Blogroll

https://pasarhots.blogspot.co.id/2018/02/pasang-banner-bisnis-murah.html

Thursday, June 26, 2014

Publik Mulai Jenuh dengan Pecintraan Capres

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Bombardir pencitraan berlebihan yang dilakukan Capres ternyata membuat Masyarakat mulai jenuh. Ini terlihat pergeseran tren perolehan suara antara Prabowo Subianto dengan Joko Widodo.

Berdasar hasil sejumlah survei, elektabilitas dan perolehan suara Prabowo cenderung meningkat. Sedangkan elektabilitas dan perolehan suara Jokowi terus menurun.

Budayawan Universitas Jember, Prof Ayu Sutarto, mengatakan, citra sosok Jokowi yang suka blusukan dan mau menyapa rakyat awalnya memang disenangi dan membuat elektabilitasnya meroket. Tetapi karena citra Jokowi dieksploitasi berlebihan untuk menarik minat publik, hasilnya malah kontraproduktif.

"Sesuatu yang 'too much', berlebihan, akan bikin orang jadi capek dan eneg. Ibaratnya minum air putih kalau berlebihan bisa bikin kelempoken," ujarnya, Rabu (25/6/2014).

Hal yang sama, kata Prof Ayu juga bisa saja terjadi dan menimpa Prabowo. Dengan terus naiknya elektabilitas dirinya, mantan Danjen Kopassus ini semestinya mulai mengurangi kebiasaan berbicara tentang mimpi-mimpi besar dan membuat masyarakat eneg. Karena dari dulu masyarakat sudah sering dijejali banyak janji, mulai dari kesejahteraan, kemakmuran, dan lain-lain.

"Sekarang ini, dalam memilih orang hanya berdasarkan rasa, kira-kira enak yang mana, itulah yang akan  dipilih," tegas penulis folklor pada masa Soekarno dan Soeharto ini.

Untuk itu, disaat pencitraan Jokowi yang berlebihan mulai membuat jenuh masyarakat, sosok Prabowo dengan latar belakang militer yang dinilai tegas dan punya visi misi kongkrit dinilai mulai memunculkan harapan.

"Itu terjadi, karena Pilihan orang sekarang bukan lagi berdasarkan ideologi, tapi berorientasi pada kemakmuran dan keamanan," imbuh Ayu.

No comments:

Paling banyak dibaca