Sejarah perfilman memang beragam dengan berbagai genre dan aliran. Film yang begitu marak saat ini adalah film P.O.R.N.O, baik yang dibuat secara profesional maupun oleh para amatir yang ingin mengabadikan momen dengan pasangannya.
[IMG]https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0zYz3tHb47otexfGUE-nSqKlwMt5CZSw8iV82zbMrWI4TPtKWLw1i5zw96vDb4f8SMqg__rDK6KK_AN1HxCPibT7WOPoFyuhNybz2vqJ2L50o9RdRwbw1h68eAQZlSoctqNIUkgt0Hg/s1600/****-film.jpg[/IMG]
Film P.O.R.N.O yang pada akhirnya banyak melahirkan perilaku negatif dikalangan anak-anak yang belum cukup usia, Ternyata memiliki akar kesejarahan yang cukup panjang.
Bahkan sebuah study menyatakan film P.O.R.N.O mulai dibuat saat awal diketemukan kamera sinematografi pertama.
Film P.O.R.N.O Pertama Dibuat 1907 di Argentina dan PrancisTentu saja film P.O.R.N.O jaman dulu diperankan dengan sederhana dengan teknik yang sangat monoton. Namun, hadirnya film P.O.R.N.O pada era sebelum perang dunia pertama tentu saja sangat menghebohkan berbagai kalangan. Studi ilmiah terhadap sinematografi film dewasa terus dilakukan hingga hari ini.
Menurut sejarah perfilman eropa, Film P.O.R.N.O lahir ketika kamera film ditemukan. Namun dulu, biasanya film P.O.R.N.O disebarluaskan secara diam-diam, untuk dinikmati di rumah, perkumpulan tertutup, atau bioskop malam. Baru kemudian pada tahun 1970-an film P.O.R.N.O mulai sedikit dilegalkan.
Kajian sejarah yang dilakukan oleh Patrick Robertson dalam bukunya: Film Facts, menyebut film P.O.R.N.O paling awal yang dapat diketahui tanggal pembuatannya adalah A L’Ecu d’Or ou la bonne auberge, dibuat di Perancis pada 1908. Film ini berkisah tentang seorang tentara yang kelelahan, kemudian menjalin hubungan dengan seorang pelayan perempuan di penginapan.
Sementara itu film El Satario dari Argentina lebih awal lagi, film ini kemungkinan dibuat antara 1907 dan 1912. Robertson mencatat bahwa film P.O.R.N.O tertua masih ada, dan tersimpan dalam Kinsey Collection di Amerika Serikat.”Di sana sebuah film menunjukkan bagaimana konvensi P.O.R.N.O mula-mula ditetapkan,” kata dia.
Catatan Robertson juga pernah meneliti, film Jerman Am Abend dibuat sekitar tahun 1910, merupakan sebuah film P.O.R.N.O pendek pertama selama sepuluh menit. Film ini dimulai dengan kisah perempuan memuaskan diri sendiri di kamar. Kemudian beralih dengan adegan ranjang dengan seorang lelaki.
Banyak film P.O.R.N.O seperti itu yang dibuat dalam beberapa tahun berikutnya. Tetapi karena sifat pembuatan dan distribusi biasanya sembunyi-sembunyi, keterangan dari film-film seperti itu seringkali juga sulit diperoleh.
Pada era 1980-an, P.O.R.N.Ografi dalam bentuk video rumahan mencapai penyebaran luas sejak beberapa dekade sebelumnya. Berkembangnya internet pada akhir 1990-an dan awal 2000-an turut mendongkrak penyebaran film P.O.R.N.O, dan menambah rumit penuntutan kecabulan legal.
Timothy Egan, Wartawan The New York Time pernah menulis laporan panjang tentang industri P.O.R.N.Ografi pada 23 Oktober 2000 silam di Amerika. Menurut dia, bisnis penjualan hasrat seksual melalui gambar telah menyumbang pendapatan USD 10 miliar per tahun untuk Amerika Serikat.
Di beberapa negara film P.O.R.N.O memang diperbolehkan, mulai pembuatan hingga menyebar luaskan. Misalnya di Amerika Serikat. Namun film P.O.R.N.O dilarang di beberapa negara lain, misalnya Indonesia dan China. Tapi celakanya film P.O.R.N.O tetap dapat diakses melalui internet di negara-negara tersebut.
Di Indonesia misalnya, pemerintah berdarah-darah mencoba menghadang perkembangan film biru ini. Dulu polisi getol merazia lapak penjual DVD film biru, tetapi ketika film P.O.R.N.O dalam format DVD tidak laku, sekarang film P.O.R.N.O masuk lewat media berbeda, internet.
Meski kementeriankomunikasi dan informatika sudah bersusah payah membendung pertumbuhan situs P.O.R.N.O, tapi agaknya masih bocor juga. Lalu bagaimana ke depan?
Tentu berbagai pihak harus terlibat secara aktif untuk menghadang penyebaran film P.O.R.N.O. Sebab berbagai perilaku menyimpang, terutama yang dilakukan oleh anak-anak dibawah umur hampir seluruhnya dipicu oleh adegan film P.O.R.N.O. So, mari stop P.O.R.N.Ografi.
Film P.O.R.N.O Pertama Dibuat 1907 di Argentina dan Prancis.
Sejarah perfilman memang beragam dengan berbagai genre dan aliran. Film yang begitu marak saat ini adalah film P.O.R.N.O, baik yang dibuat secara profesional maupun oleh para amatir yang ingin mengabadikan momen dengan pasangannya.
[IMG]https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0zYz3tHb47otexfGUE-nSqKlwMt5CZSw8iV82zbMrWI4TPtKWLw1i5zw96vDb4f8SMqg__rDK6KK_AN1HxCPibT7WOPoFyuhNybz2vqJ2L50o9RdRwbw1h68eAQZlSoctqNIUkgt0Hg/s1600/****-film.jpg[/IMG]
Film P.O.R.N.O yang pada akhirnya banyak melahirkan perilaku negatif dikalangan anak-anak yang belum cukup usia, Ternyata memiliki akar kesejarahan yang cukup panjang.
Bahkan sebuah study menyatakan film P.O.R.N.O mulai dibuat saat awal diketemukan kamera sinematografi pertama.
Film P.O.R.N.O Pertama Dibuat 1907 di Argentina dan PrancisTentu saja film P.O.R.N.O jaman dulu diperankan dengan sederhana dengan teknik yang sangat monoton. Namun, hadirnya film P.O.R.N.O pada era sebelum perang dunia pertama tentu saja sangat menghebohkan berbagai kalangan. Studi ilmiah terhadap sinematografi film dewasa terus dilakukan hingga hari ini.
Menurut sejarah perfilman eropa, Film P.O.R.N.O lahir ketika kamera film ditemukan. Namun dulu, biasanya film P.O.R.N.O disebarluaskan secara diam-diam, untuk dinikmati di rumah, perkumpulan tertutup, atau bioskop malam. Baru kemudian pada tahun 1970-an film P.O.R.N.O mulai sedikit dilegalkan.
Kajian sejarah yang dilakukan oleh Patrick Robertson dalam bukunya: Film Facts, menyebut film P.O.R.N.O paling awal yang dapat diketahui tanggal pembuatannya adalah A L’Ecu d’Or ou la bonne auberge, dibuat di Perancis pada 1908. Film ini berkisah tentang seorang tentara yang kelelahan, kemudian menjalin hubungan dengan seorang pelayan perempuan di penginapan.
Sementara itu film El Satario dari Argentina lebih awal lagi, film ini kemungkinan dibuat antara 1907 dan 1912. Robertson mencatat bahwa film P.O.R.N.O tertua masih ada, dan tersimpan dalam Kinsey Collection di Amerika Serikat.”Di sana sebuah film menunjukkan bagaimana konvensi P.O.R.N.O mula-mula ditetapkan,” kata dia.
Catatan Robertson juga pernah meneliti, film Jerman Am Abend dibuat sekitar tahun 1910, merupakan sebuah film P.O.R.N.O pendek pertama selama sepuluh menit. Film ini dimulai dengan kisah perempuan memuaskan diri sendiri di kamar. Kemudian beralih dengan adegan ranjang dengan seorang lelaki.
Banyak film P.O.R.N.O seperti itu yang dibuat dalam beberapa tahun berikutnya. Tetapi karena sifat pembuatan dan distribusi biasanya sembunyi-sembunyi, keterangan dari film-film seperti itu seringkali juga sulit diperoleh.
Pada era 1980-an, P.O.R.N.Ografi dalam bentuk video rumahan mencapai penyebaran luas sejak beberapa dekade sebelumnya. Berkembangnya internet pada akhir 1990-an dan awal 2000-an turut mendongkrak penyebaran film P.O.R.N.O, dan menambah rumit penuntutan kecabulan legal.
Timothy Egan, Wartawan The New York Time pernah menulis laporan panjang tentang industri P.O.R.N.Ografi pada 23 Oktober 2000 silam di Amerika. Menurut dia, bisnis penjualan hasrat seksual melalui gambar telah menyumbang pendapatan USD 10 miliar per tahun untuk Amerika Serikat.
Di beberapa negara film P.O.R.N.O memang diperbolehkan, mulai pembuatan hingga menyebar luaskan. Misalnya di Amerika Serikat. Namun film P.O.R.N.O dilarang di beberapa negara lain, misalnya Indonesia dan China. Tapi celakanya film P.O.R.N.O tetap dapat diakses melalui internet di negara-negara tersebut.
Di Indonesia misalnya, pemerintah berdarah-darah mencoba menghadang perkembangan film biru ini. Dulu polisi getol merazia lapak penjual DVD film biru, tetapi ketika film P.O.R.N.O dalam format DVD tidak laku, sekarang film P.O.R.N.O masuk lewat media berbeda, internet.
Meski kementeriankomunikasi dan informatika sudah bersusah payah membendung pertumbuhan situs P.O.R.N.O, tapi agaknya masih bocor juga. Lalu bagaimana ke depan?
Tentu berbagai pihak harus terlibat secara aktif untuk menghadang penyebaran film P.O.R.N.O. Sebab berbagai perilaku menyimpang, terutama yang dilakukan oleh anak-anak dibawah umur hampir seluruhnya dipicu oleh adegan film P.O.R.N.O. So, mari stop P.O.R.N.Ografi.
No comments:
Post a Comment