Normalnya, hubungan seks suami istri hanya melibatkan organ genital. ***** pada laki-laki, dan ****** pada perempuan. Namun tidak sedikit pasangan yang menginginkan variasi, lalu mulut menggantikan peran organ genital dan jadilah seks oral.
Pengamat kesehatan seksual dari Universitas Tarumanegara, Dr Andri Wanananda, MS mengatakan bahwa seks oral secara umum dibagi menjadi 2 macam. Laki-laki melakukannya pada perempuan, atau sebaliknya perempuan melakukannya pada laki-laki.
"Cunnilingus itu kalau lelaki melakukan seks oral pada perempuan, kalau fellatio sebaliknya perempuan yang melakukan oral seks kepada laki-laki," kata Dr Andri, Rabu (30/1/2014).
Sekilas tampak sederhana, namun di balik itu ada banyak hal yang menarik untuk dibahas. Mengingat fungsi mulut utamanya bukan untuk berhubungan seks, tentu ada banyak keterbatasan dan kekurangan. Di antaranya rasa jijik, terutama pada yang melakukan.
Namun demikian, tidak sedikit pula pasangan suami istri yang menyukainya. Sensasi yang berbeda dari hubungan seks yang biasa, umumnya menjadi alasan pada pasangan untuk melakukan variasi bercinta seperti ini. Ada yang melakukannya sebagai pemanasan saja, ada pula yang menjadikannya 'menu' utama.
Meski banyak yang melakukan, seks oral bagaimanapun tetap dianggap tabu untuk dibicarakan. Dan karena itu pula, banyak hal tentang seks oral yang dipahami dengan keliru oleh sebagian orang. Kekhawatiran bakal hamil setelah melakukan seks oral misalnya, merupakan salah satu mitos yang berkembang akibat kurangnya pemahaman tentang hal itu.
Ulasan khas detikHealth kali ini akan mengungkap berbagai hal tentang variasi bercinta dengan mulut. Keterkaitan seks oral dengan berbagai gangguan kesehatan juga akan diulas oleh sejumlah pakar, mulai dari ahli onkologi hingga dokter gigi.
Sumber: Detik.com
No comments:
Post a Comment