MERDEKA.COM. Korban pelecehan seksual di Halte Bus Transjakarta
YF kecewa atas tuntutan ringan yang diajukan Jaksa Penuntut Umum. Empat
karyawan sekaligus petugas keamanan halte hanya diganjar 1,5 tahun
penjara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terhadap empat terdakwa
karyawan Transjakarta.
Pendamping korban, Kartika Jahja,
mengungkapkan kekecewaan YF yang dikirimkan melalui pesan elektronik.
Dalam suratnya tersebut, YF merasa hukuman yang diberikan pada para
pelaku tidak sebanding dengan trauma yang ia rasakan.
Padahal, YF
sudah berjuang mati-matian untuk mendapatkan keadilan. Dia pun
mempercayakannya kepada jaksa, tapi apa yang jaksa lakukan jauh dari
yang diharapkan.
YF, ia mengatakan berharap ke depannya aparat
penegak hukum seperti polisi, jaksa atau hakim dapat memberikan hukuman
sesuai hukum yang berlaku sehingga pelaku dapat mempertanggungjawabkan
perbuatannya dan korban bisa merasakan keadilan.
Kartika
menyayangkan proses pengadilan yang tidak adil kepada korban. Selama ini
pihaknya mendorong korban kekerasan seksual untuk berbicara dan
memperjuangkan hak-hak mereka. "Namun apabila sistem dan proses hukum
yang mereka alami seperti ini, bagaimana kita mengajak korban kekerasan
seksual untuk bersuara," ujar dia.
Kasus perkosaan terjadi di
halte Busway Harmoni 20 Januari 2014 silam dengan korban YF kini akan
memasuki pembacaan putusan hakim. Rencananya pembacaan putusan hakim
akan dilakukan pada 8 Juli 2014 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Jaksa
Penuntut Umum yang menangani perkara ini telah menetapkan tuntutan satu
tahun enam bulan terhadap empat terdakwa karyawan Trans Jakarta pada 25
Juni 2014. Jaksa hanya menuntut para terdakwa dengan hukuman satu tahun
enam bulan penjara dipotong masa tahanan. Jaksa hanya menuntut para
terdakwa dengan hukuman satu tahun enam bulan penjara dipotong masa
tahanan.
Pemerkosaan itu dilakukan oleh empat petugas keamanan
TransJakarta berinisial EKL, DLS, AKI, dan ILA melakukan pelecehan
terhadap penumpang FY. Wanita berusia 29 tahun yang naik dari halte RS
Islam Cempaka Putih itu pingsan di dalam bus.
Setelah diturunkan
di terminal Harmoni, empat tersangka membawa FY ke ruang genset dengan
maksud disembuhkan. Namun, bukannya kesembuhan yang didapat, FY justru
mengalami pelecehan seksual dengan cara diraba dan dicium. Bahkan, salah
satu tersangka melakukan onani hingga spermanya berceceran di pakaian
FY.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Paling banyak dibaca
-
Playing Card atau di Indonesia sering disebut kartu Remi ( padahal nama salah satu permainan ) mungkin datang dari Timur, Mesir atau Arab – ...
-
Video Mesum Wanita Dewasa Vs Anak Kecil Full 111
-
Aku duduk termenung di sebuah kursi panjang bandara. Aku diminta menemani bos Herman menjemput seseorang temannya. Herman berada di depan ...
-
Pada masa sekarang ini media penyimpanan (storage) seperti BlueRay, DVD ROM, dan Flashdisk mampu menyimpan data dalam Gigabyte, se...
-
Cerita ini berawal dari kebencian saya terhadap seorang manager marketing sebuah bank swasta ternama, sehingga saya harus melakukan hal-ha...
-
Beberapa penemuan dan inovasi muncul dari perang antara Union dan Konfederasi. Konflik yang menewaskan lebih dari 620.000 orang atau sek...
-
Kedatangan Herman sungguh mengembalikan perasaanku yang dahulu kala pernah mencintainya. Walaupun ia hanya beberapa hari liburan di sini,...
-
10. Ho’oponopono For those of you who have had many stormy arguments and heated discussions, Ho’oponopono will take time, a lot of time. T...
-
Seniors, dead people, animals and general weirdos has received instant stardom, all thanks to their microblogging enthusiasm. 10. shitmydad...
-
Tono, Andi dan Herman, mereka mengerjai Bu Viany secara bersamaan, sangat brutal menurut saya. Saya coba tenang, tapi sesuatu yang ada di...
No comments:
Post a Comment