TEMPO.CO, Jakarta
- Seorang juru parkir di kawasan Monumen Nasional, Yusri, 40 tahun,
dibakar orang yang diduga anggota Tentara Nasional Indonesia berinisial
H, di Pintu Gambir, Timur Laut Monas, Selasa, 24 Juni 2014, pukul 22.45
WIB. "Awalnya cekcok karena minta jatah," ujar Kepala Kepolisian Sektor
Gambir Ajun Komisaris Besar Putu Putra saat dihubungi, Rabu, 25 Juni
2014.
Atas kejadian itu, kata Putu, polisi telah meminta
keterangan tiga saksi di sekitar lokasi, yaitu Manaf, Halim, dan Nurdin.
Berdasarkan keterangan ketiganya, kejadian bermula dari cekcok antara
Yusri dan pelaku. Sebelumnya, pelaku seperti meminta "jatah" kepada korban. Korban memberikan uang ke pelaku sebesar Rp 50 ribu. Namun pelaku tidak terima karena kurang. Maka, terjadilah cekcok di antara keduanya yang membuat pelaku menyiramkan bensin ke tubuh korban dan membakarnya menggunakan korek api.
Hal ini dibenarkan juga oleh Fery, teman korban yang mendampingi Yusri di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Fery mengatakan kini Yusri dalam kondisi kritis.
"Yusri mengatakan yang melakukan adalah kenalannya yang anggota TNI berinisial H," tutur Fery. Ia meminta agar kasus Yusri ini diusut tuntas. Sebab, tindakan tersebut sudah keterlaluan.
Namun Putu mengatakan jangan terlalu cepat menarik kesimpulan karena identitas pelaku masih berada dalam penyelidikan. Baik nama maupun profesi yang pasti belum diketahui benar. "Kita masih dalami kasus ini, masih dalam penyelidikan, dan meminta keterangan korban," kata Putu. (Baca: Ahok Temui Pedagang Kopi, Minta Monas Dijaga)
URSULA FLORENE SONIA
No comments:
Post a Comment