MERDEKA.COM. Balita berusia 3,5 tahun, K, mengalami pelecahan
seksual oleh pacar pembantunya saat kedua orang tuanya tidak ada di
rumah. Selain dicabuli, K juga kerap mendapat siksaan oleh sang pembantu
E (22), yang masih memiliki hubungan saudara oleh majikan perempuanya.
BS (39) ayah korban menceritakan
, penganiayaan yang dilakukan Erni terjadi pada bulan Oktober 2013
silam. BS pun tidak menyangka, Erni yang sudah bekerja 2 tahun di
rumahnya tega melakukan penyiksaan terhadap anaknya saat dirinya dan
isntri sedang bekerja.
"Jadi saya waktu itu lagi berangkat kerja,
anak saya minta handphone saya, katanya dia mau main game di HP saya.
Ya sudah saya kasih saja, terus saya tinggal," kata BS, kepada
merdeka.com, Selasa (20/8).
BS menceritakan, setelah pulang kerja
dia tidak memiliki kecurigaan apapun terhadap sikap anaknya. Namun
beberapa hari kemudian, saat hendak berangkat kerja sang anak kembali
meminjam HP miliknya.
"Saya lagi di kamar, lah kok saya denger
suara anak saya nangis-nangis. Setelah itu saya datangi anak saya,
ternyata tangisan itu dari ponsel saya. Saya pun kaget, dan saya panggil
itu si E," jelasnya.
BS melanjutkan, setelah mendapatkan hasil
rekaman tersebut dia pun langsung memarahi E. Saat itu E pun mengakui
perbuatannya dan bernjanji tidak akan mengulangi perbuatannya tersebut.
"Saya
sudah mau pecat. Tapi karena masih ada hubungan saudara sama istri
saya, saya kasih kesempatan. Istri saya juga bilang jangan dipecat. Dan
berjanji gak akan mengulangi perbuatan tersebut," jelasnya.
Usai
kejadian itu, BS mengatakan sudah mulai tidak mencurigai sang pembantu
lagi, karena tidak ada laporan soal penyiksaan kembali. Namun setelah
kejadian pelecehan seksual yang dialami anaknya, dirinya pun terkejut
saat para tetangga menceritakan sikap pembantunya ketika dia dan sang
istri tidak berada di rumah.
"Ternyata kata tetangga saya anak
saya sering dipukuli dan dicubitin. Bahkan pernah dikurung di kamar
mandi selama tiga jam. Saya baru tahu setelah kejadian pencabulan yang
dilakukan pacarnya itu," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan,
seorang balita berusia 3,5 tahun, mengalami trauma berat setelah
mengalami pelecean seksual oleh seorang pria yang diketahui pacar dari
pengasuhnya. BS (39) ayah korban bercerita kepada merdeka.com, Rabu
(20/8) tentang cerita pilu anaknya tersebut. Awalnya dia dan keluarga
tidak menaruh curiga dengan gelagat pembantunya, E (22). Saat itu, E
yang masih kerabat dengan istri BS, meminta berhenti dari pekerjaannya
dan ingin pulang ke kampung halaman.
"Setelah dia pamit pulang,
saya baru tahu kalau anak saya mengalami pelecehan seksual. Anak saya
cerita dia dicabuli oleh pacar pembantu saya namanya J," kata BS di
kantornya di Jakarta.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Paling banyak dibaca
-
Playing Card atau di Indonesia sering disebut kartu Remi ( padahal nama salah satu permainan ) mungkin datang dari Timur, Mesir atau Arab – ...
-
Video Mesum Wanita Dewasa Vs Anak Kecil Full 111
-
Aku duduk termenung di sebuah kursi panjang bandara. Aku diminta menemani bos Herman menjemput seseorang temannya. Herman berada di depan ...
-
Pada masa sekarang ini media penyimpanan (storage) seperti BlueRay, DVD ROM, dan Flashdisk mampu menyimpan data dalam Gigabyte, se...
-
Cerita ini berawal dari kebencian saya terhadap seorang manager marketing sebuah bank swasta ternama, sehingga saya harus melakukan hal-ha...
-
Beberapa penemuan dan inovasi muncul dari perang antara Union dan Konfederasi. Konflik yang menewaskan lebih dari 620.000 orang atau sek...
-
Kedatangan Herman sungguh mengembalikan perasaanku yang dahulu kala pernah mencintainya. Walaupun ia hanya beberapa hari liburan di sini,...
-
10. Ho’oponopono For those of you who have had many stormy arguments and heated discussions, Ho’oponopono will take time, a lot of time. T...
-
Seniors, dead people, animals and general weirdos has received instant stardom, all thanks to their microblogging enthusiasm. 10. shitmydad...
-
Tono, Andi dan Herman, mereka mengerjai Bu Viany secara bersamaan, sangat brutal menurut saya. Saya coba tenang, tapi sesuatu yang ada di...
No comments:
Post a Comment