MERDEKA.COM. Sesepuh Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan (PDIP), Sabam Sirait, mengancam bakal hengkang dari
partai itu jika tetap mengusung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam
pemilihan presiden dan wakil presiden 2014. Tetapi, Wakil Ketua Badan
Pemenangan Pemilu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, TB Hasanuddin,
nampaknya cuek jika Sabam memang ingin meninggalkan partai berlambang
banteng bermoncong putih itu.
Hasanuddin tidak menampik ihwal adanya perpecahan di dalam tubuh partai terkait pencalonan Jokowi-JK. Ketua Departemen Politik PDIP itu menyatakan jika Sabam memang berniat hengkang, maka tidak bakal menjadi persoalan serius.
"Kalau Pak Sabam Sirait itu mengundurkan diri kan kalau Jokowi dipasangkan dengan JK. Ya kalau menurut hemat saya, saya sebagai wakil Ketua Bappilu, saya ketua DPD dan ketua Departemen politik di DPP, ya mangga. Silakan saja," kata Hasanuddin kepada awak media, usai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional PDIP di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Selasa (20/5).
Namun menurut Hasanuddin, masalah itu belum dibahas di dalam partai. Dia juga mengatakan, Sabam bukanlah orang yang punya posisi penting dalam pengambilan keputusan. Apalagi, lanjut dia, Sabam juga bukan pendiri partai. Maka dari itu menurut dia, jika Sabam hengkang pun tidal masalah.
"Bu Mega menyampaikan pendiri partai itu adalah saya. Tidak ada yang lain. Saya pikir setahu saya, Pak Sabam Sirait bukan orang yang membuat keputusan. Saya enggak ngerti juga posisinya apa. Ya sesepuh ajalah. Di rapat DPP juga enggak pernah hadir," ujar Hasanuddin.
Menurut Hasanuddin, tidak ada larangan jika Sabam memang berniat keluar dari partai. "Wajar saja, silakan saja. Ini demokrasi. Mau datang masuk ke partai silakan, mau juga pergi silakan kalau sudah tidak cocok," sambung Hasanuddin.
Sumber: Merdeka.com
Hasanuddin tidak menampik ihwal adanya perpecahan di dalam tubuh partai terkait pencalonan Jokowi-JK. Ketua Departemen Politik PDIP itu menyatakan jika Sabam memang berniat hengkang, maka tidak bakal menjadi persoalan serius.
"Kalau Pak Sabam Sirait itu mengundurkan diri kan kalau Jokowi dipasangkan dengan JK. Ya kalau menurut hemat saya, saya sebagai wakil Ketua Bappilu, saya ketua DPD dan ketua Departemen politik di DPP, ya mangga. Silakan saja," kata Hasanuddin kepada awak media, usai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional PDIP di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Selasa (20/5).
Namun menurut Hasanuddin, masalah itu belum dibahas di dalam partai. Dia juga mengatakan, Sabam bukanlah orang yang punya posisi penting dalam pengambilan keputusan. Apalagi, lanjut dia, Sabam juga bukan pendiri partai. Maka dari itu menurut dia, jika Sabam hengkang pun tidal masalah.
"Bu Mega menyampaikan pendiri partai itu adalah saya. Tidak ada yang lain. Saya pikir setahu saya, Pak Sabam Sirait bukan orang yang membuat keputusan. Saya enggak ngerti juga posisinya apa. Ya sesepuh ajalah. Di rapat DPP juga enggak pernah hadir," ujar Hasanuddin.
Menurut Hasanuddin, tidak ada larangan jika Sabam memang berniat keluar dari partai. "Wajar saja, silakan saja. Ini demokrasi. Mau datang masuk ke partai silakan, mau juga pergi silakan kalau sudah tidak cocok," sambung Hasanuddin.
No comments:
Post a Comment