TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Kapolresta
Depok Kombes Ahmad Subarkah, menuturkan, sampai Minggu (13/7/2014),
sudah ada 13 orang yang menjadi korban penipuan Retno Hadi Saputra (30),
pria yang berkedok sebagai ahli pengobatan alternatif untuk meraup uang
korbannya.
Bukan hanya uang, kata Ahmad, 6 perempuan dari 13 korban Hadi yang
diketahui saat ini, juga disetubuhi pelaku. Modusnya, Hadi, berpura-pura
kesurupan saat mengobati pasiennya."Dari kesurupan itulah pelaku menipu para korbannya. Selain uang, kepada korban perempuan, pelaku juga mencabulinya," kata Ahmad, kepada Warta Kota, Minggu (13/7/2014) sore.
Menurutnya polisi masih terus mengembangkan kasus ini untuk menginventarisir korban lainnya. Diduga korban Hadi sudah puluhan orang karena ia sudah beraksi lebih dari setahun di rumahnya di Beji, Depok.
Di rumahnya itulah, Hadi dibekuk polisi Selasa (8/7/2014) malam pekan lalu. Ia ditangkap setelah sebelumnya, polisi menerima laporan IM (29) seorang ibu rumah tangga yang sudah diperdayai Hadi.
IM yang menderita sakit kista dan berobat ke Hadi, sempat disetubuhi pelaku di Hotel Bumi Viyata, di Jalan Margonda, Depok, Senin (7/7/2014) sore. Selain itu, Hadi juga meminta uang Rp5 Juta kepada IM sebagai mahar, namun IM baru memberikan Rp1 Juta.
Sampai, Minggu (13/7/2014), kata Ahmad diketahui sudah ada 13 orang korban Hadi. Mereka adalah 6 perempuan dan 7 pria. "Kami duga korbannya masih ada lagi. Karenanya masih kami kembangkan kasus ini," kata Ahmad.
Ahmad mengatakan dari 13 korban Hadi ini, dua orang diantaranya menjadi korban penipuan uang yang cukup besar yakni sebesar Rp45 Juta dan Rp75 Juta.
Menurut Ahmad, dari pengakuan pelaku, uang itu sudah digunakannya untuk membeli barang-barang kebutuhan rumahnya mulai dari mebel dan hal lainnya.
"Korbannya bukan hanya berasal dari Depok, tapi ada juga yang dari Jakarta dan luar kota lain," katanya.
Ia mengatakan kepada para korban perempuan, Hadi biasanya mencabulinya mulai dari menyetubuhi hingga menggerayangi tubuh korban demi melampiaskan nafsu bejatnya.
"Korban perempuan biasanya dilecehkan oleh pelaku dengan tipu dayanya," kata Ahmad.(Budi Sam Law Malau)
No comments:
Post a Comment