Blogroll

https://pasarhots.blogspot.co.id/2018/02/pasang-banner-bisnis-murah.html

Monday, June 30, 2014

Pernyataan Butet Kartaredjasa Tak Mencerminkan Seorang Budayawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat Politik Jari Nusa, Deni Lesmana, mengatakan pernyataan Butet Kartaredjasa yang menyebut pendukung Prabowo-Hatta yang disebutnya pemilih nomor 1 sebagai pihak yang tidak waras dan hal lainnya melalui akun twitternya, tidak mencerminkan nilai keagamaan dan etika yang dimilliki seorang budayawan.

Deni menilai, Butet bertingkah seperti pendukung Jokowi-JK yang seperti kehabisan amunisi untuk menjatuhkan capres tandingannya. "Bukan pernyataan seorang budayawan. Jadi kasihan dia," kata Deni, kepada wartawan, Minggu (29/6/2014).

Menurutnya, pernyataan Butet secara umum justru menjatuhkan imej Jokowi-JK, karena akan menunjukkan pendukung Jokowi-JK berupaya mendongkrak elektabilitas yang mandek di sekitar 40 persen. Karenanya, Deni berharap pendukung dan simpatisan dua pasang capres kedepannya, melakukan hal-hal yang elegan dan bukannya justru menimbulkan dan menghilangkan etika dalam mendukung capres mereka seperti yang dilakukan Butet.

Seperti diketahui, pernyataan budayawan sekaligus pemain teater Butet Kartaredjasa melalui twitternya mengenai pendukung Prabowo-Hatta yang disebutnya pemilih nomor 1 sebagai pihak yang tidak waras menuai kecaman.

Melalui akun twitternya @masbutet, ia menulis statusnya 'OBRAL!!! KHUSUS YANG BELUM WARAS. PILIH 1 dapat bonus: 1. Kemewahan untuk kuda, 2. Lumpur untuk rakyat, 3. Korupsi bersama sapi' Sebelumnya Butet jelas-jelas telah mendeklarasikan diri mendukung pasangan cares cawapres nomor 2, Jokowi-JK.

Karenanya pernyataan itu menuai kecaman dan dianggap tidak pantas sebagai budayawan. Sehingga pernyataan itu ditanggapi sejumlah orang. Diantaranya Edy Effendi, penulis dan sastrawan, melalui akun twitter @eae18.

Ia menulis 'Butet K memang hanya pelawak saja. Klaim budayawan sepertinya tak pantas disandang dengan sikap kasarnya. Bukankah agamanya ajarkan kasih sayang?" Ia lalu kembali menulis '......Sebagai pelawak, tentu Butet sadar.

Orang Islam, Kristen, Buddha, Hindu yang sudah mengenal dengan baik titahNya, tak akan sanggup keluarkan kata-kata kasar' Atas ucapannya itu, Edy menilai, Butet tak layak lagi disebut sebagai budayawan. Sebab pernyataan Butet sangat tak pantas karena tampak jelas, ia menilai orang lain yang berbeda pilihan terkait Pilpres, akan dianggap sebagai orang yang tidak waras atau gila. Padahal katanya sebagai budayawan, sikap saling menghormati harus dikedepankan. "Apakah sebagai budayawan, dia diajarkan seperti itu," kata Edi.(Budi Malau)

No comments:

Paling banyak dibaca