MERDEKA.COM. Mantan wali kota Palembang yang juga ketua tim
pemenangan Jokowi-JK Sumsel, Eddy Santana Putra, dilaporkan ke SPKT
Polda Sumsel sebab terlibat pengeroyokan timses Jokowi, Jumat (27/6).
Korban bernama Abdullah Husin (53).
Akibat kejadian itu, Husin
menderita luka memar di bagian perut, dada, dan pelipis. Dia juga
menderita luka gores di pelipis kanan, rahang kiri, dan pinggang.
Bahkan, satu gigi korban nyaris patah.
Dalam laporan dengan nomor
LPB/545/VI/2014/SPKT, korban mengaku dikeroyok oleh belasan orang,
termasuk terlapor, di kantor DPD PDIP Sumsel yang berada di Jalan Basuki
Rachmat, Kelurahan Ario Kemuning, Kecamatan Kemuning, Palembang Kamis
(26/6) sekitar pukul 14.30 WIB.
Saat itu, korban bersama
temannya, Ahmad Fauzi, datang ke tempat kejadian untuk memenuhi undangan
terlapor melalui pesan pendek (SMS). Undangan itu untuk membicarakan
terkait pembayaran uang kampanye Jokowi di Palembang yang dijanjikan
oleh terlapor. Korban ingin menagih uang kepada terlapor yang
dijanjikan.
"Kami menyewa enam bus untuk massa menggunakan uang
sendiri dan dijanjikan akan dibayar. Saya merogoh kocek sendiri untuk
membayar uang panjar sewa bus Rp 200 ribu," kata Husin didampingi
pengacaranya, Wisnu Oemar.
Namun, setiba di kantor PDIP, terlapor
yang juga Ketua DPD PDIP Sumsel malah mengatakan kepada dirinya sudah
tidak ada uang lagi untuk mengganti uang sewa bus. Mendengar itu, Husin
kecewa dan mengatakan mengapa hal tersebut baru dikatakan ESP begitu bus
sudah dibayar uang panjarnya.
Begitu usai mengatakan hal
tersebut, kata Husin, terlapor yang saat itu bersama belasan rekannya
mendadak naik pitam. Lantas terlapor bertanya kepada korban apakah
membawa pisau atau tidak. Setelah tahu korban tidak membawa pisau,
terlapor dan rekan-rekannya langsung mengeroyok.
"Dia (Eddy
Santana) menarik kaos saya dan langsung memukul saya. Sedangkan belasan
orang lain teman terlapor memegangi kaki dan tangan saya. Selain dia,
ada juga Gantada (anggota DPRD Sumsel) yang ikut mengeroyok saya,"
terangnya.
Hingga saat ini, Eddy yang berstatus sebagai terlapor
belum memberikan komentar apapun. Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol R
Djarod Padakova membenarkan perihal pelaporan tersebut. "Akan segera
kami tindaklanjuti," tegas Djarod.
Friday, June 27, 2014
Ditagih biaya kampanye, ketua tim pemenangan Jokowi pukul timses
Labels:
2014,
Hot News,
Sosial dan Politik
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Paling banyak dibaca
-
Playing Card atau di Indonesia sering disebut kartu Remi ( padahal nama salah satu permainan ) mungkin datang dari Timur, Mesir atau Arab – ...
-
Tips Mudah Mengatasi Mual Saat Hamil - Apakah anda mencari infomasi Tips Mudah Mengatasi Mual Saat Hamil . Mungkin informasi yang kami mil...
-
Bagi yang ingin berlibur dengan dana yang sangat besar ,bisa membaca website ini selengkapnya 1. House of Bourbon,Paris Tak lain tuju...
-
Video Mesum Wanita Dewasa Vs Anak Kecil Full 111
-
1. Laudya Cintya Bella 2. Aura Kasih 3. Bunga Citra Lestari 4. Dian Sastro 5. Nadia Rachel 6. Ayushita
-
Ini baru yang namanya “cemburu buta”, dan para peneliti punya alasan kuat mengapa istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan orang yang ...
-
Pada pertengahan bulan Juni, Fauziah dan anaknya datang ke rumah Waluyo. Anak-anak sekolah baru saja beberapa hari memulai libur panjangnya...
-
Dunia kita penuh dengan tempat misterius yang menyembunyikan rahasia mereka dalam debu-debu peradaban yang ada. Kastil kuno, patung atau ku...
-
Kita tahu bahwa facebook disesain dengan bahasa pokok suatu negara, misalnya indonesia, prancis, inggris, arab, dan lain. Tapi akhir-akhir i...
-
Bila Anda mengakhiri hubungan karena ada masalah, tentu Anda juga tak bisa berharap terlalu cepat untuk berteman lagi. Anda berdua perlu ...
No comments:
Post a Comment