Blogroll

https://pasarhots.blogspot.co.id/2018/02/pasang-banner-bisnis-murah.html

Tuesday, July 1, 2014

Jokowi Bakal Kehilangan 10 Juta Suara karena Rokok

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK), berpotensi kehilangan sekitar 10 juta pemilih. Pasalnya calon presiden nomor urut 2, Jokowi sempat menyatakan komitmennya menegakan PP 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan.

Ketua Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamudin Daeng mengatakan PP 109 tahun 2012, adalah implementasi dari Framework Convention on Tobacoo Control (FCTC), yang akan merugikan pekerja di industri rokok.

"Jokowi harus menarik pernyataannya jika tidak mau kehilangan sepuluh juta suara," kata dia kepada wartawan dalam konfrensi persnya di Dapur Selera, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (30/6/2014),

FCTC rencanannya akan diratifikasi oleh pemerintah. Jika hal itu dilakukan maka peraturan-peraturan bagi petani tembakau lokal akan semakin mencekik, hal itu berdampak pada para pekerja di pabrik rokok. Salamudin menghitung jumlah pekerja yang berada di sektor tersebut mencapai 10 juta orang.

Salamudin menyebutkan pemerintah tidak adil bila FCTC diratifikasi, dengan hal itu tembakau lokal bisa dibatasi produksinya, namun pemerintah seperti abai dengan maraknya tembakau dari luar negri, seperti dari Tiongkok maupun Amerika Serikat.

"Selama perokok masih ada, maka para produsen rokok akan terus membutuhkan tembakau, jika pasokan dalam negri tidak bisa, maka jawabannya adalah pasokan dari luar negri," ujarnya.

Ancaman tersebut semakin nyata karena penetapan peraturan World Trade Organization (WTO) maupun ASEAN tentang perdagangan bebas sudah didepan mata. Salah satu dampaknya adalah semakin mudahnya tembakau dari luar negri membanjiri Indonesia.

Dari dua calon presiden (capres) yang maju dalam kompetisi pemilihan presiden (pilpres), baru Jokowi yang menentukan sikapnya. Kata Salamudin capres nomor urut 2, Prabowo Subianto belum menentukan sikapnya soal tembakau.

"Untuk Prabowo yang belum menentukan sikap, kami minta untuk melihat permasalahan FTCT dengan serius, karena dampaknya bisa mengancam pekerja industri pabrik rokok.

No comments:

Paling banyak dibaca