Blogroll

https://pasarhots.blogspot.co.id/2018/02/pasang-banner-bisnis-murah.html

Friday, July 11, 2014

Kubu Jokowi Mesti Hati-hati Gunakan Data

INILAHCOM, Jakarta - Kubu Joko Widodo dan Jusuf Kalla diimbau hati-hati menggunakan data surat suara.

"Sebaiknya kubu Jokowi hati-hati menggunakan data. Kasihan publik disodori informasi tidak valid," kata pengamat politik Igor Dirgantara, Jumat (11/7).

Seperti diketahui, Jokowi diberitakan menang tipis dengan perolehan Jokowi-JK 57%, suara, sedang Prabowo-Hatta 42,9%.
Kabar Jokowi menang di Mesir terbantahkan setelah Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Mesir mengeluarkan data. Prabowo-Hatta menang dengan mengantongi 70,2 persen suara. Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapat 27,6 persen

Klaim lainnya soal exit poll Arab Saudi. Kubu Jokowi-JK mengaku jagoannya meraih sekitar 75 persen, sedangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendapatkan 20 persen suara.

Klaim exit poll Arab Saudi berbeda jauh dengan hasil Panitia Pemilihan Luar Negeri Saudi Arabia. Suara kubu Prabowo-Hatta unggul 9.427 dan Jokowi-Jusuf Kalla 9.339. Selisih 88 suara.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi, mengumumkan hasil penghitungan suara Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 untuk wilayah kerja KJRI Jeddah. Prabowo-Hatta 51,22 persen, sedangkan Jokowi-Jusuf 48,78 persen.


Tidak hanya itu klaim dari kubu Jokowi-JK. Mereka sudah mendeklarasikan kemenangan berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga survei, padahal penghitungan resmi KPU sedang berjalan.

Menanggapi klaim-klaim tersebut, Igor mengimbau semua pihak menunggu hasil akhir yang akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli mendatang.

"Jangan justru mengintimidasi KPU dengan klaim bahwa quick count mereka yang benar. Otoritas tertinggi tetap ada di KPU," tegasnya.

Pengajar di Universitas Jayabaya ini juga meminta agar semua pihak belajar dari sikap SBY pada 2009. Meski selisih hitung cepat mencapai 20 persen, tetapi SBY tetap menunggu hasil final dari KPU. [rok]

No comments:

Paling banyak dibaca