MERDEKA.COM. Pasangan bakal calon presiden
(capres) Joko Widodo (Jokowi) dan bakal calon wakil presiden (cawapres)
Jusuf Kalla (JK) memiliki program penghapusan subsidi pangan beras untuk
rakyat miskin (raskin) dan subsidi pupuk. Pertimbangannya, selama ini
dua program tersebut tidak berjalan efektif.
"Kita berani untuk menghapuskan raskin," kata anggota Tim Penyusun
Visi Misi Jokowi-JK, Rohmin Danuri dalam acara revolusi mental pertanian
di Jokowi Center, Jakarta, Minggu (25/5).Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Gotong Royong ini melihat, program raskin mendidik masyarakat untuk memiliki ketergantungan pada pemerintah.
"Karena itu adalah warisan paling buruk dari pemerintah sekarang yang menjebak rakyat karena tidak ada efeknya," jelasnya.
Sedangkan pemberian subsidi pupuk kepada petani diyakini hanya menolong di awal. Proses pertanian cukup panjang dan petani sering mengalami kerugian justru di akhir proses.
"Seperti kerugian produksi, siapa yang akan membeli hasil produksi. Bagaimana kalau produksi melimpah," jelasnya.
Dalam pandangannya, pengganti subsidi pupuk adalah subsidi harga. Dalam artian, petani akan mendapat kepastian harga jual sehingga bisa meminimalisir kerugian.
Kemudian, subsidi pupuk digunakan untuk mendidik petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
"Jadi ada kepastian harga jual oleh pemerintah yang tidak merugikan petani, jadi bukan berarti hilang saja. Tapi kita alihkan untuk yang menunjang produktivitas. Sehingga petani pun jadi bergairah," jelasnya.
No comments:
Post a Comment