Golkar Berubah Haluan, JK: Itu Sudah Biasa!

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden pasangan nomor urut 2, Jusuf Kalla, menduga Partai Golkar bisa saja berubah haluan mendukung dirinya, bila pasangan Joko Widodo-JK memenangkan pemilihan presiden (pilpres) tahun ini.

Kepada wartawan di sela-sela kunjungannya ke Rumah Sakit Mitra Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (14/7/2014), JK menyebut partai berlambang pohon beringin itu adalah partai dinamis. "Golkar itu dinamis itu, bisa saja hari ini koalisi besok berubah, itu biasa," katanya.
Ia menyinggung kasus tahun 2004 lalu. JK yang mendampingi Susilo Bambang Yudoyono (SBY) pada pilpres 2004 lalu, bukan lah pasangan yang didukung Partai Golkar saat itu walau pun dirinya adalah kader Partai Golkar.
Namun setelah pasangannya menang, JK kemudian memenangkan kursi Ketua Umum Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Partai Golkar.
Tahun ini bisa saja kejadian tersebut terulang. Pasangan Jokowi - JK bukanlah pasangan yang diusung Partai Golkar, meskipun JK adalah mantan Ketua Umum, dan satu-satunya kader Partai Golkar yang menjadi kandidat pilpres.
Tapi, Ketua Umum DPP Partai Golkar saat ini, Aburizal Bakrie (ARB), justru mendukung pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa.
Pada Rabu lalu (9/7), usai pencoblosan, kedua pasangan sama-sama bersikukuh menang pilpres, sesuai hitung cepat lembaganya masing-masing.
Rencananya pengumuman hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dilakukan pada 22 Juli mendatang. "Jangan lupa munas akan segera diadakan," tandasnya.