Blogroll

https://pasarhots.blogspot.co.id/2018/02/pasang-banner-bisnis-murah.html

Thursday, May 8, 2014

Usai bobol ATM Rp 21 M, Didik pindahkan duit ke banyak rekening

MERDEKA.COM. Aksi Didik Agung Himawan asal Solo ini membuktikan betapa tamaknya dia. Sadar ATM rusak sehingga saldo tidak berubah saat menarik berapapun uang, Didik membobol ATM hingga Rp 21 Miliar.

Aksi Didik berhasil dibongkar oleh Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dittipideksus) Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri.

Usai membobol duit hingga Rp 21 miliar, Didik langsung memindahkan ke rekening lainnya.

"Begitu kita periksa dan geledah rumahnya, kami temukan barang bukti berupa 6 buah electronic data capture (EDC). Rupanya si Didik ini juga mempraktikkan gesek tunai, dan kami menyita 255 kartu kredit. Jadi Rp 21 miliar langsung itu dipindah-pindah ke beberapa rekening lainnya melalui EDC alat gesek itu," papar Direktur Tipideksus Brigjen Pol Arief Sulistyanto di Jakarta, Kamis (8/5).

Setelah membobol puluhan miliar rupiah itu, Didik diketahui telah memindahkan ke Bank Danamon, Mandiri, Niaga, BCA, Bukopin, BNI, BRI, BTN dan bank-bank lainnya.

"Dalam satu malam memindahkan sampai pagi, langsung kita blokir. Kita kontak banknya, dan bisa kita selamatkan."

Didik akhirnya dijadikan tersangka. Sedangkan keenam nasabah lainnya hanya diperiksa sebagai saksi karena terbukti tak bersalah karena terdapat unsur ketidaksengajaan pada sistem ATM yang memang rusak. Atas perbuatan konyolnya itu, Didik pun terancam pasal berlapis.

"Akan kami terapkan pasal 81 UU no 3 tahun 2011, tentang transfer dana, mengambil atau memindahkan sebagian atau seluruh dana orang lain melalui transaksi palsu. Karena dia dengan saldo hanya Rp 200.000 tapi bisa narik Rp 21 miliar," kata dia.

"Yang kedua, pasal 32 UU 11 2008 tentang ITE no 3 juncto 2 ayat 1 UU no 8 2010, tentang pencucian uang. Karena dari penarikan di rekeningnya, dipindahkan ke rekening yang satunya lagi, kemudian dimasukkan ke kredit melalui EDC," imbuh jenderal bintang satu ini.

No comments:

Paling banyak dibaca