MERDEKA.COM. Ketua Umum Perhimpunan Sarjana
Pertanian Indonesia Arif Satria menilai janji dua calon presiden untuk
menciptakan lahan pertanian sulit terwujud.
Prabowo Subianto berjanji jika terpilih menjadi presiden bakal
menciptakan dua juta hektar lahan pertanian. Sementara pesaingnya Joko
Widodo berkoar ingin mengadakan setidaknya satu hektar lahan pertanian."Tapi ini lahan siapa yang akan dibeli? Dimana? Tidak ada yang tahu. Sekarang saja kementerian bingung lahan dimana. Badan Pertanahan Nasional nggak bisa kasih tahu juga. Apakah mungkin 5 tahun akan tercapai?" ucap Arif saat bedah visi dan misi Capres/Cawapres 2014-2019 di bidang ekonomi dan pertanian, Jakarta, Sabtu (21/6).
Atas dasar itu, Arif menilai janji dua capres hanya sebatas di atas kertas. Untuk mewujudkannya butuh waktu yang panjang. "Saya bukan pesimistis tapi ini butuh traktor dan SDM luar biasa. Persiapan luar biasa ini," katanya.
Selain itu, dia juga meragukan misi Jokowi yang akan membangun 20-25 waduk. Pembangunan waduk sebanyak itu membutuhkan waktu yang lama.
"Setelah pemilu itu Oktober diangkat dan baru mulai bekerja anggaran baru 2015. Kalau waduk 20-25. Waduk bisa dirancang tahun depan. Kalau 25 waduk bagi 4 setahun ada 6 waduk. Satu waduk tak mungkin selesai satu tahun. Agak sulit tercapai," tegasnya.

No comments:
Post a Comment