Hasil Pilpres Bukti Warga Jakarta Restui Jokowi Presiden

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat melihat hasil pemilihan presiden membuktikan ternyata warga Jakarta mengizinkan gubernurnya, Joko Widodo (Jokowi), menjadi presiden.

Kesimpulan itu diungkapkan anggota Dewan Penasihat The Indonesian Institute Indra Piliang dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (10/7) menanggapi hasil pilpres di mana pasangan Jokowi-Jusuf Kalla meraup suara 53,64%.
Hitung cepat atau quick count Litbang Kompas sudah mencapai 100%. Hasilnya, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meraih 47,66%, sedangkan Joko Widodo-Jusuf Kalla 52,34%. Suara sah tercatat 70,37%, suara tidak sah 0,94%, suara tidak digunakan 28,69%.
Berdasarkan hitung cepat itu, Jokowi-JK tercatat menempati posisi teratas di DKI Jakarta. Hasil akhir survei atau hingga data masuk 100%, Jokowi-JK mendapat suara 53,64%, sedangkan Prabowo-Hatta 46,36%.
Piliang memperkirakan hasil hitung cepat itu tidak akan jauh berbeda dengan real count yang akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) 22 Juli.
“Fakta itu membuktikan bahwa warga Jakarta merestui Pak Jokowi menjadi presiden RI,” katanya.
Menurut Piliang, pandangan sektarian warga Jakarta sudah cair, sehingga jika pun nanti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi gubernur, warga Jakarta tidak mempersoalkan asal usul Ahok.
“Warga Jakarta sudah menyadari bahwa mereka membutuhkan pemimpin yang profesional seperti Ahok.”
Menurutnya, yang perlu dipikirkan warga Jakarta sekarang adalah mencari wakil gubernur untuk Ahok. “Ini jauh lebih penting daripada mempersoalkan Ahok pantas tidak jadi gubernur,” katanya.