TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat
Politik Tjipta Lesmana mencurigai kedua pasangan calon presiden-wakil
presiden sudah mengetahui pertanyaan dalam debat yang digelar KPU. Hal
itu terlihat dari kedua pasangan yang melihat ke bawah seperti membuka
kertas setiap moderator menyampaikan pertanyaan.
"Saya curiga pertanyaan sudah dikasih tahu. Kok ketika ditanya,
jawaban sudah hapal, seperti ujian, guru sudah dikasih tahu," kata
Tjipta dalam diskusi Efektivitas Debat Capres Pengaruhi Pemilih di
Gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/6/2014)Padahal, kata Tjipta, debat capres sangat efektif mempengaruhi rakyat Indonesia. Kedua pasangan dapat memanfaatkan panggung debat.
"Begitu banyak rakyat yang menonton, saya mendapat informasi, SBY juga nongkrong di depan televisi," katanya.
Ia pun merindukan debat capres-cawapres ala Amerika Serikat yang berkualitas. Debat berkualitas diperlukan untuk mengatahui pikiran dan gagasan calon presiden.
"Kita bisa mengetahui otak kandidat, bukan semata-mata pintar tapi menguasai permasalahan Indonesia yang sangat ruwet. Minimal kita mengetahui pendapat dia cocok dengan kita," katanya.
Tjipta menyarankan agar KPU tidak terlalu kaku dalam menggelar acara debat. Selain itu, ia meminta kewenangan moderator diperbesar.
"Kalau kemarin, dia hanya seperti penjaga lalu lintas. Bukan dia tidak tak mampu tapi dibatasi KPU. Padahal kalau debat sebenarnya juga tidak akan berkelahi. Debat jadi menjadi tontonan asyik," katanya.

No comments:
Post a Comment