Blogroll

https://pasarhots.blogspot.co.id/2018/02/pasang-banner-bisnis-murah.html

Wednesday, June 4, 2014

Merasa dibohongi Hatta Rajasa, Wakil Ketua Pan Aceh mundur

MERDEKA.COM. Karena merasa dibohongi oleh ketua umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN), Hatta Rajasa, seorang wakil ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Aceh, T. Mukhtaruddin Fatani menyatakan mundur dari kepengurusan partai.

Pengunduran T. Muhktaruddin Fatani yang dikenal juga sebagai pelawak di Aceh karena pada saat Pemilu Legislatif (Pileg) dia merasa telah dibohongi oleh Hatta Rajasa. Pada saat itu, Hatta Rajasa menjanjikan akan memberi kesempatan pada dirinya menjadi Calon Legislatif untuk DPR RI.

Kenyataannya, kata pelawak Aceh itu, Hatta Rajasa tidak memenuhi janji tersebut. Sampai akhir pendaftaran namanya tidak diikut sertakan dalam Daftar Calon Tetap (DCT) kala itu. Atas dasar itulah dia merasa sangat kecewa pada Hatta Rajasa yang saat ini mencalonkan diri menjadi calon wakil presiden RI saat ini.

"Jadi saya saja sebagai kader PAN bisa dibohongi oleh Hatta Rajasa yang mencalonkan Wakil Presiden RI bisa dibohongi, apa lagi rakyat nantinya, pasti juga akan dibohongi," kata Mukhtarudin, Selasa (3/6) saat mendatangi sekretariat bersama jurnalis.

Lanjutnya, padahal sebelumnya dia sendiri sudah pernah meminta untuk mundur dari pencalonan tersebut pada saat Pileg. Akan tetapi Hatta Rajasa terus memberikan janji agar dirinya mau mencalonkan menjadi caleg DPR RI dari dapil Aceh 1.

"Waktu itu Hatta Rajasa bilang, saudaraku anda tetap harus maju dan saya akan bantu saudara, akan tetapi sampai ada pengumuman DCT nama saya tidak tercantum, padahal syarat-syaratnya sudah saya penuhi," tegasnya.

Terkait dengan rencana pengunduran dirinya dari kepengurusan partai, T. Muhktaruddin Fatani mengaku sudah menyampaikan pada pengurus wilayah PAN Aceh.

Meskipun dia telah mundur dari kepengurusan, akan tetapi dia mengaku tetap tidak mau mendukung siapapun pada Pemilu Presiden (Pilpres) yang berlangsung 9 Juli mendatang.

No comments:

Paling banyak dibaca