TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP -
Pasangan selingkuh Abdul Azis (34) dan Nini (37), keduanya warga Desa
Batudinding, Kecamatan Gapura, Sumenep, digerebek massa, di jalan raya
depan kantor kecamatan Gapura, usai keduanya pulang dari jalan-jalan,
Minggu (25/5/2014), sekitar pukul 20.30 WIB.
Selain digerebek, Azis, pria yang masih melajang dan menjadi guru
honorer di salah satu SD di desanya itu, babak belur digebuki massa di
sepanjang jalan dari depan kantor kecamatan menuju rumah NS, berjarak
sekitar 300 meter.Mujur, sebelum terjadi sesuatu yang lebih parah terhadap AA, aparat Polsek Gapura datang ke lokasi dan mengamankan AA dari amukan massa. Sementara Nono (40), suami NS saat kejadian berangkat ke Bangkalan, karena esok harinya masuk kerja di salah satu kantor di lingkungan Pemkab Bangkalan.
Menurut sumber di lokasi kejadian, selama tiga bulan belakangan ini, Azis menjalin hubungan asmara dengan Nini, yang sudah dikarunai dua anak.
Dan selama ini, suaminya tidak mengetahui jika Nini berselingkuh, sebab perselingkuhan itu dilakukan ketika suaminya berangkat ke Bangkalan dan hanya pulang seminggu sekali.
Walau di antara warga itu sudah ada yang menyampaikan, namun suaminya tidak percaya, dengan alasan tidak melihat sendiri istrinya berselingkuh.
“Warga di sini sering melihat yang pria menamu ke rumah Nini hingga malam hari. Selain itu, juga keduanya sering ke luar rumah dari siang hingga malam, membuat warga yang melihat ulah keduanya gerah,” kata Zaini (40), warga sekitar, yang ikut menggerebek.
Sebelum digerebek, sejak sore hari kedua insan itu ke luar rumah naik sepeda motor berdua tidak jelas ke mana. Begitu keduanya pulang dan behenti di depan kantor kecamatan, Nini turun jalan kaki ke rumahnya. Sedang Azis memutar laju sepeda motornya untuk kembali.
Pada saat itu, Rio (6), anak pertama Nini melihat ibunya diturunkan di tengah jalan, langsung berteriak memanggil warga. Dalam sekejap warga berdatangan mengepung dan mengejar Azis yang berusaha kabur dengan sepeda motornya.
Begitu Azis tertangkap, massa meminta Azis mengakui tindakan perselingkuhan yang dilakukan terhadap Nini. Karena jawaban Azis berbelit-belit, warga emosi dan menghajar beramai-ramai.
Kemudian Azis diarak beramai-ramai menuju ke rumah Nini. Di sepanjang perjalanan itu, Azis kembali dihajar. Pada saat itu, anggota Polsek Gapura berhasil mengevakuasi Azis dan membawanya ke polsek yang diikuti puluhan massa meminta polsek mengeluarkan Azis, untuk diadili.
Karena jumlah massa yang datang ke polsek terus bertambah dan dikhawatirkan terjadi sesuatu terhadap Azis, akhirnya aparat membawa Azis ke Polres Sumenep.
Ternyata tindakan aparat membawa Azis ke Polres Sumenep menyulut emosi warga. Sepeda motor Azis yang diparkir di pinggir jalan dibawa massa menjauh dari mapolsek dan dibakar hingga tinggal kerangka.
Kapolsek Gapura, AKP Suwarno, yang dimintai konfirmasinya mengatakan, aparat terpaksa mengambil alih Azis dari massa, lantaran dijadikandi bulan-bulanan. “Kami terpaksa mengamankan Azis dan dibawa ke polsek, karena tadi malam warga menghajarnya. Jika dibiarkan, membahayakan keselamatannya,” ujar Kapolsek Gapura, AKP Suwarno.
“Mengenai hubungan keduanya, kami belum mendapat laporan sehingga kami tidak tahu masalah itu, tapi yang jelas petugas akan melakukan pemeriksaan terhadap Azis. Kalau sepeda motornya juga ikut dibakar, kami tidak mengerti, karena Azis tidak memberitahu kami, jika membawa motor saat dikejar massa. Sehingga warga leluasa membakar sepeda motornya,” pungkasnya.
Baca Juga:
No comments:
Post a Comment