. "Tante itu nggak malu-malu kalau memang dia mau," ujarnya.

Sejak saat itu AI kerap ditelepon untuk melayani nafsu Tante. Dari sana jalur melayani nafsu para tante dimulai. Wanita-wanita kaum jetset itu membentuk kelompok arisan, hadiahnya tidur dengan gigolo.

"Awalnya saya hanya dikenalkan sama temen-temennya. Dari sana saya sering diundang kalau ada arisan," tuturnya. Sekali kencan dengan tante, AI biasa dibayar Rp 3 juta. Untuk hadiah arisan, AI dibayar separuh dari total uang arisan dengan jumlah puluhan juta untuk melayani nafsu pemenang arisan selama sepekan.

AI mengungkapkan para tante di kelompok arisan itu memang orang berada. Mulai istri pengusaha hingga simpanan pejabat. Usianya dari 38 tahun sampai setengah abad. Dari hasil menjadi gigolo, saat ini dia sudah memiliki sebuah rumah di Pamulang, Tangerang, dan sebuah Honda Jazz.

Alasan AI klasik. Dia melakoni pekerjaan ini karena ekonomi. "Waktu saya terjun saya masih nganggur. Biasa namanya anak muda kan pengennya nongkrong sama teman-teman."

No comments:

Paling banyak dibaca