TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim
Kampanye Kristiani Koalisi Merah Putih Tingkat Nasional U.T. Murphy
Hutagalung mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk tidak mundur ke
belakang dengan melihat pemimpin itu hanya dari kesederhanaan.
"Kita butuh pemimpin yang punya jam terbang, pengalaman, punya akses
luas, punya pengetahuan ekonomi, punya kemampuan mengelola manusia. Jam
terbang itu penting untuk menentukan kebijakan bagi kepentingan rakyat.
Kita juga tidak ingin pemimpin yang mengelola negara ini seperti
mengelola RT RW. Ibarat seorang pilot baru bisa terbangkan Boeing jika
sudah punya jam terbang lebih dari 20.000," ujar Murphy Hutagalung
kepada wartawan, Senin (9/6/2014) di Jakarta.Murphy mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara besar dan tidak mungkin yang mengelola negara ini orang yang tidak punya jam terbang. Sejujurnya, kita butuh pemimpin yang punya akses dengan pihak luar, seperti negara Asia, Eropa, Amerika, Timur Tengah dan Afrika.
Murphy menegaskan calon presiden Prabowo Subianto adalah sosok pemimpin yang jauh melihat ke depan dan sudah lama punya program yang matang yang jauh jauh hari dipikirkan. Dia menyebut masalah BBM, Prabowo, katanya sudah mengetahui sepenuhnya bahwa BBM kita ini ada batasnya.
Karena itu, Prabowo sudah membuat dan merencanakan langkah-langkah untuk mencipta dan menggali potensi-potensi yang terbarukan sebagai ganti BBM, seperti memanfaatkan aren, tumbuhan-tumbuhan baru.
Murphy Hutagalung juga menegaskan bahwa sosok Prabowo Subianto yang tegas dan kuat bukan berarti akan menasionalisasikan perusahaan-perusahaan asing, Tetapi untuk dievaluasi, dan dihitung-hitung lagi agar kita mendapat hasil yang bertambah adalah wajar.
Murphy pun yakni bahwa Prabowo akan sepenuhnya menerapkan ekonomi kerakyatan, dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang besar karena punya kekayaan alam yang luar biasa.
Pada sisi lain, Murphy Hutagalung menekankan salah satu program andalan yang akan dilakukan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, jika dipercaya rakyat Indonesia sebagai pemimpin melalui pemilihan presiden 9 Juli 2014, adalah menjadikan Indonesia menjadi negara yang punya ketahanan pangan dan berdaulat.
Dengan demikian, Indonesia tidak akan tergantung lagi ke impor hanya untuk mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri. Untuk membangun ketahanan pangan Prabowo sudah sangat jelas. Dia tidak akan mau seperti sekarang ini, jangankan pangan buah-buahan saja sudah impor.
"Prabowo sebagai seorang anak bangsa sangat tidak menginginkan ketersediaan pangan di negeri ini karena impor," katanya.

No comments:
Post a Comment