TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Kepala
Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Brigjen Pol Haka Astana dicopot. Ia
beralih tugas menjadi Staf Ahli Manajemen Kapolri (Sahlijemen)
menggantikan Irjen Pol Drs Jody Rooseto.
Posisi Haka akan diisi Brigjen Pol Oerip Soebagyo. Oerip sebelumnya menjabat Wakapolda Sumatera Selatan."Betul, ada pergantian Kapolda sesuai telegram Kapolri," ujar Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti saat ditemui di Mapolda DIY, Jumat (27/6).
Anny menjelaskan, dalam surat telegram Kapolri No ST/1341/VI/2014 tertanggal Selasa 25 Juni 2014, ada 17 pejabat yang dimutasi, termasuk Kapolda DIY.
"Brigjen Pol Haka Astana mendapatkan promosi jabatan dan pangkat ke jenjang setingkat lebih tinggi yaitu sebagai Sahlijemen Kapoliri," ujarnya.
Menurutnya, mutasi jabatan di lingkungan Polri merupakan hal biasa dalam rangka kebutuhan organisasi. Mutasi tidak ada kaitannya dengan hal lain, termasuk kejadian-kejadian di DIY.
"Tidak ada kaitannya. Mutasi adalah hal yang biasa. Bapak dipromosikan ke bintang dua," ucapnya.
Serah terima jabatan Kapolda DIY akan dilakukan langsung oleh Kapolri Jenderal Sutarman di Mabes Polri. Haka sendiri pernah menjabat Wakapolresta Yogya pada 1995 dan Kapolres Yogya pada tahun 2006.
Masyarakat Antikekerasan Yogyakarta (Makaryo) berharap Kapolda DIY yang baru menuntaskan berbagai kasus kekerasan di Yogyakarta. Catatan Makaryo kasus kekerasan di Yogyakarta mencapai 25 perkara.
"Banyak kasus yang saat ini ditangani pihak kepolisian, namun mandek ataupun masih dalam proses," kata Benny, Koordinator umum Makaryo.
Ia berharap, Kapolda baru bersikap tegas terhadap pelaku kekerasan, dan tidak menoleransi segala tindak kekerasan. "Harus tegas tanpa pandang bulu. Kekerasan adalah tindakan melanggar hukum," imbuhnya. (tribunnews/kps)
No comments:
Post a Comment