Laporan Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR
- Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
menyerahkan kepada anggota dan kader Partai menentukan pilihan
politiknya masing-masing untuk Pasangan Calon Presiden dan Wakil
Presiden yang dipilih.
Pilih merapat ke Prabowo Subianto-Hatta Rajasa maupun Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK), diserahkan ke kader.
Karena
sebagai kepala negara, seperti dijelaskan Wakil Sekretaris Jenderal
Partai Demokrat Ramadhan Pohan, SBY memang tidak boleh memihak kepada
salah satu pasangan Capres.
"Pak SBY Kepala Negara memang tak
boleh memihak," ungkap Ramadhan Pohan usai rapat internal di kediaman
SBY, Cikeas, Bogor, Minggu (1/6/2014).
"Pak SBY serahkan kami
sebagai pribadi untuk memilih yang segaris Partai Demokrat. Sebuah
pilihan bijaksana dari Kepala Negara," tambah Ramadhan Pohan.
Sementara
itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengungkapkani
Demokrat ingin visi dan misi para pasangan Capres dan Cawapres
bersinergi atau sama dengan program dan kebijakan yang sudah dijalankan
Presiden SBY selama 10 tahun ini.
"Kita ingin melihat bagaimana
programnya itu sinergi atau sama dengan program Partai Demokrat dan apa
yang sudah dijalankan selama pemerintah SBY," ungkap Max, di tempat yang
sama.
Karena itu, imbuhnya, Partai Demokrat memfasilitasi
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa
menyampaikan visi dan misi ke Partai Demokrat dan seluruh kader utama
seluruh Indonesia yang akan hadir.
"Sampai saat ini, baru pak
Prabowo dan pak Hatta yang akan hadir. Jadi tidak ada yang lain. Karena
kita bukan meminta. Tapi Pertemuan tanggal 19 April lalu, juga disebut
sebagai landasan awal dimana Pak Probowo dengan timnya meminta untuk
menyampaikan visi-misinya di depan DPP Partai Demokrat," tandas Max.
Ditambahkan,
Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan, Ketua Umum Partai Demokrat,
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum pernah mendengarkan visi dan misi
Prabowo -Hatta.
"Justru baru ini nanti didengarkan bersama-sama," ungkapnya di tempat yang sama.
Menteri
Koperasi dan UKM ini pun menjelaskan pemaparan visi dan misi
Capres-Cawapres tidak bisa dilakukan secara sebagian-sebagian. Tapi,
harus secara menyeluruh dari A sampai Z visi dan misi Capres tersebut
dipaparkan.
Karena itu, kata dia, Partai Demokrat memberikan
waktu, bagi Pasangan Prabowo-Hatta untuk memaparkan visi dan misinya
kepada Partai Demokrat Minggu (1/6/2014) pukul 15.00 WIB.
Akan
tetapi, saat Prabowo-Hatta memaparkan visi dan misi, SBY tidak akan
hadir di Hotel Sahid Jaya, Minggu (1/6/2014) pukul 15.00 WIB.
"Pak SBY tidak hadir. Pak SBY memiliki kegiatan lain. Ketua Harian kan ada disitu," ungkap Syarief.
Jadi,
kata Syarief, Partai Demokrat dan seluruh kader utama seluruh Indonesia
yang akan hadir mendengarkan paparan visi dan misi Prabowo-Hatta.
Lebih
lanjut dia katakan, bahwa putusan yang akan diambil Partai Demokrat
usai mendengarkan Prabowo-Hatta bisa berupa mendukung pasangan itu. Atau
tetap bersikap netral dengan memberikan hak kepada kader dan anggota
Partai menentukan pilihannya masing-masing.
Lebih jauh Syarief jelaskan pula, bahwa baru pasangan Prabowo-Hatta Rajasa merespon keinginan Demokrat.
Keinginan
tersebut adalah memberikan paparan visi dan misi Pasangan Capres dan
Cawapres memerintah dan membangun Indonesia lima tahun mendatang.
"Pasangan Prabowo-Hatta merespon keinginan Partai Demokrat," ungkapnya.
Karena
itu, kata Syarief, hari ini Partai Demokrat memfasilitasi pasangan
Prabowo-Hatta memaparkan visi dan misinya di hadapan anggota dan kader
partai berlambang Mercy itu.
"Seperti apa nanti, hasilnya kita lihat nanti sore," tuturnya.
Sebagaimana
diketahui Pasangan Prabowo-Hatta akan memaparkan visi dan misinya di
depan anggota dan kader Partai Demokrat, di Hotel Sahid Jaya, Minggu
(1/6/2014) pukul 15.00 WIB.
Sedangkan dari Pasangan Capres dan
Cawapres, Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) belum ada permintaan
serupa untuk memaparkan visi dan misinya kepada Partai Demokrat.
"Partai Demokrat belum menerima surat tentang permintaan itu," jelasnya.
Monday, June 2, 2014
Alasan SBY Tak Mau Giring-giring Anak Buahnya Untuk Dukung Jokowi atau Prabowo
Labels:
2014,
Hot News,
Sosial dan Politik
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Paling banyak dibaca
-
Video Mesum Wanita Dewasa Vs Anak Kecil Full 111
-
Playing Card atau di Indonesia sering disebut kartu Remi ( padahal nama salah satu permainan ) mungkin datang dari Timur, Mesir atau Arab – ...
-
Pemerintah Kabupaten Solok Sumatera Barat mengalokasikan Rp118 juta untuk beasiswa bagi mahasiswa berprestasi di daerah itu. ...
-
Aneh 20 orang NAVY SEAL YANG MEMBUNUH OSAMA BIN LADEN TEWAS SERENTAK - WASHINGTON - The Associated Press memberitakan, lebih dari 20 anggota...
-
Cerita Dewasa – Wanita STW Yang Aku Tiduri Ternyata Ibu TemankuCerita Dewasa – Wanita STW Yang Aku Tiduri Ternyata Ibu TemankuCerita Dewasa ...
-
Penjual Video Syur Anak di bandung - TEMPO.CO , Jakarta - Penyidik Badan Reserse Kriminal Mabes Polri menangkap Deden Martakusumah, se...
-
Pernah kepikiran kalau mata uang Indones i a harus Rupiah.. Pastilah pernah kadang” tersirat di pikiran. Nahh.. Kali ini mari kita bahas...
-
Salam Jp buat yang belum bergabung tunggu apa lagi Togelhok88 Bandar judi online togel terpercaya, Tempat betting aman togelhok88 "LI...
-
1. Laudya Cintya Bella 2. Aura Kasih 3. Bunga Citra Lestari 4. Dian Sastro 5. Nadia Rachel 6. Ayushita
-
Bahan: 12 bh sayap ayam, potong dua, ambil bagian bawahnya, sisihkan ujungnya untuk kaldu minyak untuk goreng Bahan perendam (aduk rata)...
No comments:
Post a Comment