MERDEKA.COM. Calon presiden Prabowo
Subianto menyarankan para pemilih agar tidak terhasut oleh sejumlah
uang saat Pilpres 9 Juli mendatang. Tetapi, bila uang diberikan, maka
masyarakat harus terima pemberian tersebut.
"Kalau ada serangan fajar terima uangnya, itu uang negara juga, terima uangnya tetap coblos nomor 1. Itu yang bener-bener. Masak nolak rejeki, padahal itu uang kalian yang dia curi," kata Prabowo di Rumah Polonia, Jakarta, Selasa (10/6).
Prabowo menambahkan, seharusnya masyarakat jangan menjadi 'lugu'. Terlebih bila ada pihak-pihak yang memberi sogokan.
"Bangsa Indonesia jangan 'lugu', tahu artinya? 'Lugu' itu lucu dan
guoblok. Jadi bayangkan, dia curi uang kita dia sogok, kemudian dia bagi
duit kita disuruh terima kasih. Jangan merasa utang budi. Ya kita sopan
saja, kan dikasih," ujarnya."Kalau ada serangan fajar terima uangnya, itu uang negara juga, terima uangnya tetap coblos nomor 1. Itu yang bener-bener. Masak nolak rejeki, padahal itu uang kalian yang dia curi," kata Prabowo di Rumah Polonia, Jakarta, Selasa (10/6).
Prabowo menambahkan, seharusnya masyarakat jangan menjadi 'lugu'. Terlebih bila ada pihak-pihak yang memberi sogokan.
Di sisi lain, Prabowo mengklaim tidak ada orang selain dirinya yang menandatangani soal penghapusan outsourcing. Bahkan hal itu sudah dilakukan dari jauh-jauh hari.
"Outsourcing saya satu satunya yang berani tanda tangan bukan kemarin tapi dari 2008. Satu satunya yang berani. Saya tanda tangan keyakinan saya," terangnya.

No comments:
Post a Comment