Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Pernyataan Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi mendapatkan
reaksi dari kubu Prabowo-Hatta. Burhanudin menyatakan yakin hasil quick
count yang didapatnya tidak meleset. Bahkan bila hasil dengan KPU
berbeda maka penyelenggara pemilu itu yang salah.Indikator menyebut pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla menjadi pemenang dalam pemilihan presiden 2014.
"Itu pernyataan yang terlalu pede dan telah memagari keputusan yang akan diambil oleh KPU sebagai lembaga negara yang diamanatkan UU untuk menentukan pemenang Pemilu," kata Juru Bicara Prabowo-Hatta Tantowi Yahya ketika dikonfirmasi, Jumat (11/7/2014).
Tantowi pun menyarankan agar Burhanuddin tidak membuat pernyataan tajam mengenai hasil quick count. "Hendaknya teman saya, Burhanudin tidak terlalu semangat dan menggebu-gebu. Belanda masih jauh hehehe. Kebenaran absolut hanya milik Allah," ujar Politisi Golkar.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indikator Burhanudin Muhtadi mengungkapkan lembaga survei tersebut dibiayai Metro TV. Biaya tersebut digunakan untuk menggelar exit poll serta quick count dalam pemilihan presiden 2014.
Indikator menggunakan 2000 TPS sebagai sampel dengan kepercayaan 99 persen serta margin of error sebesar 1 persen.
Indikator menempatkan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai peringkat pertama dengan 52,94 persen. Sedangkan Prabowo-Hatta sebanyak 47,06 persen dan data masuk 99,5 persen. Ia mengatakan sejak pukul 10.00 WIB pada Rabu (9/7/2014) hasilnya sudah tahu.
"Kalau saya mentwitt Allahuakbar dua kali maka Jokowi-JK yang menang," imbuhnya.
Burhanuddin pun yakin hasil yang didapatnya tidak meleset. Bahkan bila hasil dengan KPU berbeda maka penyelenggara pemilu itu yang salah.
"Saya percaya KPU yang salah, bukan kami yang salah. Ada proses kecurangan yang terjadi rekaputalsi dari TPS, ke PPS, PPK, Kabupaten, Provinsi hingga tingkat pusat, potensial mebawa kecurangan.
Saya lebih percaya teman-teman kalau dibandingkan KPU nantinya," ujarnya.
No comments:
Post a Comment